28 October 2023

by Dimas Galih W.

Review Huawei Watch GT 4 46": Smartwatch dengan Baterai Tahan Lama, Responsif, Desain Menawan

Huawei memiliki sebuah jam tangan pintar baru yang mengedepankan fashion dan gaya para penggunanya dengan fitur-fitur kesehatan yang lengkap

Dalam memilih sebuah smartwatch yang biasa dipakai untuk berolah raga, bekerja, dan bahkan saat berkumpul dengan rekan memang membutuhkan banyak kriteria. Selain fungsi dasar yang dimiliki, baterai memang menjadi salah satu pilihan utama dalam penggunaannya. Sudah lama Huawei memiliki jam tangan dengan kriteria tersebut dan kali ini ada yang baru. Smartwatch baru tersebut adalah Huawei Watch GT 4.

Jam tangan pintar ini sendiri datang ke meja pengujian Hybrid sekitar 1,5 minggu yang lalu. Tentu saja, desain oktagonal yang dibawa pada perangkat yang satu ini terlihat lebih apik jika dibandingkan dengan sang pendahulunya. Apalagi, yang saya dapatkan adalah versi dengan steel strap berwarna abu-abu.

Spesifikasi dari jam tangan pintar Huawei Watch GT 4 bisa dilihat pada tabel berikut:

SpesifikasiHuawei Watch GT 4
Layar1.43 inci AMOLED 466x466
Baterai524 mAh
Sistem OperasiHarmonyOS 4
KonektivitasBluetooth 5.3 + BLE, GPS + GLONASS, NFC
Dimensi46 x 46 x 10.9 mm
Bobot48 gram

Huawei masih menjanjikan ketahanan baterai hingga 14 hari pada perangkat ini. Tentu saja hal tersebut belum bisa terjadi pada jam tangan dengan Wear OS dari Google. Bahkan dengan fitur Always On Display yang diaktifkan, Huawei masih menjanjikan ketahanan hingga 4 hari.

Charger

Pada paket penjualannya, akan didapatkan sebuah kabel pengisi daya. Huawei menggunakan model magnetik, sehingga pengguna tidak akan terbalik saat mengisi daya.

Desain

Untuk seri 46 inci, Huawei memberikan desain oktagonal pada jam tangan pintar ini. Walaupun begitu, layarnya masih memiliki desain bundar seperti sebuah jam tangan pada umumnya. Perangkat yang saya dapatkan memiliki strap besi yang memang pas untuk para lelaki.

Untuk membesarkan dan mengecilkan strap-nya, tentu saja kita tidak perlu pergi ke toko jam tangan. Huawei sudah memberikan switch untuk membuka setiap blok besi pada strap-nya untuk mengecilkan maupun membesarkan ukurannya. Hal ini tentu saja sangat memudahkan para penggunanya.

Layar dari Huawei Watch GT4 menggunakan tipe AMOLED. Dimensi layarnya sebesar 1.43 inci dengan resolusi 466×466. Tidak ada informasi mengenai kaca apa yang digunakan pada jam tangan pintar ini. Walaupun saya yakin kacanya lebih tahan terhadap goresan, sangat disarankan untuk memberikan sebuah pelindung tambahan.

Pada sisi sebelah kanan dari Huawei Watch GT4, terdapat dua buah tombol. Yang bagian atas digunakan untuk menampilkan fungsi-fungsi yang sudah ada untuk jam ini dan bisa diputar untuk menjadi tombol atas dan bawah. Tombol yang bawah dibuat khusus untuk fungsi-fungsi olah raga. Saat digeser layarnya dari bagian atas ke bawah, akan muncul quick setting seperti perangkat Android.

Di bawah kedua tombol tersebut, terdapat sebuah speaker mono yang suaranya cukup keras. Di sebelahnya juga terdapat sebuah microphone. Di bagian bawahnya terdapat sensor untuk mendeteksi detak jantung dan lainnya. Jam tangan pintar ini juga sudah dilengkapi dengan NFC, GPS, gyroscopeaccelerometer, sensor tekanan udara dan cahaya.

Huawei juga sudah menyediakan AppGallery pada perangkat yang satu ini. Sudah banyak tersedia aplikasi untuk Watch GT 4 yang bisa langsung dipasangkan. Hal tersebut dapat diakses melalui aplikasi Huawei Health.

Pengalaman menggunakan

Saya menggunakan jam tangan yang satu ini untuk sekitar 10-12 hari. Pada hari pertama, saya langsung melakukan pengisian baterai sekaligus melakukan update firmware ke yang paling baru. Pada saat pengujian, saya menggunakan versi OS HarmonyOS 4.0.0.103. Hingga tulisan ini saya buat, sisa baterainya adalah 28%.

Hal tersebut saya gunakan tanpa memakai AOD serta GPS. Tentu saja, karena saya tidak memakainya untuk berolah raga dan sangat terbiasa dengan menggerakkan tangan untuk melihat jam. Karena kegiatan untuk menghadiri konferensi pers sangat padat di 2 minggu terakhir ini, tidak banyak fitur yang bisa saya uji.

Huawei juga sudah memberikan begitu banyak mode olah raga pada perangkat yang satu ini. Untuk menambahkan dari yang ada, cukup dengan melakukan kustomisasi pada menu yang sudah tersedia. Sayang memang, tidak banyak gerakan yang terjadi pada diri saya selama seminggu ini sehingga mode olah raga tidak bisa saya uji.

Seperti biasa, jam tangan ini mampu mengangkat dan mematikan panggilan suara, baik melalui jaringan seluler maupun jaringan internet seperti Whatsapp dan Telegram. Kita juga bisa berbicara langsung dengan menggunakan jam tangan pintar ini. Setelah beberapa tahun, akhirnya notifikasi jam tangan pintar Huawei bisa diandalkan.

Satu hal yang cukup berbeda dari jam tangan Huawei lain yang pernah saya uji adalah antar muka pada saat melihat menunya. Huawei tidak lagi memberikan menu utama dengan model dropdown, namun dengan banyak icon yang bisa digeser ke arah mana pun.

Hal ini tentu memudahkan sekaligus menyusahkan penggunanya. Sisi mudahnya adalah kita bisa melihat aplikasi dan fitur apa saja yang bisa kita gunakan pada jam tangan ini. Susahnya adalah tidak ada nama icon yang membuat saya cukup bingung fungsi apa yang sedang saya uji.

Walaupun perangkat ini memiliki desain yang cukup cantik, namun fiturnya masih terasa mirip dengan perangkat sebelumnya. Huawei memang membenamkan fitur TruSleep baru yang bisa mendeteksi tidur kita lebih baik, namun saya merasa versi lama juga sudah cukup. Sensor PPG yang ada juga bisa mendeteksi denyut nadi jantung yang tidak normal yang mungkin bisa menyelamatkan penggunanya saat terjadi abnormalitas.

Bagi yang sudah menggunakan Huawei Watch D mungkin akan merasa bahwa Watch GT4 tidak memiliki fitur yang lengkap. Hal tersebut dikarenakan Watch GT4 hanya memiliki fitur standar kesehatan seperti pendeteksi detak jantung dan SpO2 yang saat ini mungkin sudah mulai jarang digunakan.

Baterai memang sudah menjadi sebuah poin terbaik pada jam tangan pintar Huawei. Pada pemakaian yang saya sedang jalankan, setelah sekitar 11 hari baterai ada pada 28%. Hal tersebut berarti saya bisa mendapatkan lebih dari 14 hari pemakaian. Hal yang sulit didapatkan pada jam tangan pintar lainnya.

Setelah mencoba jam tangan pintar ini, saya merasa bahwa mereka yang ingin memiliki sebuah smartwatch bisa memilih Huawei Watch GT4. Namun bagi mereka yang sudah memiliki seri sebelum Huawei Watch GT4, sepertinya tidak harus terburu-buru untuk melakukan upgrade. Walaupun begitu, bagi mereka yang mengedepankan fashion, jam tangan pintar ini memang cocok untuk digunakan sehari-hari karena bentuknya yang tidak kaku.

Kesimpulan

Membeli sebuah jam tangan pintar memang membutuhkan pemilihan yang tepat. Selain fitur yang ditawarkan, jam tangan tersebut juga harus sesuai dengan fashion penggunanya sehari-hari. Hal tersebut yang sedang ditawarkan oleh Huawei dengan perangkat Watch GT4-nya.

Smartwatch yang saya uji kali ini memang terasa sangat responsif dan irit. Tanpa menggunakan sistem operasi Android Wear pun, Huawei Watch GT4 sudah memiliki fungsi-fungsi yang cukup lengkap. Dan yang pasti, saya tidak menemukan lag pada saat menggunakan jam tangan ini.

Baterai selalu menjadi salah satu hal menarik pada jam tangan Huawei. Jika jam tangan lain mengharuskan pengisian baterai setiap 1-4 hari, Huawei Watch GT4 hanya diisi setiap setengah bulan saja. Hal ini biasanya hanya bisa diperoleh dengan menggunakan smartband yang kecil.

Versi Steel yang saya uji kali ini memiliki harga Rp. 5.499.000. Jika terlalu mahal, Huawei juga memiliki versi dengan strap kulit yang dijual pada harga Rp. 3.599.000. Harga jam tangan pintar ini memang sudah tergolong premium. Akan tetapi, jika Anda gemar berolah raga serta orang yang suka akan fashion, tentunya harga tersebut tidak akan terasa mahal.