Dark
Light

[Review] Smartfren Andromax A

5 mins read
July 14, 2016

Menjelang bulan Ramadan kemarin, Smartfren memperkenalkan duo smartphone 4G LTE anyar dengan harga yang terjangkau, yaitu Andromax E2+ dan Andromax A, masing-masing dilepas seharga Rp 1,2 juta dan Rp 650 ribu. Bukan sekadar 4G, kedua ponsel tersebut ternyata juga mendukung fitur VoLTE (Voice over LTE) yang diyakini sanggup menyajikan kualitas panggilan telepon yang jauh lebih jernih.

Namun yang mungkin jadi pertanyaan lebih lanjut adalah apa yang bisa dilakukan oleh smartphone seharga 650 ribu rupiah? Well, dalam kesempatan ini saya akan mencoba menjawabnya setelah mencoba langsung Smartfren Andromax A. Handset ini boleh berada di posisi terbawah lini Andromax, tapi apa yang konsumen dapat dari harganya sangatlah memuaskan. Berikut ulasan lengkapnya.

Desain

Smartfren Andromax A
Posisi speaker berada di belakang, mudah tertutup oleh genggaman tangan / DailySocial

Untuk ukuran Rp 650 ribu, desain Andromax A terbilang lumayan. Baik bentuk dan build quality-nya memang jauh dari kata premium, tapi smartphone buatan Haier ini masih bisa terlihat elegan berkat warna hitam bertekstur matte yang membalut sisi samping dan belakangnya.

Satu hal yang menurut saya patut mendapat pujian adalah bagaimana perangkat ini tidak mencoba untuk tampil premium dengan mengandalkan cat warna metalik yang dipoleskan di atas material plastik. Kebetulan saya memiliki Andromax Es, dan di mata saya Andromax A terlihat lebih elegan dengan mengadopsi gaya desain ala Nexus 5X.

Smartfren Andromax A
Tombol volume dan power-nya cukup clicky / DailySocial

Tombol volume dan tombol power ditempatkan di sisi kanan; keduanya cukup clicky meskipun plastik. Port micro USB berada di sisi kiri, sedangkan jack audio di bagian atas. Ketiga tombol kapasitif di bawah layar tidak dilengkapi lampu LED; tidak masalah, mengingat harganya memang sangat terjangkau.

Smartfren Andromax A
Sisi kiri hanya dihuni oleh port micro USB / DailySocial

Minus terbesar Andromax A dari segi desain adalah penutup baterai. Tidak seperti Andromax Es, penutup baterai Andromax A menjadi satu dengan bagian sisinya. Gaya desain seperti ini membuat akses ke baterai cukup sulit; membukanya butuh sedikit perjuangan. Meski tidak sampai merusak kuku, saya selalu merasa was-was ponsel bakal jatuh setiap kali harus membuka penutup baterainya.

Layar

Smartfren Andromax A
Layarnya cukup terang di bawah sinar matahari, tapi viewing angle pas-pasan / DailySocial

Andromax A mengemas layar 4,5 inci beresolusi 854 x 480 pixel. Ukuran layarnya memang lebih besar daripada Andromax Es, tapi hal ini juga berarti grafik tampak lebih pixelated.

Panelnya sendiri bukan IPS, jadi viewing angle sedikit terbatas. Beruntung fitur SVI (Sun Visibility Improvement) yang disematkan bekerja cukup efektif; layar terlihat cukup jelas meski berada tepat di bawah sinar matahari, tentunya dengan tingkat kecerahan berada di titik maksimum.

Kamera

Smartfren Andromax A
Kamera belakang dan depan sama-sama 5 megapixel, keduanya biasa saja / DailySocial

Mungkin di sini letak kelemahan utama Andromax A. Bukan karena resolusi kamera belakangnya cuma 5 megapixel, tapi memang kualitas optiknya tergolong pas-pasan. Hasil fotonya sebenarnya cukup lumayan di kondisi terang, tapi tidak di tempat remang-remang. Kinerja fokusnya juga terasa lambat, apalagi ketika berada di dalam ruangan.

Di luar, ketika matahari bersinar terang, seringkali bagian highlight terlihat terlalu terang. Mengingat kamera Andromax A tidak punya fitur HDR, wajar apabila kendala ini terjadi. Soal video, opsi perekaman cuma terbatas di 720p saja.

Beralih ke kamera depan, sepertinya resolusi 5 megapixel tidak bisa banyak membantu. Hasil foto selfie di dalam ruangan sering kurang fokus, padahal mayoritas pengguna lebih sering selfie di dalam kamarnya ketimbang di luar rumah.

Secara keseluruhan, kameranya sangat biasa. Namun paling tidak masih bisa dipakai untuk mengabadikan momen ketika tidak ada kamera lain di sekitar. Beberapa sampel fotonya bisa dilihat di bawah ini.

Hasil foto kamera belakang Smartfren Andromax A
Hasil foto kamera belakang Smartfren Andromax A
Hasil foto kamera belakang Smartfren Andromax A
Hasil foto kamera belakang Smartfren Andromax A

Performa dan Baterai

Dalam menguji performa, saya sempat melakukan benchmark menggunakan AnTuTu versi 6. Skor yang didapat cuma 19595, jauh dari kata super-cepat. Hal ini wajar mengingat ia hanya mengusung chipset Qualcomm Snapdragon 210, dengan prosesor quad-core 1,1 GHz dan GPU Adreno 304. RAM 1 GB merupakan nilai plus, tapi tetap tidak bisa menyimpan banyak tab di browser Chrome.

Selanjutnya saya menjajal kemampuan gaming Andromax A. Clash Royale bisa berjalan mulus tanpa masalah, sedangkan Seven Knights juga dapat berjalan lancar. Hanya saja ada beberapa saat, tepatnya ketika menggunakan skill dan animasinya muncul, fps sempat turun. Secara keseluruhan, saya puas dengan performanya.

Smartfren Andromax A
Smartfren Andromax A dibekali chipset Snapdragon 210 dan RAM 1 GB / DailySocial

Aspek minus yang saya rasakan adalah layar sentuh yang kurang responsif. Hal ini mengakibatkan saya sering salah ketik dan salah menyentuh tombol. Intinya, Anda harus sedikit bersabar dengan responsivitas layar sentuhnya, terutama setelah menggunakan smartphone flagship.

Daya tahan baterainya cukup oke. Kapasitas 1.950 mAh sanggup menyajikan waktu beroperasi yang lumayan panjang. Berdasarkan pengalaman saya, handset di-charge hingga penuh dan mulai digunakan pada pukul 8 pagi. Menjelang sore, pada pukul 14.00, baterai baru berada di angka 50 persen, padahal handset saya pakai secara intensif untuk mengunduh game, bermain game, serta browsing sekaligus memutar Spotify.

Software

Dua jempol saya acungkan buat Smartfren di bidang software. Memang versi Android-nya baru 5.1.1 dan bukan Marshmallow, tapi sepertinya Smartfren mendengarkan feedback dari banyak konsumennya, terbukti dari minimnya jumlah aplikasi pre-installed di perangkat.

Sebelum ini, di Andromax Es saya terdapat sederet aplikasi pre-installed yang bagi saya terkesan hanya memenuh-menuhi storage saja dan tidak ada gunanya. Dalam Andromax A, satu-satunya aplikasi tambahan yang diselipkan hanyalah My Smartfren, dan aplikasi ini sendiri sangat berguna untuk melakukan pendaftaran paket internet maupun kebutuhan lainnya.

Tidak kalah menarik adalah fitur gesture, dimana salah satu contohnya penggunaannya adalah double tap untuk mengaktifkan layar. Namun mengingat responsivitasnya yang rendah tadi, ada sedikit jeda setelah melakukan double tap hingga lock screen akhirnya ditampilkan.

Konektivitas dan VoLTE

Smartfren Andromax A
Setelah mencoba sendiri, VoLTE sangat terbukti signifikansinya / DailySocial

Akhirnya kita sampai pada bagian paling penting dari Andromax A, yaitu konektivitas dan VoLTE. VoLTE adalah nilai jual utama dari smartphone ini, apalagi mengingat sejauh ini belum banyak jaringan operator lain yang mendukung teknologi tersebut.

Perlu diingat, VoLTE hanya berfungsi ketika Anda menelepon ke pengguna lain yang juga menggunakan perangkat berjaringan VoLTE. Ketika saya coba, hasilnya memang berbeda ketimbang melakukan panggilan telepon di jaringan standar. Koneksi berlangsung lebih cepat, dan suara juga terdengar lebih bersih, ini padahal saya jajal dengan kondisi sinyal hanya separuh saja.

Hal menarik lain dari VoLTE adalah kemampuan melakukan video call tanpa menggunakan aplikasi tambahan. Yup, lewat aplikasi Dialer bawaan handset, pengguna tinggal menyentuh icon video call yang ada di masing-masing kontak. Sekali lagi koneksinya berlangsung cepat, tapi yang paling penting adalah sisi praktisnya.

Kekurangan yang saya rasakan adalah handset jadi sedikit hangat saat dipakai untuk menelepon via VoLTE serta proses aktivasi yang sedikit membingungkan. Setelah nomor SIM saya aktivasi dan handset saya reboot, koneksi 4G LTE langsung aktif, tapi VoLTE-nya ternyata belum. Handset harus saya reboot sekali lagi sebelum akhirnya muncul logo VoLTE di status bar dan ia siap digunakan.

Secara keseluruhan, VoLTE merupakan peningkatan yang cukup signifikan walau kesannya terdengar sepele. Saya pribadi bukan penggemar menelepon via data seperti yang ditawarkan aplikasi macam LINE atau WhatsApp, jadi panggilan telepon langsung yang memakai pulsa masih menjadi pilihan utama, dan VoLTE merupakan solusi yang paling tepat.

Kesimpulan

Smartfren Andromax A
Kelengkapan paket penjualan Smartfren Andromax A / DailySocial

Kembali ke pertanyaan awal, apa yang bisa dilakukan oleh smartphone seharga 650 ribu rupiah? Jawabannya ternyata banyak, bahkan ia menyimpan fitur VoLTE yang sejauh ini belum tersedia di ponsel lain – bukan salah ponselnya, tapi salah jaringan operatornya.

Dengan modal Rp 650 ribu saja, Anda bisa mendapatkan smartphone berdesain lumayan dan bisa dipakai untuk bermain Seven Knights dengan lancar, serta mampu melakukan panggilan telepon via pulsa (VoLTE) yang lebih jernih dari biasanya.

Kalau Anda tidak mementingkan build quality, kamera maupun responsivitas layar sentuh yang kurang baik, Andromax A bisa menjadi alternatif smartphone 4G yang menarik. Anda pun juga bisa menggunakannya sebagai ponsel utama, mengingat ia turut mengemas slot SIM kedua untuk kartu GSM.

Anda tertarik? Smartfren Andromax A saat ini bisa langsung dibeli salah satunya dari e-commerce Blibli seharga Rp 649.000.

Previous Story

Pershoenalize, Startup dengan Niche Penjualan Sepatu yang Bisa Dikustomisasi

Next Story

Alibaba Mulai Menjajakan Layanan Cloud Computing di Indonesia

Latest from Blog

Don't Miss

Pixel 9 Pro XL: ‘Kembaran’ iPhone yang Hampir Sempurna

Tulisan berikut ini adalah tulisan tamu oleh Aryo Meidianto –
Review-HP-OMEN-Transcend-16,-Laptop-Gaming-OMEN-Teramping-dan-Teringan-untuk-Gamer-Modern

HP OMEN Transcend 16, Laptop Gaming OMEN Teramping dan Teringan untuk Gamer Modern

Zaman sudah berubah, gamer masa kini bukan lagi sosok yang