Poco akhirnya mengeluarkan smartphone Flagship Killer mereka tepat dipenghujung akhir kuartal kedua dan semester pertama tahun 2022, yaitu tanggal 30 Juni 2022. Kedua perangkat ini tentu saja memiliki kinerja yang tinggi, karena memang performa merupakan sasaran utama dari perangkat Poco. Keduanya memiliki nama Poco F4 dan Poco F4 GT. Keduanya juga menggunakan chipset yang dikeluarkan oleh Qualcomm.
Keduanya juga sudah mampir ke meja pengujian tim Hybrid. Saat pertama kali membuka paket penjualan dari kedua smartphone, sepertinya Poco memang memiliki sasaran pasar yang cukup berbeda. Poco F4 memang ditujukan untuk mereka yang budget-nya cukup terbatas untuk memiliki sebuah perangkat kencang. Sedangkan Poco F4 GT benar-benar diperuntukkan kepada para gamer.
Poco F4 memang memiliki spesifikasi yang cukup mirip dengan sang pendahulu, Poco F3. Perbedaannya adalah Poco F4 menggunakan kamera 64 MP dengan OIS. Sistem pendinginan juga menjadi pembeda karena F4 sudah menggunakan LiquidCool Technology 2.0 dibandingkan versi 1.0 Plus yang ada di F3. Baterai F4 justru lebih kecil 20 mAh dibandingkan dengan 4520 mAh yang ada di F3.
Poco F4 GT memiliki desain yang memang diperuntukkan untuk para gamer. Bisa jadi, ini adalah smartphone gaming pertama dari Poco. Hal tersebut dikarenakan hadirnya tombol fisik L1 dan R1 yang ada pada sisi kanan dari Poco F4 GT. Kedua tombol tersebut bisa dinyalakan dan matikan agar tidak terjadi salah pencet pada saat pengoperasiannya.
Untuk spesifikasi lengkap dari kedua smartphone, bisa dilihat pada tabel berikut ini.
Spesifikasi | Poco F4 | Poco F4 GT |
SoC | Qualcomm Snapdragon 870 | Qualcomm Snapdragon 8 Gen 1 |
Prosesor | 1×3.2 GHz Kryo 585 + 3×2.42 GHz Kryo 585 + 4×1.80 GHz Kryo 585 | 1×3.00 GHz Cortex-X2 + 3×2.50 GHz Cortex-A710 + 4×1.80 GHz Cortex-A510 |
GPU | Adreno 650 | Adreno 730 |
RAM | 8 GB LPDDR5 | 12 GB LPDDR5 |
Internal | 256 GB UFS 3.1 | |
Layar | 6,67″ AMOLED 120Hz 1920×1080 Gorilla Glass 5 | 6,67″ AMOLED 120Hz 1920×1080 Gorilla Glass Victus |
Dimensi | 163.2 x 76 x 7.7 mm | 162.5 x 76.7 x 8.5 mm |
Bobot | 195 gram | 210 gram |
Baterai | 4500 mAh 67 watt charging | 4700 mAh 120 watt charging |
Kamera | 64 MP / 16 MP utama, 8 MP Wideangle, 2 MP Makro, 20 MP Selfie | |
OS | Android 12 MIUI 13 Poco |
Untuk hasil pemindaian dengan menggunakan software CPU-Z, AIDA64, serta SensorBox bisa dilihat pada gambar berikut ini (kiri Poco F4 dan kanan Poco F4 GT)
Dengan MIUI 13, membuat kedua perangkat ini mendukung tambahan RAM dengan nama memory extension. Kapasitas yang diambil untuk dijadikan cache adalah 3 GB untuk kedua perangkat ini. Dengan UFS 3.1, perangkat ini tentu saja bisa mengakses dengan kecepatan tinggi walaupun tidak sekencang LPDDR5 yang digunakan untuk RAM-nya. Namun yang pasti, hal ini akan membuat RAM menjadi sedikit lebih lega.
Unboxing
Perlengkapan inilah yang bisa didapatkan didalam kotak penjualan kedua smartphone. Dapat dilihat bahwa Poco F4 mendapatkan charger 67 watt sedangkan Poco F4 GT mendapatkan charger yang berdimensi lebih besar, yaitu 120 watt.
Desain
Desain dari kedua perangkat memang terlihat jauh berbeda. Namun, keduanya sama-sama menggunakan bahan kaca. Bahan bingkai keduanya juga menggunakan aluminium yang membuatnya cukup kuat untuk menahan sedikit tekanan. Desain belakangnya juga sangat berbeda, di mana Poco F4 hanya terdapat warna dasarnya saja dan F4 GT memiliki motif segitiga pada sisi kiri kanannya sehingga membentuk huruf X.
Desain pada bagian kamera juga terlihat sangat berbeda. Poco F4 memiliki bentuk kotak dengan lingkaran didalamnya dan terbagi 2 antar kelompok kamera dengan LED flashflash-nya. Kamera yang paling atas adalah kamera utamanya, lalu pada bagian kiri bawahnya dengan kamera ultrawide dan bagian kanan bawah dengan kamera makro.
Untuk Poco F4 GT, urutan kameranya didesain berjejer ke bawah. Kotak yang hanya berisikan kamera tersebut juga memiliki lengkungan yang membentuk huruf X. Kamera paling atas merupakan makro, diikuti wideangle pada bagian tengah, serta kamera utama pada bagian paling bawah. Desain LED flash pada perangkat ini memiliki bentuk petir.
Layar kedua perangkat sama-sama memiliki dimensi 6,67 inci dengan resolusi 1080p 120 Hz. Bedanya, Poco F4 sudah mendukung Dolby Vision dan sedangkan Poco F4 GT belum memiliki sertifikasinya. Panel yang digunakan juga sama-sama AMOLED walau dengan jenis yang berbeda. Untuk pelindungnya, Poco F4 sudah menggunakan Gorilla Glass 5 sedangkan F4 GT memakai Gorilla Glass Victus.
Perbedaan desain lainnya juga dapat dilihat pada sisi-sisi dari kedua smartphone. Pada F4, terdapat tombol volume dan power yang sekaligus sensor sidik jari pada sebelah kanannya. Untuk slot SIM, microphone, port USB-C, serta speaker kanan berada pada sisi bawahnya. Untuk sisi atas ditemukan sensor infra merah, speaker kiri, serta microphone kedua.
Pada sisi sebelah kanan dari Poco F4 GT dapat ditemukan tombol power juga merupakan sensor sidik jari serta 2 tombol pop-up trigger L1 R1 dan tuas penguncinya. Untuk bagian kirinya akan ditemukan tombol volume serta slot SIM. Bagian atasnya akan ditemukan sensor infra merah, microphone kedua, dan speaker kiri. Terakhir pada bagiam bawahnya bisa ditemukan speaker kanan, port USB-C, dan microphone utama.
Poco juga sudah menggunakan MIUI 13 for Poco pada kedua perangkat ini yang memiliki basis sistem operasi Android 12. MIUI 13 for Poco ternyata memiliki tingkat responsivitas yang lebih baik juga dibandingkan dengan MIUI 12.5. Pengguna juga bisa memiliki apakah ingin menggunakan fitur app drawer atau hanya homescreen saja. Akan tetapi, sepertinya MIUI 13 for Poco masih sedikit lebih boros terhadap penggunaan RAM.
Untuk menanggulangi masalah ini, sudah terdapat fungsi memory extension dengan mengambil kapasitas 3 GB dari penyimpanan internal. Walaupun RAM dengan kapasitas 8 GB sudah lebih dari cukup untuk pemakaian perangkat Android sehari-hari, tentu saja lebih besar ruangnya akan lebih baik. Hal ini memang cukup terbukti saat Anda melakukan multitasking dengan membuka beberapa aplikasi dan membuat RAM masih lega.
Konektivitas
Poco F4 sudah menggunakan Snapdragon 870 dan F4 GT memakai Snapdragon 8 Gen 1. Kedua perangkat tentu saja sudah mendukung jaringan 5G karena 870 sudah menggunakan modem X55 dan 8 Gen 1 memakai yang lebih canggih, yaitu X65. Hal tersebut tentunya membuat kedua perangkat bisa terkoneksi dengan teknologi-teknologi baru seperti penghemat daya, signal boost, smart transmit, carrier aggregation untuk 4G dan 5G, dan lain sebagainya.
Kedua smartphone ini sudah mendukung band 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 12, 17, 18, 19, 20, 26, 28, 38, 40, dan 41 untuk 4G LTE. Untuk jaringan 5G, keduanya juga sudah mendukung band n 1, 3, 5, 7, 8, 20, 28, 38, 40, 41, 77, dan 78 baik SA, NSA, maupun Sub6. Pada daftar tersebut juga sudah mencakup jaringan 4G dan 5G yang digelar semua operator di Indonesia. Jadi, tidak perlu khawatir Poco F4 dan F4 GT dapat terkoneksi jaringan 5G dari Telkomsel, Indosat, dan XL atau tidak.
Snapdragon 870 sudah memiliki Qualcomm FastConnect 6800 sedangkan 8 Gen 1 memakai FastConnect 6900. Poco F4 sudah mendukung WiFi 6 dengan bluetooth 5.2. Untuk Poco F4 GT sudah mendukung WiFi 6E yang lebih kencang serta bluetooth 5.3. Kedua perangkat ini juga sudah bisa terkoneksi dengan BeiDou, Galileo, GLONASS, GNSS, NavIC, GPS, GNSS, QZSS, dan SBAS untuk pendeteksian lokasi yang lebih akurat.
Kamera: OmniVision vs Sony IMX
Penggunaan sensor pada kedua perangkat tentu saja berbeda. Poco F4 menggunakan OmniVision OV64B untuk kamera utamanya. Untuk Poco F4 GT, perangkat ini menggunakan Sony IMX 686. Untuk kamera depannya, kedua perangkat menggunakan Sony IMX 596.
Pada Poco F4 GT, terdapat pop-up trigger L1 dan R1 yang bisa diset untuk memanggil beberapa perintah, seperti membuka kamera atau membuka menu perekaman video. Sayangnya, Poco tidak memberikan pilihan agar tombol L1 dan R1 tersebut bisa dijadikan sebuah tombol shutter. Padahal jika bisa, maka perangkat ini bisa digunakan dengan rasa seperti kamera pocket.
Kamera Utama
Kamera utama dari kedua perangkat ini memang dapat menangkap gambar dengan baik pada saat siang hari. Namun, sepertinya Poco F4 GT memproduksi gambar dengan kontras yang sedikit lebih tinggi. Tidak ada masalah pada noise dan dynamic range pada kedua perangkat. Namun terkadang Poco F4 GT bisa menangkap gambar yang sedikit oversaturated.
Berikut adalah contoh gambar dari Poco F4
Untuk hasil kamera utama Poco F4 GT adalah sebagai berikut
Kamera Ultrawide
Pada kamera ultrawide, sepertinya terlihat bahwa Poco F4 mampu menghadirkan gambar yang sedikit lebih baik dibandingkan dengan Poco F4 GT. Warna yang ditangkap memang lebih baik. Untuk tingkat detail, keduanya memang sama-sama cukup baik. Tingkat noise pada kedua kamera juga cukup rendah.
Berikut adalah contoh gambarnya pada Poco F4
Sedangkan pada Poco F4 GT adalah sebagai berikut
Makro
Jika Anda menyukai kamera makro pada Poco F3, well, Anda mungkin akan membencinya pada 2 perangkat ini. Pada Poco F3, kamera makro sudah lebih baik dengan 5 MP. Namun entah mengapa, Poco mengembalikan kamera 2 MP untuk makro sehingga menghasilkan gambar yang menurut saya pas-pasan. Warna yang dihasilkan tentu saja sedikit tidak tersaturasi serta detailnya yang cukup rendah.
Berikut adalah hasil kamera dari Poco F4
Pada Poco F4 GT hasilnya adalah sebagai berikut
Selfie
Dengan sensor kamera yang sama, ternyata kedua perangkat menghasilkan gambar yang kurang lebih mirip. Hasilnya cukup tajam dengan noise yang rendah pula. Walaupun hasilnya bukanlah yang terbaik di kelasnya, namun gambarnya masih bisa diandalkan. Pada saat kondisi cahaya yang menurun, tingkat ketajamannya juga ikut menurun.
Berikut contoh selfie dari kamera Poco F4
Untuk hasil dari Poco F4 GT adalah sebagai berikut
Pengujian Kinerja
Poco F4 menggunakan chipset 2 tahun lalu dari Qualcomm, yaitu Snapdragon 870 atau 865+. SoC ini memiliki 3 buah cluster yaitu Prime, Performance, dan Efficiency. Cluster terkencang menggunakan Kryo 585 prime dengan kecepatan 3,2 GHz, 3 inti Kryo 585 Gold berkecepatan 2,42 GHz pada cluster performance, dan 4 inti Kryo 585 Silver dengan clock 1,8 GHz pada cluster efficiency. GPU yang digunakan adalah Adreno 650.
Poco F4 GT menggunakan chipset terbaru dari Qualcomm dengan Snapdragon 8 Gen 1. SoC ini sendiri memiliki 3 buah cluster yaitu Prime, Performance, dan Efficiency. Cluster terkencang menggunakan Cortex X2 dengan kecepatan 3 GHz, 3 inti Cortex A710 berkecepatan 2,5 GHz pada cluster performance, dan 4 inti Cortex A510 dengan clock 1,8 GHz pada cluster efficiency. GPU yang digunakan adalah Adreno 730.
Kedua perangkat saya gunakan untuk bermain game dan juga bekerja. Keduanya saya coba selama sekitar 2 minggu agar benar-benar mendapatkan feel yang sesungguhnya. Saya juga menyarankan untuk langsung melakukan upgrade firmware agar bisa terlepas dari bug.
Bermain Game
Oleh karena kedua perangkat merupakan smartphone dengan kinerja yang tinggi, tentu saja game yang digunakan juga harus haus daya. Dua pilihan saya jatuh pada Genshin Impact dan Call of Duty Mobile. Sayangnya, kedua perangkat ini belum terdeteksi untuk mampu menjalankan game CODM pada profile Ultra, sehingga framerate dilimit pada 60 fps saja.
Saat bermain, kedua perangkat tidak menghasilkan panas yang berlebih. Namun pada Poco F4 GT, saya melihat pada game Genshin Impact mendapatkan framerate yang rendah, sekitar 34 fps saja pada profile highest 60 fps. Hal ini dikarenakan profile GPU pada Game Turbo yang terpasang default, bukan high quality. Naikkan saja ke high quality maka game Genshin Impact akan menjalankan seperti kebanyakan perangkat Snapdragon 8 Gen 1, yaitu di 44 fps.
Kesalahan memang bukan pada Poco atau pendingin yang digunakan. Namun memang, dari semua perangkat Snapdragon 8 Gen 1 yang pernah saya uji menunjukkan perolehan framerate yang kurang lebih sama. Jadi bagi kalian yang gemar bermain Genshin, mungkin pilihan bisa dijatuhkan pada Poco F4. Perangkat yang lebih terjangkau ini justru menampilkan framerate 57 fps pada profile highest 60 fps.
Untuk game ke 2, tentu saja tidak ada masalah. Kedua perangkat bisa menjalankan game ini dengan framerate tertinggi, yaitu (sayangnya) 60 fps. Tidak ada lagi yang saya rasakan pada kedua perangkat.
Menggunakan pop-up trigger memang sangat mengesankan untuk bermain game. Game Turbo bakal mendeteksi game-game yang dianggap mendukung untuk penggunaan L1 dan R1 tersebut serta memberikan pilihan untuk melakukan setting wilayah sentuhannya. Hal ini tentunya mengingatkan saya saat bermain konsol PlayStation dari Sony.
Untuk mengukur framerate pada setiap game, saya menggunakan aplikasi GameBench yang akurat dalam menghitung frame per detiknya. Berikut adalah hasil pengujian game pada kedua perangkat. Yang atas merupakan Poco F4 dan yang bawah adalah F4 GT.
Bekerja dan Hiburan
Untuk bekerja dan menjalankan file multimedia, saya tidak menemukan adanya kendala sama sekali pada kedua perangkat. Aplikasi sehari-hari seperti chatting dan sosial media tidak akan bermasalah pada kedua smartphone tersebut. Aplikasi yang saya gunakan untuk bekerja seperti Trello, Gmail, dan Slack juga berjalan sangat lancar.
Kedua perangkat juga mendukung Dolby Atmos yang membuat suara menjadi lebih detail. Keduanya juga sudah mendukung HDR10+ yang saat ini sudah banyak didukung oleh layanan streaming video. Dalam percobaan melakukan rendering, kedua perangkat juga tidak terasa mengeluarkan panas yang mengganggu.
Benchmark
Dengan menggunakan Snapdragon 8 Gen 1 dan Snapdragon 870, tentu saja kinerjanya masih memegang tahta pada saat ini. Oleh karena itu, saya membandingkan kedua perangkat dengan Snapdragon 888 dan juga Mediatek Dimensity 8100. Berikut adalah hasilnya
Jika kita lihat, Poco F4 GT yang menggunakan Snapdragon 8 Gen 1 memang memegang tahta kecepatan pada setiap benchmark yang dilakukan. Sedangkan dari para pembandingnya, kinerja Poco F4 memang yang paling akhir. Namun sekali lagi, hal tersebut bukan berarti Snapdragon 870 lambat, lho. Justru SoC yang saya hadirkan semuanya kencang dan sudah lebih dari cukup untuk menjalankan semua aplikasi dan game Android.
Walaupun begitu, ada beberapa kali di mana Poco F4 GT throttling. Namun memang, pendingin LiquidCool Technology 3.0 membuat Poco F4 GT cukup stabil untuk digunakan. Walaupun begitu, ada kalanya panas yang dihasilkan Poco F4 GT bertahan pada 46 derajat celcius selama beberapa menit. Oleh karena itu, jangan kaget pada saat menggunakan Poco F4 GT dan kinerjanya terasa sedikit menurun.
Uji baterai
Untuk menguji baterai dengan kapasitas 4500 mAh pada Poco F4 dan 4700 mAh pada Poco F4 GT memang membutuhkan banyak waktu. Sayangnya, aplikasi yang ada saat ini tidak merepresentasikan pemakaian sehari-hari. Sebuah pengujian menunjukkan bahwa pemakaian smartphone tidak didominasi untuk bermain game, namun untuk hiburan seperti menonton video dan mendengarkan musik serta sosial media.
Saya mengambil patokan dengan menggunakan sebuah file MP4 yang memakai resolusi 1920 x 1080 yang diulang sampai baterai habis. Poco F4 dapat bertahan hingga 15 jam 10 menit sedangkan Poco F4 GT mampu bertahan hingga 13 jam 35 menit saja. Setelah habis, saya langsung mengisi kembali baterainya dengan menggunakan charger bawaan.
Poco F4 yang menggunakan charger 67 watt dapat diisi ulang sampai penuh dalam waktu sekitar 37 menit. Sedangkan Poco F4 GT yang menggunakan charger 120 watt dapat diisi ulang sampai penuh dalam waktu sekitar 18 menit. Jadi, kedua perangkat bisa diisi ulang dalam waktu yang cukup cepat tanpa harus meninggalkannya selama semalaman.
Verdict Review Poco F4 vs Poco F4 GT
Poco tidak henti-hentinya memberikan pilihan smartphone kencang dengan harga yang lebih terjangkau. Dan kali ini, Poco mengeluarkan perangkat dengan spesifikasi flagship namun memiliki harga yang lebih terjangkau (bukan murah). Selain spesifikasi tinggi, perangkat dari Poco tersebut juga hadir dengan teknologi pendukung yang canggih. Kedua perangkat tersebut adalah Poco F4 dan Poco F4 GT.
Kinerja dari kedua perangkat Poco tersebut memang terbukti kencang. Hal tersebut tentu saja terbukti pada setiap benchmark yang sudah dilakukan pada kedua perangkat ini. Walaupun throttling cukup terasa pada saat pengujian, namun Poco F4 GT masih mampu menjalankan semua pekerjaan yang saya berikan. Hal ini tentu saja tidak akan mengganggu untuk pemakaian sehari-hari dan bermain game.
Untuk kamera, kedua perangkat ini juga menghasilkan gambar yang bisa diandalkan untuk kebutuhan sehari-hari. Selain itu, baterai yang terpasang juga bisa digunakan dalam waktu seharian. Untuk yang suka gaming, Poco F4 GT memiliki desain yang pas karena memiliki pop-up trigger. Namun untuk mereka yang bukan gamer, Poco F4 memang pilihan yang tepat.
Poco F4 dengan varian 8/256 GB dijual pada harga Rp. 5.699.000. Untuk Poco F4 GT yang hanya keluar dalam varian 12/256 GB dijual dengan harga Rp. 8.999.000. Tentunya, kedua perangkat dipasarkan untuk segmen yang lebih mementingkan kinerja pada jenis yang berbeda. Sekali lagi, walaupun bukan smartphone gaming, Poco F4 GT memang lebih cocok untuk para gamer dan Poco F4 lebih cocok untuk mereka yang ingin memiliki smartphone dengan model flagship.
Sparks
- Kinerja tinggi dihasilkan dari kedua perangkat
- Layar AMOLED dengan refresh rate tinggi
- Hasil kamera utama yang bagus
- Memiliki 2 speaker dan microphone
- Mendukung jaringan 5G semua operator Indonesia
- Poco F4 GT: pop-up trigger yang nyaman untuk bermain
- Poco F4 GT: Pengisian baterai yang kencang
- Poco F4: Kinerja kamera keseluruhan bagus
- Poco F4: Kinerja gaming optimal
Slacks
- Kamera makro menurun dari Poco F3, dari 5 MP ke 2 MP
- Tanpa kamera telephoto
- Poco F4 GT: kinerja gaming Genshin tidak optimal