Dark
Light

[Review] Realme GT Master Edition: Snapdragon 778G 5G Pertama di Indonesia dengan Desain Cantik

7 mins read
October 11, 2021

Realme saat ini memiliki cukup banyak seri untuk smartphone yang dijual di Indonesia. Untuk seri C, dikenal dipasarkan untuk entry level. Selain itu, ada juga seri angka yang dijual untuk pasar mainstream. Saat ini, realme juga memiliki sebuah seri yang dikenal dengan GT.

Seri realme GT yang pertama beredar secara resmi di Indonesia adalah realme GT Master Edition. Perangkat yang satu ini didesain oleh desainer kenamaan Naoto Fukasawa. Tampilan belakang smartphone ini mengadopsi gaya yang terinspirasi dari desain koper. Namun, perangkat yang datang untuk diuji Dailysocial tidak memiliki tampilan desain koper tersebut.

Realme GT ME juga merupakan smartphone pertama di Indonesia yang menggunakan chipset baru dari Qualcomm, yaitu Snapdragon 778G. Snapdragon 778G sendiri memiliki kinerja yang kurang lebih sama dengan Snapdragon 855 yang menjadi nomor satu sekitar 2 tahun yang lalu. Selain kencang, tentunya SoC tersebut sudah mendukung konektivitas 5G.

Realme GT Master Edition memiliki spesifikasi sebagai berikut

SoC Qualcomm Snapdragon 778G
CPU 1 x 2.4 GHz Kryo 670 Prime + 3 x 2.2 GHz Kryo 670 Gold + 4 x 1.9 GHz Kryo 670 Silver
GPU Adreno 642L
RAM 8 GB LPDDR4x + 5 GB Memory Expansion
Internal 256 GB UFS 2.2
Layar 6,43 inci 2400 x 1080 120Hz AMOLED
Dimensi 159.2 x 73.5 x 8 mm
Bobot 174 gram
Baterai 4300 mAh 65 watt charger
Kamera 64 MP / 16 MP utama, 2 MP Macro, 8 MP Ultrawide, 32 MP Selfie
OS Android 11 Realme UI 2.0

Untuk hasil pemindaian CPU-Z dan GPU-Z bisa dilihat pada gambar berikut ini

Fitur memory expansion tentu hadir pada perangkat yang satu ini, membuatnya memiliki ruang cache yang lega untuk menyimpan data sementara. Hal ini tentu saja membuatnya bisa digunakan untuk membuka banyak aplikasi tanpa harus tertutup di background. Satu hal yang disayangkan adalah absennya speaker stereo pada perangkat ini. Hal tersebut tentu saja mengingat harganya yang cukup tinggi.

Unboxing

Inilah yang akan ditemukan didalam kotak paket penjualannya. Realme sudah memberikan charger 65 watt langsung didalam paket penjualannya. Namun sayang, back case yang saya dapatkan bukanlah yang memiliki motif koper. Hal ini tentu saja membuat realme GT ME yang saya dapatkan menjadi kurang mewah.

Desain

Sekali lagi, saya memang cukup kecewa karena tidak mendapatkan back case dengan motif koper yang memang terlihat unik dan mewah serta berbeda dari biasanya. Saat tidak menggunakan back case tersebut, dapat dilihat desain matte yang cukup indah pada bahannya yang terbuat dari plastik polikarbonat. Warna yang saya dapatkan memiliki nama Biru Fajar atau Daybreak Blue.

Layar realme GT ME memiliki resolusi 2400×1080 pada layar dengan dimensi 6,43 inci ini serta memiliki refresh rate 120 Hz. Smartphone ini sudah menggunakan layar dengan jenis Super AMOLED namun belum diketahui pelapis apa yang digunakan. Informasi yang saya dapatkan, realme menggunakan Dragontrail dari AGC untuk memperkuat layarnya. Saya cukup menyarankan untuk mengganti lapisan anti gores yang ada pada smartphone ini dengan tempered glass atau hydrogel agar lebih kuat lagi.

Pada sisi belakangnya, terdapat ruang kotak yang berisikan tiga kamera yang memiliki desain bulat yang sama dengan LED Flash. Desain ini tentu membuat realme GT Master Edition menjadi terlihat cantik. Kamera utama dengan 64 MP berada pada bagian atas. Kamera ultrawide ada pada bagian tengah dari kotak ini. Kamera makro ada pada bawah dan LED berada persis di sebelah kanannya.

Pada bagian atasnya ditemukan sebuah microphone kedua. Tombol power ada pada sebelah kanan sendirian. Slot nano SIM serta tombol volume naik dan turun terletak pada bagian kirinya. Dan pada bagian bawahnya terdapat slot USB-C, speakerport audio 3,5 mm, serta microphone utama.

Unit realme GT Master Edition yang saya dapatkan sudah menggunakan realme UI dengan versi 2.0. Realme UI sendiri merupakan turunan dari ColorOS versi 11. Realme UI 2.0 memiliki app drawer yang bisa diakses dengan cara menggeser layar ke arah atas. Saat menggesernya ke arah bawah, maka fitur search akan muncul.

Realme GT ME juga memiliki sebuah fitur untuk melebarkan RAM 8 GB yang dimilikinya. Fitur yang bernama Memory Expansion ini akan menambahkan sebuah memori virtual dengan pilihan 2, 3, hingga 5 GB pada penyimpanan internalnya. Hal ini akan membuat sistem menaruh beberapa cache pada memori virtual sehingga RAM-nya menjadi tidak penuh.

Saat menguji, saya selalu menyalakan fitur ini agar tidak kekurangan RAM. Hasilnya, beberapa aplikasi dan game yang saya tutup tidak lagi harus mengulang dari awal saat kembali digunakan. Namun, berhati-hatilah saat menggunakan fitur ini karena akan mengurangi daur hidup penyimpanan internal dari smartphone ini. Saran saya, matikan saja saat tidak bermain game karena 8 GB sudah cukup untuk pemakaian sehari-hari.

Jaringan

Realme GT ME menggunakan chipset Snapdragon 778G yang ditujukan untuk perangkat mainstream. Untuk itu, perangkat ini sudah menggunakan modem yang sudah mendukung teknologi terkini, seperti Carrier Aggregation untuk 4G maupun 5G. Modem X53 yang digunakan oleh Snapdragon 778G juga sudah mendukung semua jaringan yang ada saat ini.

Smartphone ini sudah mendukung bandwidth 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 12, 17, 18, 19, 20, 26, 28, 38, 39, 40, 41, dan 66 untuk jaringan 4G. Sedangkan untuk jaringan 5G, realme GT ME sudah mendukung bandwidth n1, n3, n5, n7, n8, n20, n28, n38, n40, n41, n77, n78, dan n66. Dengan begitu, perangkat ini sudah mendukung semua jaringan 5G yang digunakan oleh semua operator yang sudah menggelar di Indonesia.

Untuk konektivitas WiFi, realme GT ME sudah bisa terkoneksi dengan WiFi 6 atau yang dikenal dengan 802.11 AX. Tentunya perangkat ini sudah bisa terhubung dengan jaringan 5 GHz dari sebuah router WiFi yang lebih kencang dari 802.11 AC. Kecepatannya sendiri tentunya juga lebih kencang dari WiFi pada jaringan 2.4 GHz. Walaupun WiFi 6 belum umum ditemukan di Indonesia, setidaknya perangkat ini sudah terlebih dahulu mendukungnya.

Kamera: Paduan Omnivision dan Sony IMX

Realme membenamkan tiga buah kamera pada GT Master Edition-nya. Kamera utama yang memiliki resolusi 64 MP datang dari Omnivision dengan OV64B yang memiliki filter quad bayer yang menghasilkan resolusi 16 MP. Kamera kedua adalah wideangle 8 MP yang menggunakan sensor Sony IMX 355 yang ternyata saat ini cukup umum digunakan. Terakhir adalah kamera makro dengan resolusi 2 MP dari Omnivision pula dengan OV02B10.

Pada siang hari, kamera dari Realme GT Master Edition bisa mengambil gambar dengan sangat baik. Tingkat kontras yang diberikan pas untuk ukuran saya. Noise yang dihasilkan juga cukup terjaga serta tingkat ketajamannya juga cukup baik. Kameranya juga cukup baik digunakan saat di malam hari.

Kamera berikutnya menggunakan lensa ultrawide sehingga penangkapan gambarnya lebih luas. Kamera ini mampu menangkap gambar dengan tingkat noise yang cukup rendah. Sayangnya, tingkat ketajamannya memang tidak terlalu baik.

Kamera makro yang ada pada perangkat ini memiliki resolusi yang kecil. Oleh karena itu, kameranya akan menghasilkan gambar yang seadanya saja. Jangan berharap tingkat ketajamannya akan bagus serta warna yang didapat akan akurat.

Untuk hasil selfie-nya, kamera pada realme GT Master Edition memang cukup baik. Warna yang dihasilkan juga cukup baik dan tingkat ketajamannya juga pas. Saat saya zoom hingga 100%, helai kumis dan jenggot yang saya miliki dapat tertangkap dengan baik tanpa blur yang berlebihan.

Pengujian

Realme GT Master Edition menggunakan chipset baru dari Qualcomm, yaitu Snapdragon 778G. Dengan seri 7xx, chipset ini memang didesain untuk digunakan pada perangkat high end sehingga akan memiliki kinerja yang cukup tinggi. SoC ini menggunakan 3 buah cluster yaitu Kryo 670 Prime dengan kecepatan 2,4 GHz pada cluster Prime, 3 inti prosesor Kryo 670 Gold pada cluster performa, dan 4 inti prosesor Kryo 670 Silver pada cluster efisiensi. GPU yang digunakan adalah Adreno 642L.

Lalu sekencang apa chipset Snapdragon 778G ini? Dua skenario tentu saja saya gunakan. Yang pertama sudah pasti untuk bermain game dan yang kedua dipakai untuk bekerja sehari-hari. Perangkat ini sendiri sudah saya gunakan selama tiga minggu penuh.

Bermain: Bisa High Setting

Snapdragon 778G yang digunakan oleh realme GT ME memang hadir tidak seperti SoC sebelumnya. Dengan menggunakan Prime core, membuat kinerja dari perangkat ini menjadi lebih kencang lagi. Performanya akan cukup terasa saat menjalankan beberapa game yang ada di platform Android. Hal tersebut tentu saja juga berpengaruh pada aplikasi-aplikasi yang membutuhkan resource yang tinggi.

Kali ini saya menggunakan 3 buah game untuk menguji keandalan realme GT Master Edition. Yang pertama tentu saja Genshin Impact yang masih terbukti cukup berat dijalankan di Android. Saya cukup terkejut bahwa perangkat ini bisa di setting highest dan masih mendapatkan 47 fps dan tidak terasa panas di tangan.

Game kedua adalah Marvel Future Revolution yang cukup berat dijalankan pada beberapa perangkat. Namun, realme GT ME mampu menjalankannya pada setting tertinggi dan masih mendapatkan sekitar 55 fps. Terakhir, saya bermain Pokemon Unite dan masih mendapatkan 60 fps tanpa masalah. Tentunya hal ini membuat realme GT ME sangat cocok digunakan sebagai mesin bermain game Android.

Satu hal yang kurang pada perangkat ini adalah masih menggunakan satu speaker mono saja. Tentunya hal ini cukup mengurangi kenyamanan saat bermain, walaupun sudah tersedia port audio 3,5mm untuk earphone. Saat bermain, saya menggunakan TWS yang sudah memiliki low latency dan hal tersebut membuat saya menjadi lebih nyaman saat bermain karena suara yang dihasilkan bagus.

Dengan menggunakan aplikasi GameBench, berikut adalah hasilnya

Bekerja dan Hiburan: Tidak ada masalah

Aplikasi Trello, Slack, GMail, Whatsapp, Telegram, Facebook, Tiktok, serta Chrome sudah pasti saya gunakan setiap hari tanpa henti. Selain itu, saya juga menggunakan Filmora Go untuk melakukan editing video. Hasilnya, semua aplikasi tersebut nyaman saya gunakan pada realme GT Master Edition.

Saya juga sesekali menggunakan aplikasi WPS untuk menulis artikel ini dengan menggunakan sebuah keyboard bluetooth. Hasilnya membuat saya bisa bekerja di mana saja tanpa harus membawa sebuah laptop. Tidak ada lag mau pun masalah crash  saat digunakan selama 3 minggu.

Benchmarking

Snapdragon 778G yang digunakan pada realme GT ME memang belum ada yang gunakan di Indonesia. Oleh karena itu, saya membawa beberapa chipset baru yang digunakan pada beberapa smartphone untuk mengukur seberapa cepat perangkat ini. Berikut adalah hasilnya

Jika dilihat pada perbandingan di atas, kinerja Snapdragon 778G kurang lebih sama dengan Snapdragon 860. Akan tetapi pada beberapa bagian, Snapdragon 778G justru mengunggulinya. Dimensity 1100 ternyata memiliki GPU yang lebih kencang dibandingkan dengan Adreno 642L sehingga mengungguli kinerja dari 778G. Akan tetapi secara keseluruhan, kinerja dari Snapdragon 778G memang kencang.

Uji baterai: 4300 mAh

Untuk menguji baterai dengan kapasitas 4300 mAh memang membutuhkan banyak waktu. Sayangnya, aplikasi yang ada saat ini tidak merepresentasikan pemakaian sehari-hari. Sebuah pengujian menunjukkan bahwa pemakaian smartphone tidak didominasi untuk bermain game, namun untuk hiburan seperti menonton video dan mendengarkan musik serta sosial media.

Saya mengambil patokan dengan menggunakan sebuah file MP4 yang memakai resolusi 1920 x 1080 yang diulang sampai baterai habis. Realme GT ME dapat bertahan hingga 19 jam 51 menit. Setelah habis, saya langsung mengisi kembali baterainya dengan menggunakan charger bawaan 65 watt. Hasilnya, baterai akan terisi penuh dalam waktu kurang lebih 30 menit.

Verdict

Dalam meluncurkan sebuah smartphone, produsen tidak melulu mengeluarkan dengan spesifikasi yang tinggi. Desain juga menjadi sebuah bagian penting dalam menentukan pembelian sebuah smartphone. Hal tersebut juga ditawarkan realme pada smartphone terbarunya ini. Realme GT Master Edition pun bisa menjadi pilihan saat ingin bergaya sekaligus bermain game dan bekerja.

Kinerja yang ditawarkan pada realme GT Master Edition sudah tidak perlu diragukan lagi. Semua game yang ada pada sistem operasi Android bisa saya jalankan dengan setting yang tinggi tanpa lag dan panas. Kinerja seperti ini tentu saja bakal membuat pekerjaan dengan aplikasi yang ada menjadi lancar tanpa halangan. Semua itu dihadirkan pula dengan layar yang cerah dan nyaman dipandang.

Kamera yang ada pada perangkat ini bisa membuat penggunanya nyaman untuk mengambil momen sehari-hari. Tinggal “point and shoot“, perangkat ini akan mengambil gambar dengan baik. Selain itu baterai yang digunakan, walau memiliki kapasitas 4300 mAh saja, ternyata memiliki daya tahan yang panjang. Untuk mengisinya juga hanya butuh menunggu 30 menit saja.

Perangkat yang saya dapatkan menggunakan konfigurasi 8 GB + 256 GB dijual dengan harga Rp. 4.999.000. Sedangkan untuk versi 128 GB nya dijual lebih murah Rp. 300.000an saja. Dengan harga tersebut, pengguna bisa mendapatkan smartphone dengan kinerja baik, desain yang bagus, serta bisa terkoneksi dengan jaringan 5G tanpa harus menguras kantong lebih dalam.

Sparks

  • Menggunakan Snapdragon 778G yang kencang untuk game dan aplikasi
  • Daya tahan baterai yang panjang walau hanya 4300 mAh
  • Layar AMOLED yang nyaman dipandang dan cerah
  • Hasil kamera dapat diandalkan dalam segala kondisi
  • Pengisian baterai hanya 1/2 jam
  • Memory expansion yang membuat RAM lebih lega

Slacks

  • Hanya memiliki sebuah speaker saja
  • Desain Master Edition pada perangkat yang saya dapatkan tidak terasa karena bukan desain koper
Previous Story

Developer Genshin Impact Punya Game Baru, Ubisoft Perkenalkan Ghost Recon Frontline

Next Story

ASUS Perkenalkan Zenfone 8: Menawarkan Dimensi Kompak 5,9 inci namun Kencang

Latest from Blog

Don't Miss

Realme Resmi Umumkan Kehadiran GT 7 Pro sebagai “Kuda Hitam AI”

Perlombaan implementasi AI pada smartphone kini terus memanas, dan bahkan

Review Legion Pro 5i 16IRX9, Tangguh dengan Desain Minimalis Tetapi Tetap ‘Kekar’

Lenovo punya segmen laptop untuk gaming, termasuk juga untuk gaming