Review Infinix Hot 50 Pro, 2 Jutaan Kecil Dapat Chipset Baru dan AMOLED

Infinix Hot 50 Pro menjadi salah satu smartphone pertama yang ditenagai oleh chipset MediaTek Helio G100. Ya, dari namanya kita bisa tahu bahwa SoC yang dibuat menggunakan pemrosesan 6nm ini merupakan penerus dari MediaTek Helio G99 yang keandalannya dikenal luas pada smartphone 4G kelas menengah.

Namun, Infinix Hot 50 Pro yang didukung oleh MediaTek Helio G100 ini hadir dengan harga yang sangat terjangkau, yaitu mulai Rp2.199.000. Spesifikasi utamanya meliputi layar AMOLED 6,8 inci 120Hz, kamera utama 50MP, baterai 5.000 mAh dengan fast charging 33W, dan Infinix AI.

Dengan harga dua jutaan kecil, spesifikasi di atas jelas sangat menarik. Ditambah perangkat ini mengantongi sertifikasi TUV SUD 60-Month Fluency yang menjamin performa perangkat tetap lancar hingga lima tahun. Langsung saja, simak review Infinix Hot 50 Pro selengkapnya berikut ini.

Chipset Baru MediaTek Helio G100

Mediatek Helio G100 menjadi penyokong utama yang mendukung performa optimal pada Infinix Hot 50 Pro. Jika dibandingkan dengan chipset MediaTek Helio G99, sayangnya spesifikasi CPU dan GPU keduanya tampil identik.

Mereka dibuat menggunakan proses produksi chip 6nm (N6) TSMC yang efisien. Punya CPU octa-core dengan dua inti performa berbasis Cortex-A76 berkecepatan hingga 2.2GHz dan enam inti efisiensi Cortex-A55 pada 2.0GHz, serta GPU Arm Mali-G57 MC2.

Lalu, peningkatan apa yang ditawarkan oleh MediaTek Helio G100? Chipset 4G ini kini mendukung kamera utama beresolusi 200MP dan dilengkapi Mode Lift yang menjanjikan dapat memulihkan koneksi seluler dengan cepat saat keluar dari tempat tanpa sinyal, seperti terowongan atau lift.

Bisa dibilang, MediaTek Helio G100 hanya sekedar rebranding dari MediaTek Helio G99 dengan sedikit tambahan fitur baru. Meski begitu, pada rentang harga dua jutaan kecil, konfigurasi CPU dan GPU tersebut tergolong cukup kencang dan dapat diandalkan untuk penggunaan harian maupun bermain game kasual.

Kelancaran performanya juga dijamin mulus oleh Infinix dalam jangka panjang dan perangkat ini mengantongi sertifikasi TUV SUD 60-Month Fluency atau dijamin hingga lima tahun ke depan. Kapasitas baterainya 5.000 mAh dan didukung pengisian daya cepat 33W.

Infinix Hot 50 Pro menjalankan XOS V14.5 berbasis Android 14, dengan konfigurasi memori 8GB/128GB atau 8GB/256GB. Unit yang saya review varian penyimpanan 256GB yang bisa diperluas dengan microSD lewat slot SIM kedua dan RAM bisa ditambah secara virtual berkat fitur MemFusion hingga 8GB.

Berikut hasil benchmark dari Infinix Hot 50 Pro:

benchmark-infinix-hot-50-pro

PCMark Work 3.0 Performance 12.061
Geekbench 6 Single-Core 744
Geekbench 6 Multi-Core 2.018
3DMark Wild Life 1.364
3DMark Wild Life Extreme 382
3DMark Steel Nomad Light 150

Panel AMOLED 6,8 Inci 120Hz

Panel AMOLED memang menjadi salah satu fitur mewah yang kini mulai diadopsi oleh smartphone menengah. Namun, di rentang harga dua jutaan jelas menjadi nilai tambah besar bagi pengguna.

Pada Infinix Hot 50 Pro, bahkan sudah menggunakan panel AMOLED 10-bit yang dapat menampilkan 1 miliar warna. Lebih nyaman di mata untuk pemakaian harian, serta optimal untuk menikmati hiburan seperti nonton film dan bermain game.

Ukuran layarnya lapang 6,78 inci, tampilan multitasking dengan fitur split screen tampak proporsional berkat rasio aspek yang memanjang. Ditopang resolusi 1080×2426 piksel yang tajam, refresh rate 120Hz, in-display fingerprint, dan tingkat kecerahan puncak hingga 1.800 nits.

Di pengaturan layar terdapat beberapa fitur seperti dark theme, eye care, high brightness mode, screen refresh rate, serta dua mode color style. Ada mode bright-colored untuk tampilan warna yang lebih keluar dan mode original color yang membutuhkan tampilan warna yang lebih akurat.

Bodi Tipis 7,4mm

“Beautiful Beast, Tipis tapi Sadis”, itu slogan yang menempel pada kemasan Infinix Hot 50 Pro. Dengan ketebalan bodi yang hanya 7,4 mm dan bobot 190 gram, desain bingkai datar dengan tepi sedikit melengkung, dan sudut-sudut yang membulat, membuat perangkat ini sangat menyenangkan saat digenggam.

Di dalam paket penjualan, terdapat silicon case transparan untuk ketenangan dalam pemakaian harian. Bagian depan sudah berlapis anti gores biasa, ukuran bezel layarnya tergolong tipis meski bagian dagu dan dahinya masih sedikit tebal, dan kamera depannya tersemat dalam punch hole.

Bagian yang menarik ada di belakang, modul kameranya hadir dengan desain ultra-oval dengan tata letak vertikal dalam bingkai oval yang mewah. Penampang belakangnya terdapat tiga pilihan warna, Unit review Infinix Hot 50 Pro yang saya pegang berwarna glacier blue yang pekat dan menonjol, warna lain sleek black dan titanium gray.

Bodinya mengantongi sertifikasi IP54, artinya memiliki tingkat perlindungan terhadap debu dan cipratan air. Untuk kelengkapan atributnya, di sebelah kanan tersemat tombol power dan volume, SIM tray dengan dua slot hybrid di sebelah kiri. Di atas ada speaker kedua, sisanya di bawah termasuk jack audio 3,5mm, mikrofon, port USB-C, dan speaker utama.

Kamera Utama 50MP

Beralih ke aspek kamera, Infinix Hot 50 Pro tampaknya tidak menonjolkan fitur ini sebagai keunggulan utamanya. Perangkat ini dilengkapi dengan konfigurasi kamera utama 50MP berukuran 1/2.8 inci yang mampu menangkap gambar dengan detail dalam kondisi pencahayaan yang memadai.

Selain itu, terdapat kamera depth 2MP yang berfungsi untuk menghasilkan efek bokeh pada foto portrait. Untuk kebutuhan swafoto dan panggilan video, perangkat ini mengandalkan kamera depan 8MP. Berikut beberapa contoh hasil jepretannya:

Fitur dan mode pengambilan gambar pada aplikasi kameranya tergolong lengkap. Mode foto meliputi AI Cam, Portrait, Super Night, Sky Shop, Pro, Panorama, Document, dan AR Shot. Perekam videonya mampu memproduksi footage hingga 2K 30fps dan 1080p hingga 60fps, lewat mode video, film, slow motion, time-lapse, dual video, dan short video.

Untuk pengeditan foto, Anda bisa mengandalkan fitur-fitur yang ditawarkan oleh Infinix AI. Meliputi AI Eraser untuk menghapus objek atau orang yang tidak diinginkan pada hasil foto, AI CutOuts untuk menghapus background, dan AI Wallpaper. Fitur lain dari Infinix AI termasuk Text Generator untuk menanyakan sesuatu, asisten Folax, dan AI Voice Capture.

Verdict Review Infinix Hot 50 Pro

Harga dua jutaan kecil, tetapi sudah dapat dapur pacu baru yang bertenaga di kelas menengah yakni MediaTek Helio G100. Bodi tipis, desain menarik, dan punya build quality terbilang solid. Namun, yang paling mencuri perhatian ialah penggunaan panel AMOLED 10-bit FHD+ dengan refresh rate 120Hz, fitur yang cukup mewah dan biasanya ditemukan pada smartphone yang lebih mahal.

Sekali saya perlu ingatkan bahwa Infinix Hot 50 Pro dijual dengan harga mulai Rp2.199.000. Dengan spesifikasi tersebut, perangkat ini juga mampu bersaing secara kompetitif melawan produk lain di rentang harga yang sama.

Namun, ada hal yang perlu diperhatikan yakni konfigurasi kameranya yang cukup standar. Jika Anda membutuhkan kemampuan kamera yang lebih mumpuni untuk fotografi atau pembuatan konten, sebaiknya Anda mempertimbangkan menambah sedikit anggaran dan memilih Infinix Note 40 Series yang menawarkan kemampuan kamera lebih unggul.

Sparks