Dark
Light

[Review] Infinix Hot S: OS Android 6, Desain Menyenangkan dan Fingerprint yang Bisa Diandalkan

5 mins read
September 13, 2016

Satu dari banyak hal menarik saat mencoba smartphone yang ditujukan untuk kelas entry level dan mid level adalah kejutan-kejutan yang sering muncul. Dan Infinix Hot S adalah perangkat yang menyimpan hal tersebut.

Infinix Hot S adalah perangkat terbaru dari Infinix yang meneruskan perangkat yang sebelumnya tersedia di tanah air. Infinix Hot S hadir dengan dua pilihan tipe, RAM 2GB dan 3GB. Unit yang saya coba dan akan saya bahas di artikel ini adalah yang versi 2GB.

Tampilan Home Infinix Hot S
Tampilan Home Infinix Hot S

Ketertarikan saya pada Infinix adalah karena perangkat Infinix Hot 2 yang membawa misi program Android One. Alasan utama adalah OS update yang lebih cepat dari beberapa perangkat sejenis serta stock Android yang dibawanya. Meski demikian Infinix Hot S ternyata memberikan pengalaman lain dengan hadirnya XOS, antar muka yang dihadirkan oleh Infinix untuk pengguna.

Untuk lebih lengkap, mari kita bahas satu persatu pengalaman penggunaan yang saya rasakan saat mencoba perangkat ini beberapa hari ke belakang.

Desain

Unibody. Kata tersebut bisa merangkum desain dari Infinix Hot S. Sekilas desain yang ada tidak memberikan kesan perbedaan dengan beberapa perangkat sejenis lain yang cover belakang bisa dibuka dan baterai bisa dilepas. Namun, Hot S ternyata mengadopsi unibody sehingga Anda tidak bisa membuka tutup belakang.

Tampilan belakang Infinix Hot S
Tampak belakang dari perangkat Infinix Hot S

Slot kartu SIM dan tambahan memory card bisa disematkan lewat slot dari pinggir ponsel. Anda bisa menikmati dua kartu SIM secara bersamaan atau satu kartu dan satu lagi memory card. Jaringan yang didukung adalah 4G/3G/2G.

Body metal yang disematkan pada Hot S membuat smartphone ini cukup nyaman di genggam. Pengalaman menggenggam ponsel ini juga terasa ringan, ketebalan serta grip juga terasa cukup solid.

Tampilan layar dari Hot S terasa seperti lonjong atau memanjang ke atas, bisa jadi ini karena tampilan ukuran layar yang 5.2 inci, namun di bagian bawah dan atas tersedia ruang yang cukup besar. Bawah untuk button operasional dan atas untuk speaker depan (telepon).

Tampilan depan Infinix Hot S
Tampilan depan Infinix Hot S

Satu hal yang saya ingat saat menggunakan smartphone ini adalah kenyamanan saat pertama kali menggengam serta bobotnya yang ringan. Misalnya ketika saya mengambil smartphone dari atas meja untuk membuat jejaring sosial atau bermain game. Bahan metal yang hadir di perangkat menambah nilai positif untuk urusan pengalaman genggam.

Pengalaman penggunaan

Selain pengalaman menggengang yang sudah di bahas di atas, Infinix Hot S juga menyimpan kejutan lain. Fingerprint yang disematkan pada perangkat yang dijual di bawah dua juta ini ternyata cukup bisa diandalkan.

Respon yang saya alami selama menggunakan cukup cepat dan hampir tidak menemui kendala. Bahwa saat jari saya agak basah kerena keringat pun fingerprint masih bisa mendeteksi dan berfungsi. Saya menggunakan fingerprint untuk ‘membuka’ dan ‘menutup’ layar, kombinasi antara kenyamanan genggam dan fingerprint ini ternyata memberikan kesan tersendiri saat menggunakan smartphone.

Fingerprint berada di bagian belakang perangkat Infinix Hot S
Fingerprint berada di bagian belakang perangkat Infinix Hot S

Proses yang dimulai dari menyentuh smartphone, mengangkatnya dari meja, lalu menempelkan jari ke finger print dan mengakses ponsel semuanya memberikan kesan tersendiri. Terutama mengingat harga dan segmen kelas yang disasar oleh smartphone ini.

Kepemilikan smartphone akan disesuaikan dengan tujuan penggunaan perangkat, untuk masa coba beberapa hari kemarin juga saya sesuaikan dengan kebutuhan penggunaan smartphone yang saya lakukan. Menjelajah internet, mengakses media sosial dan bermain game.

Dengan RAM 2GB beberapa pekerjaan ini bisa dilahap dengan lancar oleh Infinix Hot S, perpindahan antar aplikasi juga lancar. Satu hal menonjol alias kejutan yang saya rasakan di perangkat ini adalah layarnya.

Infinix Hot S membawa layar IPS 5.2 inci yang tampak terang ketika digunakan. Di dukung prosesor octa core Cortex 1.3GHz, 64bit dam RAM 2GB tampilan layar saat menikmasi gambar atau bermain game cukup menyenangkan. Saya mencoba bermain game NBA Live, dan efek bayangan terpantul dari lapangan basket kayu tampil cukup jelas dan memberikan pengalaman bermain game yang seru.

Game NBA Live bisa dinikmati dengan lancar
Game NBA Live bisa dinikmati dengan lancar

Layar dari Hot S juga cukup menyenangkan untuk menjelajah foto di saat browsing di internet, meski demikian tampilannya yang terang cukup melelahkan mata saat mengakses cukup lama, meski pengaturan kecerahan sudah dikurangi.

Speaker yang ada di perangkat ini memang tidak terlalu istimewa tetapi cukup untuk menemani mendengarkan musik, menonton video atau bermain game. Colokan untuk mengisi daya menggunakan USB cable ‘standar’. Infinix juga menyertakan earphone dengan desain yang cukup bagus, meski saya tidak sempat mencobanya karena lebih memilih mencoba speaker perangkat (alasan lain, saya memiliki headphone dan earphone lain kesukaan, jadi jarang sekali menggunakan earphone bawaan).

Earphone bawaan Infinix Hot S
Earphone bawaan Infinix Hot S

Dari sisi kamera, sebenarnya pengalaman penggunaan yang saya alami tidak terlalu istimewa. Di atas kertas Infinix menjelaskan spesifikasi yang mumpuni tetapi saat mencoba di dalam ruang, hasil yang saya dapatkan tidak terlalu istimewa dan terasa banyak noise. Meski demikian, kamera depan Hot S telah disematkan kemampuan untuk 120 derajat wide angle shot, cocok untuk group selfie. Kamera depan juga memiliki led flash sebagai tambahan fitur.

Kamera belakang juga telah dilengkapi dual led flash untuk membantu menangkap gambar, untuk melengkapi proses berfoto ada beberapa fitur aplikasi kamera yang dibawa Infinix, seperti beauty filter, profesional mode dan square mode.

Tampilan aplikasi kamera Infinix Hot S
Tampilan aplikasi kamera Infinix Hot S

UI, OS dan aplikasi bawaan

Infinix Hot S membawa UI XOS yang didasarkan pada versi Android 6 alias Marshmallow. Entah kenapa saya suka dengan logo XOS, meski mengingatkan pada logo OS brand tetangga, tetapi tampilan logo saat menyalakan ponsel pertama kali memberikan kesan mewah.

Tampilan UI paling depan tidak ada perbedaan berarti dengan tamapilan pada umumnya, tampilan aplikasi secara menyeluruh juga dihadirkan cukup standar tetapi memudahkan untuk mengenali aplikasi karena diurutkan berdasarkan abjad.

Infinix Hot S menggunakan UI XOS
Infinix Hot S menggunakan UI XOS

Tampilan UI pengaturan cepat juga cukup terasa nyaman di mata dengan desain ikon garis tipis dan keterangan lengkap ikon. Ada satu ikon yang menarik perhatian saya, yaitu ikon cast. Meski tidak sempat mencoba namun akses cepat ini tentunya akan menjadi tambahain pilihan pengaturan yang menyenangkan bagi Anda yang memiliki perangkat cast seperti Chromecast.

Akses cepat menu pengaturan di Infinix Hot S
Akses cepat menu pengaturan di Infinix Hot S

Seperti halnya pabrikan merek lain (kecuali perangkat Android One atau yang mengadopsi stock Android) akan dimasukan berbagai aplikasi bawaan yang menjadi pembeda, meski terkadang memakan memory smartphone.

Infinix Hot S juga membawa beberapa aplikasi bawaan, saya tidak terlalu tertarik dengan aplikasi bawaan pabrikan, namun di Hot S ada satu aplikasi yang ‘memanggil’ saya untuk mencoba. Aplikasi itu adalah Magic Movie. Aplikasi ini memungkinkan penggunanya untuk membuat video singkat dengan beberapa efek yang juga bisa dipilih. Ada beberapa template yang bisa dicoba, dan aplikasi ini menonjolkan kemudahaan penggunakan dengan hanya beberapa tap saja. Menurut penjelasan situs resmi, pengguna bisa membagikan video pendek ini ke jejaring sosial.

Saya sempat mencobanya dan hasilnya cukup lumayan, setidaknya dengan pengoperasian yang mudah bisa mendapatkan video pendek yang lengkap dengan musik. Buat lucu-lucuan tentu saja. Sayang, file yang dihasilkan cukup besar sehingga saya tidak bisa langsung mengirimkan via email file film tersebut. Saya belum mencoba membagikan ke jejaring sosial langsung.

Miscellaneous

Saya mencoba warna gold, jika melihat halaman resmi, sepertinya akan lebih menarik jika memiliki warna lain, biru atau hitam mungkin. Meski varian warna serta finishing body bagian belakang sedikit mengingatkan pabrikan yang baru saja merilis seri smartphone seri 7 mereka.

Tampilan Infinix Hot S
Tampilan Infinix Hot S

Untuk siapa Infinix Hot S Ditujukan?

Pengalaman genggam smartphone yang baik, tampilan belakang yang menarik, fingerprint yang cukup bisa diandalkan serta UI yang ‘rapih’ dan koneksi 4G adalah beberapa asalan yang bisa membuat Anda tertarik dengan Infinix Hot S. Apalagi jika Anda ingin membelikan smartphone entry – mid level untuk keluarga Anda atau memiliki ponsel kedua. Harganya yang kurang dari 2 juta akan memberikan kejutan lewat beberapa fitur yang disematkan di ponsel ini.

Unit yang saya gunakan memiliki RAM 2GB, yang zaman sekarang, bisa dibilang sudah tidak cukup untuk dijadikan ponsel utama, kecuali pemakaian smartphone Anda bukan heavy user.

Kelengkapan Infinix Hot S
Kelengkapan Infinix Hot S

Menurut informasi, Infinix akan menyediakan dua model dari seri Hot S, versi 2GB (seperti yang saya review) dan versi 3GB dengan nama Hot S Pro. harganya hanya beberapa ratus ribu saja.

Infinix Hot S dijual dengan harga Rp 1,75 juta, sedangkan Hot S Pro di harga Rp 2,2 juta.  Hot S dijual online di Lazada sedangkarn Hot S Pro akan dijual online dan offline.

Spesifikasi lengkap bisa dilihat lewat tautan ini. Berikut galeri foto Infinix Hot S.

Previous Story

Bermain Tebak-Tebakan Lucu dalam Game Asal Tebak – PUNO

Next Story

MSI VR One Ialah PC Berwujud Ransel Untuk Mendukung Virtual Reality

Latest from Blog

Don't Miss

Samsung-Galaxy-A16-5G-Terjangkau-dan-Mudah-Didapatkan

Samsung Galaxy A16 5G Terjangkau dan Mudah Didapatkan

Smartphone seringkali dianggap sebagai kebutuhan dasar di era digital saat
Mengabadikan-Momen-Ikonik-di-UEFA-Champions-League-dengan-OPPO-Find-X8-Pro

Mengabadikan Momen Ikonik di UEFA Champions League dengan OPPO Find X8 Pro

OPPO resmi memperpanjang kemitraannya dengan UEFA Champions League untuk tiga