Pergantian pemimpin dari Xiaomi Indonesia memang membawa angin segar untuk para Mi Fans dan pengguna perangkatnya di Indonesia. Pasalnya, Alvin Tse selaku Country Manager Xiaomi Indonesia berani memasukkan seri flagship di Indonesia. Sebelumnya, Steven Shi sepertinya tidak berani memasukkan seri flagship dan hanya perangkat value saja.
Di bawah kepimipinan Alvin, Xiaomi memasukkan BlackShark 2 Pro dan Mi Note 10 Pro atau Mi CC9 Pro. Perangkat yang pertama disebut tentu saja sudah kami review pada tautan yang satu ini. Kali ini, perangkat Xiaomi Mi Note 10 Pro yang disebut sebagai flagship camera masuk ke pasar Indonesia, menantang para pesaingnya yang sudah lebih dahulu mendapatkan pengakuan untuk sisi kameranya.
Xiaomi sendiri menggunakan sensor terbaru dari Samsung dengan nama ISOCELL Bright HMX. Dengan sensor terbarunya ini, Mi Note 10 Pro bisa mengambil gambar dengan resolusi tertinggi yang ada pada sebuah smartphone, yaitu 108 MP. Hasilnya bisa dilihat sendiri pada artikel kami sebelumnya di tautan ini.
Xiaomi Mi Note 10 Pro menggunakan spesifikasi sebagai berikut
Xiaomi Mi Note 10 | |
SoC | Snapdragon 730G |
CPU | 2×2.2 GHz Kryo 470 Gold + 6×1.8 GHz Kryo 470 Silver |
GPU | Adreno 618 |
RAM | 8 GB |
Internal | 256 GB |
Layar | 6,47 inci AMOLED 2340 x 1080 Gorilla Glass 5 |
Dimensi | 157.8 x 74.2 x 9.7 mm |
Bobot | 208 gram |
Baterai | 5260 mAh |
Kamera | 108 MP/27 MP, 12 MP Tele 2x, 5 MP Tele 5x, 20 MP wide, 2 MP makro |
OS | Android 9 Pie MIUI 11 |
Untuk hasil dari CPU-Z serta Sensor-Box adalah sebagai berikut
Unboxing
Seperti inilah paket penjualan dari Xiaomi Mi Note 10 Pro
Desain
Xiaomi Mi Note 10 Pro memiliki rasa yang kokoh saat saya pegang untuk pertama kalinya. Bagian belakang dari Mi Note 10 Pro sudah dilapisi dengan Gorilla Glass 5 sehingga lebih tahan terhadap benturan. Selain itu, rangka dari perangkat ini juga sudah menggunakan aluminium yang membuatnya kokoh. Warna yang saya dapatkan untuk pengujian kali ini adalah Glacier White.
Mi Note 10 Pro memiliki resolusi yang cukup tinggi untuk sebuah smartphone, yaitu 2340×1080. Layarnya memang terlihat lebih panjang karena memiliki rasio 20:9. Untuk pelindung layarnya, Xiaomi sudah memasangkan Gorilla Glass 5 yang lebih tahan terhadap benturan. Selain itu, Xiaomi juga memasangkan layar yang melengkung pada sisi kanan kirinya.
Xiaomi kembali mengusung desain berponi dengan model Dot drop. Hal ini tentu saja hanya menggunakan sebagian kecil dari bagian atas layar sehingga membuat informasi pada notification bar lebih luas. Dan pada poni tersebut tentu saja disematkan kamera dengan resolusi 32 MP untuk mengambil swafoto. Namun karena layarnya yang melengkung, tentu saja membuat desainnya menjadi lain dibandingkan merek lain.
Layar dengan dimensi 6.47 inci ini menggunakan jenis Super AMOLED. Dan seperti biasanya, dengan layar jenis ini bisa disematkan sensor sidik jari di bawah layar. Sayang memang, pemindaiannya memakan waktu yang sedikit lama dibandingkan dengan para pesaingnya.
Xiaomi mendesain bagian belakangnya dengan sederet kamera. Ada lima buah kamera yang terpasang pada bagian belakang tersebut, lengkap dengan flash serta soft flash. Pada bagian belakang itu pula hadir sebuah sensor NFC yang sering kali digunakan untuk melakukan transaksi dengan melakukan tapping.
Xiaomi juga tidak lupa menaruh sensor infra merah di bagian atas dari Mi Note 10 Pro. Volume naik dan turun serta tombol power diletakkan pada sisi sebelah kanan. Pada sisi sebelah kirinya hanya ditemukan slot nano SIM. Dan pada bagian bawahnya terdapat slot USB-C, speaker, serta slot audio 3.5 mm.
Mi Note 10 Pro datang dengan menggunakan antarmuka MIUI 11. Sayangnya, perangkat ini masih menggunakan Android 9.0 Pie. Padahal, Android 10 saat ini sudah mulai digelontorkan oleh para vendor smartphone. Hal ini membuat Mi Note 10 Pro hanya akan mendapatkan pembaruan sistem operasi sampai Android 11 saja.
Jaringan
Xiaomi selalu mendukung kanal-kanal 4G LTE yang ada di Indonesia pada setiap smartphone mereka. Mi Note 10 Pro sendiri mendukung band 1(2100), 2(1900), 3(1800), 4(1700/2100), 5(850), 7(2600), 8(900), 18(800), 19(800), 20(800), 26(850), 38(2600), dan 40(2300) yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia. Mi Note 10 Pro menggunakan modem x15 yang mendukung LTE Cat 15 yang mendukung 3 Carrier Aggregation dengan kecepatan download sampai dengan 800 Mbps.
Kamera
Xiaomi meluncurkan Mi Note 10 Pro di Indonesia dengan sebutan Flagship Camera. Oleh karena itu, Xiaomi pun ingin menghadirkan pengalaman mengambil gambar dan video terbaik versi mereka dengan perangkat yang satu ini. Uniknya, Xiaomi adalah yang pertama menggunakan sensor dengan resolusi paling tinggi yang ada saat ini.
Sensor tersebut merupakan buatan Samsung dengan ISOCELL Bright HMX yang memiliki resolusi 108 MP. Dengan menggunakan teknologi TetraCell atau quad bayer, membuat sensornya bisa memilih piksel mana yang terbaik dalam sebuah pengambilan gambar. Hasilnya adalah gambar dengan resolusi 27 MP, atau 108 MP jika semua piksel digunakan.
Hasil 108 MP nya tersebut pun juga bukan sebuah gimmick yang patut ditertawakan. Hasil 108 MP memang bisa mengambil gambar lebih tajam yang bahkan sensor 64 MP buatan Samsung sendiri tidak bisa ambil. Megapiksel memang bukanlah segalanya, namun dengan tingkat kerapatan megapiksel yang tinggi mampu membuat hasil dari kamera Mi Note 10 Pro menjadi bagus.
Satu hal yang cukup disayangkan adalah karena hasil yang diambil membuat file yang cukup besar, pengolahan gambarnya membutuhkan waktu. Jadi, sering kali setelah mengambil gambar pertama, akan membutuhkan waktu sekitar satu detik untuk mengambil gambar kedua.
Ada lima buah kamera yang tertempel pada bagian belakangnya. Yang pertama adalah kamera 5 MP 5x zoom, 12 MP 2x zoom, 108 MP, 20 MP wideangle, 2 MP makro. Yang pasti, semuanya mampu mengambil gambar dengan kualitas yang mumpuni.
Kamera utamanya yang menggunakan sensor 108 MP memang mampu mengambil gambar dengan sangat baik. Walaupun begitu, entah mengapa pada beberapa kasus terjadi over exposure. Saya pun mendapatkan tingkat ketajaman yang tinggi serta noise yang rendah.
Kamera zoom juga mampu menangkap gambar dengan baik. Namun, yang perlu diperhatikan bahwa sepertinya kamera zoom 5x yang ada pada Mi Note 10 Pro tidak sepenuhnya benar. Mi Note 10 Pro akan terlihat berganti kamera pada saat melakukan zoom di 3.7x. Walaupun begitu, hasilnya memang masih terlihat cukup baik pada 5x.
Yang cukup mengagetkan adalah kamera makro yang hanya 2 MP mampu menangkap gambar dengan cukup tajam. Pada beberapa smartphone, kamera 2 MP nya bisa menangkap gambar dengan cukup buram. Berbeda dengan Mi Note 10 Pro.
Kamera depannya dapat menangkap gambar dengan cukup apik. Dibekali dengan kamera 32 MP membuat hasil selfie-nya bisa diandalkan pada kondisi cahaya yang terang. Sayangnya, ketajamannya akan sangat berkurang pada saat kondisinya gelap.
Beberapa foto lainnya juga bisa Anda lihat pada artikel yang satu ini.
Pengujian
Salah satu hal yang cukup disayangkan oleh berbagai pihak adalah penggunaan SoC Snapdragon 730G pada sebuah perangkat flagship. Walaupun begitu, Xiaomi sering berjanji bahwa keuntungan mereka dalam menjual perangkat hanya 5% saja. Bisa jadi salah satu penyebabnya adalah penggunaan kamera 108 MP dan keempat kamera lainnya beserta lensanya.
Snapdragon 730G sendiri menggunakan 4 core Kryo 470 Gold dan 4 core Kryo 470 Silver. Mungkin Anda akan menganggap bahwa menggunakan Snapdragon 855 akan membuat perangkat ini menjadi kencang, namun dengan SD 730G, membuat selain cukup kencang, baterainya juga lebih tahan lama. Hal ini cukup terasa dengan bermain game selama beberapa jam.
Cukup disayangkan pada saat ingin melakukan benchmarking game, aplikasi yang saya gunakan crash pada sekitar 10 menit. Hal ini membuat saya tidak bisa melihat berapa frame rate yang ada pada game tersebut. Namun, semua game yang saya uji bisa berjalan pada setting tertinggi tanpa lag.
Untuk benchmark sintetis, berikut adalah hasilnya
Uji Baterai dengan MP4
Pengujian kami kali ini menggunakan video MP4 yang dimainkan secara berulang-ulang. Videonya sendiri menggunakan resolusi 1920×1080 dengan codec H.264 dan berdurasi 120 menit. Kami tidak menggunakan BatteryXPRT karena algoritma penghemat baterai yang sangat ketat pada MIUI 11 Pengujian berlangsung selama 20 jam 3 menit pada unit yang kami dapatkan.
Menggunakan charger bawaan, saya berhasil melakukan pengisian ulang dengan baterai sebesar 5260 mAh ini. Ternyata dari habis sampai 100%, perangkat ini bisa diisi dalam waktu sekitar 90 menit saja. Namun, dengan charger yang mendukung Quick Charge 3, baterainya bisa penuh dalam waktu hanya 135 menit saja.
Verdict
Akhirnya Xiaomi mengeluarkan flagship mereka di Indonesia. Dengan menyandang nama flagship camera, tentu saja Xiaomi Mi Note 10 Pro langsung ditujukan kepada para penggemar fotografi. Dan tidak tanggung-tanggung, untuk mengejar ketajaman gambarnya, Xiaomi menyematkan kamera dengan resolusi 108 MP.
Kamera tersebut memang sangat apik untuk sebuah smartphone, yang walaupun belum bisa disandingkan dengan kamera mirrorless atau DSLR. Xiaomi berhasil membuat sebuah smartphone yang memiliki kamera terbaik pada harga enam jutaan rupiah. Hal ini tentu saja membuatnya cocok untuk digunakan dalam pengambilan gambar apa pun sehari-hari.
Kinerja yang ditawarkan oleh Xiaomi Mi Note 10 Pro memang bukan yang paling kencang, namun pada saat ini, semua pekerjaan masih akan terasa cepat jika dikerjakan pada perangkat yang satu ini. Dengan Snapdragon 730G, membuat bermain game terasa lebih lama dibandingkan dengan perangkat gaming yang menggunakan Snapdragon 855 ke atas. Jadi, penggunaan SoC tersebut dirasa pas jika kita melihat kinerja berbanding daya tahan baterainya.
Berbicara mengenai harga, mungkin tidak semua orang bakal bisa membelinya. Namun, dengan feature kamera yang dimiliki oleh Mi Note 10 Pro, membuat harga Rp. 6.999.000 menjadi tidak terlalu mahal. Hal ini juga membuat Xiaomi Mi Note 10 Pro cocok untuk para pengguna yang suka bermain game sekaligus gemar mengambil foto-foto setiap hari.
Sparks
- Kinerja tinggi
- Hasil kamera yang sangat baik
- Daya tahan baterai yang lama
- Layar edge
- Zoom 5x
- Pengisian baterai cepat
- Tidak panas
- Harga berbanding kinerja yang baik
Slacks
- Hasil kameranya walaupun bagus, namun sering over exposure
- Pemindai sidik jari tidak cepat
- Pengambilan gambar membutuhkan jeda waktu
- Proximity ada bug: Layar tidak mati saat menelpon
- Ujung layar edge tidak responsif