Masa pandemi saat ini tidak mengurungkan niat Huawei untuk meluncurkan perangkat baru mereka. Saat ini, DailySocial sudah kedatangan sebuah perangkat terbaru mereka, yaitu Huawei Nova 7. Smartphone yang satu ini memang ditujukan untuk mereka yang ada di kelas menengah, terutama mereka yang masih muda. Jadi, kelasnya berbeda dengan seri P yang merupakan flagship.
Mungkin satu hal yang menjadi poin yang tidak menarik bagi para calon pengguna adalah tidak adanya Google Mobile Service (GMS) yang diganti oleh HMS (Huawei Mobile Service). Memang, selama ini para pengguna smartphone Android terlena dengan ekosistem dari Google yang sudah matang tersebut. Namun, sepertinya mindset pengguna pada perangkat ini harus sedikit diubah dari sebuah smartphone Android menjadi perangkat yang bisa meng-install aplikasi Android.
Perangkat yang satu ini datang dengan spesifikasi yang tinggi. Perangkat yang saya dapatkan memiliki spesifikasi sebagai berikut
Huawei Nova 7 | |
SoC | HiSilicon Kirin 985 |
CPU | 1×2.58 GHz Cortex-A76 + 3×2.40 GHz Cortex-A76 + 4×1.84 GHz Cortex-A55 |
GPU | Mali G77 8 Core |
RAM | 8 GB |
Internal | 256 GB |
Layar | 6,53 inci OLED 2400 x 1080 |
Dimensi | 160.6 x 74.3 x 8 mm |
Bobot | 180 gram |
Baterai | 4000 mAh |
Kamera | 64 MP/16 MP, 8 MP UltraWide, 8 MP Telephoto, 2MP macro, 32 MP selfie pop up |
OS (per pengujian) | Android 10 EMUI 10.1 |
Hasil dari CPU-Z, AIDA64, dan SensorBox adalah sebagai berikut
Unboxing
Seperti inilah perlengkapan yang ditemukan pada kotak penjualan Huawei Nova 7
Desain
Saat saya membuka paket penjualannya, sempat terpikir bahwa perangkat yang ada adalah Huawei Nova 5. Hal tersebut disebabkan oleh miripnya posisi punch hole kamera depan yang berada pada sisi kiri atas layar. Tentu saja, lubang kecil ini tidak terlalu mengganggu karena sejajar dengan notification bar.
Smartphone yang satu ini sudah menggunakan chassis berbahan metal, membuatnya lebih kuat terhadap tekanan. Pada bagian belakangnya, Huawei mendesainnya dengan menggunakan kaca. Jika diperhatikan, Huawei juga menyematkan logo NOVA sebagai motif pada badan belakangnya. Dan motif itu pun akan mudah tertutup oleh sidik jari.
Layar yang digunakan pada Huawei Nova 7 berjenis OLED dengan resolusi 2400×1080. Layar ini sudah menggunakan profile warna DCI-P3, sehingga lebih kaya dibandingkan dengan RGB biasa yang ada dipasaran saat ini. Layarnya juga sudah dilapisi oleh lapisan anti gores, sehingga tidak akan melukai layar aslinya. Sayangnya, belum ada informasi pelindung apa yang digunakan untuk layarnya, namun Huawei mengatakan bahwa layarnya sudah lebih tahan terhadap goresan.
Menggunakan layar dengan jenis OLED, Huawei juga menyematkan sensor sidik jari dibawahnya. Sidik jarinya sendiri juga responsif saat saya uji. Hal tersebut membuat bagian belakangnya hanya ditemukan tiga buah kamera beserta lampu LED flash saja.
Pada bagian kanan terdapat tombol volume dan juga power. Dan pada bagian bawahnya terdapat slot SIM, port USB-C, microphone, serta speaker. Pada bagian atasnya terdapat microphone kedua. Dan pada bagian kirinya, tidak ditemukan apa-apa.
Smartphone yang satu ini datang dengan Android 10 dengan EMUI 10.1. Oleh karena masih “dimusuhi” oleh Amerika, membuat perangkat ini tidak memiliki GMS. Huawei pun membuat sistem sendiri dengan Huawei Mobile Service, di mana masih dapat melakukan instalasi aplikasi yang ditujukan untuk Android.
Petal Search
Satu hal yang perlu diapresiasi untuk sistem HMS adalah Petal Search. Petal Search merupakan cara Huawei untuk membuat penggunanya nyaman dalam mencari aplikasi, baik yang sudah terinstal mau pun belum. Jadi, jika pada Huawei App Galery kita tidak menemukan aplikasi yang diinginkan, gunakan saja Petal Search.
Satu hal yang membuat saya nyaman menggunakan Petal Search adalah kemampuannya untuk melakukan instalasi XAPK yang ada pada beberapa situs seperti APKMirror dan APKPure. Biasanya pada smartphone Android lainnya, kita harus melakukan instalasi installer untuk XAPK. Jadi, kita tinggal mencari aplikasi yang diinginkan pada Petal Search yang terdapat pada homescreen, download, install, dan aplikasi tersebut sudah ada pada homescreen.
Memang, yang sangat disayangkan adalah banyak sekali aplikasi yang menggunakan GMS. Hal ini membuat aplikasi-aplikasi tersebut seperti Gojek tidak dapat berjalan sama sekali. Hal ini memang membuat para penggunanya harus mencari alternatif lainnya. Huawei memang sudah mengusahakan agar beberapa aplikasi bisa berjalan pada ekosistemnya, namun hal tersebut masih harus memakan waktu lebih lama.
Jaringan
Huawei Nova 7 memang dipasarkan untuk mendukung 5G. Namun, Huawei masih mengunci kemampuan jaringan baru ini. Kemampuan ini pun akan dibuka oleh Huawei pada saat pemerintah Indonesia secara resmi menggelar jaringan 5G di Indonesia
Untuk dukungan 4G, perangkat ini sendiri mendukung kanal 1 (2100), 2 (1900),3 (1800), 4 (1700), 5 (850), 6 (850), 7 (2600), 8 (900), 9 (1800). 18 (850), 19 (850), 20 (800), 26 (850), 28 (700), 38 (2600), 40 (2300), 41 (2500), dan 66 (). Modem yang digunakan mendukung LTE Cat 22 dan sudah mendukung fitur Carrier Aggregation.
Untuk jaringan WiFi, perangkat ini sudah mendukung kanal 5 GHz dan 2,4 GHz dengan lancar. Wifi yang bisa tersambung pada perangkat ini adalah sampai dengan 802.11ac atau yang saat ini sering disebut oleh WiFi 5. Saya tidak menemukan masalah pada saat melakukan sambungan pada jarak yang cukup jauh.
Kamera
Pada Nova 7, Huawei menyematkan empat buah kamera pada bagian belakangnya. Hal tersebut terdiri dari kamera 64 MP dengan teknologi quad bayer, 8 MP ultrawide, 8 MP telephoto, dan 2 MP Makro. Sensor 64 MP saat ini hanya dimiliki oleh Sony dan Samsung, namun melihat dari sejarahnya, sepertinya pada perangkat ini terpasang sensor Sony IMX.
Kamera utamanya mampu menangkap gambar dengan sangat baik. Bahkan hasilnya cukup comparable dengan P30. Hasilnya rendah noise, tajam, serta memiliki warna yang cukup akurat. Namun, pada saat menggunakan night mode, tingkat ketajamannya cukup menurun. Berikut adalah contoh hasilnya
Kamera ultrawide dan telephoto-nya memiliki karakteristik yang sama. Hasilnya kurang tajam serta seperti terlalu agresif dalam menghilangkan noise. Kadang hasilnya juga terlihat seperti overbrightness. Berikut adalah contoh hasilnya.
Kamera makro yang dimiliki oleh smartphone ini, walau hanya memiliki resolusi 2 MP, namun dapat menangkap gambar dengan lumayan. Walaupun begitu, detail yang tertangkap tidak terlalu baik. Hasilnya juga dapat dibilang pas-pasan. Berikut adalah contoh hasil gambarnya.
Kamera selfie merupakan kamera terbaik kedua pada smartphone ini. Kameranya juga menggunakan algoritma quad bayer sehingga dapat menangkap gambar dengan resolusi tinggi. Hasil yang didapat memang bisa memberikan detail yang cukup baik.
Pengujian
Jika ada yang berpikiran bahwa Kirin 985 adalah versi 5G dari Kirin 980, Anda salah besar. Kirin 985 merupakan cip baru yang memiliki arsitektur yang berbeda. SoC ini menggunakan 3 cluster, di mana yang pertama adalah Cortex A-76 dengan kecepatan 2.58 GHz, yang kedua adalah 3 inti Cortex A-76 berkecepatan 2.4 GHz, dan cluster hemat daya dengan 4 inti Cortex A-55 berkecepatan 1.8 GHz.
Oleh karena Huawei Nova 7 memiliki harga pada rentang 6 jutaan, tentu saja ia bersaing dengan perangkat lain yang menggunakan Snapdragon 855 dan Snapdragon 765. Selain itu, ada juga perangkat yang menggunakan Snapdragon 865 dan 730G pada rentang harga ini.
Semua game yang saya mainkan memang dapat berjalan dengan frame rate penuh, yaitu 60 fps. Namun sayang memang, tidak semua game dapat berjalan pada Nova 7. Game-game yang saya coba dan bisa berjalan seperti LifeAfter, PUBG Mobile, dan Mobile Legend. Sayang, Call of Duty Mobile tidak bisa berjalan pada Nova 7 karena memerlukan GMS.
Sama seperti aplikasi yang sering digunakan untuk bekerja. Saya sendiri adalah pengguna Trello dan Slack. Sayangnya, Trello masih menggunakan GMS sehingga tidak dapat berjalan pada Nova 7. Walaupun begitu, Slack masih bisa berjalan dengan cukup baik pada smartphone ini. Selain itu, ada beberapa aplikasi seperti OVO dan Gojek yang tidak mampu dijalankan pada perangkat ini.
Pengujian Daya Tahan Baterai
Huawei Nova 7 hadir dengan baterai berkapasitas 4000 mAh. Baterai dengan kapasitas seperti ini memang besar, namun sepertinya tidak lebih besar dari para pesaingnya yang sudah menggunakan kapasitas 4500 mAh ke atas. Namun jangan salah, kapasitas seperti ini sudah pasti bisa menjaga perangkat untuk tetap nyala seharian
Saya menguji baterai dari Huawei Nova 7 dengan menggunakan video MP4 resolusi 1080p. Video di-loop sampai baterai dari smartphone ini habis. Hasilnya, perangkat ini mampu bertahan hingga 14 jam 36 menit. Hasilnya memang cukup baik untuk sebuah perangkat dengan baterai kapasitas tersebut.
Smartphone yang satu ini juga dapat diisi dengan cukup cepat. Saya melakukan pengisian baterai dari 0 sampai 100% hanya dalam waktu sekitar satu jam saja. Pengisian tersebut pun juga dalam kondisi perangkat dinyalakan pada kapasitas 10%-nya.
Verdict
Walaupun memiliki banyak keterbatasan, tidak membuat Huawei menyerah untuk mengeluarkan perangkat Android-nya. Tanpa menggunakan GMS, Huawei menelurkan HMS yang saat ini menarik untuk digunakan dan dipelajari secara perlahan-lahan. Salah satu perangkat terbaru yang mereka luncurkan adalah Huawei Nova 7.
Kinerja yang ditawarkan oleh perangkat ini memang sangat menarik. Dengan menggunakan Huawei Nova 7, Anda bisa mendapatkan perangkat kencang seperti smartphone gaming yang ada di pasaran saat ini. Sayang memang, kinerja yang kencang tersebut terhambat oleh terbatasnya aplikasi yang bisa digunakan di perangkat ini.
Kamera juga menjadi menjadi salah satu pemanis pada perangkat ini. Kinerja kameranya cukup apik dan mampu digunakan dalam menangkap momen sehari-hari. Memang, kameranya tidak seapik Huawei seri P atau Mate, namun hasilnya masih sangat bisa diandalkan.
Walaupun dipasarkan untuk kelas menengah ke atas, harga yang ditetapkan tergolong cukup tinggi. Huawei Nova 7 dijual dengan harga Rp. 6.899.000. Saya berharap semoga harganya mengikuti Nova 5T yang segera turun dalam beberapa bulan. Rasanya, cukup mahal menetapkan harga tersebut tanpa bisa menggunakan seluruh kemampuan Android yang menjadi sistem operasinya.
Akhir kata, saya sangat menyarankan agar Huawei mempercepat program kompatibilitas aplikasinya. Walaupun banyak alternatif penggunaan aplikasi, namun pilihan orang terhadap sebuah aplikasi haruslah dijadikan prioritas utama. Dengan begitu, tentu akan banyak orang yang melirik kembali untuk menggunakan perangkat Huawei dengan HMS.
Sparks
- Kinerja tinggi dengan Kirin 985
- Daya tahan baterai cukup baik
- Responsif
- Hasil kamera utama dan selfie yang baik
- Isi ulang cepat
- Respon biometrik yang cepat
Slacks
- Tanpa GMS, pengguna harus mencoba-coba aplikasi yang berjalan atau tidak
- Sekali lagi, tanpa ada GMS, harganya terlihat mahal
- 5G masih terkunci, membuat perangkat ini tidak bisa dibawa ke luar negeri