Dark
Light

[Review] Realme C11: Smartphone Entry Level 1,5 Jutaan dengan Baterai Besar dan Helio G35

6 mins read
June 30, 2020

Selain meluncurkan perangkat mainstream dan flagship, tentu saja realme masih memiliki satu lini yang mereka tujukan untuk pasar entry level. Realme masih memiliki lini C yang memang memiliki harga satu jutaan. Pada tahun 2020 pula, realme juaga meluncurkan seri C3 yang memang menjadi primadona pada pasar di atas 1,5 jutaan. Dan saat ini, realme memiliki C11 yang juga mengisi pasar satu jutaan.

Lalu apakah realme C11 merupakan penerus dari C3? Ternyata, realme menempatkan C11 untuk menjadi sang penerus dari C2 yang diluncurkan pada bulan Mei 2019 lalu. Hal ini membuat realme C11 sebagai pewaris tahta “Entry-Level King” yang pernah disandang oleh realme C2 tersebut.

Realme C11 memiliki spesifikasi yang memang lebih rendah dari C3. Namun, spesifikasi yang ada tentu lebih tinggi dibandingkan dengan C2. Di Indonesia sendiri, realme C11 merupakan yang pertama menggunakan cip Mediatek Helio G35. Cip ini sendiri tergolong sebagai cip entry level gaming dari Mediatek.

Realme C11

Saat pertama menggenggam perangkat ini, saya pun cukup bingung dengan spesifikasinya. Pasalnya, semua aplikasi pendeteksi cip menyebut realme C11 menggunakan P35, bukan G35. Hal ini tentu saja cukup membingungkan aplikasi-aplikasi tersebut, karena secara spesifikasi Mediatek Helio G35 dan P35 cukup mirip. Keduanya juga diproduksi dengan proses pabrikasi 12 nm.

Seperti pada Helio P90 dan P95, yang membedakan keduanya adalah hadirnya fitur HyperEngine. Tebakan saya, perbedaan Helio G35 dan P35 terletak pada HyperEngine tersebut. HyperEngine memang saat ini hadir pada cip gaming dari MediaTek. Teknologi ini diklaim mampu meningkatkan performa sebuah perangkat secara keseluruhan.

Indonesia sendiri merupakan yang pertama ditunjuk oleh realme untuk menghadirkan C11. Hal ini tentu saja membuat konsumen di Indonesia memiliki kesempatan untuk yang memiliki C11 pertama kali di Indonesia. Kabarnya, Malaysia juga bakal meluncurkan perangkat ini di waktu yang sama.

Realme C11 nantinya bakal keluar dalam dua varian. Untuk varian yang saya dapatkan, spesifikasinya dapat dilihat di bawah ini.

Realme C11
SoC Mediatek Helio G35
CPU 4xCortex A53 2.3 GHz + 4xCortex A53 1,8 GHz
RAM 2 GB / 3 GB
Internal 32 GB
Layar 6.5 inci 1600×720 IPS
Dimensi 164.4 x 75.9 x 9.1 mm
Bobot 196 gram
Baterai 5000 mAh

Perangkat yang saya dapatkan menggunakan RAM dengan kapasitas 2 GB dan penyimpanan internal 32 GB. Untuk data yang saya dapatkan dari CPU-Z dan Sensor Box adalah sebagai berikut:

Unboxing

Seperti inilah isi paket penjualan dari realme C11

Realme C11 - Unboxing

Desain

Ketika saya membuka kotak paket penjualannya, ada satu hal yang berbeda dengan realme C11. Hal tersebut adalah desain pada bagian belakangnya yang justru terlihat bagus. Beberapa teman saya juga setuju bahwa desain belakangnya, yang walaupun memiliki garis tersebut, terlihat lebih premium bahkan dari lini tertingginya.

Realme C11 - Belakang

Back case-nya terbuat dari plastik polikarbonat. Namun saat digenggam, saya merasakan build quality-nya yang memang cukup kokoh dan tidak “kopong” saat diketuk. Desainnya yang kesat juga membuat realme C11 tidak licin saat dipegang.

Realme C11 - Sisi Kiri

Pada bagian depannya, realme C11 menggunakan layar poni dengan model mini drop. Layarnya yang memiliki resolusi 1600×720 ini sudah terpasangkan lapisan anti gores. Namun, saya sangat menyarankan untuk menggunakan tempered glass karena C11 tidak menggunakan pelindung seperti Gorilla Glass.

Realme C11 - Sisi Kanan

Tombol power dan volume dari realme C11 terletak pada bagian kanannya. Pada sisi kiri hanya terdapat sebuah slot nano dual SIM dan slot microSD. Untuk port audio 3.5 mm, slot microUSB, speaker, dan microphone terletak pada sisi bawahnya. Pada bagian belakangnya terdapat dua buah kamera dan sebuah lampu LED flash.

Pada realme C11, saya tidak menemukan adanya sensor sidik jari. Hal ini tentu saja sangat disayangkan karena sensor yang satu ini cukup diandalkan dalam melakukan login aplikasi perbankan dan keuangan. Sebagai gantinya, realme menghadirkan fitur face unlock.

Realme C11 - Sisi Bawah

Realme C11 menggunakan antarmuka realme UI versi 1.0 yang saat ini digunakan di semua lini terbarunya. Realme UI sendiri dibuat dengan basis sistem operasi Android 10. Oleh karena antarmukanya yang tidak terlalu berbeda dengan UI asli dari Android, tentu saja membuat para entry level untuk mengenali cara bernavigasinya.

Jaringan

Realme C11 merupakan sebuah perangkat smartphone yang mendukung jaringan hingga 4G LTE. Perangkat ini sendiri mendukung kanal 1 (2100), 3 (1800), 5 (850), 8 (900), 38 (2600), 40 (2300), dan 41 (2500). Modem yang digunakan mendukung LTE Cat 7 dan sudah mendukung fitur Carrier Aggregation.

Untuk jaringan WiFi-nya, realme C11 tidak mendukung kanal 5 GHz. Namun, penangkapan sinyal untuk WiFi 2,4 GHz-nya patut diacungi jempol. Hal ini karena saya dapat menangkap sinyal lebih tinggi pada saat berada didalam kamar dengan pintu tertutup. Biasanya saya hanya mendapatkan sinyal 2 bar saja, namun dengan C11 saya mendapatkan 3 dari 4 bar yang ada.

Kamera

Untuk menangkap setiap momen yang ada, tentu saja sebuah kamera dibutuhkan. Realme C11 juga sudah dilengkapi dengan dua buah modul kamera di bagian belakang dan satu kamera di bagian depannya. Sayang memang, realme tidak memberitahukan sensor yang digunakan.

Realme C11 - Kamera

Kamera belakang dari realme C11 memiliki resolusi 13 MP. Kamera keduanya memiliki resolusi 2 MP dan hanya digunakan untuk menolong kamera utama dalam mengambil gambar bokeh. Kualitas kameranya sendiri memang cukup baik dalam kondisi cahaya yang cukup. Namun, jangan mengharapkan gambar yang tajam dan bebas noise.

Realme C11 juga memiliki fitur mode malam yang digunakan saat malam hari. Cukup disayangkan, hasil yang saya dapatkan tidak terlalu bagus. Kameranya tidak mampu mengangkat bagian gelap dan mempertajam gambar. Hasilnya bisa dilihat pada contoh di bawah ini. Saya sangat menyarankan untuk menggunakan flash saat kondisi cahaya yang cukup gelap.

Kamera depannya yang memiliki resolusi 5 MP dapat menangkap gambar dengan cukup baik. Sama seperti kamera utamanya, hasil yang ada memang kurang tajam. Namun, hasilnya cukup untuk menyimpan momen yang ada.

Pengujian

Saat pertama perangkat ini datang ke rumah saya, tentu saja saya langsung mencoba menggunakan semua aplikasi benchmark dan game yang ada. Sayangnya saat pertama kali menyalakannya, lag sudah terasa dari pertama kali homescreen muncul. Bernavigasi pun cukup melelahkan saat menggunakannya pertama kali.

Saya mencoba tiga game, yaitu LifeAfter, CoDM, dan PUBG Mobile. Hasilnya? Saya hanya mendapatkan sekitar 14 fps pada LifeAfter yang terkenal cukup berat tersebut. PUBG Mobile pun juga cukup membuat saya harus berhenti melihat layar smartphone karena pusing. Saya pun membuat laporan ke realme mengenai hal ini.

Firmware yang saya gunakan saat itu adalah versi 0390. Ternyata, realme memberikan sebuah firmware baru dengan versi 0470 yang harus di-flash secara manual. Firmware ini pun membuat lag yang ada pada homescreen menjadi hilang. Namun, belum ada perubahan berarti pada benchmark dan game yang saya gunakan.

Setelah itu, sebuah firmware baru pun muncul kembali dengan versi 0530, hasil kiriman dari realme. Sepertinya, firmware yang satu ini membenahi kinerja pada aplikasi benchmark dan game, serta deteksi penamaan dari P35 menjadi G35. Akhirnya, pada game LifeAfter, saya berhasil mendapatkan 34 fps. Hal yang sama terjadi pada PUBG Mobile dan CoDM.

Saya yakin bahwa realme bakal membenahi hal ini pada saat C11 mulai dikirim kepada para konsumennya. Pada artikel ini, saya menggunakan firmware 0530 sebagai dasar pengujian. Hal ini juga kemungkinan besar berkaitan erat dengan cip Helio G35 yang memang cukup baru dan belum ada pada laman situs resmi Mediatek.

Mediatek Helio G35 sendiri menggunakan delapan inti Cortex A53 yang dibagi ke dalam dua clusterCluster pertama memiliki empat inti dengan kecepatan 2,3 GHz, dan cluster kedua memiliki empat inti juga dengan kecepatan 1,8 GHz. GPU yang digunakan juga sama dengan P35, yaitu IMG PowerVR GE8320.

Pada pengujian kali ini, saya menghadirkan Snapdragon 439 yang saat ini dijual dengan rentang harga yang sama. Pembanding lainnya adalah cip yang juga digunakan untuk perangkat di harga satu jutaan, yaitu Unisoc Spreadtrum 9863.

Pada pengujian kali ini, saya menggunakan GeekBench 4. Hal ini dikarenakan GeekBench 5 crash saat dijalankan. Kurangnya RAM pada perangkat ini juga menyebabkan rendahnya nilai yang didapat oleh Antutu 8, di mana tes Terracota tidak bisa dijalankan.

Dengan nilai yang ada, tentu saja membuat perangkat ini bisa digunakan untuk memainkan game-game yang ada di PlayStore. Namun, ada baiknya jika realme mengoptimalkan kembali kinerja dari C11 melalui pembaruan firmware. Tentu saja, konsumen menginginkan perangkat yang optimal saat digunakan.

Pengujian Daya Tahan Baterai

Realme C11 hadir dengan baterai berkapasitas 5000 mAh. Tentu saja, hal ini akan membuat perangkat yang satu ini memiliki daya tahan baterai lebih dari satu hari. Kapasitas besar tersebut juga ternyata menjadi daya tarik tersendiri untuk smartphone dengan harga di bawah dua juta.

Saya menguji baterai dari realme C11 dengan menggunakan video MP4 resolusi 1080p. Video di-loop sampai baterai dari smartphone ini habis. Hasilnya, perangkat ini mampu bertahan hingga 19 jam 34 menit. Hasil seperti ini memang lumrah didapat oleh perangkat dengan baterai 5000 mAh serta memiliki resolusi HD pada layarnya.

Verdict

Perebutan tahta perangkat smartphone pada rentang harga satu jutaan memang masih seru hingga saat ini. Namun, masih banyak konsumen di Indonesia yang membeli dalam rentang harga tersebut. Oleh karena itu, realme pun memberikan pilihan lagi untuk konsumen Indonesia dengan meluncurkan realme C11.

Kinerja yang ditawarkan oleh realme C11 memang bukan yang terkencang. Namun pada harga 1,5 jutaan, kinerjanya patut menjadi perhatian karena mengungguli para pesaingnya yang memiliki harga sama. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai benchmark yang telah saya lakukan, di mana realme C11 unggul di hampir semua pengujian.

Kamera yang ditawarkan juga memiliki hasil yang lumayan bagus. Tentunya, hasil fotonya bisa diandalkan untuk menyimpan momen-momen penting yang terjadi sehari-hari. Hadirnya LED flash juga bisa meningkatkan kualitas gambar pada saat gelap.

Sayang memang, realme belum memberikan harga pastinya. Namun dari positioning yang ada, yaitu perangkat dengan harga 1,5 juta terbaik, tentu rentang harganya sudah ketahuan. Harga ini tentunya tergolong cukup murah untuk sebuah perangkat smartphone yang memiliki banyak fitur, baterai besar, serta layar yang lebar.

Sparks

  • Harganya terjangkau untuk entry level
  • Baterai berkapasitas besar berdaya tahan lama
  • Build yang kokoh
  • Desain premium
  • Kinerja tergolong kencang di harga 1,5 jutaan

Slacks

  • Tidak ada sensor sidik jari
  • Hasil kamera night mode kurang bagus

Dimas Galih W.

Tempat bertanya segala macam spesifikasi teknis, suka banget GCam, review gadget dan PC adalah koentji. Hampir 95% foto yang saya terbitkan menggunakan GCam.

Aplikasi Konsultasi Kesehatan Jiwa Halodoc
Previous Story

Halodoc Luncurkan Layanan Konsultasi Kesehatan Jiwa

mental health halodic
Next Story

Halodoc Launches Mental Health Consulting Service

Latest from Blog

Don't Miss

3-Cara-Google-Agentspace-Membuka-Akses-AI-Lebih-Luas-Bagi-Perusahaan

3 Cara Google Agentspace Membuka Akses AI Lebih Luas Bagi Perusahaan

Di era informasi yang serba cepat ini, mengakses dan mengolah
Review Tecno Spark 30C, Dibawah Rp1,5 Juta Fiturnya Bikin Kaget

Review Tecno Spark 30C, Dibawah Rp1,5 Juta Fiturnya Bikin Kaget

Dibanding beberapa tahun yang lalu, smartphone entry-level terbaru dengan harga