Siapa yang tidak rindu dengan harga perangkat flagship yang memiliki harga tidak sampai 10 juta rupiah? Saat ini, sebuah perangkat flagship bisa dijual dengan harga dari 12 juta hingga 30 jutaan! Hal tersebut tentu saja membuat tidak semua orang bisa merasakan fitur-fitur yang ada pada smartphone mahal tersebut. Lain halnya dengan Xiaomi.
Sebelum kita membahas lebih lanjut, saya tergelitik dengan banyaknya orang mengatakan “Xiaomi kok mahal!?”. Bagi Anda yang belum tahu, Xiaomi memiliki dua lini smartphone, dengan nama Redmi dan Mi. Redmi merupakan lini perangkat Xiaomi yang khusus dipasarkan untuk pengguna mainstream dan entry level, sedangkan Mi ditujukan untuk pasar yang lebih premium.
Xiaomi pernah berjanji kepada masyarakat Indonesia, di bawah kepemimpinan Alvin Tse, akan mengeluarkan sebuah perangkat flagship. Hal tersebut diwujudkan dengan peluncuran smartphone Xiaomi Mi 10. Harganya, walaupun tergolong tinggi, namun bisa dibilang murah untuk sebuah perangkat flagship di tahun 2020. Xiaomi menjualnya dengan harga Rp. 9.999.000 saja!
Dengan harga tersebut, Xiaomi bahkan tidak tanggung-tanggung memampatkan teknologi terbaru ke dalam Mi 10. Sebut saja kamera 108 MP yang sebelumnya dimiliki oleh Mi Note 10 Pro, SoC untuk Android terkencang saat ini, layar melengkung, desain punch hole pada layarnya, dan lain sebagainya.
Untuk spesifikasinya, dapat dilihat pada tabel berikut ini
Xiaomi Mi 10 | |
SoC | Snapdragon 865 |
CPU | 1×2.84 GHz Kryo 585 Prime + 3×2.42 GHz Kryo 585 Gold + 4×1.80 GHz Kryo 585 Silver |
GPU | Adreno 650 |
RAM | 8 GB |
Internal | 256 GB UFS 3.0 |
Layar | 6,67 inci Super AMOLED 2340 x 1080 90 Hz Gorilla Glass 5 |
Dimensi | 162.5 x 74.8 x 9 mm |
Bobot | 208 gram |
Baterai | 4780 mAh |
Kamera | 108 MP / 27 MP utama, 13 MP Ultrawide, 2 MP Bokeh, 2 MP Macro, 20 MP Selfie |
OS | Android 10 MIUI 11 |
Hasil dari CPU-Z dan Sensor Box adalah sebagai berikut
Sebenarnya, Xiaomi juga memiliki Mi 10 Pro. Namun, Xiaomi Indonesia memilih untuk tidak memasukkan perangkat yang satu ini. Mungkin, Xiaomi Indonesia mengira bahwa harga di atas 10 juta tidak akan menarik konsumen di Indonesia. Padahal, banyak juga yang menunggu perangkat yang satu ini.
Unboxing
Seperti inilah isi dari paket penjualan Xiaomi Mi 10
Desain
Sekilas, desain dari Mi 10 mirip dengan Xiaomi Mi Note 10. Smartphone ini juga memiliki lekukan pada bagian depan dan belakangnya. Mi 10 juga memiliki rangka aluminium sehingga membuat badannya tidak mudah bengkok saat terduduk. Bagian belakangnya sendiri juga memiliki finishing glossy yang tentu saja ramah terhadap sidik jari.
Layar dari Xiaomi Mi 10 memiliki resolusi 2340 x 1080 dengan teknologi Super AMOLED. Layarnya sendiri sudah mendukung refresh rate 90 Hz, sehingga mampu menghasilkan frame rate yang cukup halus pula. Untuk pelindung layarnya, Xiaomi sudah memasangkan Gorilla Glass 5 yang lebih tahan terhadap benturan. Namun, layar AMOLED kerap menghasilkan garisan hijau saat terbentur, sehingga memasang pelindung layar sangat disarankan.
Berbeda dengan Xiaomi Mi Note 10 Pro, desain bagian depannya saat ini menggunakan model Dot Display. Desain ini menghadirkan sebuah lubang untuk kamera depan pada sisi atas kiri dari layarnya. Jadi, hal ini juga merupakan sebuah “refresh” bagi mereka yang bosan terhadap model poni.
Desain bagian belakangnya masih mengikuti model dari Mi Note 10, yaitu mengurutkan kamera dari bagian atas ke bawah. Ada empat buah kamera yang terpasang pada bagian belakang tersebut, lengkap dengan flash serta soft flash. Pada bagian belakang itu pula hadir sebuah sensor NFC yang sering kali digunakan untuk melakukan transaksi dengan melakukan tapping.
Xiaomi juga tidak lupa menaruh sensor infra merah di bagian atas dari Mi 10 serta speaker stereo. Volume naik dan turun serta tombol power diletakkan pada sisi sebelah kanan. Dan pada bagian bawahnya terdapat slot USB-C, speaker, serta slot nano SIM (yang sayangnya hanya satu SIM saja). Kedua speaker terletak pada sisi sebelah kiri, sehingga untuk bermain game, pengguna harus membalik posisinya agar sehingga suaranya tidak tertutup tangan.
Mi Note 10 Pro datang dengan menggunakan antarmuka MIUI 11. Berbeda dengan Xiaomi Mi Note 10 Pro, sistem operasi yang dibawa oleh Mi 10 adalah Android 10. Hal ini tentu akan memperpanjang masa update sistem operasi Android dari Mi 10 yang biasanya akan mendapatkan dua kali.
Jaringan
Xiaomi selalu mendukung kanal-kanal 4G LTE yang ada di Indonesia pada setiap smartphone mereka. Mi 10 sendiri mendukung band 1(2100), 2(1900), 3(1800), 4(1700/2100), 5(850), 7(2600), 8(900), 20(800), 28(700), 32 (1500), 38(2600), dan 40(2300) yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia.
Mi 10 juga membuka dukungan terhadap kanal-kanal 5G, walaupun belum ada di Indonesia. Xiaomi melakukan hal tersebut salah satunya adalah kebutuhan pengguna saat bepergian ke luar negeri serta membantu mendorong infrastruktur 5G di Indonesia. Mi 10 mendukung band 5G Sub6 1 (2100), 3 (1800), 7 (2600), 28 (700), 77 (3700), dan 78 (3500).
Kamera
Perangkat flagship dari Xiaomi selalu dipersenjatai dengan kamera yang menghasilkan gambar yang bagus. Xiaomi pun menaruh sensor yang digunakan pada Mi Note 10 Pro kembali pada Mi 10. Yup, ISOCELL HMX 108 MP buatan Samsung pun kembali. Ini adalah perangkat kedua Xiaomi yang menggunakan sensor 108 MP tersebut.
Dengan menggunakan teknologi TetraCell atau quad bayer, membuat sensornya bisa memilih piksel mana yang terbaik dalam sebuah pengambilan gambar. Hasilnya adalah gambar dengan resolusi 27 MP, atau 108 MP jika semua piksel digunakan. Namun, setiap perangkat tentu saja memiliki setting yang berbeda-beda. Hal ini yang membuat kamera utama Mi 10 memiliki gambar yang lebih baik dari Mi Note 10 Pro.
File yang dihasilkan dari kamera utamanya adalah 27 MP dan memiliki file dengan kapasitas yang besar. Namun karena menggunakan Snapdragon 865, Mi 10 tidak memerlukan waktu proses seperti halnya Mi Note 10 Pro.
Ada empat buah kamera yang tertempel pada bagian belakangnya. Yang pertama adalah kamera 2 MP depth sensor, 108 MP, 2 MP makro, dan 13 MP wideangle. Kecuali depth sensor, ketiga kamera yang ada mampu mengambil gambar dengan kualitas yang mumpuni.
Kamera utamanya mampu menangkap gambar dengan sangat apik. Tajam, noise yang rendah, serta warna yang cukup akurat. Hanya saja, pada beberapa kasus, warna merah yang tertangkap terlalu over sehingga tidak sesuai dengan warna aslinya.
Kamera Wideangle pada Mi 10 juga bisa menangkap gambar dengan baik. Biasanya kamera yang ditujukan untuk wideangle memiliki kualitas yang kurang bagus. Memang, hasilnya tidak sebaik kamera utamanya, namun hasilnya sudah cukup memuaskan.
Mungkin kamera macro yang masih menjadi kekurangan pada Mi 10. Dengan resolusi 2 MP, memang hasilnya tidak terlalu jelek. Namun, hasilnya masih bisa lebih baik lagi jika menggunakan kamera utama yang di zoom.
Kamera selfie-nya juga dapat menangkap gambar dengan tajam. Saat menangkap gambar muka dengan kumis dan jenggot, kameranya mampu menangkap helai rambut yang ada. Untuk hasil yang lebih halus, gunakan saja fungsi beautify.
Xiaomi juga menawarkan pengambilan video dengan resolusi 8K pada Mi 10. Uniknya, pengambilan video pada resolusi ini juga didukung dengan OIS-nya, sehingga gambar menjadi lebih stabil. Sayangnya, masih sangat sedikit perangkat TV dan monitor yang mampu menjalankan video 8K. Hal ini tentu saja membuatnya menjadi future proof, namun untuk saat ini sepertinya akan jarang digunakan untuk mengambil video,
Pengujian
Xiaomi Mi 10 sudah menggunakan Snapdragon 865 yang saat ini merupakan cip terkencang untuk perangkat Android. Menggunakan prosesor Kryo 585 Prime dan Gold yang berbasis Cortex A77 membuatnya lebih kencang saat membutuhkan processing power yang tinggi. Sedangkan Kryo 585 Silver yang masih berbasis Cortex A55 akan digunakan saat bernavigasi sehingga lebih hemat daya.
Menggunakan Mi 10 dalam bermain game memang sangat nyaman. Saya tidak menemukan lag yang berarti yang bahkan masih saya temukan pada perangkat Snapdragon 855+. Hal tersebut dapat dirasakan pada saat bermain game LifeAfter pada peta Levin City. Dengan Mi 10, semuanya lancar. Sayang memang, masih jarang game pada Android yang mendukung layar 90 Hz dan masih mengunci frame rate pada 60 fps, sehingga cukup sulit untuk mengujinya.
Untuk benchmarking, saya menghadirkan cip Snapdragon 855+ untuk mengetahui seberapa kencang kinerja dari Mi 10. Saya juga memasukkan Mi Note 10 Pro dengan SD 730G karena mewakili cukup banyak perangkat baru yang diluncurkan dengan cip yang sama.
Dengan kinerja seperti ini, Anda tidak perlu lagi khawatir mengenai bermain game atau melakukan rendering video. Semua akan berjalan tanpa lag dan kencang. Dan satu lagi, unit yang saya dapatkan tidak menghasilkan panas yang berlebih pada saat bermain game dengan seting tertinggi.
Uji Baterai dengan MP4
Pengujian kami kali ini menggunakan video MP4 yang dimainkan secara berulang-ulang. Videonya sendiri menggunakan resolusi 1920×1080 dengan codec H.264 dan berdurasi 120 menit. Pengujian berlangsung selama 19 jam 31 menit pada unit yang kami dapatkan.
Menggunakan charger bawaan dengan rating 30 watt, saya berhasil melakukan pengisian ulang dengan baterai sebesar 4780 mAh ini. Ternyata dari habis sampai 100%, Mi 10 bisa diisi dalam waktu sekitar 75 menit saja. Sayang, perangkat Qi Charging saya rusak, sehingga tidak bisa melakukan pengujian pengisian baterai melalui wireless charging.
Verdict
Sekali lagi, akhirnya Xiaomi benar-benar meluncurkan full flagship mereka di Indonesia. Dengan perangkat Mi 10 yang memiliki feature lengkap dengan harga yang lebih terjangkau, tentu saja membuatnya memiliki ketertarikan tersendiri. Segala kelengkapan yang dimiliki oleh Xiaomi pun ada pada smartphone yang satu ini.
Kinerja dari Mi 10 sudah tidak perlu lagi dipertanyakan. Dengan Snapdragon 865, membuat Mi 10 mampu menjalankan seluruh game yang dibuat untuk Android tanpa lag. Tentunya, hal ini juga termasuk aplikasi-aplikasi berat seperti untuk video editing. Dengan kinerja seperti ini, membuat Mi 10 merupakan smartphone resmi dengan Snapdragon 865 termurah di Indonesia saat ini.
Kamera ada smartphone flagship ini justru lebih baik dibandingkan dengan perangkat flagship camera-nya. Gambar yang diambil sangat apik, membuat kamera saku menjadi tidak lagi diperlukan. Bahkan beberapa feature seperti pengambilan gambar 8K, OIS, dan lain sebagainya belum ditemukan pada beberapa kamera mirrorless.
Harga dari Xiaomi Mi 10 adalah Rp. 9.999.000. Harga tersebut memang terlihat sangat tinggi untuk sebuah perangkat smartphone. Namun, melihat dari feature yang dibawa, kinerja yang dihasilkan, serta desain yang dimilikinya, membuat harga tersebut menjadi lebih terjangkau. Hal ini tentu saja menambah alternatif pilihan konsumen Indonesia dalam membeli sebuah smartphone flagship.
Sparks
- Snapdragon 865, Kencang!
- Hasil kamera yang bagus
- Desain yang apik
- Layar 90 Hz
- Speaker Stereo
- Charger 30 watt bawaan
- Daya tahan baterai cukup baik
- 5G!
Slacks
- Masih belum memiliki rating IP (tahan air dan debu)
- Hanya satu SIM saja
- Kamera Makro masih 2 MP dan mudah tergantikan dengan kamera utama + zoom