TECNO semakin rajin meluncurkan sederet produk yang punya spesifikasi dan harga menggiurkan. Yang terbaru adalah TECNO SPARK 30 Pro, smartphone pertama di Indonesia dengan MediaTek Helio G100 serta dukungan beberapa fitur kecerdasan buatan bernama TECNO AI.
Selain mengedepankan sektor performa, perangkat ini juga menawarkan desain keren hasil kolaborasi dengan Hasbro, dan kamera yang tergolong oke di kelas harganya. Nggak tanggung-tanggung, sensor utamanya menggunakan resolusi 108 MP, ditambah kemampuan 3x lossless zoom.
Namun apakah semua yang disajikan mampu membuatnya bersaing di segmen 2 jutaan yang juga ramai oleh produk brand pesaing dengan penawaran yang tidak kalah menarik? Mari kita bahas lebih jauh apa saja kelebihan dan kekurangan dari TECNO SPARK 30 Pro!
Desain Unik, Layar 120Hz
TECNO SPARK 30 Pro hadir di Indonesia dalam edisi spesial Transformers yang menawarkan dua varian warna, yaitu Optimus Prime dan Obsidian Edge. Bagi yang belum tahu, varian Optimus Prime mengedepankan desain ala sang leader Autobots, sementara Obsidian Edge tampil lebih elegan dan pastinya menyasar ke target pengguna yang lebih luas.
Untuk varian Optimus Prime kamu bakal menemukan hasil kolaborasinya mulai dari desain boks, backdoor smartphone, hingga tampilan antar muka alias UI. Tapi dalam artikel review kali ini, saya baru berkesempatan mencoba varian Obsidian Edge.
Walaupun tidak seunik varian Optimus Prime, Obsidian Edge punya ciri khas pada bagian cover belakangnya yang memiliki motif seperti granit, dibuat vertikal sejajar dengan modul kamera. Kombinasi warna hitam dan motif granit ini menurut saya cukup bagus, karena mampu memberikan nuansa elegan terlepas dari materialnya yang masih plastik. Paling tidak, sedikit banyak memberikan nuansa yang berbeda dibanding hanya tampil polos saja.
Berbicara soal modul kamera, kali ini TECNO menggunakan desain bulat dengan tepian bergerigi. Sekilas mirip ring dengan jam tangan mewah. Modul kameranya memberi kesan seolah-olah memiliki 4 lensa, meskipun sebenarnya hanya kamera 108 MP saja yang jadi senjata untuk menghasilkan foto maupun video.
Sementara bingkai ponsel ini menggunakan material polikarbonat namun dibalut finishing metalik sehingga sekilas seperti aluminium. Penempatan port USB-C grill speaker, lubang mikrofon, dan port audio jack 3.5mm ada di sisi bawah. Ya, TECNO SPARK 30 Pro masih punya port untuk jack 3.5mm. Sebelah kiri ada SIM-tray, sebelah kanan ada tombol power dan pengaturan volume, sedangkan di atas terdapat grill speaker lainnya.
Beralih ke depan, terdapat layar AMOLED sebesar 6,78 inci dengan tepian datar dan bezel yang sudah lumayan tipis termasuk pada bagian dagunya. Di tengah atas layar ada punch hole mungil untuk menampung kamera selfie.
Kualitas layarnya sendiri khas panel AMOLED, terang dengan sajian warna yang memanjakan mata. Penggunaan di bawah sinar matahari tidak jadi masalah karena tingkat kecerahannya bisa sampai 1.700 nits. Layar ini juga tergolong amat responsif terhadap sentuhan, cocok untuk main game yang butuh reaksi cepat. Selain itu sudah ada sertifikasi TÜV Low Blue Light Eye, dan dukungan sensor sidik jari dalam layar.
Fitur unggulan lainnya tentu refresh rate 120Hz, yang bakal bikin scrolling dan animasi pada layar terasa sangat halus dan nyaman. Tapi karena refresh rate tinggi berpengaruh pada konsumsi baterai, saya memilih untuk mengaktifkan pengaturan Auto-Switch Refresh Rate, yang otomatis mengubah setting ke 60Hz, 90Hz, atau 120Hz sesuai kebutuhan konten pada layar.
Dari sektor audio tersedia dukungan speaker stereo Hi-Res dengan fitur Dolby Atmos. Suara yang dihasilkan lantang, namun memang belum mampu mendekati level ponsel kelas atas. Untuk sekadar menonton video, mendengarkan musik, ada teman nge-game, speaker SPARK 30 Pro sudah sangat memadai.
Secara keseluruhan, TECNO SPARK 30 Pro merupakan ponsel yang cukup nyaman digenggam serta dioperasikan dengan satu tangan. Ketebalannya hanya 7,4mm saja, dan bobotnya pun lumayan ringan sehingga nyaman ketika saya selipkan ke saku celana jeans. Bodinya terasa solid dengan perlindungan IP54, yang membuatnya tahan terhadap percikan air dan debu, meskipun tidak sepenuhnya tahan air.
Pertama dengan MediaTek Helio G100
Dibekali dengan chipset MediaTek Helio G100 yang dibangun dengan proses fabrikasi 6nm, TECNO SPARK 30 Pro memberikan performa yang menurut saya cukup baik di kelas menengah. Kinerjanya terasa gesit untuk kebutuhan dasar sehari-hari.
Sekilas tentang G100, chipset ini mengusung CPU octa-core (2×2.2 GHz Cortex-A76 & 6×2.0 GHz Cortex-A55) dan GPU Mali-G57 MC2. Kombinasi keduanya mampu menjalankan berbagai aplikasi dan game ringan hingga menengah dengan cukup lancar.
Saya tidak mengalami lag yang mengganggu, kecuali jika dipaksa mengangkat game-game berat seperti Genshin Impact. Kalau untuk PUBG Mobile nyaman di HD-High. Mobile Legends apalagi, dijamin mulus tanpa kendala.
Untuk varian memori, ponsel ini hadir dengan dua pilihan yaitu 8/128 GB dan 8/256 GB. Buat saya 256 sudah cukup untuk menyimpan banyak file, namun bagi yang membutuhkan ruang penyimpanan lebih besar, ada juga slot microSDXC untuk ekspansi hingga 1TB.
TECNO SPARK 30 Pro berjalan dengan sistem operasi Android 14 dan antarmuka HIOS 14. Secara keseluruh pengalaman yang diberikan tergolong smooth dan kaya fitur, meski tidak sepenuhnya bebas dari bloatware.
Berikut hasil benchmark dari TECNO SPARK 30 Pro:
- AnTuTu 10 424.455
- PCMark Work 3.0 performance 12.778
- 3DMark Wild Life 1.288
- Geekbench 6 single-core 733
- Geekbench 6 multi-core 2.025
Baterai? Standar saja, 5.000 mAh. Baterai tersebut mampu bertahan seharian penuh dengan penggunaan normal seperti browsing, media sosial, dan menonton video. Ketika saya lebih sering bermain game atau streaming, baterai ini juga masih cukup tahan lama.
Baterai pada SPARK 30 Pro dilengkapi teknologi pengisian cepat 33W. Untuk mengisi daya hingga penuh 100 persen, kurang lebih dibutuhkan waktu sekitar 65 sampai 70 menit.
Kamera Cukup Baik di Kelasnya
Kamera menjadi salah satu daya tarik utama dari TECNO SPARK 30 Pro sebagai ponsel 2 jutaan, terutama dengan konfigurasi kamera utama yang mengusung resolusi 108 MP. Di depan, ada kamera selfie 13 MP dengan dual-tone flash.
Dengan ukuran sensor 1/1.52″ dan bukaan f/1.9, kamera utama ini menawarkan kemampuan mengambil gambar dengan tingkat detail yang terbilang baik. Dalam kondisi pencahayaan yang pas, hasil foto relatif tajam dengan warna yang hidup namun tidak over saturated.
Hasil foto portrait juga lumayan. Warna kulit masih cenderung mirip aslinya, meskipun saya melakukan pemotretan di dalam ruangan. Perlu diingat, kamera SPARK 30 Pro punya fitur 3x lossless zoom. Bukan zoom optical, tapi lebih memanfaatkan sensor 108 MP untuk cropping. Hasilnya masih oke, asalkan pencahayaannya cukup.
Pada kondisi cahaya rendah, TECNO SPARK 30 Pro tetap mampu memberikan hasil foto yang baik, meskipun pastinya tidak sebaik kamera ponsel kelas atas yang mengusung teknologi pengolahan gambar lebih canggih. Ketajaman foto agak berkurang demi meredam noise. Sisi positifnya, gambar lebih jelas tanpa harus mengangkat exposure berlebihan yang berpotensi mengubah suasana malam dari aslinya.
Kamera ultrawide tidak tersedia. Walaupun saya sebenarnya lebih butuh lensa ini dibanding fitur zoom, namun saya masih bisa memaklumi ketika mengingat harga jual dari TECNO SPARK 30 Pro. Yang pasti, kalau ada kamera ultrawide tentu jauh lebih menarik.
Kamera utama 108 MP TECNO SPARK 30 Pro juga bisa merekam video hingga 1440p pada 30fps dan 1080p pada 30fps. Sedangkan untuk kamera selfie, perekaman video dibatasi sampai resolusi 1080p 30fps saja.
Oh iya, tentang AI. Saya sempat menyebut bahwa TECNO SPARK 30 Pro punya beberapa fitur AI. Salah satunya adalah AI Eraser yang mampu menghapus objek tidak diinginkan pada foto. Hasilnya memang belum sempurna, tapi masih oke untuk harga segini. Contoh penggunaannya ada pada foto di bawah ini:
Verdict Review TECNO SPARK 30 Pro
Kesimpulan saya, TECNO SPARK 30 Pro bisa jadi opsi yang amat menggiurkan jika kamu mencari smartphone all-rounder dengan harga ramah kantong. Kolaborasi dengan Hasbro untuk edisi Transformers juga memberi nilai plus, walaupun saya yakin desainnya bukan untuk semua orang.
Kalau kamu mencari yang simple-simple saja, ada varian Obsidian Edge seperti yang saya ulas di artikel ini. Spesifikasi sama, fitur sama, dan pengalaman penggunaan yang ditawarkan pun kurang lebih sama. Kamu tetap akan menikmati kinerja yang gesit, kamera yang lumayan oke, dan layar 120Hz.
TECNO SPARK 30 Pro dijual dengan harga Rp2.399.000 (8/256GB) dan Rp2.099.000 (8/128GB).
Sparks
- Desain punya ciri khas
- Performa didukung Helio G100
- Kamera cukup baik di kelas harganya
- Layar 120Hz
- Ada dukungan fitur-fitur AI
Slacks
- Tanpa kamera ultrawide
- Belum ada jaminan upgrade OS jangka panjang