OPPO memang merupakan salah satu vendor asal Tiongkok yang berani untuk mengeluarkan perangkat premium dan flagship mereka di Indonesia. Setelah meluncurkan Reno 10x Zoom yang memiliki kamera, yang menurut saya, memukau, OPPO kembali mengeluarkan perangkat baru bernama Reno2. Reno2 bukan penerus Reno 10x Zoom, namun penerus Reno pertama.
OPPO pun sempat mengajak saya jalan-jalan menelusuri Bromo dan Batu. Anda dapat melihat perjalanan saya pada tautan berikut ini. Namun pada saat itu saya belum menceritakan seberapa kencang perangkat yang satu ini. Hanya keandalan kameranya yang sudah terbukti cukup mengguncangkan para perangkat yang ada di atas 10 juta rupiah.
OPPO Reno2 memiliki spesifikasi sebagai berikut
OPPO Reno2 | |
SoC | Snapdragon 730G |
CPU | 2×2.2 GHz Kryo 470 Gold + 6×1.8 GHz Kryo 470 Silver |
GPU | Adreno 618 |
RAM | 8 GB |
Internal | 256 GB |
Layar | 6,5 inci AMOLED 2400 x 1080 Gorilla Glass 6 |
Dimensi | 160 x 74.3 x 9.5 mm |
Bobot | 189 gram |
Baterai | 4000 mAh |
Kamera | 48 MP/12MP, 13 MP Wide, 8 MP Macro, 2MP depth, 16 MP selfie |
OS | Android 9 Pie ColorOS 6.1 |
Untuk hasil CPU-Z dan Sensor Box adalah sebagai berikut
Oleh karena kemampuan kameranya sudah saya bahas pada artikel jalan-jalan ke Bromo bersama OPPO, kali ini yang akan dibahas adalah desain serta kinerjanya. Hal ini dikarenakan hasil kameranya akan sama walaupun firmware baru sudah keluar yang hanya menambahkan Dark Mode saja.
Dan ingat, penulisan nama perangkat ini adalah OPPO Reno2 bukan Reno [spasi] 2.
Unboxing
Seperti inilah yang ditemukan didalam paket penjualan OPPO Reno2
Desain
Jika Anda sudah pernah melihat desain dari OPPO Reno 10x Zoom, mungkin akan sedikit menemukan perbedaannya dengan OPPO Reno2. Pada bagian belakangnya OPPO menggunakan bahan kaca kuat Gorilla Glass 5 yang sudah terbukti (oleh saya sendiri) bertahan jatuh pada ketinggian satu meter. Warna yang saya dapatkan bernama Sunset Pink.
Resolusi yang dimiliki oleh OPPO Reno2 sedikit lebih tinggi dari Reno 10x Zoom, yaitu 2400×1080. Layarnya memang terlihat lebih panjang karena memiliki rasio 20:9. Selain itu, OPPO juga sudah memasangkan Gorilla Glass terbaru dari Corning, yaitu versi ke 6, yang lebih tahan benturan lagi dari versi sebelumnya. Rasio layar berbanding badannya juga cukup besar, yaitu 93,1%.
Walaupun OPPO memiliki paten untuk macam-macam layar berponi, OPPO Reno2 tidak menggunakan paten tersebut. Layarnya dengan penuh menutupi hampir seluruh bagian depannya. Layar ini juga telah ditempelkan lapisan penahan goresan, sehingga pengguna tidak lagi harus membelinya secara terpisah. OPPO pun menggunakan kamera mekanik dengan resolusi 16 MP yang akan muncul pada bagian atasnya saat dibutuhkan.
Pada bagian belakang OPPO Reno2 dapat ditemukan empat buah kamera lengkap dengan LED Flash. NFC pun juga hadir pada Reno2. Untuk sensor sidik jarinya terletak di bawah layar dan memiliki tingkat respon yang sangat baik.
Pada bagian kanannya dapat ditemukan tombol power untuk menyalakan dan mematikan perangkat. Pada bagian kirinya dapat ditemukan slot SIM dan microSD (hybrid) serta tombol volume naik dan turun. Di bagian atasnya terdapat microphone kedua dan modul kamera mekanik. Di bagian bawahnya dapat ditemukan port Audio 3.5mm, USB-C, speaker, dan microphone.
Sistem operasi yang digunakan oleh Reno2 adalah Android 9 Pie. Antar muka yang digunakan tentu saja buatan OPPO sendiri, yaitu ColorOS 6.1. Versi OPPO telah meniadakan app drawer, sehingga semua widget dan aplikasi akan hadir di homescreen.
Jaringan LTE
Xiaomi selalu mendukung kanal-kanal 4G LTE yang ada di Indonesia pada setiap smartphone mereka. Reno2 sendiri mendukung band 1(2100), 3(1800), 5(850), 8(900), dan 40(2300) yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia. Reno2 menggunakan modem Snapdragon X15 dengan LTE Cat 15 yang mendukung 3 Carrier Aggregation dengan kecepatan download sampai dengan 800 Mbps.
Kamera
Untuk kamera, kami sudah menjelaskannya pada artikel Jelajah Jatim Park dan Bromo dengan Kamera Smartphone OPPO Reno2. Oleh karena itu, kami akan melompati bagian ini karena semua pengambilan gambar sudah saya lakukan di Bromo dan Jatim Park.
Kekuatan dari OPPO Reno2 memang terlihat jelas pada kameranya. Dengan menggunakan feature Ultra Steady Mode, sepertinya Anda tidak perlu lagi membeli sebuah Gimbal untuk melakukan pengambilan gambar. Saat dimatikan pun, OPPO masih dapat melakukan stabilisasi video dengan sangat baik.
Satu hal yang kami temukan pada saat menggunakan Ultra Steady Mode adalah kadang terdapat sebuah scene yang seperti “lompat” atau terpotong di awal penggunaan. Hal ini tentu bisa diantisipasi dengan memotong bagian tersebut. Mungkin hal ini dilakukan oleh OPPO untuk algoritma agar video dapat stabil dari goyangan.
Untuk kameranya, sepertinya OPPO berhasil membuat Reno2 memiliki kualitas yang kurang lebih sama dengan perangkat di atas 10 juta rupiah. Hasilnya benar-benar bagus dan rendah noise. Dan menurut saya, penggunaan kamera 8 MP untuk kebutuhan makro brilian, karena hasil gambarnya menjadi sangat tajam.
Untuk kamera selfie, mungkin saat mengambil gambar secara bersamaan, pengguna akan melihat bahwa orang yang ada di bagian belakang terlihat sedikit buram. Hal ini memang ciri khas dari penggunaan lensa yang ada pada OPPO. Jadi tergantung di mana fokus kameranya berada.
Pengujian
Perangkat yang satu ini menggunakan Snapdragon 730G yang merupakan perbaikan dari Snapdragon 730. Huruf G yang ada di bagian belakangnya adalah kependekan dari Gaming, sehingga kinerja untuk bermain game sudah pasti lebih baik.
Pada pengujian kali ini, kami akan menguji dengan menggunakan aplikasi benchmark sintetis dan juga dengan game. Ada satu game yang saya gunakan, yaitu COD Mobile. Game ini saya set pada seting tertinggi dan dalam waktu tertentu kami hitung framerate-nya dengan menggunakan GameBench Pro (http://www.gamebench.net). Saya menguji dengan waktu sekitar 3 jam.
Saat bermain, saya tidak merasakan panas yang berlebih pada bagian belakangnya. Bahkan layarnya terasa sangat responsif sehingga sangat nyaman untuk digunakan. Tentunya, pengguna harus melakukan seting ulang pada tombol layarnya karena sering kali game yang ada menempatkannya terlalu pinggir.
Kali ini saya hadirkan kembali perangkat yang menggunakan cip G90T yang digadang untuk melawan SD730G. Selain itu, SD 845 juga saya hadirkan agar bisa membandingkan kinerjanya. Untuk hasil benchmark sintetisnya adalah sebagai berikut
Untuk hasil benchmark gamingnya adalah sebagai berikut
Uji Baterai
Pengujian kami kali ini menggunakan video MP4 yang dimainkan secara berulang-ulang. Videonya sendiri menggunakan resolusi 1920×1080 dengan codec H.264 dan berdurasi 120 menit. Kami tidak menggunakan BatteryXPRT karena algoritma penghemat baterai yang sangat ketat pada ColorOS 6.1 ini.
Pengujian berlangsung selama 13 jam 30 menit pada unit yang kami dapatkan. Setelah baterai habis dan perangkat mati, kami langsung menguji pengisian baterainya. Dengan menggunakan charger bawaan dengan VOOC 3.0, pengisiannya hanya memakan sekitar 1:20 jam saja.
Verdict
Mungkin saat ini banyak konsumen yang bingung saat ingin memiliki perangkat dengan harga tujuh jutaan. Selain alternatifnya bisa dihitung dengan satu tangan, spesifikasi dan feature-nya juga terasa tanggung. Dan masalah inilah yang ternyata bisa dipecahkan oleh OPPO dengan meluncurkan Reno2.
Reno2 menggunakan cip mainstream terkencang dari Qualcomm saat ini memang membuat kinerjanya secara keseluruhan terasa tanpa lag. Didukung dengan baterai yang berkapasitas besar, membuat penggunaannya lebih nyaman lagi. Saat baterai habis, VOOC mampu mengisi penuh baterainya kurang dari satu setengah jam.
Kamera yang dimiliki oleh Reno2 sudah tidak perlu lagi diragukan hasilnya. Jika Anda sudah memiliki Reno2, hilangkan saja pembelian gimbal dari daftar belanja karena Ultra Steady Mode sudah sangat mumpuni dalam menghilangkan guncangan saat mengambil video. Hal ini membuat sebuah kamera saku menjadi seperti teknologi kuno.
Harga Rp. 7.999.000 yang ditetapkan oleh OPPO untuk Reno2 memang membuat tidak semua orang bisa memilikinya. Namun, dengan kelengkapan yang ada membuat harga tersebut tidak terlihat terlalu mahal, kelengkapan yang bahkan ada pada perangkat belasan juta rupiah.
Sparks
- Hasil kamera bagus
- Hasil video bagus
- Kinerja tinggi
- Responsif
- Ada NFC
- Baterai besar
- Layar Gorilla Glass 6
Slacks
- Sedikit choppy pada saat menggunakan Ultra Steady Mode
- Tidak dust dan water resistant