Sejak hadir di Indonesia pada bulan November 2017, terhitung sudah 10 bulan saya menggunakan Huawei Nova 2i sebagai smartphone utama. Sejauh ini saya tak mengalami masalah, saya merasa smartphone kelas menengah sudah cukup.
Namun setelah saya mulai bermain PUBG Mobile, muncul hasrat untuk mengganti smartphone. Alasannya karena Nova 2i tak mendukung level grafis HD di PUBG Mobile dan tidak bisa main Fortnite.
Nah akhir bulan lalu, Huawei telah resmi meluncurkan penerus Nova 2i yakni Huawei Nova 3i di Indonesia dengan harga Rp4,2 juta. Dari segi tampilan sih terlihat lebih kece ya, tapi sebenarnya peningkatan apa saja yang dibawa – lebih penting lagi bagaimana kemampuan gaming-nya?
Selengkapnya, berikut review Huawei Nova 3i – tapi karena perangkat yang tiba di meja redaksi Dailysocial lifestyle hanya unit Nova 3i saja dan bukan versi retail, maka review kali ini tak selengkap biasanya ya.
1. Desain Mewah Tapi…
Berbeda dengan Nova 2i yang tampil kalem dalam balutan material logam, Nova 3i terlihat lebih mewah berkat penggunaan material kaca. Desainnya juga sudah menyerupai smartphone flagship Huawei P20 Pro.
Unit yang saya review berwarna iris purple – menonjol banget dengan finishing dua nada berbeda yaitu biru ke ungu. Warna birunya sangat pekat dan lebih dominan, saya lebih prefer warna black-nya sih.
Ukuran layar 6,3 inci dalam rasio 19.5:9 dengan sudut-sudut membulat, Nova 3i masih terasa enak dan nyaman digenggam satu tangan. Namun untuk pemakaian sehari-hari, sebaiknya pakai case – karena sedikit licin dan takut selip.
Sekarang ke bagian muka, di sana Anda akan menemui notch di dahi – rumah bagi dua kamera depan, earpiece, dan sensor lainnya. Agak bosan sih, tapi itulah salah satu trend smartphone saat ini.
Berbalik ke belakang, ada dua kamera dan LED flash dalam posisi vertikal. Tak jauh ada fingerprint sensor, letaknya cukup tinggi sehingga agak sulit dijangkau.
Tombol volume dan power di sebelah kanan. Lalu, SIM tray di sebelah kiri – ada dua slot SIM (hybrid dan dual 4G). Kemudian, di sisi atas ada microphone sekunder, serta jack audio 3,5mm, port microUSB, dan speaker di sisi bawah.
2. Kualitas Layar
Nova 3i mengusung layar IPS berukuran 6,3 inci resolusi Full HD+ (2340×1080 piksel) dalam rasio 19.5:9, dan notch di dahi, Huawei menyebutnya sebagai FullView Display 2.0. Bila bosan dengan notch, di pengaturan ada opsi ‘hide notch‘ untuk menyamarkan eksistensi notch.
Huawei juga menyediakan colour mode normal dan vivid, serta colour temperature seperti default, warm, cold, dan juga custom. Kalau saya sih suka yang warm ya, biar mata tak cepat lelah. Tapi, kalau di luar ruangan kita bisa mengaktifkan fitur mode vivid yang meningkatkan saturasi layar secara signifikan.
Kualitas layarnya sudah bagus, saya rasa tak ada masalah di sini. Sudah mengakomodasi buat berbagai macam aktivitas ber-smartphone, baik untuk nonton video, buka media sosial, sampai bermain game.
3. Antarmuka EMUI 8.2
Nova 3i menjalankan sistem operasi Android 8.1 Oreo dengan Android security patch bulan Juli 2018. Dipermanis dengan antarmuka EMUI 8.2, kalau saya perhatikan ikon-ikon aplikasinya terlihat lebih bersih dan flat.
Tetapi, Huawei sepertinya terlalu banyak menaruh bloatware – untungnya bisa dihapus. Karena saya merasa tak nyaman, kalau ada aplikasi bawaan dari pihak ketiga yang tidak bisa di-uninstall.
Secara default, style homescreen-nya punya app drawer tapi ada juga tampilan standar satu lapis. Selain fitur navigation dock, Huawei juga punya sistem navigasi baru yang disebut single-key navigation.
Tekan sekali untuk fungsi back, tahan untuk kembali ke homescreen, tahan dan geser ke kanan atau kiri untuk menampilkan recent tasks, serta usap dari bawah ke atas untuk membuka Google Assistant.
Tombol navigasi tersebut juga bisa otomatis hilang – jadi seluruh layar bisa buat konten. Untuk mengembalikan tombol navigasi, cukup usap dari bawah ke atas.
Fitur face unlock juga tersedia untuk membuka kunci smartphone dengan mudah. Tapi, pada akhirnya tetap saya nonaktifkan karena tak bisa menggantikan sensor pemindai sidik jari.
4. Kemampuan Kamera
Kalau dalam hal spesifikasi, kamera belakang Nova 3i sama dengan Nova 2i. Mengandalkan sensor kamera 16-megapixel, aperture f/2.2, dan teknologi autofocus PDAF. Lalu, kamera kedua 2-megapixel untuk depth effect.
Namun Huawei telah menyematkan fitur AI Master, di mana mampu mengidentifikasi 22 objek – kamera akan memberikan pengaturan terbaik sesuai kondisi.
Sebaliknya, kamera depan Nova 3i mengalamai peningkatan yang signifikan. Dengan sensor kamera 24-megapixel dan aperture f/2.0, serta kamera kedua 2-megapixel. Fitur AI Selfie Master juga melengkapinya tapi hanya mampu mengenali 8 objek.
UI aplikasi kameranya juga dirombak, di mana lebih mudah memilih mode pengambilan gambar. Fitur dan pengaturan kamera Nova 3i juga sangat lengkap.
Ada fitur 3D Portrait Lighting seperti yang ada di iPhone X, di mana bisa memberikan pencahayaan yang baik saat selfie. Lalu, 3D Qmoji seperti Animoji Apple.
Bagi yang suka kontrol penuh, mode pro memberi keleluasaan mengatur mode metering, ISO, shutter speed, exposure, mode focus, dan white balance. Hasil fotonya juga bisa disimpan dalam format RAW.
Soal pembuatan video, Nova 3i hanya mampu merekam video Full HD saja pada 30fps atau 60fps. Dalam format video H.265 yang memakan memori lebih sedikit atau standar H.264. Cukup disayangkan, di harganya yang mencapai Rp4 juta lebih belum bisa merekam video 4K.
Untuk hasil foto kamera belakang sudah bagus, tapi saya berharap lebih. Saya sedikit kecewa ketika preview di laptop – detail foto kurang tajam, warnanya juga cenderung kusam. Di titik ini, kompetitor di kelasnya menawarkan kualitas sedikit lebih baik. Berikut beberapa hasil jepretan dari kamera Huawei Nova 3i:
5. Hardware dan Performa
Huawei Nova 3i adalah smartphone pertama dengan chipset Hisilicon Kirin 710. SoC ini dibangun pada proses pabrikasi 12nm dan terdiri dari quad-core Cortex A73 2,2GHz dan quad-core Cortex A53 1,7GHz.
Huawei menjanjikan, performa single-core Kirin 710 lebih tinggi 75 persen dan 68 persen untuk multi-core. GPU Mali-G51 MP4 juga diklaim 1,3 kali lebih baik dan 1 kali lebih hemat daya.
Besaran RAM-nya 4GB, tapi memori internalnya terbilang besar – yakni 128GB. Saya rasa sudah tak lagi memerlukan tambahan memori eksternal. Lalu, baterai berkapasitas 3.340 mAh – standar saja.
Dengan paduan spesifikasi tersebut, Nova 3i layak disebut smartphone Android semi flagship. Untuk benchmark, di AnTutu, Nova 3i mencetak skor 138.610 poin, lalu di PCMark meraih 6.868 poin, kemudian di 3DMark 1.444 poin, serta di GeekBench 4 single-core 1.591 poin dan multi-core 5.613 poin.
Performa secara keseluruhan Nova 3i di dunia nyata sudah mantap banget, membuka aplikasi dan perpindahan aplikasi terasa amat lancar. Bagaimana, dengan kemampuan gaming-nya?
Sayangnya, teknologi GPU Turbo di Nova 3i belum siap, akan ditambahkan nanti dalam update firmware di masa depan. Untuk bermain game PUBG Mobile, saya lega Nova 3i sudah mendukung level grafis HD. Tapi, terkadang saya merasa performa menjalankan PUBG Mobile dalam grafis HD ini agak berat.
Saya sudah berhasil install Fortnite versi beta dari website resmi Epic Games, data game juga sudah diunduh dengan ukuran sekitar 1GB. Sayangnya, saya masih kesulitan untuk masuk ke akun Epic Games – selalu force close. Sedangkan ketika ingin membuat akun juga tidak bisa, loading saja terus – jadi saya masih belum bisa beri komentar.
Verdict
Dari segi desain, Nova 3i berhasil meraih perhatian – ada notch, didukung dengan warna iris purple yang mencolok, dan finishing kaca. Fitur dan pengaturan kameranya juga sangat lengkap – minus perekaman 4K saja.
Chipset Kirin 710 juga terasa tenaganya, kurang lebih sekelas sama Snapdragon 660. Lalu, memori internal 128GB, besar – lebih banyak konten yang bisa dimasukkan ke smartphone.
Apakah pengguna Nova 2i harus upgrade ke Nova 3i? Iya jawabannya, tapi bila Anda penyuka selfie atau gamer mobile. Saya juga sangat penasaran dengan GPU Turbo, sayangnya belum bisa dicoba.
Bagaimana pun, Nova 3i juga harus berhadapan sejumlah lawan tangguh, seperti Asus Zenfone 5, Vivo V9 6GB, dan Oppo F7 – sebentar lagi Oppo F9 juga akan dirilis.
Sparks
- Desain dan pilihan warna menarik
- Fitur dan pengaturan kamera sangat lengkap
- Memori internal 128GB
Slacks
- Tidak bisa merekam video 4K
- GPU Turbo belum siap
- Hasil foto kamera belakang cenderung kurang detail