Pasar PC berada di posisi yang sangat unik. Di satu sisi, penjualan produk-produk kelas menengah dan mainstream turun karena karena beralihnya konsumen ke perangkat mobile. Di sisi lain, hal tersebut mendorong PC untuk terus berevolusi, hingga kita tiba di era PC+ ini. Anehnya, perubahan itu tidak banyak mengubah minat khalayak akan komponen.
Komponen-komputer terpisah seperti motherboard, kartu grafis hingga CPU ialah tempat dimana permainan sesungguhnya berjalan. Bagian ini tampak tak terpengaruh oleh turbulensi pasar.
Dengan pengalaman puluhan tahun di bidang itu, MSI mempunyai pijakan yang kokoh di sana. MSI tak berpuas diri, di sekitar tahun 2011 dan 2012, mereka gempur pasar melalui brand serta produk-produk notebook gaming.
Saat itu pasar high-end didominasi oleh satu brand buatan Amerika, dan rival asal Taiwan-nya juga sedang mencari celah demi mempenetrasinya. MSI mengerti, berlomba-lomba mengusung hardware canggih bukan lagi cara efektif dalam memasarkan laptop. Sang produsen fokus pada dua hal: fitur dan desain. Berpedoman pada faktor tersebut, diperkenalkanlah seri GS, juga diklaim sebagai pencetus ide ultrabook gaming.
Pada ulasan ini, kita akan mencari tahu apakah GS60 Ghost Pro berhak mempertahankan gelar sebagai produk terbaik di kelasnya, atau MSI mulai kehilangan cengkraman dalam kompetisi high-end yang sangat ketat ini.
Sebelum itu, perlu Anda tahu bahwa unit review MSI GS60 ini adalah model ber-GPU GeForce GTX 870M. Jika membelinya sekarang, Anda akan mendapatkan GTX 970M ditambah dukungan 4K.
Design
Jika MSI melangsungkan peluncuran, pengumuman atau showcase, GS60 akan selalu tampil berdampingan bersama model-model high-end. MSI seolah-olah berkata, “Meskipun mampu membekali laptop dengan komponen-komponen canggih terbaru, kami juga tak kesulitan untuk menciptakan notebook berdesain anggun minimalis, namun sanggup menyajikan performa tinggi.”
Info menarik: MSI Umumkan GT80 Titan, Gaming Notebook ‘Raksasa’ Pertama Dengan Keyboard Mekanik
Rancangan baru GS juga menjadi kiblat bagi beberapa laptop anyar mereka, contohnya saja GT72. Di Computex Taipei 2014 lalu, MSI mengungkapkan arahan baru dalam desain: agar laptop mengingatkan penggunanya pada mobil sport.
Hal itu terlihat dari bentuk punggung layar GS60 bermaterial logam dan finishing brushed-nya. Jika produk Alienware diibaratkan sebagai Mercedes, maka GS60 ialah Lotus-nya laptop gaming.
Model ini membuktikan Anda tak butuh mesin monster untuk mengoperasikan judul-judul game paling baru sekarang. GS60 hanya berbobot 1,96 kilogram dan berketebalan kurang dari 20 milimeter, membuatnya menjadi salah satu notebook gaming di layar 15,6-inci paling ramping dan paling ringan yang pernah saya lihat.
Penampilan tersebut memudahkan saya memasukannya ke tas, tanpa terlalu membebani punggung. Panel layar memiliki tebal 4 milimeter, dan meskipun build quality keseluruhannya sangat memuaskan, saya tetap menggunakan cover tambahan sebelum membawa-bawanya. Untuk membuka laptop, tanpa perlu menahan bagian bawah, panel layar dapat mudah digerakkan.
MSI GS60 memanfaatkan material logam magnesium-lithium, pertama kali digunakan pada roket Saturn V NASA. Keseluruhan desainnya sangat cerdas, tentu keyboard LED backlit-nya menyala warna-warni, ditambah logo naga MSI gaming series, tetapi ia tidak tampak berlebihan dan terlalu menarik perhatian – bak pohon Natal di bulan Juni – seperti produk rival.
Display & sound
Unit review ini menyuguhkan layar matte anti-glare beresolusi 1920×1080. Ia memang bukanlah pemuas mereka yang mendambakan 4K, tapi tanpa memaksa menjejalkan pixel berlebihan, GS60 bisa mengoptimalisasi hardware dan menghasilkan performa memuaskan. Lagi pula, home console masih mati-matian mengejar 1080p sebagai standar.
Berkat layarnya, saya tidak kesulitan menikmati game di ruang berpencahayaan tinggi. Dengan tingkat warna hitam yang sungguh pekat, GS60 mampu menghadirkan warna intens.
Hebatnya, panel juga mempunyai detail tajam di level kecerahan tinggi. Setelah menyelidiki lebih lanjut, Anda mendapatkan rasio kontras 1.019:1 – lebih baik dari mayoritas notebook gaming kompetitor.
Berbekal teknologi audio Dynaudio, channel 7.1 dan rangkaian speaker memanjang di atas keyboard, kualitas suara MSI GS60 terdengar mengagumkan. Pada dasarnya Anda tak membutuhkan speaker tambahan lagi. Audio terasa kaya dan tajam untuk kelas notebook, dan bass cukup terasa, walau nada sangat rendah tak muncul.
Saya menjajal menyambungkan headset Steelseries Siberia V2 ke GS60, hasilnya adalah output suara gaming terbaik yang pernah saya dengar. Tanpa gangguan, desingan peluru dan pantulan proyektil (Call of Duty: Advanced Warfare) terdengar sangat realistis, begitu pula geraman serta langkah kaki Xenomorph (Alien: Isolation) ketika memburu saya mati-matian.
Peripherals & connectivity
Ketika pertama kali membuka panel dan menyalakannya, presentasi keyboard sangat meyakinkan. Di medium seluas kurang lebih 34,5×10,3 sentimeter, keyboard menyajikan ruang ketik yang sangat leluasa. Jarak antar tuts sungguh pas di jari.
Satu keluhan saya tujukan pada trackpad; ia memang luas, namun penempatannya terlalu timpang ke kiri, dan jempol terkadang menggerakan kursor saat mengetik atau menikmati game.
Steelseries memiliki peranan besar di sini. Keyboard garapan mereka terasa responsif dan konsisten di tiap tombolnya, sempurna untuk gaming kompetitif ataupun mengetik. Sayangnya di sana tak ada barisan tombol macro tambahan.
Trackpad memang cukup untuk memainkan game turn-based semisal Civilization: Beyond Earth, tapi permainan kompetitif dan action tetap menuntut mouse sungguhan.
Segi konektivitas tak kalah luas dan fleksibel, selain Wi-Fi dan Bluetooth 4.0, GS60 menawarkan koneksi LAN berteknologi Killer E220, card reader SD4.0, Mini-DisplayPort, tiga buah port USB 3.0 serta sepasang slot audio input dan output 3,5 milimeter.
Performance
GS60 sama sekali tidak kesulitan dalam menjalankan berbagai permainan yang saya instal di dalamnya. Waktu tiga minggu saya manfaatkan untuk menjajal Metro Redux (Last Light serta 2033), Titanfall, Legend of Grimrock II, Civilization: Beyond Earth, Call of Duty: Advanced Warfare, Dreamfall Chapters, The Vanishing of Ethan Carter, termasuk judul yang lebih dioptimalisasi untuk chip AMD, Alien: Isolation.
Walaupun belum menyimpan chip grafis Nvidia mobile teranyar, semua permainan di atas berjalan optimal. Di setting maksimal, Alien: Isolation bisa bertahan di rata-rata 40 frame rate, dan Legend of Grimrock II sama sekali bukan masalah.
Performa terendah ditunjukkan oleh The Vanishing of Ethan Carter, setelah saya mengaktifkan semua opsi grafis – rata-rata hanya belasan fps (game ini sangat berat bahkan untuk PC desktop).
Platform PC memungkinkan kita mengkustomisasi opsi visual sesuka hati, dan itulah yang saya lakukan demi mendapatkan frame rate Titanfall konstan di 60fps. Saya sempat kaget saat Advanced Warfare berjalan sangat buruk, namun ternyata kesahalan ada pada saya, karena permainan berjalan di Intel HD. Sesudah mengubahnya manual ke GTX 870M, semua tampil mulus.
Info menarik: Giliran PC All-in-One MSI Yang Kini Dipersenjatai GPU GeForce GTX 900M
Selain permainan, saya menguji MSI GS60 dengan dua software benchmark dari Unigine, Heaven dan Valley. Hasilnya tidak mengecewakan, namun jika melihat ke pojok kanan atas, Anda akan mengerti problema pada notebook gaming tersebut.
Temperatur menunjukkan suhu 93 derajat Celcius. Dan rancangan tipis sama sekali tidak membantu; beberapa jam sesi gaming akan membuat palm rest menjadi panas, apalagi ketika digunakan di ruang tanpa AC.
Laptop gaming super-tipis dari MSI ini ditenagai prosesor Intel Core i7-4700HQ 2,4Ghz (terbaca delapan-core di DXDiag), kartu grafis Nvidia GeForce GTX 870M, RAM DDR3L 16 gigabyte, ada webcam FHD (30fps, 1080p) di atas monitor, baterai 4840mAh 52Wh, penyimpanan Super RAID serta hard disk 7200RPM 1TB, dan beroprasi di platform Microsoft Windows 8.1 64-bit.
Anda tetap saya sarankan menyambungkan GS60 ke sumber listrik sewaktu bermain game demi mendapatkan performa maksimal. Bahkan tanpa game, ia tak mampu bertahan setengah hari.
Kabar baiknya, kita tidak akan kehabisan ruang penyimpanan terlalu cepat. GS60 mengkombinasi dua SSD berkapasitas 128GB di RAID 0 (membaca 1.012 megabyte per detik!) dipadu hard disk 1TB konvensional.
Conclusion
MSI GS60 berhasil membuktikan bahwa penampilan anggun dapat selaras dengan performa tinggi. Laptop ini berada di titik ekuilibrium antara presentasi, fitur dan kemampuan hardware. Sekali lagi, produk MSI mampu unggul berkat komposisi fitur, dan faktor ini tak bisa dikesampingkan. GS60 juga ditawarkan di rentang harga lebih rendah dari kompetitor, yaitu mulai US$ 1.800 di Amazon.
Andaikan mempunyai modal mencukupi dan memang sedang mencari notebook gaming sekaligus kerja, maka MSI GS60 akan berada di baris pertama daftar pencarian saya.
Untuk harga lumayan murah di bandingin brand lain. cuman minusnya di temperatur. cepet panas. di indonesia apa laptop ini udah masuk ?