Smartwatch saat ini masih menjadi sebuah pilihan bagi mereka yang gemar melakukan kegiatan seperti berolah raga atau bekerja. Namun, kebanyakan yang beredar di pasaran memiliki daya tahan baterai yang cukup cepat. Huawei Watch GT2 pun memberikan jawaban untuk mereka yang gemar berolah raga namun memiliki daya tahan baterai yang luar biasa: dua minggu!
Huawei Watch GT2 pun datang ke meja pengujian tim DailySocial. Smartwatch yang baru diluncurkan bulan Oktober 2019 lalu ini menggunakan cip buatan dapur Huawei sendiri, yaitu HiSilicon Kirin A1. Cip yang sama pula digunakan pada beberapa perangkat Huawei seperti Freebuds 3.
Huawei Watch GT2 memiliki spesifikasi sebagai berikut
SoC | HiSilicon Kirin A1 |
CPU | ARM Cortex M7 200 MHz |
RAM | 32 MB |
Internal | 4 GB |
Layar | 1.39 inci OLED 454×454 |
Baterai | 455 mAh |
Sistem Operasi | Huawei Lite OS |
Konektivitas | Bluetooth 5 + BLE, GPS + GLONASS |
Dimensi | 45.9 x 45.9 x 10.7 mm |
Bobot | 41 gram |
Dengan kapasitas baterai yang hanya 455 mAh, ternyata smartwatch ini dijanjikan oleh Huawei bisa memiliki daya tahan hingga 14 hari. Tentunya, daya tahan tersebut hanya dimiliki oleh beberapa smartband saja.
Huawei Watch GT2 yang saya dapatkan memiliki diameter 46mm. Huawei juga memiliki Watch GT2 yang menggunakan diameter 42mm. Keduanya juga memiliki sertifikasi 5 ATM.
Sayangnya, Huawei Watch GT2 yang datang ke meja pengujian kami hanyalah perangkatnya dan charger-nya saja. Oleh karena itu, saya tidak menyajikan segmen unboxing pada artikel kali ini.
Desain
Sayangnya, saya selalu menyukai desain jam pintar yang memiliki bentuk bundar. Jadi, saat melihat Huawei Watch GT2, saya langsung tertarik untuk menggunakannya. Huawei Watch GT2 memang memiliki desain yang cukup stylish.
Tali jam bawaannya sudah terbuat dari bahan karet, sehingga aman digunakan untuk berolah raga dan aktifitas di luar ruangan. Tali jam tangan pintar ini juga dapat diganti dengan yang umum ada di pasaran. Hal tersebut tinggal menggeser kunci kecil yang tersedia di kedua belah sisi tali jam tangan tersebut.
Layar dari Huawei Watch GT2 menggunakan tipe OLED. Dimensi layarnya sebesar 1.39 inci dengan resolusi 454×454. Layarnya sendiri juga sudah menggunakan Gorilla Glass, namun tidak ada informasi mengenai versi mana yang digunakan.
Seperti yang bisa dilihat, Huawei membuat jam tangan ini tanpa bingkai atau bezelless. Huawei menggunakan model kaca 3D yang membuat sisi-sisinya lebih pendek dari permukaan tengahnya.
Pada sisi sebelah kanan dari Huawei Watch GT2, terdapat dua buah tombol. Yang bagian atas digunakan untuk menampilkan fungsi-fungsi yang sudah ada untuk jam ini. Tombol yang bawah dibuat khusus untuk fungsi-fungsi olah raga. Saat digeser layarnya dari bagian atas ke bawah, akan muncul quick setting seperti perangkat Android.
Di bawah kedua tombol tersebut, terdapat sebuah speaker mono yang suaranya cukup keras. Di sebelahnya juga terdapat sebuah microphone. Di bagian bawahnya terdapat sensor untuk mendeteksi detak jantung. Jam tangan pintar ini juga sudah dilengkapi dengan GPS, gyroscope, accelerometer, sensor tekanan udara dan cahaya.
Satu hal yang disayangkan adalah tidak adanya aplikasi pihak ketiga yang dapat diinstalasikan ke dalam jam tangan pintar ini. Pihak Huawei Indonesia mengatakan hal tersebut dirasa tidak perlu mengingat mereka sudah menanamkan beberapa feature seperti daya tahan yang lama serta mode tutorial ke dalam jam tangan ini.
Pengalaman menggunakan
Saya menggunakan jam tangan pintar ini selama dua minggu penuh. Oleh karena baterai smartphone saya sudah lemah, fungsi bluetooth pun mau tidak mau harus dimatikan. Ternyata, tanpa terkoneksi ke perangkat smartphone, jam tangan pintar ini bisa bertahan lebih dari 15 hari! Pada hari ke 15 pun, jam tangan ini masih memiliki sisa baterai sekitar 5%.
Hal ini tentu saja masuk ke dalam janji dari Huawei. Selama tidak menggunakan GPS atau sensor lain untuk berolah raga secara terus-menerus, baterai jam tangan ini sangat irit untuk digunakan. Bayangkan dengan beberapa jam tangan pintar yang ada di pasaran yang memiliki daya tahan baterai yang maksimal 2-4 hari saja.
Charger yang dimiliki oleh jam tangan pintar ini sangat kecil. Oleh karena itu, saya sangat menyarankan pengguna untuk berhati-hati karena sangat mudah hilang. Mengisi jam tangan pintar ini akan penuh dalam waktu kurang dari dua jam dalam keadaan menyala.
Mendengarkan musik dengan menggunakan jam tangan ini melalui speaker yang ada juga cukup keras. Akan tetapi, saya sangat menyarankan untuk menggunakan bluetooth earphone yang tentu akan lebih baik lagi suaranya. Pada firmware yang baru, jam tangan ini akan dengan mudah melakukan pairing dengan Huawei Freebuds 3.
Walaupun layarnya sudah terlindungi dengan Gorilla Glass, ada baiknya Anda juga menggunakan lapisan anti gores yang sudah mudah ditemukan di pasaran. Hal ini dikarenakan tidak adanya bumper yang bisa melindungi kaca dari benturan. Tentunya, pengguna tidak ingin kaca dari jam tangan pintar ini baret di kemudian hari.
Verdict
Memiliki sebuah jam tangan pintar juga berarti harus memikirkan untuk melakukan isi ulang baterai secara berkala. Selain itu, menggunakan jam tangan pintar juga harus memiliki fungsi lengkap untuk menjaga kesehatan. Jam tangan pintar juga harus bisa membantu penggunanya dalam memudahkan mendapatkan informasi. Semua hal ini yang disatukan oleh Huawei dengan Watch GT2-nya.
Menggunakan cip HiSilicon Kirin A1 ternyata sudah cukup membuat jam tangan pintar ini menjadi responsif dan irit. Tanpa menggunakan sistem operasi Android Wear pun, Huawei Watch GT2 sudah memiliki fungsi-fungsi yang cukup lengkap. Dan yang pasti, saya tidak menemukan lag pada saat menggunakan jam tangan ini.
Baterai menjadi salah satu hal menarik pada jam tangan ini. Jika jam tangan lain mengharuskan pengisian baterai setiap 1-4 hari, Huawei Watch GT2 hanya diisi setiap setengah bulan saja. Hal ini biasanya hanya bisa diperoleh dengan menggunakan smartband yang kecil.
Satu hal yang disayangkan adalah tidak adanya penambahan aplikasi pada jam tangan pintar ini. Pengguna harus menunggu adanya firmware baru yang berisikan fungsi-fungsi baru, yang itu pun juga jika Huawei ingin menambahkan feature baru pula.
Harga dari jam tangan pintar ini ternyata juga tidak semahal para pesaingnya. Huawei menjualnya dengan harga Rp. 2.799.000 saja. Walaupun begitu, harga jam ini memang sudah tergolong premium. Akan tetapi, jika Anda gemar berolah raga, tentunya harga tersebut tidak terasa sangat mahal.
Sparks
- Daya tahan baterai dua minggu
- Responsif
- Desain bagus
- Feature bawaan cukup lengkap
- Harga lebih terjangkau dari pesaingnya
- 5 ATM
Slacks
- Tidak ada aplikasi pihak ketiga
- Tanpa dukungan Wireless Charging
- Edisi di luar Tiongkok tanpa NFC