Samsung belum lama ini meluncurkan Galaxy A31 yang ditujukan untuk mendukung gaya hidup live generation. Smartphone kelas menengah yang dibanderol Rp4.199.000 ini diumumkan lewat acara live streaming mengingat Indonesia saat ini masih dalam kondisi pandemi covid-19.
Sebagai penerus Galaxy A30s, Galaxy A31 pun hadir dengan perbaikan di sejumlah area. Diantaranya peningkatan resolusi layarnya yang kini beresolusi Full HD+, dengan kamera utama 48MP, hingga performa yang harusnya lebih baik.
Apalagi yang menarik dari perangkat terbaru Galaxy A series ini? Berikut review Samsung Galaxy A31 selengkapnya:
Desain Ramping
Dari sisi tampilan, desain Galaxy A31 tidak aneh-aneh, tetap simpel dan minimalis. Bagian mukanya mengemas Infinity-U display dengan bezel samping layar yang tipis dan memiliki lekukan berbentuk U di tepi atas layar guna memuat kamera depan beresolusi 20MP.
Balik ke belakang, back cover-nya disertai pola yang unik dan terdapat efek bias aurora saat melihatnya pada sudut tertentu. Lalu, empat unit kamera belakangnya disusun apik dalam bingkai persegi panjang menyerupai huruf L dan posisinya merapat ke sisi kiri atas.
Hadir dalam dimensi 159.3×73.1×8.6 mm dan bobot 185 gram, profil Galaxy A31 terbilang langsing dan tinggi meski tertanam baterai berkapasitas besar 5.000 mAh. Body-nya memang terbuat dari material plastik, tapi tidak terkesan murahan dan terasa solid di tangan.
Untuk kelengkapan atribut lainnya, tombol power dan volume berada di sisi kanan. Sedangkan, di sisi kiri ada SIM tray yang berisi dua slot nano SIM dan satu slot microSD. Pada sisi atas terdapat mikrofon sekunder, sedangkan jack audio 3,5mm, port USB Type-C, mikrofon utama, dan speaker terletak di sisi bawah.
Infinity U Display 20:9
Panel yang digunakan berjenis Super AMOLED berukuran 6,4 inci dengan resolusi 1080×2400 piksel yang menghasilkan tingkat kepadatan layar 441 ppi. Kualitas layarnya sudah lebih dari cukup untuk menikmati konten video, aktivitas sehari-hari, maupun bermain game, konten tampil cemerlang dengan warna yang menyenangkan dan punya tingkat hitam yang tinggi khas Super AMOLED.
Menggunakan aspek rasio 20:9, layar Galaxy A31 menjulang ke atas terasa sekali amat panjang dan layarnya terlihat agak sempit. Sisi baiknya, Galaxy A31 bisa dipegang satu dengan mudah, apalagi sudut-sudut body-nya agak membulat. Meskipun ibu jari kita hanya bisa menjangkau setengah layar.
Rasio memanjang ini menyuguhkan pengalaman menonton film lebih asyik. Serta, mode split screen view dapat menampilkan dua aplikasi secara bersamaan dengan lebih optimal saat multitasking sehingga bisa lebih produktif.
One UI 2.1
Samsung Galaxy A31 melangkah pada sistem operasi Android 10 dengan user interface One UI terbaru versi 2.1 yang sangat user friendly. Ikon-ikonnya tampak besar dan kaya akan fitur.
Dari sisi layar, Galaxy A31 dilengkapi blue light filter dan dark mode untuk membuat pengguna lebih nyaman dengan antarmuka gelap. Lalu, terdapat screen mode vivid atau natural, tata letak home screen satu lapis atau dua lapis, edge screen yang menyediakan akses cepat, hingga sistem navigasi full screen gestures.
Untuk keamanan, perangkat ini mengandalkan On-Screen Fingerprint bersama face recognition untuk buka dan kunci smartphone secara praktis. Fitur andalan lain pada Galaxy A31 ialah adanya NFC yang bermanfaat untuk mengecek dan mengisi saldo di uang elektronik, serta pembayaran digital dengan Samsung Pay.
Quad Camera 48MP
Kamera belakang Galaxy A31 cukup lengkap, ada empat unit dengan lensa berbeda. Kamera utamanya beresolusi 48MP Quad Bayer dengan aperture f/2.0, menggunakan sensor Samsung ISOCELL Bright GM2 didukung ISP (Image Signal Processor) suguhan chipset MediaTek Helio P65.
Secara default hasil optimalnya 12MP dengan ukuran per piksel besar 1.6µm sehingga mampu menangkap lebih banyak cahaya dan dapat diandalkan dalam kondisi low light. Kendati begitu, mode foto beresolusi juga tetap tersedia di pengaturan rasio dan pilih 4:3 48MP.
Selanjutnya ada kamera 8MP f/2.2 dengan lensa ultra wide 13mm untuk fasilitas wide angle. Fitur ini tersedia pada mode foto maupun video, caranya dengan menggeser ikon dua pohon ke tiga pohon yang berada tepat di atas tombol rana.
Sisanya masing-masing 5MP f/2.4 dengan lensa macro dan sebagai depth sensor atau memperoleh foto dengan efek bokeh. Saya cukup terkesan dengan hasil foto macro-nya, hasilnya lumayan meski masih kurang tajam. Kuncinya ada pada jarak pengambilan yaitu 3-5 cm, jadi perlu maju mundur untuk memastikan kita mendapatkan fokus yang tepat.
Kamera belakang dan depannya ini dapat merekam video sebatas 1080p 30fps, belum sampai 4K. Oh iya, kamera depannya beresolusi 20MP dengan aperture f/2.2. Fitur kamera pada Galaxy A31 terbilang minim. Selain mode foto dan video, hanya ada mode live focus, pro, panorama, macro, dan food. Serta, fitur Scene Optimizer, Bixby Vision, dan AR Zone. Berikut hasil foto Samsung Galaxy A31:
Hardware dan Performa
Di sisi hardware, Galaxy A31 ditenagai chipset MediaTek Helio P65. SoC ini mengemas CPU octa-core, terdiri dari dual-core Cortex-A75 berkecepatan 2.0GHz dan hexa-core Cortex-A55 1.7GHz, serta GPU Mali-G52 2EEMC2.
Cortex-A75 sendiri sekitar 22 persen lebih cepat dibanding Cortex-A73 yang digunakan pada seri sebelumnya (Helio P60). Kinerjanya didukung RAM 6GB dan penyimpanan internal 128GB yang bisa diperluas lewat slot microSD. Performa di dunia nyata harusnya tidak ada kendala.
Setidaknya itu yang saya alami, tugas-tugas yang diberikan dapat dijalankan dengan lancar. Sedangkan untuk kebutuhan daya, Galaxy A31 dibekali baterai berkapasitas 5.000 mAh dengan fast charging 15W, dengan penggunaan normal kemungkinan bisa bertahan sepanjang hari dalam sekali charge.
Verdict
Secara keseluruhan, Samsung Galaxy A31 cukup kompetitif di kelas menengah level bawah. Dibanding pendahulunya, sejumlah peningkatan dibawanya. Mulai dari layar Super AMOLED yang kini beresolusi Full HD+, kamera utamanya 48MP, hingga hadirnya fitur NFC.
Penggunaan aspek rasio layar 20:9 secara mengejutkan juga meningkatkan pengalaman pengguna, bersama One UI versi 2.1 terbaru yang berkonsentrasi pada kemudahan penggunaan. Dibanderol dengan harga Rp4.199.000, harganya tidak terpaut jauh dengan Galaxy A51 yang posisinya lebih tinggi.
Sparks
- Super AMOLED Full HD+
- Quad Camera dengan kamera utama 48MP
- NFC
- Android 10 dengan One UI 2.1
- Baterai 5.000 mAh dengan fast charging
Slacks
- Fitur kamera minim
- Harganya relatif mahal, tidak jauh dengan Galaxy A51