Dua hal menjadi perhatian utama Lenovo dalam meramu perangkat bernama Ideapad Miix 310: fleksibilitas tinggi, dan dijajakan di harga yang tidak menyebabkan isi kantong Anda menguap. Dan tak seperti laptop convertible dengan engsel putar, berkat struktur detachable, Anda tidak perlu membopong bagian keyboard/docking Miix 310 saat menggunakannya sebagai tablet.
Penyajiannya sangat terbantu oleh fitur Continuum di Windows 10. Transisi dari mode tablet ke laptop berlangsung mulus cukup dengan mencabut bagian layar dari keyboard. Menakar dari spesifikasi sistemnya, Ideapad MIIX 310 lebih ditujukan pada fungsi berselancar di web, menikmati video, serta kebutuhan olah dokumen ringan. Gaming 3D sedikit di luar kapabilitasnya. Di sisi lain, Miix 310 mampu beroperasi dengan hening berkat penggunaan sistem pendingin pasif.
Dari pengalaman memakainya selama beberapa minggu, saya melihat banyak aspek positif yang ditawarkan oleh Miix 310. Desainnya simpel namun menarik, OS Windows memastikannya mempunyai banyak fitur, lalu device juga mudah dibawa-bawa. Tapi tentu Anda harus berkompromi pada kurang gesitnya kinerja hardware. Ingin tahu lebih lanjut? Ayo simak ulasan lengkapnya.
Design & build quality
Saat terpasang di unit dock, wujud Ideapad MIIX 310 sulit dibedakan dari netbook. Notebook mungil convertible ini memiliki dimensi 246x173x9,2mm dan berbobot total 1,1kg, menyuguhkan layar sentuh 10,1-inci yang dibingkai oleh area hitam selebar 1,7-sentimeter. Tubuhnya tersusun atas kombinasi material plastik dan logam berwarna hitam (di sisi dalam) serta abu-abut metalik (bagian punggung dan sisi bawah).
Unit layar/tablet tersambung ke bagian keyboard via connector magnet, diperkuat oleh dua buah tangkai. Daya rekatnya sangat kuat sehingga Anda tidak perlu cemas display mudah terlepas dan jatuh. Melepasnya tidak sulit: cukup dengan menarik tablet dari sudut yang tepat (sedikit menyerong), ia bisa mudah diangkat. Seluruh tombol mekanik dan konektor fisik diposisikan di sisi layar, termasuk port microHDMI, microUSB, audio jack combo, dan tray kartu SIM serta TF.
Dampak negatif tubuh mungil Ideapad MIIX 310 terhadap aspek konektivitasnya adalah ketiadaan port LAN. Lalu port USB-nya juga terbilang minimal, hanya ada dua buah USB type-A, diletakkan di sebelah kiri dan kanan keyboard.
Garis perak yang mengelilingi area papan ketik merupakan sentuhan menarik. Selain serasi dengan touch pad, potongan diamond tersebut membuat pinggir palm rest jadi tidak tajam di kulit. Dan karena prosesor, memori dan storage berada di layar, keyboard dan wrist rest tetap terasa sejuk walaupun device dipakai dalam durasi yang lama (dibahas lebih lengkap di bawah).
Lenovo juga tidak melupakan build quality-nya. Unit dock/papan ketik dan layar mempunyai konstruksi yang tangguh, dan sejauh ini saya belum menemukan area-area empuk. Bahkan LCD di display tidak terganggu saat frame-nya ditekan.
Satu kendala yang saya rasakan – umumnya saat menggunakan laptop 2-in-1 jenis detachable – adalah pada faktor keseimbangan. Dengan menaruh komponen-komponen penting di layar, bobot dari Ideapad MIIX 310 lebih condong ke sana, menyebabkan distribusi beratnya tidak seimbang – sangat terasa ketika Anda menggangkatnya dalam kondisi terbuka. Satu hal lagi: layar device hanya dapat terbentang antara 130 sampai 135 derajat, dan Anda tidak bisa memposisikannya secara terbalik ala mode display stand.
Display
Ideapad MIIX 310 menyuguhkan layar sentuh IPS 10,1-inci multi-touch 10 titik beresolusi 1280×800 dengan kepadatan 150ppi dan rasio 16:10. Panel tersebut sanggup menghidangkan gambar yang tajam dan memastikan teks terbaca jelas. Setup ini memang boleh dibilang setara produk tablet dan laptop 2-in-1 budget, namun tergolong rendah jika dibandingkan produk mainstream saat ini – rata-rata dari mereka memiliki layar berkepadatan 200 sampai 300ppi.
Di sisi positifnya, layar tersebut akurat dan responsif dalam membaca sentuhan jari, terlepas dari mungilnya ukuran teks atau tombol. Sayangnya Lenovo tidak membubuhkan coating oleophobic, menyebabkan layar jadi cepat kotor akibat minyak dari jari. Tingkat kecerahannya juga kurang memuaskan. Dampaknya, device sangat tidak optimal untuk dipakai di bawah terik sinar matahari. Kekurangan ini diperparah oleh permukaan glossy di panelnya.
Keyboard, touchpad & palm rest
Docking Ideapad MIIX 310 menyajikan jenis papan ketik tanpa numpad. Layout-nya sedikit sempit, dan beberapa tombol dipindahkan lokasinya (contohnya PrintScreen) dan diperkecil (jadi 12mm). Keyboard menyajikan tuts tipe chiclet bertekstur tanpa backlight, dengan tombol huruf berukuran 15mm. Meski jarak key travel-nya terbilang pendek, mengejutkannya, keyboard tersebut terasa nyaman buat mengetik.
Karena touchpad didudukkan di tengah-tengah palm rest, insiden kesalahan input karena touchpad tersentuh pangkal jempol tak pernah saya alami. Selain karena komponen olah data berada di bagian layar, alasan mengapa suhu wrist rest Miix 310 bisa tetap rendah adalah berkat penggunaan material logam. Luas touchpad-nya sendiri sangat kecil, hanya 5×8,4cm, proporsinya kurang lebih sama besar dengan area kiri dan kanan palm rest.
Pendekatan minimalis ini mungkin akan menimbulkan masalah jika Anda memiliki tangan berukuran besar. Tapi hal ini bukanlah kendala besar sebab kita tetap bisa memakai touchscreen-nya.
Hardware & performance
Intel Atom X5 Z8350 berperan sebagai otak dari Ideapad Miix 310. Pertama kali diluncurkan di awal 2016, chip ini ialah bagian dari keluarga Intel Cherry Trail generasi ke-5 dan Miix 310 boleh jadi merupakan salah satu lineup bertenaga Atom terakhir. Selain itu, di dalamnya hanya ada GPU integrated HD Graphics, RAM 2GB, dan storage eMMC 32GB.
Spesifikasi perangkat ini memang tidak mewah, tetapi tetap memastikan Miix 10 mengerjakan tugasnya dengan baik: Windows 10 Home 64-bit di sana beroperasi optimal, ia juga tidak kesulitan dalam mengolah dokumen Office serta menyuguhkan film HD. Rincian teknisnya bisa Anda lihat lewat beberapa screenshot software Speccy di bawah:
Aspek tercanggih dari Ideapad Miix 310 terdapat pada daya tahan baterainya. Berkat chip yang irit listrik dan layar beresolusi rendah, laptop 2-in-1 ini bisa tetap aktif seharian, jauh melewati kompetitor seperti Acer Aspire Switch 10 E, Asus Transformer Book T100HA serta HP Pavilion x2. Itu artinya, Miix 310 adalah pilihan terbaik jika pekerjaan mengharuskan Anda selalu mobile.
Sayang sekali, kecilnya kapasitas penyimpanan menyebabkan saya kesulitan menginstal software PCMark 8. Storage 32GB di sana cepat sekali habis, akibatnya tool benchmark itu jadi tidak bisa dibuka. Tapi setidaknya, saya berhasil menguji performa grafis lewat Valley 1.0 dan Heaven 4.0. Hasilnya mungkin tidak sulit Anda tebak, gaming 3D berat bukanlah ranah Miix 310.
Di kedua software Unigine tersebut, Ideapad Miix 310 memperoleh hasil yang rendah berdasarkan pengujian di setting default. Perangkat mendapatkan nilai terbaik di 112 dengan rata-rata frame per detik di 4,5 di Heaven 4.0, dan skor 139 dengan 3,3fps di Valley 1.0.
Meski demikian, saya yakin laptop convertible ini tetap bisa menangani permainan-permainan casual serta judul-judul independen seperti Stardew Valley, Owlboy dan Undertale.
Kendala lain di sisi hiburan terletak pada speaker. Output-nya pelan, bass tidak terasa, serta suaranya terdengar keruh – padahal speaker sudah ditaruh di kedua sisi display dan tidak tertutup. Namun umumnya audio bukanlah faktor pertimbangan utama saat Anda sedang mencari laptop, dan kita sudah biasa menambahkan headphone ketika ingin menikmati musik dari notebook.
Ideapad Miix 310 juga mempunyai kamera di sisi depan dan belakang, masing-masing bersensor 2-megapixel dan 5-megapixel. Keduanya memang disiapkan sebagai webcam, namun kamera belakangnya ternyata bisa menghasilkan jepretan cukup baik asalkan didukung pencahayaan yang memadai.
Melengkapi konektivitas fisik yang telah disebutkan sebelumnya, Ideapad Miix 310 turut dilengkapi Wi-Fi 802.11 b/g/n, Bluetooth 4.0, serta akses ke jaringan mobile.
Verdict
Baterai jempolan, desain ringkas dengan tubuh mungil, konstruksi detachable, serta andalnya Windows 10 memastikan Ideapad Miix 310 siap membantu mereka yang dituntut untuk harus selalu produktif di manapun berada. Dan tak cuma itu, laptop convertible ini juga siap mendampingi Anda menghibur diri, khususnya lewat konten-konten multimedia. Menariknya lagi, beragam kapabilitas itu ditawarkan di rentang harga yang sangat atraktif.
Tentu saja, dari pembahasan di atas Anda juga bisa melihat bahwa Ideapad Miix 310 masih belum menjadi perangkat Intel Atom yang betul-betul sempurna. Prosesor dan RAM 2GB membatasi kapabilitas olah datanya. Ia belum mempunyai port USB type-C, kemudian ketiadaan mode tent/display serta keyboard backlight boleh jadi akan mengurangi aspek fleksibilitas pemakaiannya.
Di Indonesia, Lenovo Ideapad Miix 310 bisa Anda miliki dengan mengeluarkan uang sebesar Rp 3,6 juta saja.