Pada akhir tahun 2020 yang lalu, Xiaomi sempat meluncurkan dua buah smartphone terbarunya, yaitu Mi 10T dan Mi 10T Pro. Kedua perangkat ini merupakan produk flagship dari Xiaomi dengan kelas di bawah dari Mi 10 yang sudah terlebih dahulu diluncurkan. Dan tidak seperti pendahulunya, Mi 9T Pro yang merupakan rebrand dari Redmi K20 Pro, Mi 10T Pro benar-benar merupakan produk baru yang diciptakan oleh Xiaomi.
Mungkin, Mi 10T Pro merupakan jawaban dari Xiaomi atas pertanyaan: “Xiaomi kok mahal?”. Lini Mi sendiri merupakan versi premium dari Xiaomi dan Redmi merupakan seri value. Xiaomi membuat seri Mi menjadi yang paling mahal dengan menyajikan teknologi-teknologi terbaru. Sedangkan dengan label T, Xiaomi hanya mengambil bagian kamera, desain, dan SoC yang kencang.
Xiaomi melabel Mi 10T Pro dengan harga Rp. 6.999.000. Dengan harga ini, Xiaomi sendiri menurunkan harga Poco F2 Pro ke rentang yang sama. Kedua perangkat ini memiliki spesifikasi yang mirip. Namun, Mi 10T Pro tidak dilengkapi dengan kamera depan mekanik.
Untuk spesifikasi dari Mi 10T Pro yang saya dapatkan, bisa dilihat pada tabel berikut ini
Xiaomi Mi 10T Pro | |
SoC | Snapdragon 865 |
CPU | 1×2.84 GHz Kryo 585 Prime + 3×2.42 GHz Kryo 585 Gold + 4×1.80 GHz Kryo 585 Silver |
GPU | Adreno 650 |
RAM | 8 GB |
Internal | 256 GB UFS 3.1 |
Layar | 6,67 inci DotDisplay IPS 2340 x 1080 144 Hz Gorilla Glass 5 |
Dimensi | 165.1 x 76.4 x 9.33 mm |
Bobot | 218 gram |
Baterai | 5000 mAh |
Kamera | 108 MP / 27 MP utama, 13 MP Ultrawide, 5 MP Macro, 20 MP Selfie |
OS | Android 10 MIUI 12 |
Hasil dari CPU-Z dan Sensorbox adalah sebagai berikut
Jika dilihat, dimensi dari Mi 10T Pro lebih besar dibandingkan dengan Mi 10. Bobotnya juga sedikit lebih berat dari versi lebih mahalnya tersebut. Namun yang patut diapresiasi adalah Mi 10T Pro memiliki dua slot nano SIM dibandingkan Mi 10 yang hanya 1 slot saja (secara resmi). Menurut saya, hal tersebut merupakan kekurangan terbesar dari Mi 10 (walau secara tidak resmi bisa dibuka slot keduanya).
Unboxing
Desain
Secara desain keseluruhan, bentuk dari Mi 10T Pro memang berbeda dari para saudaranya. Jika pada keluarga lainnya memiliki lekukan di bagian depan dan belakang, Mi 10T Pro tidak. Namun, Mi 10T Pro juga menggunakan Gorilla Glass 5 pada bagian depan dan belakangnya. Bagian belakangnya pun juga memiliki efek kaca yang juga ramah terhadap sidik jari.
Jika Mi 10 memiliki layar resolusi 2340 x 1080 dengan teknologi Super AMOLED, Mi 10T Pro menggunakan teknologi IPS. Layar IPS yang digunakan pada Mi 10T Pro sudah mendukung refresh rate hingga 144 Hz yang malah lebih baik dari Mi 10. Hal ini pula yang membuat sidik jari dari Mi 10T Pro tidak ditaruh di bawah layar.
Desain bagian depan dari Mi 10T Pro masih menggunakan desain Dot Display. Hal ini berarti akan ditemukan sebuah lubang pada bagian kiri atas layar yang merupakan sebuah kamera untuk selfie. Desain seperti ini juga tidak memboroskan layar, karena di sekitar lubang kamera tersebut layarnya masih memberikan tampilan dan dapat disentuh. Hal ini tentu berbeda dengan model poni yang bagian di sekitarnya tidak menampilkan gambar.
Desain pada bagian belakangnya juga berbeda dengan perangkat-perangkat Xiaomi lainnya. Ada tiga buah kamera pada bagian belakangnya dengan sebuah flash yang didesain pada sebuah kotak. Kamera 108 MP tentu saja menempati lingkaran yang paling besar. NFC tentu saja juga hadir dan bisa diakses pada bagian belakangnya.
Pada bagian atasnya ditemukan sensor inframerah, microphone, dan speaker tambahan untuk menyajikan suara stereo. Volume naik dan turun serta tombol power diletakkan pada sisi sebelah kanan. Dan pada bagian bawahnya terdapat slot USB-C, speaker, serta slot nano SIM (dua slot, depan belakang). Dan sama seperti Mi 10, speaker-nya akan tertutup pada saat pengguna sedang bermain sehingga posisinya harus dibalik.
Kali ini Mi 10T Pro datang dengan MIUI 12, namun masih menggunakan sistem operasi Android 10. Menggunakan antar muka terbaru ini di atas Snapdragon 865, tentu saja tidak akan terasa adanya lag. Xiaomi pun sudah menjanjikan bahwa Mi 10T Pro bakal bisa ditingkatkan versi sistem operasinya ke Android 11. Jadi, tunggu saja.
Jaringan
Xiaomi Mi 10T Pro menggunakan SoC kencang untuk sebuah perangkat Android, yaitu Snapdragon 865. Penggunaan modem X55 tentu saja membuat kanal LTE yang ada terbuka untuk digunakan. Mi 10T Pro sendiri tidak dikunci jaringan 5G-nya, sehingga bisa digunakan pada negara yang sudah menggelarnya.
Smartphone ini sudah mendukung bandwidth 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 20, 28, 32, 38, 40, dan 41 untuk jaringan 4G. Tentunya, kanal jaringan ini sudah mendukung semua yang ada di Indonesia. Untuk jaringan 5G, kanal yang didukung adalah 1, 3, 7, 8, 20, 28, 38, 41, 77, dan 78 NSA. Untuk jaringan WiFi, Mi 10T Pro tentunya sudah mendukung standar terbaru WiFi 6 atau 802.11ax.
Kamera: 27 MP yang cukup memukau
Xiaomi akhirnya memutuskan untuk kembali menghadirkan sensor Samsung ISOCELL HMX pada perangkat Mi 10T Pro. Hal ini yang membedakannya dengan Mi 10T (non pro) yang menggunakan Sony IMX 682 dengan resolusi 64 MP. Hal ini membuat Mi 10T Pro menjadi perangkat ketiga yang menggunakan sensor 108 MP tersebut.
Dengan sensor 108 MP, Isocell HMX menggunakan teknologi Tetracell yang memakai empat piksel sebesar 0,8 um menjadi sebuah piksel berukuran 1,6 um. Hal ini tentu saja membuat resolusinya menjadi sekitar 27 MP (108:4). Dengan menggabungkan piksel tersebut, tentu saja akan menghasilkan gambar yang lebih baik.
Resolusi 27 MP masih akan menghasilkan sebuah file gambar yang besar. Satu file JPG yang dihasilkan bisa berukuran hingga 13 MB. Untuk menanggulanginya, Xiaomi sudah menghadirkan format HEIC yang bisa memperkecil file tersebut hingga 80% dengan kualitas yang sama persis. Namun, tidak semua perangkat bisa mengolah file HEIC yang masih tergolong baru ini.
Desain kamera pada Mi 10T Pro memang sedikit mengganggu. Kameranya yang menonjol bakal kerap tergores pada saat ditaruh di meja. Walaupun menggunakan Gorilla Glass 5, saya sangat menyarankan untuk melapisi bagian kamera dengan lapisan anti gores supaya terhindar dari hasil yang buruk saat tergores.
Hasil kamera utama dengan resolusi 27 MP memang cukup baik. Detail yang diambil dapat terlihat dengan baik. Warna yang tertangkap juga terlihat natural dan mirip dengan aslinya. Namun, beberapa kali kameranya menghasilkan noise pada bagian-bagian yang gelap.
Pengambilan gambar zoom, yang ditawarkan pada Mi 10T Pro merupakan pengolahan dengan software. Sayangnya, gambar yang ada merupakan hasil crop dari gambar aslinya dan diperbesar kembali ke sekitar 25 MP. Detail yang tertangkap tentu saja menjadi tidak tajam. Gunakan fitur ini jika benar-benar memerlukannya.
Untuk kamera wide memiliki resolusi 13 MP yang ternyata menghasilkan gambar yang cukup baik. Bahkan, warnanya dapat tertangkap dengan cukup baik dan tidak memudar. Hasilnya bisa diandalkan saat memerlukan pengambilan gambar dengan sudut yang lebih lebar.
Kamera makro yang tersedia pada smartphone ini memiliki resolusi 5 MP. Hasilnya cukup baik dan bisa mengambil beberapa detail dengan cukup baik. Hasilnya terasa sangat berbeda dengan perangkat yang memiliki kamera 2 MP untuk makro.
Kamera selfie dari perangkat ini memiliki resolusi 20 MP. Sama seperti kamera utamanya, teknologi pengambilan gambarnya juga menggunakan teknologi Tetracell. Pada saat kondisi cahaya yang kurang, memang hasilnya kurang memuaskan. Akan tetapi pada saat kondisi cahaya cukup, hasilnya cukup baik.
Untuk Anda yang bergerak di bidang UMKM, kamera pada perangkat yang satu ini tentu bisa membantuk mengambil foto produk yang bagus. Apalagi, detail gambar dari sebuah produk harus disajikan agar terlihat lebih menarik. Sepertinya, tiga kamera yang digunakan oleh Xiaomi pada Mi 10T Pro bisa memenuhi kebutuhan pengambilan gambar produk tersebut.
Pengujian
Menggunakan cip Qualcomm Snapdragon 865 memang membuat Mi 10T Pro sebagai salah satu smartphone kencang di tahun 2020 dan awal 2021. Menggunakan prosesor Kryo 585 Prime dan Gold yang berbasis Cortex A77 membuatnya lebih kencang saat membutuhkan processing power yang tinggi. Sedangkan Kryo 585 Silver yang masih berbasis Cortex A55 akan digunakan saat bernavigasi sehingga lebih hemat daya.
Menguji untuk bermain
Menggunakan Mi 10T Pro untuk bermain memang sangat memuaskan. Satu kekurangan yang saya alami hanyalah speaker-nya yang tertutup sehingga saya harus membalik posisinya. Hal kedua adalah game-game yang didukung oleh perangkat yang satu ini.
Pada saat saya menguji ASUS ROG Phone 3, saya menemukan bahwa game Real Racing 3 bisa berjalan pada 144 Hz / 144 fps. Sayangnya, saat diuji pada Mi 10T Pro, game tersebut hanya mau berjalan di 60 fps saja. Cukup menyebalkan memang. Namun hal tersebut tidak berarti bahwa tidak ada game yang bisa berjalan di 144 fps.
Saya menemukan dua game yang bisa berjalan dengan baik di 144 fps, yaitu Lara Croft Go dan VainGlory. Keduanya bisa berjalan dengan baik di frame rate tinggi. Saya juga mencoba PUBG Mobile, COD Mobile, LifeAfter, serta Genshin Impact dan keempatnya hanya bisa berjalan di 60 fps. Sepertinya Xiaomi memang harus bekerja sama dengan para vendor game agar bisa mencapai frame rate yang tinggi.
Saat menggunakan LifeAfter dan Genshin Impact pada setting tertinggi dan frame rate 60 fps, Mi 10T Pro akan mengeluarkan panas yang cukup mengganggu. CPU-Z mencatat angka 47.8 derajat celcius pada perangkat ini. Oleh karena itu, saya cukup menyarankan penggunaan back case bawaan jika ingin bermain lebih nyaman.
Berikut adalah game yang berhasil jalan pada 144 Hz, yaitu VainGlory dan Lara Croft Go. Data frame rate saya ambil dengan menggunakan aplikasi GameBench.
Untuk bekerja
Pekerjaan saya tidak pernah terlepas dari Trello, Slack, GMail, Whatsapp, Facebook, serta Chrome. Dengan menggunakan Snapdragon 865, tentu saja tidak ditemukan adanya masalah yang berarti. Saya bisa menggunakan aplikasi-aplikasi pendukung pekerjaan dengan baik tanpa lag. Bahkan, bekerja dengan menggunakan CMS yang digunakan oleh DailySocial juga lebih mudah, walaupun saya harus menggunakan bluetooth keyboard untuk mengetik.
Kebutuhan sekolah anak saat School From Home juga membutuhkan transcoding video. Hal tersebut dikarenakan anak TK dan SD saat ini diharuskan membuat tugas berbentuk video yang memiliki durasi panjang namun file yang ada harus berkapasitas kecil. Dengan Snapdragon 865 yang ada pada perangkat ini membuat hasil render video tersebut menjadi cepat.
Benchmarking
Untuk benchmarking, saya menghadirkan cip Snapdragon 865+, 855+, serta 732G. Hal tersebut tentunya untuk mengetahui seberapa kencang Mi 10T Pro dibandingkan dengan rata-rata smartphone yang menggunakan ketiga cip pembanding tersebut.
Hasil di atas sejalan dengan pengujian yang saya lakukan untuk bekerja dan bermain game. Intinya adalah Anda tidak akan merasakan kinerja yang lambat saat menggunakan perangkat Snapdragon 865.
Uji baterai 5000 mAh
Sudah tidak dipungkiri lagi bahwa pengujian baterai memakan waktu yang cukup panjang. Apalagi dengan Mi 10T Pro yang memiliki kapasitas sebesar 5000 mAh. Untungnya, perangkat ini menggunakan SoC yang kencang serta layar 144 Hz sehingga waktu pengujiannya terpotong sedikit.
Dengan menggunakan video MP4 dengan resolusi 1080p yang diputar secara terus menerus, Mi 10T Pro bisa bertahan hingga 16 jam 55 menit pada mode 144 Hz. Namun saat digunakan untuk bermain, tentu saja tidak akan bertahan sampai waktu tersebut. Pengisian baterainya sendiri akan memakan waktu kurang lebih dua jam.
Verdict
Bukan Xiaomi namanya jika tidak menawarkan perangkatnya dengan harga yang terjangkau. Hal ini akan membuat mereka yang memiliki dana pas-pasan bisa merasakan sebuah perangkat flagship yang lengkap. Hal tersebut dituangkan oleh Xiaomi pada perangkatnya yang bernama Xiaomi Mi 10T Pro.
Dengan Mi 10T Pro, Xiaomi menawarkan sebuah smartphone Android yang memiliki kinerja tinggi. Selain itu, layar 144 Hz yang masih jarang digunakan juga bisa langsung dimiliki. Hal tersebut tentu menambah kenyamanan dalam penggunaannya. Baterai yang dimiliki juga mampu bertahan hingga seharian.
Kamera yang ada pada smartphone ini merupakan salah satu nilai jual dan juga kekurangannya. Hasil kamera yang tersedia memang bagus dan bisa diandalkan, namun desainnya yang cukup menonjol membuatnya bakal tergores jika ditaruh pada meja. Hal tersebut pun tidak bisa ditanggulangi dengan menggunakan back case bawaannya. Jadi, pengguna harus membeli back case yang bisa membuat kameranya sejajar.
Mi 10T Pro dijual dengan harga Rp. 6.999.000 dan hanya memiliki 1 varian saja. Melihat dari feature yang dibawa, kinerja yang dihasilkan, serta kamera yang dimilikinya, membuat harga tersebut menjadi lebih terjangkau. Jika Anda ingin memiliki sebuah smartphone flagship namun hanya punya dana terbatas, Mi 10T Pro bisa menjadi pilihan teratas.
Sparks
- Kencang dengan Snapdragon 865
- Hasil kamera bagus
- Layar 144 Hz
- Speaker stereo
- Dukungan 5G
- Daya tahan baterai baik
Slacks
- Kamera menonjol, cukup rentan terhadap goresan
- Belum memiliki rating IP
- Tanpa port Audio 3.5 mm