Keluarga realme seri 5 mungkin merupakan yang terbanyak dikeluarkan oleh perusahaan asal Tiongkok ini. Pasalnya, setelah seri 5 dan 5 Pro, realme mengeluarkan smartphone 5s yang meningkatkan feature pada sisi kamera. Namun, ternyata realme mengawali tahun 2020 ini dengan mengeluarkan smartphone baru yang mengguncang pasar satu jutaan di Indonesia.
Realme 5i merupakan nama smartphone yang diluncurkan tersebut. Uniknya, perangkat ini hanya memiliki perbedaan desain dan kamera depan dengan realme 5. Selain itu, tidak terlihat adanya perbedaan dari sisi spesifikasi yang diusung.
Realme sepertinya ingin menggila dengan mengambil pasar satu jutaan. Oleh karena itu, realme melabel smartphone terbarunya ini dengan harga di bawah dua juta rupiah untuk dua varian. Satu varian tertinggi hanya selisih Rp. 300.000 saja. Tentunya dengan harga tersebut dan spesifikasi yang ada, membuat smartphone ini sangat menarik untuk dimiliki oleh para pengguna entry level.
Berikut adalah perbedaan spesifikasi antara keduanya
Realme 5 |
Realme 5i |
|
SoC |
Snapdragon 665 |
|
CPU |
4×2.0 GHz Kryo 260 + 4×1.8 GHz Kryo 260 |
|
GPU |
Adreno 610 |
|
RAM |
3/4 GB |
3/4 GB |
Internal |
32/64/128 GB |
32/64 GB |
Layar |
6,5 inci IPS 1600 x 720 Gorilla Glass 3+ |
6,52 inci IPS 1600 x 720 Gorilla Glass 3+ |
Dimensi |
164.4 x 75.6 x 9.3 mm |
164.4 x 75 x 9.3 mm |
Bobot |
198 gram |
196 gram |
Baterai |
5000 mAh |
|
Kamera |
12MP, 8 MP Wide, 2 MP Macro, 2MP depth, 13 MP selfie |
12MP, 8 MP Wide, 2 MP Macro, 2MP depth, 8 MP selfie |
OS |
Android 9 Pie ColorOS 6 |
Hasil dari CPU-Z dan SensorBox adalah sebagai berikut
Saat pertama kali melihatnya, saya pun juga cukup bingung mengapa realme menjual dua produk yang cukup mirip, namun dengan harga lebih murah. Hal ini tentu saja akan membuat varian di atas realme 5i mendapatkan ancaman dari “saudara” sendiri. Realme 5, walaupun sudah tidak lagi diproduksi, masih banyak tersedia di pasaran.
Unboxing
Seperti ini isi dari paket penjualan realme 5i
Desain
Dengan menyasar pada pengguna entry level, tentu saja bahan untuk membuat badan perangkat ini menggunakan plastik polikarbonat. Para realme 5i, saat digenggam ternyata terasa sangat kokoh dan tidak “kopong”. Bahkan saya lebih menyukai saat menggenggam realme 5i dibandingkan dengan realme 5. Untuk warna yang saya dapatkan, namanya adalah Forest Green.
Smartphone yang satu ini menggunakan resolusi HD+, yaitu 1600×720 dengan rasio layar yang cukup panjang, 20:9. Dengan resolusi ini, tentu saja akan memakan daya lebih rendah dibandingkan dengan FHD+. Untuk layarnya sendiri sudah menggunakan Corning Gorilla Glass 3 yang lebih tahan terhadap goresan. Realme 5i juga sudah terpasang lapisan anti gores yang lebih melindungi lagi dari baret yang tidak disengaja.
Realme mendesain bagian belakang dari 5i dengan radium carving, sehingga seperti pola sidik jari. Hal ini selain membuatnya lebih unik, juga membuat genggaman lebih kesat dan tidak membuatnya licin. Desain seperti ini juga tidak akan meninggalkan sidik jari pada bagian belakangnya.
Di bagian belakangnya, terdapat empat buah kamera yang desainnya cukup menonjol, membuat penggunanya harus memakai back case agar tidak baret. Selain itu, ditemukan sensor sidik jari untuk digunakan sebagai kunci keamanan.
Di sisi sebelah kanan terdapat tombol power untuk menyalakan dan mematikan perangkat. Pada sisi sebelah kiri terdapat tombol volume serta slot SIM dan microSD. Pada bagian bawahnya terdapat port audio 3.5mm, microphone, (sayangnya) microUSB, dan speaker.
Sistem operasi yang digunakan juga sama dengan realme 5, yaitu ColorOS 6 berbasis Android Pie 9. Berbeda dengan ColorOS milik OPPO, realme masih menggunakan application drawer.
Saya juga mencoba menggunakan realme 5i dengan realme buds air. Pairing antar keduanya memang cukup mudah. Hasilnya, suara yang dihasilkan oleh realme 5i cukup baik terdengar di kedua bilah earphone TWS yang satu ini.
Jaringan LTE
Perangkat realme sudah pasti selalu mendukung kanal-kanal 4G LTE yang ada di Indonesia pada setiap smartphone mereka. Realme 5i sendiri mendukung band 1(2100), 3(1800), 5(850), 8(900), 38(2600), 40(2300) dan 41(2500) yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia dan sepertinya tidak berbeda dengan realme 5. Realme 5 sendiri menggunakan modem bawaan Snapdragon 665 yang hanya mendukung LTE CAT 12.
Kamera
Sepertinya harga yang terjangkau bukan berarti bahwa hasil kameranya akan buruk. Realme memang tidak membeberkan sensor yang digunakan pada 5i, namun jika spesifikasinya sama dengan realme 5, berarti kedua perangkat ini menggunakan sensor Sony IMX 386. Hasil kameranya pun juga mirip antara keduanya.
Kamera utamanya yang memiliki resolusi 12 MP memang dapat menangkap gambar dengan cukup baik. Bahkan sedikit lebih baik dari realme 5, jika dilihat dari sisi algoritma pengurangan noise-nya. Penangkapan gambar di malam hari juga terlihat OK–ish dengan fitur Nightscape.
Kamera depannya yang memiliki resolusi 8 MP juga dapat mengambil gambar dengan cukup baik. Noise yang ada juga cukup minim sehingga gambarnya bisa diandalkan. Namun, pengambilan gambar pada kondisi cahaya yang kurang terang juga akan mengurangi tingkat ketajamannya.
Untuk kamera makro, hasilnya memang kurang memuaskan, sama seperti realme 5 dan 5 Pro. Dengan hanya 2 MP, gambar yang diambil tidak akan tajam.
Pengujian
Pada harga satu jutaan saja, realme 5i dipasangkan SoC mainstream Snapdragon 665. Padahal pada rentang harga seperti ini, biasanya dikuasai oleh SoC seperti seri 400 atau 636. Namun, realme sepertinya ingin meningkatkan standar kelas entry level dengan prosesor Kryo 260.
SD 665 memang sudah lebih dari mumpuni untuk digunakan dalam bermain game serta bekerja. Untuk membandingkannya, saya pun menyertakan dua cip lainnya dari Snapdragon, yaitu SD 439 dan 730G untuk mengetahui seberapa besar kinerja dari perangkat yang satu ini.
Dengan hasil benchmark di atas, tentu saja membuat realme 5i cocok untuk digunakan bermain game. Sayangnya, karena suatu hal, saya tidak bisa merekam frame rate dari realme 5i saat bermain game. Namun, pengguna bisa bermain game kesukaan mereka dengan frame rate 60 fps dengan setting medium maupun tertinggi.
Uji Baterai dengan MP4
Pengujian kami kali ini menggunakan video MP4 yang dimainkan secara berulang-ulang. Videonya sendiri menggunakan resolusi 1920×1080 dengan codec H.264 dan berdurasi 120 menit. Pengujian berlangsung selama 19 jam 12 menit pada unit yang kami dapatkan.
Hal ini tentu saja dicapai berkat baterai besar dan resolusi layar yang kecil pada SoC Snapdragon 665. Sayangnya, karena menggunakan charger 10 watt, membuatnya akan terisi penuh dalam kurun waktu dua setengah sampai tiga jam.
Verdict
Too good to be true. Itulah yang pertama kali muncul di otak saya saat melihat harga dari realme 5i pada saat peluncurannya. Apakah kali ini para vendor berlomba-lomba untuk menghancurkan harga pasar satu jutaan? Mungkin. Hal tersebutlah yang dilakukan perusahaan asal Tiongkok ini pada realme 5i.
Dengan menggunakan Snapdragon 665, otomatis membuat realme 5i menjadi yang terkencang di kelas satu jutaan. Bahkan, bagi mereka yang tidak terlalu mementingkan kamera, realme 5i juga menjadi ancaman pada penjualan realme 5s. Kinerjanya yang kencang membuat realme 5i bisa diandalkan untuk bekerja mau pun hiburan.
Kamera yang dipasang pada realme 5i juga memiliki hasil yang baik. Kinerja kamera utama dan depan bisa diandalkan untuk kebutuhan pengambilan gambar sehari-hari. Namun, jangan terlalu berharap pada kamera makronya yang mengambil gambar kurang tajam.
Harga dari smartphone ini berkisar dari Rp. 1.799.000, Rp. 1.999.000, dan Rp. 2.299.000 tergantung dari RAM dan penyimpanan internalnya. Dengan harga tersebut, tentu saja sangat cocok untuk mereka yang ingin memiliki perangkat murah yang bisa memainkan game-game populer saat ini. Sepertinya, realme berhasil membuat standar baru pada perangkat Android di harga satu jutaan.
Sparks
- Harga murah
- Kinerja oke
- Hasil kamera cukup baik
- Responsif
- Desain belakang membuat tidak licin
- Baterai besar
- Sensor sidik jari responsif
- Pada dasarnya, ini Realme 5 dengan harga murah!
Slacks
- Pengisian baterai cukup lama karena charger 10 watt
- Kamera makro hasilnya kurang tajam
- Masih microUSB