Dulu kalau saya mau ganti smartphone paling cepat itu setahun saat penerusnya sudah keluar. Kadang juga harus nunggu setahun lagi (jadi dua tahun) biar harganya turun.
Bagaimana kalau sekarang? Nggak ganti dalam kurun waktu setahun saja, smartphone yang kita gunakan sudah terasa ‘kedaluwarsa’. Karena siklus peluncuran smartphone baru terjadi lebih cepat, bulanan.
Kita ambil contoh Vivo V15, cuma berselang kurang lebih enam bulan saja sejak Vivo meluncurkan V11 pada bulan September 2018. Saya tekankan lagi, Vivo V15 adalah penerus dari Vivo V11, bukan yang versi Pro-nya. Jadi, Anda tidak akan menemukan sensor fingerprint di bawah layar. Langsung saja kita mulai review Vivo V15.
32MP Pop-up Selfie Camera
Fitur utama yang paling menonjol adalah kamera depannya, bukan hanya tentang resolusinya yang tinggi mencapai 32MP – tapi karena inovasi mekanisme pop-up nya yang diturunkan langsung dari flagship Vivo NEX.
Efek suara turut menyertai saat kamera depan ini muncul, ada empat efek suara yang bisa Anda temukan di pengaturan kamera yaitu mute, sci-fi, machine, dan rhythm. Namun meski Anda memilih mode mute, motor penggerak kamera depan yang terletak di sisi kanan atas smartphone tersebut masih menimbulkan suara saat bekerja.
Saya penasaran, bagaimana bila kita dengan sengaja menaik dan turunkan kamera depan dengan cepat? Tenyata muncul peringatan seperti ini; “Untuk melindungi kamera depan Anda, jangan terlalu sering melakukan tindakan ini.
Sekarang kita masuk ke antarmuka kameranya, ada lima mode pengambilan gambar yang bisa digunakan kamera depan yaitu Photo, Video, AI Beauty, Pano, dan AI Stickers. Pada mode Photo, Anda juga bisa menemukan fitur HDR, Live Photo, dan filter.
Tentu saja, dua kunci yang akan membantu Anda mendapatkan foto selfie yang memukau adalah AI Beauty dan Portrait light effect. Dengan AI Beauty, Anda bisa mendapatkan makeover secara virtual – mulai dari warna kulit, memutihkan, membuat wajah tirus, merampingkan hidung, hingga menyesuaikan bentuk mulut.
Sementara dengan Portrait light effect, Anda bisa menambahkan efek pencahayaan yang menawan berkualitas studio ke selfie Anda. Mulai dari natural light, studio light, stereo light, loop light, rainbow light, dan monochrome backgroud untuk mendapatkan background hitam dan putih yang klasik.
Ada satu fitur yang bagi sebagian orang sangat penting dikorbankan Vivo yakni face unlock. Dari Vivo V7, V9, hingga V11 – fitur face unlock selalu menjadi salah satu fitur unggulan smartphone Vivo dan terakhir mencoba di V11 performanya sangat cepat dan konsisten.
Semoga saja, Vivo menemukan cara untuk mengembalikan fitur face unlock kembali di update firmware masa mendatang. Sementara ini, kita bisa mengandalkan pemindai sidik jari yang jelas-jelas lebih aman di bagian belakang.
Berikut adalah hasil foto 32MP Pop-up Camera Vivo V15:
Ultra All Screen
Vivo V15 sudah move-on dari notch, desain full-screen display yang baru ini disebut Ultra All Screen. Harus saya akui, pop-up selfie camera Vivo V15 kesannya futuristik, seolah membuat smartphone dengan notch terlihat ‘usang’.
Smartphone ini juga datang dalam balutan warna bergradasi, topaz blue dan glamour red. Seperti biasa, bagian belakangnya hadir dengan finishing glossy seperti kaca dan kerangka aluminium. Materialnya bukan kaca, tapi kemungkinan menggunakan jenis material komposit berjenis tempered glass seperti sebelumnya.
Modul tiga kamera menonjol di belakang yang berbaris secara vertikal. Sebaiknya selalu kenakan case yang ada dalam paket penjualan untuk melindungi body smartphone dan utamanya modul kamera belakangnya. Desain dan kualitas case-nya sudah cukup oke, dengan paduan warna hitam di sekelilingnya.
Mengenai kelengkapannya, tombol volume dan power berada pada sisi kanan. Lalu, di sisi kiri ada SIM tray berdampingan dengan smart button. Default-nya bila kita menekan smart button sekali maka akan mengaktifkan Google Assistant, bila menekan dua kali akan mengaktifkan Image Recognizer yang akan mencari tahu informasi dari konten yang sedang tampil di layar.
Smart button juga bisa disesuaikan, caranya pergi ke Settings dan pilih Jovi. Namun pilihan yang tersedia sebatas Google Search, Google Assistant, Google Assistant Visual Snapshot, dan Image Recognizer. Anda juga bisa menonaktifkan fungsi tombol tersebut.
Lanjut ke sisi atas, disana ada mikrofon dan kamera depan yang tersembunyi di body Vivo V15. Sementara di sisi bawah ada jack audio 3.5mm, mikrofon, speaker, dan standar port microUSB yang sebenarnya sudah usang menurut saya untuk smartphone baru yang diluncurkan di tahun 2019.
Android 9 Pie; FuntouchOS 9
Vivo V15 bergerak pada sistem operasi Android versi paling baru; 9.0 Pie dengan FuntouchOS 9. Menurut saya, FuntouchOS adalah salah satu user interface smartphone terbaik. Smart Launcher, Jovi, dan navigation gestures adalah tiga fitur favorit saya.
Smart Luncher berada di ujung kiri homescreen, saat ini ada empat kartu yang bisa ditampilkan. Mulai dari to-do list yang terintregrasi dengan kalender, jangan sampai lewatkan sesuau. Jovi Smart Scene yang akan menampilkan informasi seperti acara favorit, serta langkah kaki dan kalori yang terbakar.
Kemudian ada shortcut, Anda bisa menempatkan pengaturan cepat dan aplikasi hingga sepuluh pintasan. Satu lagi kartu ramalan cuaca, meski sebenarnya saya tidak begitu memperhatikannya.
Beralih ke Jovi, fitur ini meliputi Smart Camera seperti AI Face Beauty, AI Scene Identification, dan AI Portrait Framing. Lalu, Image Recognizer yang mampu mencari informasi dari konten yang tampil di layar. Satu lagi, Smart Scene yang ada di Smart Launcher.
Rasanya tidak asyik kalau tidak menggunakan Navigation gesture, seperti biasa usap ke atas di sisi kiri untuk menampilkan Control Center. Lalu, usap ke atas di sisi tengah untuk ke homescreen, usap dan tahan ke atas untuk menampilkan recent app, dan usap ke atas di sisi kanan untuk fungsi back atau kembali.
Saya melihat Vivo menyisipkan sejumlah bloatware, saya tidak masalah selagi masih bisa dihapus bila tidak digunakan. Namun ada beberapa aplikasi buatan mereka sendiri yang punya fungsi sama dan tidak bisa dihapus seperti V-Appstore, layanan yang serupa dengan Play Store.
Chipset Mediatek Helio P70
Dapur pacu Vivo V15 mengandalkan chipset Mediatek Helio P70 yang terdiri dari CPU octa-core (quad-core 2.1 GHz Cortex-A73 dan quad-core 2.0 GHz Cortex-A53), dan GPU Mali-G72 MP3. Kinerjanya dibantu RAM 6 GB, memori internal 64 GB, dan tangki baterai 4.000 mAh dengan teknologi Dual-Engine Fast Charging.
Di AnTutu, Vivo V15 memperoleh nilai 141.022 poin, PCMark 8.266 poin, 3DMark Sling Shot 1.634 poin, Geekbench single-core 1.517 poin, dan Geekbench multi-core 5.432 poin.
Di test aktivitas gaming saya mencoba PUBG Mobile, pastikan Anda sudah menambah daftar game ke Game Cube yang bisa ditemukan di Settings. Game battle royale dengan formula last man standing ini dapat ditelan mentah-mentah sampai kualitas grafis ‘HD’ dan frame rate ‘high‘.
Hanya saja, output suara dari game PUBG Mobile di unit Vivo V15 yang saya review ini tidak begitu lantang. Selain itu, penempatan speaker juga payah -saya sudah memutar bermain dari sisi yang berbeda tapi speakernya kerap terhalangi tangan.
AI Triple Camera dengan Lensa Wide-angle
Kamera utama Vivo V15 yang posisinya paling bawah memiliki resolusi 12MP dengan 24 juta unit foto sensitif dan mendukung teknologi Dual Pixel. Ditambah dengan sensor 1/ 2.8 inci, aperture f1.78, dan ukuran pixel 1.28um.
Kamera keduanya 8MP AI Super Wide-Angle Camera membawa sudut pandang 120 derajat yang sama dengan mata manusia dan kamera ketiga 5MP Depth Camera.
Kemarin kebetulan habis dari event di SCBD Jakarta, lokasi tersebut cukup asyik buat test kamera wide-angle Vivo V15. Buat motret arsitektur perkotaan atau landscape memang seru banget, kita bisa menangkap banyak objek di dalam foto.
Efek distorsi justru sengaja saya manfaat untuk mendapatkan kesan yang unik. Satu hal yang mengejutkan saya adalah mode wide-angle ini bukan hanya tersedia di foto saja, tapi juga bekerja di video. Sayangnya, perekam videonya belum mencapai resolusi 4K dan sebatas 1080p.
Berikut hasil foto dari Vivo V15:
Verdict
Vivo V15 dibanderol Rp4.399.000, harganya seratus ribu lebih murah dari Vivo V11 saat diluncurkan pertama kali. Perubahannya meliputi 32MP Pop-up Camera, versi OS dan chipset lebih baru (Android 9.0 Pie dan Mediatek Helio P70), RAM 6GB, serta AI Triple Camera.
Sebagai informasi tambahan juga, Vivo juga telah resmi mengumumkan penerus V11 Pro yakni V15 Pro dengan harga Rp5.699.000. Tambahan “Pro”, tentunya smartphone ini mengusung spesifikasi yang lebih superior.
Dengan menambah budget Rp1,3 juta, Anda akan mendapatkan mulai dari sensor sidik jari di bawah layar atau yang disebut Screen Touch ID, layar Super AMOLED, kamera utama 48MP, chipset Qualcomm Snapdragon 675 yang lebih powerful dengan RAM 6GB, dan memori internal 128GB.
Sparks
- 32MP Pop-up Selfie Camera yang Inovatif
- Lensa Wide-angle yang Suguhkan Foto Unik
- Ultra All Screen, Bagian Muka Nyaris Tanpa Bezel
Slacks
- Tanpa Fitur Face Unlock
- Port Pengisian Daya Tergolong Jadul – microUSB