Pada pertengahan bulan Juli lalu, saya kedatangan smartphone kelas menengah terbaru Vivo Y36. Saat unboxing, saya dibuat terkesima melihat keelokan penampilan belakangnya yang berwarna Glitter Aqua, tampil sangat menonjol di rentang harga tiga jutaan.
Impresi premium kian bertambah saat menyentuhnya, terasa lebih mantap dalam genggaman berkat berat dan bingkai datarnya yang agak tebal. Lebih-lebih panel belakang Vivo Y36 sudah menggunakan material berlapis kaca seperti layaknya smartphone kelas atas.
Tentunya Vivo Y36 tidak sekedar menyodorkan desain yang rupawan. Perangkat yang dijual Rp3.399.000 ini sudah dipersenjatai chipset Snapdragon 680 4G, kamera utama 50MP, dan sebagainya. Makin penasaran? Simak review Vivo Y36 selengkapnya berikut ini.
Dynamic Glass Design
Penampang belakang berlapis kaca pada Vivo Y36 disebut Dynamic Glass Design. Khusus varian warna Glitter Aqua, dipadukan dengan teknologi Golden Ripple Process guna menghadirkan efek warna yang gemerlap layaknya kilauan air pada danau yang terkena cahaya.
Ya, terdapat pola guratan-guratan diagonal pada punggung Vivo Y36 yang mampu berkilauan sangat terang, misalnya ketika terkena sinar matahari secara langsung. Saya yakin desain glamor ini akan lebih banyak disukai oleh kaum Hawa.
Meski memiliki sentuhan akhir glossy, saya suka permukaannya tidak mudah menempel bekas sidik jari. Namun tetap lumayan licin bila dipakai tanpa case dan sayang kalau sampai tergores, jadi lebih baik dipakai softcase bawaannya.
Vivo Y36 juga tersedia dalam warna klasik, Meteor Black yang tampil kalem. Varian ini menggunakan material Fluorite AG Glass yang menghasilkan permukaan matte dan lebih tahan terhadap goresan.
Masih bahas di bagian belakang, modul kameranya dilengkapi Fantasy Frame pada sekitar bingkai kotak kameranya yang menyuguhkan efek warna seperti pelangi. Susunan kameranya disebut Dynamic Dual Ring yang terinspirasi dari Twin-Lens Reflex.
Lebih lanjut, Vivo Y36 memiliki bingkai datar yang cukup tebal di angka 8,1 mm dengan lekukan 2,5D. Seperti yang disebut diawal, perangkat ini juga lumayan berat mencapai 202 gram. Bodinya memiliki sertifikasi IP54 untuk memberikan ketahanan terhadap debu dan percikan air.
Sensor sidiknya menyatu dengan tombol power, terletak di sebelah kanan bersama tombol volume dan sisi seberangnya polos. Di atas akan dijumpai mikrofon kedua dan SIM tray yang berisi tiga slot, yakni dua nano SIM dan kartu microSD. Sisanya di bagian bawah, meliputi jack audio 3,5mm, mikrofon utama, port USB-C, dan satu-satunya speaker.
Dalam paket penjualannya, Vivo Y36 dilengkapi adaptor charger 44W, kabel data, softcase, SIM tray ejector, dan kartu panduan. Bagian layarnya juga sudah terpasang anti gores, jadi benar-benar siap pakai.
Layar 6,64 Inci IPS LCD 90Hz
Vivo Y36 mengemas desain layar yang diberi nama Ultra O Screen, tampil kekinian dengan punch hole di tengah bagian atas untuk menyematkan kamera depan 16MP. Bezel layar samping kanan, kiri, dan atas terbilang tipis, hanya dagunya yang lebih tebal.
Terhampar luas 6,64 inci dan disokong resolusi FHD+ dengan kerapatan sekitar 395 ppi. Spesifikasi layarnya sudah oke untuk menjalankan berbagai macam aplikasi. Sayangnya sebagai smartphone tiga jutaan, Vivo Y36 masih memakai panel berjenis IPS LCD.
Bukan berarti jelek, hanya saja sebagian pesaing di rentang harganya sudah menggunakan AMOLED yang lebih memuaskan untuk menonton film dan bermain game. Dukungan refresh rate-nya juga sebatas 90Hz dan tingkat kecerahan maksimalnya 650 nits.
Jika pergi ke pengaturan layar, ada beberapa menu penyesuaian seperti screen color yang meliputi standard, pro, dan bright. Serta, refresh rate pada 60Hz, 90Hz, atau smart switch alias otomatis.
Kamera Utama 50MP
Total ada tiga unit kamera pada Vivo Y36, dua di belakang dengan kamera utama 50MP, berpadu lensa wide dengan aperture f/1.8 dan ditemani kamera depth 2MP untuk sekedar pelengkap. Jadi, anggap saja Vivo Y36 hanya punya satu kamera belakang.
Kamera depannya beresolusi 16MP dengan aperture f/2.45. Baik kamera depan maupun belakang dapat merekam video 1080p pada 30fps, ada opsi 60fps tetapi hanya pada resolusi 720p yang mana di bawah standar video saat ini.
Sensor gambar 50MP pada Vivo Y36 tidak diungkap tipe dan berapa ukurannya. Dengan quad bayer, secara bawaan hasil foto yang keluar beresolusi 12MP. Kualitas fotonya sedang-sedang saja, asalkan pencahayaannya bagus untuk mengabadikan berbagai momen sehari-hari yang dibagikan ke media sosial masih cukup.
Ini beberapa hasil foto dari kamera Vivo Y36:
Untuk bikin konten, kemampuan kamera Vivo Y36 kurang begitu ideal, meskipun kita tetap dapat mendorong sampai batasnya. Mode kameranya mulai dari photo dengan fitur HDR otomatis, akses cepat 2x zoom, filter termasuk light effect, dan sebagainya.
Yang menarik, mode portrait dilengkapi style atau filter khusus untuk foto portrait, beauty, posture, efek bokeh, dan aperture. Mode night juga dilengkapi style khusus untuk menunjang foto malam. Dan yang mengejutkan mode pro pada Vivo Y36 mendukung format foto Raw.
Bertenaga Snapdragon 680 4G
Perihal performa, Vivo Y36 mengandalkan chipset Snapdragon 6 Series yang banyak diadopsi untuk smartphone kelas menengah sejak tahun lalu, yakni Snapdragon 680 4G. Chipset ini memang memiliki performa yang memadai untuk skenario penggunaan sehari-hari, tetapi Qualcomm sudah memiliki penerusnya yaitu Snapdragon 685 4G.
SoC ini dibangun pada proses 6nm, dengan CPU octa-core dan GPU Adreno 610. Terdiri dari empat inti besar Kryo 265 Gold berbasis Cortex-A73 pada 2,4GHz dan empat inti kecil Kryo 265 Silver Cortex-A53 pada 1,9GHz.
Didukung konfigurasi RAM 8GB ditambah Extended RAM sebesar 8GB yang diambil dari penyimpanan internal yang berkapasitas 256GB. Berikut hasil uji benchmark dari Vivo Y36.
- 3DMark Wild Life 585
- 3DMark Wild Life Extreme 120
- PCMark Work 3.0 6.624
- Geekbench 6 Single-core 412
- Geekbench 6 Multi-core 1.447
- Geekbench 6 GPU Compute 346
Untuk gaming, saya mencoba bermain game Mobile Legends : Bang Bang beberapa match. Pada game MOBA ini, Vivo Y36 mendukung kualitas grafis Ultra dan frame rate pada High. Ada fitur Ultra Game Mode dengan Game Sidebar yang memungkinkan memilih mode performa Boost dan Esports Mode.
Perangkat ini menjalankan Funtouch OS 13 berbasis Android 13 dengan antarmuka pengguna yang simpel dan mudah digunakan. Kapasitas baterai 5.000 mAh sanggup bertahan seharian dan didukung pengisian daya cepat 44W FlashCharge yang memungkinkan mengisi 30 persen dalam 15 menit.
Verdict Review Vivo Y36
Vivo Y36 mencoba menawarkan desain premium, terutama varian warna Glitter Aqua yang tampil mencolok dan berbeda di kelas menengah. Chipset Snapdragon 680 4G dengan konfigurasi memori lapang dan baterai 5.000 mAh yang tahan lama dengan 44W FlashCharge memastikan mampu memberikan pengalaman penggunaan yang lancar untuk tugas sehari-hari.
Dijual seharga Rp3.399.000, spesifikasi yang dimiliki Vivo Y36 memang tidak semewah desainnya. Aspek layar dan kemampuan kameranya sedang-sedang saja, apalagi kalau dibandingkan dengan para kompetitor di harga tiga jutaan. Meski begitu, Vivo Y36 pasti punya tempatnya tersendiri, terlepas dari kelebihan dan kekurangannya.
Sparks
- Desain premium, Dynamic Glass Design dengan Golden Ripple Process
- Kamera utama 50MP, mode pro dengan Raw
- Ditenagai Snapdragon 680 4G, cukup untuk penggunaan harian
- Baterai 5.000 mAh dengan 44W FlashCharge
Slacks
- Bodi agak tebal dan berat
- Layar masih pakai panel IPS LCD 90Hz
- Perekam video mentok pada 1080p 30fps