Infinix merupakan salah satu pabrikan ponsel yang fokus menonjolkan kemampuan selfie sebagai nilai jual utama. Seri teranyarnya, Infinix Hot S3 dikemas istimewa dengan desain full screen dan rasio layar kekinian 18:9.
Infinix Hot S3 ini nyaris memiliki segala yang diusung Xiaomi Redmi 5. Keduanya punya harga mirip-mirip, juga dengan fitur dan kualitasnya relatif setara. Namun Infinix Hot S3 memiliki kepiawaian selfie yang lebih mumpuni berkat kamera depan 20-megapixel.
Apakah Infinix Hot S3 sepenuhnya lebih unggul dari Xiaomi Redmi 5? Simak sampai tuntas review Infinix Hot S3 untuk mengetahuinya.
Paket Penjualan – Lengkap
Dijual dengan harga kurang dari Rp2 juta, Infinix tetap membekali aksesori smartphone yang terbilang lengkap, hal ini layak diacungi jempol. Termasuk earphone yang keberadaannya sering ditiadakan oleh beberapa vendor, serta case dan screen protector sehingga Infinix Hot S3 benar-benar siap pakai.
- Unit Infinix Hot S3
- Kepala charger 2A
- Kabel data microUSB
- Earphone
- Silicon case
- SIM ejector
- Screen protector
- Buku panduan dan garansi
Desain – Tampang Oke Cuma Body Agak Tebal
Pada pandangan pertama, desain Infinix Hot S3 langsung menyita perhatian saya. Smartphone ini menyodorkan bentang layar 5,65 inci dengan aspek rasio baru 18:9 yang memenuhi tampang depan dan dipermanis dengan permukaan 2.5D yang sedikit melengkung di ujung-ujungnya.
Lebih dekat, jarak tepi layar ke frame di samping kanan dan kiri sudah mengecil. Namun masih terdapat bagian dagu dan dahi yang lumayan lebar.
Infinix Hot S3 memiliki faktor bentuk unibody dari bahan plastik dengan sentuhan akhir seperti efek logam. Dimensinya 153×72,85 mm dan ketebalan 8,4 mm, tergolong agak tebal untuk sebuah smartphone masa kini, terlebih bila Anda memasangkan case bawaan.
Meski begitu, body yang agak tebal sebenarnya tidak sepenuhnya buruk. Berkat sudut-sudut body yang membulat, justru membuat Infinix Hot S3 terasa nyaman dicengkram dan konstruksi plastiknya membuat bobotnya ringan.
Karena sudah mengadopsi desain full screen, tombol navigasi otomatis beralih ke penampang layar dan sensor pemindai sidik jari pun diusir ke bagian belakang. Sementara di atas layar ditempati kamera selfie ditemani dua buah lampu flash.
Sekarang kita tengok ke sekeliling body-nya, di bagian bawah tertanam port microUSB, loudspeaker, dan mikrofon. Sedangkan jack audio 3.5mm bertengger sendirian di bagian atas.
Kemudian tombol power dan volume berada di sebelah kanan, keberadaannya sangat mudah dijangkau jempol kanan dan jari tengah kiri. Lalu di sebelah kiri ada pintu akses untuk menuju tempat kartu seluler dan microSD. Bagian yang melegakannya ialah adanya tiga slot, di mana dua slot disiapkan untuk kartu seluler dan satu lagi untuk menampung kartu microSD.
Layar – Minimum Requirement Smartphone
Infinix Hot S3 menyodorkan layar IPS FullView ukuran 5,65 inci, ditopang resolusi HD+ 1440×720 piksel dengan tingkat kerapatan layar sekitar 280 ppi. Kombinasi tersebut ialah minimum requirement layar smartphone agar menyajikan tampilan yang nyaman di mata.
Aspek rasio 18:9 yang dikenakan tak hanya membuat ukuran layar terlihat lebih lega, tapi juga mampu menampilkan konten atau informasi lebih banyak. Tentunya kita bisa lebih nyaman saat melakukan mutlitasking, membuka dua aplikasi secara sekaligus, menonton video sinematik, dan aktivitas gaming yang lebih baik.
Infinix telah menyematkan mode night light yang bisa melindungi mata dari efek cahaya biru berlebih dengan memberi rona kuning pada layar. Saya sangat menyarankan mengaktifkan fitur ini bagi Anda yang menggunakan smartphone sampai larut malam guna membantu Anda lebih mudah tidur. Anda bisa menjadwalkan secara otomatis, baik itu setelah matahari terbenam sampai terbit atau jadwal khusus dalam hitungan jam.
Kualitas tampilan yang terpancar sudah bagus dan memiliki sudut pandang yang luas. Cukup untuk menunjang kegiatan ber-smartphone, terlihat lumayan tajam dan warnanya juga cemerlang. Tingkat kecerahan maksimal juga memadai untuk penggunaan di bawah sinar matahari langsung.
UI – Android Oreo dengan XOS 3.0
Asyiknya Infinix Hot S3 sudah menjalankan sistem operasi Android versi terbaru yakni 8.0 Oreo yang membawa banyak fitur baru, performa dua kali lebih cepat dari versi sebelumnya, dan keamanan yang lebih mumpuni (patch keamanan bulan Maret 2018).
Sentuhan user interface custom, XOS versi 3.0 Hummingbird menyuguhkan visual yang colorful. Saya menyebutnya hybrid UI, karena semua aplikasi tampil di homescreen, tapi tetap menyuguhkan app drawer.
Terdapat banyak hal yang bisa dipersonalisasikan, mulai dari wallpaper yang bisa diubah dengan satu klik, beragam tema keren yang bisa diunduh, mengatur widget, ukuran fontasi, display size, efek pergeseran antar halaman, ukuran ikon menu, dan lainnya yang bisa diatur sesuai kebutuhan.
Bila berantakan, gunakan saja fitur smart arrange. Di mana dengan sekali klik semua ikon menu akan dikelompokkan dalam beberapa folder sesuai dengan kategori – tapi Anda tak bisa mengembalikannya seperti semula.
Tombol navigasi on screen berupa tombol back, home, dan recent app, bisa Anda sembunyikan agar area layar bisa menampilkan konten lebih banyak. Infinix juga tak ketinggalan menyematkan sistem kontrol gesture, Anda bisa double tap di layar untuk membangunkan atau menidurkan smartphone.
Kemudian swipe di panel navigasi dari kanan ke kiri atau sebaliknya untuk mengaktifkan mode one-hand yakni mengecilkan layar sehingga nyaman digunakan dengan satu tangan.
Selain bisa menggunakan kombinasi tombol power dan volume bawah untuk mengambil screenshot, cara lebih mudah disediakan Infinix yakni cukup dengan swipe tiga jari di mana saja. Lalu ada smart motion, di mana kita bisa silent atau mengheningkan panggilan telepon dan alarm dengan membalikkan smartphone.
Selain rangkaian aplikasi dari Google, Infinix juga menyematkan beberapa aplikasi buatannya sendiri seperti XClub, XShare, XTheme, serta bloatware lainnya seperti Phoenix Browser, Magic Movie, Cleaner, dan Freezer. Untuk menikmati mode split-screen atau menjalankan dua aplikasi sekaligus di layar, bisa diakses melalui fungsi recent app dan pilih aplikasi yang sedang berjalan.
Menyoal sistem keamanan, selain sensor pemindai sidik jari yang terletak di punggung smartphone dengan performa yang solid, Infinix juga menyediakan fitur ala Face Unlock. Performa cenderung labil dalam mengenali pemiliknya, setidaknya kita bisa mencoba fitur yang lagi kekinian.
Kamera – Cukup Baik untuk Mengabadikan Momen
Baiklah kita sampai pada salah satu fitur yang paling diunggulkan oleh Infinix Hot S3 yaitu kepiawaian selfie. Berbekal kamera depan 20-megapixel sensor Sony IMX378 dan aperture f/2.0, secara teknis harusnya mampu menghasilkan foto selfie yang ciamik untuk Anda share ke media sosial. Bagaimana dengan bidikannya?
Dalam kondisi cahaya yang ideal, Infinix Hot S3 memang menghasilkan foto yang lumayan natural tapi cenderung kurang tajam. Mode beauty-nya belum dilengkapi AI, tapi asal diatur dengan pas maka hasilnya tidak akan terlalu menipu dan kelewat mulus.
Didukung dengan dua LED flash, tentu sangat membantu pengambilan selfie di temaran. Namun mengingat kamera depan masih fixed focus, jika objek atau latar belakang foto bergerak sedikit saja maka hasilnya rawan buram dan dihiasi noise.
Kemudian ada wideselfie atau panorama selfie dengan sudut lebar untuk menonjolkan latar belakang dan mode bokeh untuk menciptakan bagian blur pada suatu foto.
Berbalik ke belakang, berbekal kamera utama 13-megapixel, auto focus, aperture f/2.0, dan dual LED flash – spesifikasi serta fitur yang disediakan memang tak begitu mewah tapi cukup baik untuk mengabadikan momen.
Sayangnya hasil jepretan di mode HDR cenderung over exposure sehingga malah menghilangkan detil gambar. Untungnya terdapat mode professional yang menyediakan pengaturan kamera manual seperti exposure, shutter speed, rentang ISO, white balance, titik fokus, dan manual fokus. Anda bisa meningkatkan hasil foto dengan mode manual ini, tapi memang tidak secara instan.
Sementara, foto makro hasilnya sangat tajam dan warnanya juga akurat sesuai aslinya. Untuk perekaman video bisa menangkap video hingga resolusi 1080p pada 30 fps.
Hasil foto selfie Infinix Hot S3:
Hardware dan Performa
Bersenjata chipset Qualcomm seri Snapdragon 430 dengan prosesor octa-core 1.4GHz, ditopang RAM 3GB, memori internal 32GB, dan baterai 4.000 mAh. Infinix Hot S3 jelas memiliki stamina yang kuat di kelasnya, terlebih sudah menjalankan Android Oreo dan layar hanya resolusi HD.
Di Antutu, Infinix Hot S3 meraih skor 58.883 poin. Kemudian di PCMark Work 2.0 sebesar 3.602 poin dan 603 poin di 3DMark Sling Shot.
Selama proses review berlangsung, smartphone ini membuktikan diri dengan menyuguhkan performa yang gesit dan stabil. Aktivitas standar seperti browsing, media sosial, menulis, pengambilan gambar, dan multitasking berjalan dengan lancar.
Game MOBA seperti Mobile Legends dan Arena of Valor, mampu dieksekusi dengan sangat baik. Mobile Legends masih didukung opsi grafis high end, tapi Arena of Valor dan game HD lain mungkin bakal mentok di grafis medium atau menengah.
Verdict
Perkembangan smartphone di kelas menengah ke bawah juga tak kalah pesatnya dengan smartphone kelas atas, belum lagi adu fitur unggulan antar produsen. Sebagai konsumen, sangat penting untuk memilih smartphone yang paling sesuai dengan keperluan utama kita.
Dibanderol Rp1.899.000, Infinix Hot S3 boleh saja saya bilang alternatif terbaik dari Xiaomi Redmi 5 dan memang cukup tangguh bersaing dengan smartphone sekelasnya. Chipset yang digunakan Infinix memang tidak sekuat Xiaomi (Snapdragon 430 vs 450), tapi kemampuan selfie Infinix Hot S3 juga tidak bisa dipandang sebelah mata.
Jadi apakah Infinix Hot S3 lebih unggul dari Xiaomi Redmi 5? Jawaban relatif, bagi Anda yang suka selfie – Infinix Hot S3 jelas pilihan yang lebih tepat. Namun bila kamera depan bukan fitur yang penting buat Anda, Xiaomi Redmi 5 memiliki prosesor yang sedikit lebih kuat.
Sparks
- Layar IPS 18:9 HD+
- Kamera selfie 20-megapiksel dengan lampu flash
- Android 8.0 Oreo
- Chipset Snapdragon 430, RAM 3GB
Slacks
- Body plastik, agak tebal
- Fokus lambat di cahaya rendah, sehingga foto cenderung buram