Tumben banget Samsung merilis smartphone bagus dengan harga terjangkau dan lagi pakai notch. Biasanya smartphone Samsung kan mahal dibanding dengan kompetitor dikelasnya, teguh pada pendirian, dan nggak mudah ikut-ikutan tren.
Lupakan gengsi, saya pikir Samsung tentu paham betul bagaimana situasinya. Meski masih menjadi vendor smartphone nomor satu di dunia, ancaman dari vendor smartphone asal Tiongkok seperti Huawei, Xiaomi, OPPO, dan Vivo begitu nyata. Samsung bisa saja lengser dari posisi pertama di dunia smartphone.
Setelah inovasinya pada seri Galaxy A series, triple camera pada A7 dan quad camera pada A9, serta seri baru Galaxy M juga upaya Samsung untuk bersaing di pasar mainstream, terutama kelas menengah. Sekarang mari kita mulai saja review Samsung Galaxy M20-nya.
Infinity-V dengan Notch
Samsung Galaxy M20 mengusung layar Infinity-V, desain ini mirip seperti waterdrop screen atau dewdrop display. Apapun namanya, bentuk notch mini seperti tetesan air atau embun ini sebenarnya tidak lagi istimewa.
Malah sudah “pasaran”, karena Anda bisa menemukannya di smartphone besutan Vivo, OPPO, maupun Huawei. Namun bagi penggemar Samsung, harus diakui bahwa notch membawa ‘angin segar’.
Layar seluas 6,3 inci dengan resolusi Full HD+ (1080×2340 piksel) dalam rasio 19.5:9 miliknya belum menggunakan panel Super AMOLED melainkan masih TFT. Kualitas layarnya bagus, namun sebaiknya Anda membanding langsung Galaxy M20 dengan smartphone Samsung yang berlayar Super AMOLED.
Rasanya bukan Samsung tanpa layar Super AMOLED. Terus terang, jarak perbedaan kualitas seperti reproduksi warna, kontras, dan view angle-nya ada jarak yang cukup jauh.
Port USB Type-C
Penampilan Galaxy M20 memang terbantu banyak oleh adanya notch, bezel pada sisi samping, dahi dan dagunya juga terbilang tipis – seperti ‘smartphone zaman now‘. Sementara, bagian belakang perangkat terbuat dari material polycarbonate.
Saya tak merasakan kesan murah ataupun sebaliknya premium, build quality-nya cukup baik tapi pilihan warna ocean blue atau charcoal black miliknya kurang begitu menonjol. Tentunya akan lebih memikat bila hadir dengan warna yang bergradasi.
Perlu diketahui, dalam paket penjualan – Samsung tak melengkapi Galaxy M20 dengan anti gores dan case. Merepotkan, tapi kabar baiknya aksesori tersebut mudah ditemukan di ecommerce.
Yang mengejutkan saya adalah kehadiran port USB Type-C yang terletak di sisi bawah, ditemani mikrofon, speaker, dan jack audio 3.5mm. Padahal Galaxy A7 yang masuk dalam kategori seri premium masih menggunakan port microUSB.
Kemudian, sisi kanan terdapat tombol power dan volume. Serta, SIM tray di sisi kiri. Fingerprint sensor tersemat di bagian belakang, bersama dua kamera dan LED flash yang berjejer vertikal di pojok kiri atas.
Fitur face recognition bekerja sama baiknya dengan pemindai sidik jari, kinerjanya konsisten bahkan dalam kondisi temaram. Namun Anda perlu menekan tombol power terlebih dahulu untuk membangun layar, setelah itu face unlock baru akan bekerja. Menariknya terdapat efek berupa kilatan cahaya di sekitar area kamera depan, lumayan keren.
Samsung Experience 9.5 Tanpa Bixby
“Samsung mudah digunakan”, belakangan tagline tersebut mengenai saya. User interface Samsung Experience memang menjadi lebih simple, namun tetap kaya fitur.
Pada Galaxy M20, perangkat ini masih menjalankan Android 8.1 Oreo dengan UI Samsung Experience 9.5. Jadi, bukan One UI seperti Galaxy S10 series.
Meski begitu, dengan mengubah ukuran tata letak aplikasi ke 4×5 pada homescreen, 4×6 pada menu utama, serta memperbesar tampilan menu dan ukuran font – maka Anda bisa merasakan sensasi menggunakan One UI.
Fitur screen gestures juga sudah tersedia, di mana cukup usap dari bawah ke atas di sisi paling kanan untuk fungsi back, sisi tengah untuk kembali ke homescreen, sisi kiri untuk membuka recent app, serta usap dan tahan sisi tengah untuk mengakses Google Assistant.
Sayangnya, Samsung memangkas sejumlah fitur penting seperti sistem keamanan Samsung Knox dan asisten virtual Bixby. Namun fitur seperti Game Launcher, Galaxy Store, Galaxy Themes, Samsung Notes, Samsung Gift Indonesia, S LIME, dan Samsung Max masih tersedia.
Baterai 5.000 mAh dengan Fast Charging
Ada beberapa smartphone Android yang mengandalkan kapasitas baterai besar, namun tak dilengkapi dengan fitur fast charging. Hasilnya, proses pengisian dayanya pun lelet dan memakan waktu berjam-jam.
Di sektor ini, Galaxy M20 berada di atas angin. Karena selain mengusung kapasitas baterai yang besar 5.000 mAh yang sangat memungkinkan bertahan seharian untuk penggunaan standar, pengisian daya lewat port USB Type-C juga tak membutuhkan waktu lama. Samsung mengklaim 3x lebih cepat dibandingkan pengisian normal.
Dual Camera dengan Lensa Wide
Tahun lalu, konfigurasi kamera ganda di belakang smartphone kebanyakan hadir untuk menciptakan efek bokeh. Sementara, tahun 2019 ini tren mulai bergeser untuk memperoleh bidang pandang lebih luas.
Samsung Galaxy M20 hadir dengan kamera sekunder 5-megapixel dengan lensa ultra wide 12mm (f/2.2, 1/6″, 1.12μm) yang memberikan bidang pandang 120 derajat. Menemani kamera utama 13-megapixel (f/1.9, 1/2.8″, 1.12μm, PDAF). Sedangkan, kamera depannya 8-megapixel (f/2.0).
Fitur ultra wide tersebut hanya bisa digunakan pada mode auto, ada shortcut khusus untuk beralih ke bidang pandang luas dan standar. Bila ingin lebih lebar lagi, bisa mengaktifkan mode full view dengan aspek rasio 19.5:9 – tapi resolusinya jadi berkurang menjadi 7,9-megapixel.
Mode lainnya ada continuous shot untuk menjepret dengan kecepatan tinggi, live focus, beauty, panorama, dan pro yang memberikan pengaturan seperti exposure, ISO, dan white balance. Soal perekaman video, harus puas pada resolusi Full HD saja.
Soc Exynos 7904 Octa dengan RAM 3GB
Chipset Samsung Exynos 7904 Octa dibangun dengan fabrikasi 14nm FinFET dan terdiri dari prosesor octa-core. Dual-core 1.8 GHz Cortex-A73 dan hexa-core 1.6 GHz Cortex-A53, dengan GPU Mali-G71 MP2. Kinerjanya disokong besaran RAM 3GB dan memori internal 32GB.
Pada aplikasi AnTutu, Galaxy M20 memperoleh skor 107.790 poin, 5.235 di PC Mark, 3D Mark Sling Shot Extreme – OpenGL ES 3.1 573 poin, Sling Shot Extreme – Vulkan 1.053 poin, 3D Mark Sling Shot 737 poin, serta Geekbench single-core 1.309 poin dan 4.094 poin multi-core.
Untuk dijadikan daily driver, memori internal 32GB bisa cepat terkurang habis oleh data aplikasi, saya menyarankan menggunakan microSD untuk menyimpan file seperti hasil foto dan video. Lalu, besaran RAM 3GB masih cukup menangani proses multitasking dengan baik.
Verdict
Banyak teman-teman yang bertanya kepada saya, apakah Samsung Galaxy M20 bagus dan recommend tidak? Jawaban yang saya berikan bervariasi, tergantung dari banyak faktor. Bagus itu untuk siapa, perangkat yang digunakan saat ini apa, dan game favorit apa yang dimainkan.
Bila Anda sebelumnya sudah menggunakan smartphone Samsung dengan layar Super AMOLED beresolusi Full HD, kemungkinan Anda bakal ilfeel sama tampilan layar Galaxy M20.
Untuk aktivitas gaming, game populer seperti Mobile Legends dan Arena of Valor dapat dijalankan dengan mulus, namun untuk PUBG meski mendukung grafis HD dengan frame rate tinggi tapi kinerjanya agak tersendat.
Sekali lagi, harga yang dipatok Rp2.799.000 sangatlah menarik – ini smartphone Samsung loh meski fiturnya setengah-setengah. Namun, asal Anda bisa menerima pemangkasan fitur dan kekurangan Galaxy M20 yang saya sebutkan di atas.
Sparks
- Kapasitas 5.000 mAh dengan fast charging DV 9V/1.67A
- Tampilan Infinity-V dengan notch mini
- Dual Camera dengan lensa ultra wide 120 derajat
- Port USB Type-C
Slacks
- RAM Pas-pasan 3GB
- Layar TFT, bukan Super AMOLED