Review Samsung Galaxy A34 5G, Suguhkan Pengalaman Kelas Menengah Secara Utuh

Galaxy A34 5G menghadirkan beberapa peningkatan di aspek layar, desain, dan performa, meski kemampuan kameranya masih sama

Sebagai pengguna Galaxy A33 5G, ada dua alasan utama kenapa saya memilihnya. Pertama dimensinya ramping dengan layar 6,4 inci dan yang kedua ia mampu menghadirkan pengalaman pemakaian smartphone kelas menengah Samsung secara utuh.

Kini Samsung Galaxy A34 5G datang dengan layar lebih lega, berukuran 6,6 inci yang sama seperti Galaxy S23+ 5G. Hal itu membuatnya 4,2 mm lebih lebar, 1,6 mm lebih panjang, 0,1 mm lebih tebal, dan 13 gram lebih berat dari model sebelumnya.

Ya, memang sedikit lebih besar, tetapi bagian terbaiknya pengalaman memakai smartphone baru ini begitu benar-benar terasa baru berkat diagonal layar yang 0,2 inci lebih besar dan perubahan rasio aspek dari 20:9 yang sempit menjadi 19.5:9 yang lebih lebar dengan ketinggian yang tidak jauh berbeda.

Lalu apa lagi yang baru? Bagaimana dengan performa dan kemampuan kameranya? Dijual dengan harga mulai dari Rp4.999.000, berikut review Samsung Galaxy A34 5G setelah mengujinya selama dua minggu.

Layar Lega, Cerah, dan Mulus

Peningkatan penting yang membedakan Galaxy A34 5G dengan pendahulunya ialah layar 6,6 incinya yang lebih lebar, pendek, dan bezel bawah lebih kecil dengan rasio aspek 19.5:9. Saat dibandingkan, layar 6,4 inci Galaxy A33 5G dengan rasio 20:9 memang terlihat sempit dan tinggi.

Berkat layar yang lebar ini, Galaxy A34 5G lebih nyaman saat digunakan dalam posisi lanskap, terutama saat membaca artikel dan multitasking. Panel Super AMOLED-nya juga telah ditingkatkan, kini didukung refresh rate 120Hz dan kecerahannya mencapai 1.000 nits yang membuat konten terlihat jelas walau berada di luar ruangan.

Di pengaturan layar, Anda bisa menjumpai menu motion smoothness untuk menyetel layar standard 60Hz atau high 120Hz. Ada dua opsi screen mode, yaitu natural dan vivid dengan penyesuaian white balance. Sebagai catatan, Galaxy A34 5G punya sertifikasi Widevine L1 tetapi layarnya belum mendukung HDR.

Penampilan Mendekati Flagship Galaxy S23+ 5G

Ada beberapa persamaan antara Galaxy A34 5G dan Galaxy S23+, keduanya sama-sama mengusung layar 6,6 inci dengan rasio aspek 19.5:9. Kemiripannya juga sangat dekat jika dilihat dari punggungnya, terutama tata letak kamera belakangnya yang dibenahi menyerupai Galaxy Ultra.

Ada tiga unit kamera belakang yang disusun terpisah secara vertikal tanpa bingkai khusus. Sebagai gantinya pelek lensanya dibuat agak menonjol untuk melindungi modul kamera saat tergeletak di permukaan tidak atau ketika diselipkan ke kantong.

Tentu saja ada perbedaan build quality Galaxy A34 5G dan Galaxy S23+, bagian belakang dan bingkai tebal dengan sudut-sudut yang melekuknya terbuat dari plastik. Bagian mukanya juga masih memakai Infinity-U Display dengan notch tipe U dan berlapis kaca pelindung Gorilla Glass 5.

Dimensi keseluruhannya 161.3x78.1x8.2 mm dengan berat 199 gram, sedikit lebih besar dan berat dari model sebelumnya. Bodinya memiliki sertifikasi IP67 untuk ketahanan terhadap air dan debu yang kuat.

Sensor sidik jarinya tertanam di bawah layar area bawah. Tombol power dan volume terletak di sebelah kanan bodi, lalu di atas ada SIM Tray dengan slot hybrid, mikrofon kedua, dan earpiece yang terselip di atas layar yang berfungsi ganda sebagai speaker kiri. Sisanya dapat dijumpai di bawah, dua mikrofon, port USB-C, dan speaker utama (kanan).

Ditenagai MediaTek Dimensity 1080

Smartphone 5G ini menjalankan One UI 5.1 terbaru dengan Android 13 di bawahnya. Samsung menjanjikan pembaruan OS hingga empat generasi dan pembaruan keamanan hingga lima tahun, berarti aman dipakai dalam jangka waktu yang lama.

Chipset yang digunakan bukan lagi Exynos 1280 (5 nm), Samsung memilih mengandalkan Mediatek Dimensity 1080 (6 nm). Chipset 5G kelas menengah ini dilengkapi CPU octa-core yang terdiri dari dua core besar Cortex-A78 yang memiliki clock hingga 2,6GHz dan enam core kecil Cortex-A55 hingga 2,0GHz, berpadu GPU Mali-G68 MC4.

Perangkat yang saya pegang adalah versi RAM 8GB dengan kapasitas penyimpanan internal 128GB. Fitur RAM Plus memungkinkan menambah RAM virtual hingga 8GB yang bisa Anda nonaktifkan ketika ruang penyimpanan mulai menipis.

Berdasarkan uji benchmark, di Geekbench 6 Galaxy A34 5G memperoleh nilai 802 poin untuk single-core dan 2.487 poin untuk multi-core. Lalu di PCMark Wok 3.0 mencetak performance score 11.495 poin. Pada 3DMark, untuk Wild Life mendapatkan 2.303 poin dan 638 poin untuk Wild Life Extreme.

Saya sempat bermain game League of Legends: Wild Rift beberapa match, gameplay berjalan mulus tanpa kendala. Kapasitas baterainya 5.000 mAh didukung pengisian daya cepat 25W, tetapi perlu dibeli secara terpisah.

Kamera Masih Sama

Tidak ada peningkatan kamera di Galaxy A34 5G, agak disayangkan tetapi setidaknya sensor gambar Sony IMX582 48MP pada kamera utamanya dapat diandalkan baik untuk jepret momen di kehidupan sehari-hari. Sensor tersebut berukuran 1/2.0 inci dengan piksel 0,8µm, di atasnya lensa wide 26mm f/1.8.

Setelah pixel-binning 4-in-1, hasil bidikannya beresolusi 12MP dengan ukuran tiap piksel 1,6µm. Tak ketinggalan ada fitur OIS yang membantu pembuatan konten video kasual di TikTok, Instagram, dan YouTube dengan hasil yang lebih stabil. Serta berguna saat memotret di kondisi minim cahaya dengan shutter speed rendah lewat night mode.

Kamera sekunder 8MP dengan lensa ultrawide 123 derajat dengan aperture f/2.2 masih sama, pakai sensor gambar berukuran 1/4.0 inci dengan piksel 1.12µm. Bersama kamera 5 MP dengan lensa macro f/2.4, kamera depth sensor dipangkas, dan di bagian depan 32MP.

Perekam videonya mampu menghasilan klip hingga 4K 30fps atau 1080p dengan frame rate tinggi hingga 60fps. Kedua opsi ini penting bagi kreator konten untuk fleksibilitas saat mengedit video. Di bawah beberapa foto yang diambil pakai Galaxy A34 5G:

Verdict Review Samsung Galaxy A34 5G

Layar, desain, dan performa adalah tiga aspek utama pada Galaxy A34 5G yang ditingkatkan oleh Samsung, sensasi pengalaman barunya sangat terasa. Sayangnya peningkatannya tidak menyeluruh, karena kamera dan lainnya masih sama seperti pendahulunya.

Samsung sudah melakukannya dengan benar, maksud saya kalau bisa menambahkan fitur jangan sampai mengurangi bagian lainnya. Namun setiap tahun, Samsung juga konsisten menaikkan harga. Sebagai pembanding, Galaxy A33 5G dijual mulai dari Rp4.699.000 dan Harga untuk Galaxy A34 5G adalah Rp4.999.000.

Ya, harga kelas menengah dan memberikan pengalaman penggunaan smartphone Samsung di kelas tengah secara utuh, seperti formula sukses pendahulunya. Kali ini Anda akan mendapatkan layar lega dan desain punggung yang mirip seperti Galaxy S23+ 5G. Jika yang Anda butuhkan adalah kemampuan kamera yang lebih baik, maka pilih Galaxy A54 5G dan jika mencari opsi yang lebih terjangkau bisa mempertimbangkan Galaxy A24.

Sparks

  • Layar Super AMOLED yang lebih lega dengan refresh rate 120Hz
  • Desain mirip Galaxy S23+ 5G, terutama tata letak kamera belakangnya
  • Ditenagai chipset baru MediaTek Dimensity 1080
  • Konektivitas 5G, NFC, dan ada slot microSD

Slacks

  • Masih pakai desain Infinity-U Display dengan notch tipe U
  • Tidak mendapatkan peningkatan kamera
  • Tanpa charger dan case di dalam kotak penjualan