Saat ini, pasar smartphone di Indonesia pada rentang harga Rp2 jutaan sudah sangat sesak. Hampir setiap pabrikan ponsel memiliki utusan di segmen ini, dari Samsung, Xiaomi, OPPO, Vivo, Asus, dan juga Infinix dengan Hot S 3X yang akan kita ulas.
Beberapa unique selling point yang diunggulkan oleh Infinix Hot S 3X adalah smartphone ini memiliki notch, kamera depan 16-megapixel, kamera ganda di belakang, dan bertenaga chipset Qualcomm Snapdragon 430.
Dijual dengan harga Rp2.149.000, apa lagi yang ditawarkan olehnya? Berikut review Infinix Hot S 3X selengkapnya, semoga bisa membantu Anda menimbang-nimbang sebelum meminang smartphone ini.
Unboxing Infinix Hot S 3X
- Unit Infinix Hot S 3X black
- Adapter charger (5V/2A)
- Kabel data microUSB
- Headset
- Silicon case
- SIM ejector
- Anti gores
- Buku panduan dan garansi
Desain FullView dengan Notch
Dibanding pendahulunya yakni Infinix Hot S3, desain Hot S 3X terlihat lebih elok berkat kehadiran notch di keningnya. Sentuhan finishing glossy yang nampak berkilau di bagian belakang dan bingkainya, juga turut menambah menarik penampilannya.
Body Hot S 3X masih menggunakan material plastik, tetapi build quality-nya sudah mantap banget – terasa sangat solid. Namun sentuhan glossy juga membuatnya sedikit licin dalam cengkraman tangan dan cenderung mudah kotor, solusinya bisa menggunakan silicon case yang diberikan dalam paket penjualan.
Bila diperhatikan dengan teliti, desain Hot S 3X memang terasa familier. Saya sendiri menjadi teringat dengan seri Vivo V9, dengan sudut-sudut membulat dan bagian sisi punggung yang agak melengkung – meskipun tidak seluruh detailnya mirip.
Bagian notch misalnya, ukurannya lebih lebar dan dagunya masih cukup tebal. Notch pada Hot S 3X sendiri merupakan kediaman sejumlah komponen, seperti kamera depan 16-megapixel, LED flash, LED notifikasi, earpiece, serta sensor proximity dan ambient light.
Berbalik ke punggung, didapati kamera ganda resolusi 13-megapixel dan 2-megapixel, serta LED flash dalam setup vertikal. Lalu, ada sensor fingerprint, logo Infinix, serta logo Hot S dan keterangan ‘design by Infinix‘ di bagian bawah.
Tombol power dan volume berada di samping kanan. SIM tray di samping kiri, yang terdiri dari tiga slot (dua untuk nano SIM dan satu microSD). Lalu, jack audio 3,5 mm bertengger di atas. Serta, speaker, port microUSB, dan mic di sisi bawah.
Layar Luas 6,2 Inci, Tetapi…
Formula FullView display yang dikenakan Infinix memang membuat hampir seluruh bagian muka Hot S 3X dipenuhi oleh layar. Ukurannya cukup luas yakni 6,2 inci dengan panel IPS, yang memiliki viewing angle yang lebar, reproduksi warna yang baik, dan brightness tinggi sehingga asyik dipakai di luar ruangan sekalipun.
Sayangnya, layar seluas itu masih disokong hanya dengan resolusi HD+ (1500×720 piksel) dalam aspek rasio 19:9. Untuk memenuhi kebutuhan seperti melihat feed Instagram dan menonton video di YouTube memang sudah lebih dari cukup.
Namun, untuk kegiatan gaming tampilannya baru akan terasa kurang tajam dan kurang maksimal. Lebih lanjut, Infinix tidak menyediakan display mode, tetapi kita bisa menggunakan fitur ‘eye care‘ yang membantu menjaga kenyamanan dan kesehatan mata saat menggunakan smartphone dalam kondisi ruangan bercahaya redup. Kemudian ada juga fitur ambient display yang memungkinkan kita membaca notifikasi dari layar yang terkunci.
XOS Hummingbird Versi 3.3 Lite
Infinix Hot S 3X mengemudikan Android 8.1 Oreo disentuh XOS Hummingbird versi 3.3 Lite dengan patch keamanan bulan Juli.
Dari dulu saya sudah cukup terkesan dengan user interface dari XOS ini. Karena memiliki ikon, tema, dan efek serta transisi animasi yang menarik.
Tampilannya simpel, pengoperasiannya praktis, dengan launcher dua lapis. Untuk membuka menu utama, cukup usap dari bawah ke atas.
Bila ingin tampil berbeda, fitur XTheme memungkinkan kita mengubah tema smartphone menjadi benar-benar tampak berbeda. Ada banyak sekali beragam tema dan wallpaper yang bisa dieksplorasi.
Seperti biasa, Infinix menyematkan sejumlah bloatware – baik itu aplikasi besutan Infinix seperti XAccount, XClub, XHide, XShare, dan XTheme maupun beberapa aplikasi pihak ketiga lainnya. Sekiranya bisa di-uninstall bila tidak dibutuhkan, menurut saya itu bukan masalah.
Untuk mengamankan smartphone, Infinix menyediakan fingerprint sensor dan face unlock. Kita bisa mendaftar lima sidik jari kita, bagian menariknya tiap-tiap sidik jari dibekali shortcut untuk langsung membuka aplikasi tertentu.
Tak hanya itu, kita bisa mengambil selfie, menerima panggilan masuk, merekam panggilan, navigasi di galeri, dan mengentikan alarm dengan menekan sensor fingerprint sensor.
Ketika sensor disentuh, ada efek getar dan suara – sayangnya saya tidak menemukan cara untuk menonaktifkannya. Kalau soal akurasi dan kecepatannya, sudah lumayan bisa diandalkan. Pun demikian dengan kinerja fitur face unlock-nya.
Kamera Ganda Belakang
Untuk aktivitas fotografi, Infinix Hot S 3X telah dibekali kamera ganda di bagian belakang, resolusinya 13-megapixel, dengan aperture f/2.0, dan teknologi autofocus PDAF. Serta, kamera sekunder 2-megapixel saja untuk memotret foto dengan efek bokeh.
Sementara, kamera depannya memiliki resolusi lebih tinggi yakni 16-megapixel. Lengkap dengan LED flash dan teknologi kecerdasan buatan (AI) sehingga dapat memberikan hasil foto selfie yang maksimal.
Antarmuka aplikasi kameranya masih sama seperti Infinix Smart 2. Di mana cukup menggeser ke kanan atau ke kiri untuk berpindah mode pengambilan gambar, seperti AI cam, beauty, portrait, video, panorama, night, dan professional.
Pada mode AI cam, bagian atas terdapat shortcut untuk mengaktifkan HDR, LED flash, aspek rasio foto (4:3 atau 18:9), efek, dan pengaturan kamera.
Untuk perekaman videonya, bisa disimpan pada resolusi 1080p 30 fps – baik kamera depan maupun belakang. Buat yang suka vlogging dengan kamera selfie, LED flash di bagian depan juga bisa digunakan saat merekam video – insentitas cahayanya juga bisa diatur pada level rendah, menengah, atau tinggi.
Soal kualitas hasil fotonya terbilang rata-rata, tidak terlalu istimewa – tetapi bisa bersaing dengan smartphone lain di rentang harga yang sama. Berikut beberapa hasil jepretan dari Infinix Hot S 3X.
Hardware dan Performa
Dipersenjatai chipset Snapdragon 430 sudah cukup menggambarkan bahwa Infinix Hot S 3X memiliki kinerja yang cukup mumpuni untuk menenuhi kebutuhan dasar ber-smartphone.
RAM 3GB juga memastikan aktivitas seperti browsing di Chrome, scrolling feed di Instagram, dan proses membuka aplikasi terasa lancar.
Memori internalnya sendiri cukup lapang yakni 32GB dan memiliki slot microSD. Sementara, kapasitas baterai 4.000 mAh memberi durasi pemakaian sedikit lebih lama.
Soal benchmark, di Antutu – Infinix Hot S 3X mendapatkan skor 55.777 poin. Sementara, di PCMark Work 2.0 meraih 3.527 poin, lalu di 3DMark Sling Shot mendapatkan 594 poin, serta di GeekBench 4 single-core 676 poin dan multi-core 2.332 poin.
Smartphone ini juga bisa untuk bermain PUBG Mobile, dalam level grafis balance dan frame rate medium – meski agak patah-patah.
Secara umum, performa Infinix Hot S 3X untuk kebutuhan standar sudah mantap – meski memang tidak begitu kencang. Agar performa senantiasa lancar, Anda juga dituntut berupaya lebih.
Sedikit tips untuk menjaga performa smartphone tetap lancar ialah menghapus aplikasi yang tidak pernah atau jarang digunakan. Serta, rajin-rajin memindahkan hasil foto dan video atau file lainnya ke laptop atau simpan ke cloud storage.
Verdict
Di tengah-tengah persaingan sengit dan semakin agresifnya sejumlah pabrikan ponsel dalam menggempur market Indonesia. Saya melihat Infinix tetap kalem dan berusaha untuk konsisten meluncurkan smartphone baru.
Infinix Hot S 3X pun berhasil tampil menjanjikan pada harga Rp2 jutaan. Bagi saya, Infinix menawarkan experience yang berbeda dengan kompetitor di rentang harga yang sama.
Keberadaan notch di smartphone menengah ke bawah juga masih merupakan fitur yang istimewa. Secara keseluruhan, perangkat ini memiliki keseimbangan desain, kemampuan kamera, dan performa.
Bertambahnya list panjang smartphone Rp2 jutaan juga memberi keuntungan bagi konsumen. Sekarang giliran Anda, sesuaikan dengan kebutuhan dan menentukan kriteria yang Anda inginkan.
Sparks
- Desain layar dengan notch
- Chipset Snapdragon 430 dan RAM 3GB yang cukup kuat
- Memiliki kamera ganda
Slacks
- Resolusi layar masih HD+
- Desain mirip Vivo V9