Saat ini banyak produsen yang mengeluarkan laptop tipisnya dan memilih Intel Core i seri U sebagai dapur pacunya. Hal tersebut dikarenakan seri U menggunakan thermal design power yang lebih kecil, agar daya hidup laptop tersebut bisa lebih lama. Berbeda dengan Huawei MateBook 14s yang menggunakan prosesor Intel dari Tiger Lake seri H. Seri H sendiri memiliki TDP yang dapat ditingkatkan hingga 35 watt sehingga prosesor tersebut bisa memiliki ruang untuk meningkatkan performanya.
Laptop Huawei MateBook 14s yang datang ke meja pengujian Hybrid.co.id adalah versi yang menggunakan Intel Core i5 11300H. Uniknya, Huawei berhasil memasukkan prosesor yang satu ini ke sebuah badan laptop yang tipis. Itulah sebabnya Huawei sendiri menyebut laptop ini sebagai portable powerhouse. Kinerjanya sendiri bisa ditingkatkan lagi karena memiliki mode performance.
Prosesor yang satu ini juga sudah dilengkapi dengan kartu grafis terintegrasi. Intel menyematkan Iris Xe dengan 80 execution unit sehingga kinerja grafisnya akan kurang lebih sama dengan prosesor seri U. Huawei juga memasang sebuah layar 2K dengan fungsi touchscreen sehingga lebih mudah untuk menggunakannya. Untuk storage-nya, Huawei menggunakan sebuah SSD PCIe 3.0 x4 NVMe yang kencang sehingga membantu meningkatkah kinerja sistem secara keseluruhan.
Spesifikasi lengkap dari MateBook 14s yang saya gunakan adalah sebagai berikut
Prosesor | Intel Core i7 11300H (4C8T) 3,1 GHz, Turbo 4,4 GHz |
GPU | Intel Iris Xe 80 EU |
RAM | 8 GB LPDDR4 3200 MHz Dual Channel |
Storage | Yangtze Memory 511BS0512GB M.2 NVMe PCI-e 3.0 512 GB |
Layar | LTPS 14,2 inci 2520 x 1680 3:2 90 Hz touchscreen |
WiFi | 802.11 ax atau WiFi 6 |
Bobot | 1,43 kg |
Sistem operasi | Windows 10 Home |
Dimensi | 313,82 x 229,76 x 16,7 mm |
Baterai | 60 Wh / 5195 mAh |
Berikut adalah hasil pemindaian dari CPU-Z dan GPU-Z
Huawei juga memiliki ekosistem HarmonyOS yang saat ini sudah mulai dipasangkan pada perangkat-perangkatnya. Tentunya, MateBook 14s ini sudah mendukung ekosistem tersebut dengan memakai aplikasi bawaannya, yaitu Huawei PC Manager yang sayangnya hanya ada pada laptop bawaan Huawei.
Unboxing: Charger
Didalam paket penjualannya, selain dokumen dan kartu garansi, hanya terdapat charger USB-C dan kabelnya. Charger tersebut memiliki daya 90 watt yang tentunya sudah didukung oleh Thunderbolt 4 yang ada pada laptopnya. Saya juga bisa menggunakan charger lain yang memiliki daya di bawah 90 watt, namun laptop ini akan mengisi dengan cukup lambat.
Desain
Huawei MateBook 14s yang saya dapatkan memiliki warna yang bernama Space Grey. Warna abu-abu ini memang sering ditemukan pada laptop lainnya di pasaran. Namun tidak semua laptop dengan warna ini menggunakan body dengan bahan aluminium yang membuatnya terasa sangat kokoh saat dipegang. Sayangnya, finishing dari laptop ini masih membuat bekas sidik jari menempel sehingga bakal terlihat kotor dari waktu ke waktu.
Huawei MatePad 14s menggunakan layar dengan jenis LTPS yang memiliki resolusi tinggi, yaitu 2520 x 1680 atau 2K dengan refresh rate 90 Hz. Layar ini juga memiliki dimensi 14,2 inci dengan rasio 3:2 yang memang cocok digunakan untuk bekerja dan memiliki fitur touchscreen yang membuatnya lebih mudah lagi untuk dioperasikan. Layar ini juga dihiasi dengan bingkai yang kecil yang juga disematkan kamera pada bagian atasnya. Yup, Huawei sudah tidak lagi menempatkan kameranya pada keyboard.
Keyboard-nya sendiri juga cukup nyaman dengan respon sentuhan yang pendek. Desain antar tombol juga cukup dekat sehingga nyaman dipakai untuk mengetik dan tombolnya sendiri juga cukup besar. LED backlit tersedia pada laptop ini sehingga tidak menjadi masalah saat mengetik di ruangan yang gelap. Pada bagian bawah keyboard terdapat sebuah touchpad yang cukup responsif dan juga cukup nyaman saat ditekan pada bagian kanan dan kirinya.
Pada bagian atas kanan dari keyboard-nya, terdapat tombol power yang tergabung dengan sensor sidik jari. Di antara MateBook 14s juga memiliki 2×2 watt speaker yang terletak pada bagian bawahnya yang terdiri dari 2 bass dan 2 tweeters. Suara yang keluar dari laptop ini juga menjadi lebih baik karena hadir fitur yang bernama Senary Audio.
Port yang ada tersedia lebih sedikit karena dimensinya yang tipis. Pada bagian kanannya terdapat sebuah port USB 3.2. Pada bagian kirinya terdapat dua buah port USB-C yang terdiri dari port USB-C 3.2 Gen 2 yang sekaligus untuk mengisi baterai serta Thunderbolt 4 dan sebuah port HDMI 1.4b. Jadi, untuk memasangkan kabel LAN, membaca kartu SD, serta memasang audio 3,5 mm harus membeli sebuah hub khusus.
Sistem operasi yang terpasang pada laptop Huawei MateBook 14s adalah Windows 10 Home. Tentunya dengan hadirnya cip TPM 2.0 yang terpasang pada laptop ini membuatnya bisa di-upgrade ke Windows 11. Untuk update dan mode performa, selain menekan Fn + P, juga bisa dilakukan melalui software bawaan MateBook 14s yang bernama Huawei PC Manager. Software ini juga bisa menyambungkan smartphone dan tablet Huawei untuk mengaktifkan multi screen collaboration.
Pengujian
Huawei MateBook 14s menggunakan prosesor Core i3-11300H dengan kode Tiger Lake H dan memiliki kartu grafis terintegrasi Intel Iris Xe. Intel Iris Xe yang terpasang memiliki 80 Execution Unit yang kencang. Prosesornya sendiri memiliki 4 core dengan 8 threads dengan kecepatan 3,1 GHz dan memiliki Turbo hingga 4.4 GHz yang beroperasi pada TDP 35 watt pada balanced mode hingga 45 watt pada performance mode. Tiger Lake sendiri sudah menggunakan litografi 10 nm SuperFin.
RAM yang terpasang pada perangkat ini juga sudah menggunakan mode dual channel. Sayang memang, MateBook 14s tidak menyediakan slot tambahan untuk menambah RAM. Untuk media penyimpanannya, Huawei menggunakan SSD PCIe 3.0 NVMe dengan kapasitas 512 GB dari Yangtze Memory yang terbagi dalam dua partisi. Untungnya, Anda bisa mengganti SSD NVMe-nya dengan mudah dan hanya inilah yang satu-satunya yang mudah ditukar.
Seperti biasa, sebuah laptop yang saya uji tidak akan lepas dari penggunaan untuk bermain Valorant dan CS:GO. Tentu saja, Iris Xe 80 EU dengan mudah bisa menjalankan Valorant pada resolusi 2K di maksimal 90 fps. Saya juga sempat memainkan Final Fantasy VII Remake, namun harus menggunakan mod low end PC agar bisa berjalan dengan lancar. Untuk God of War, jangan harap bisa berjalan dengan lancar pada laptop ini.
Untuk bekerja, saya tentu saja mencoba menggunakan Huawei PC Manager. Agar lebih mudah, Huawei bahkan memberikan tombol khusus untuk membuka software ini. Kebetulan saat menguji laptop ini, saya sedang dipinjamkan pula Huawei MatePad 11 dan Huawei P50 Pro. Saya langsung mencoba keduanya.
Untuk Huawei MatePad 11, tablet ini mampu dijadikan sebagai layar ke 2. Bisa dijadikan mirror, extend, dan collaborate. Untuk mirror dan extend fungsinya akan sama dengan sebuah monitor ke 2. Akan tetapi untuk collaborate, kita menjalankan 2 sistem operasi sekaligus dengan mouse dan keyboard yang sama. Selain itu, kita bisa juga melakukan pemindahan gambar dari tablet ke PC.
Untuk smartphone Huawei P50 Pro, nantinya pada layar laptop akan muncul mirror dari layar smartphone. Layar ini bisa kita kendalikan langsung dari laptop. Dan karena laptopnya sendiri memiliki fungsi touchscreen, jadinya tidak akan ada bedanya dengan menggunakan smartphone itu sendiri. Kita juga bisa memindahkan file dengan mudah dari smartphone ke laptop.
Untuk mengatasi panas yang berlebih, terutama pada saat mode performance, Huawei sudah memasangkan sistem pendingin dengan dua heat pipe. Untuk kipasnya, Huawei menggunakan Huawei shark fin fan yang memiliki lebih dari 79 baling-baling. Memang selama pengujian, saya tidak merasakan adanya panas yang berlebih.
Untuk membandingkannya dengan perangkat lain, memang cukup sulit. Pasalnya laptop ini akan terlihat lebih pelan karena resolusi layar yang digunakan di atas laptop lain. Namun, kita membayar untuk kinerja sistem secara keseluruhan saat membeli laptop.
Untuk itu, saya kembali menghadirkan 2 chipset lain dari Intel yang laptopnya dijual pada harga yang kurang lebih sama. Saya kembali menghadirkan Intel 1165G7 serta prosesor yang lebih murah, yitu 1115G4. Tentu saja hal ini hanya untuk membandingkan kinerja laptop yang satu ini saja. Berikut adalah hasilnya
Hasilnya? Tentu saja laptop ini mendapatkan nilai yang bagus karena memang memiliki kinerja yang tinggi. Untuk pekerjaan kantoran, seperti menggunakan software Office, tentu saja tidak akan menemukan masalah. Prosesornya sendiri juga sudah mumpuni untuk melakukan editing video dan gambar.
Terus terang, saya menggunakan laptop ini sudah lebih dari 3 minggu. Artikel ini pun saya tulis menggunakan Huawei MateBook 14s. Semua berjalan dengan lancar sejalan dengan hasil benchmark yang sudah saya lakukan di atas. Untuk para pelaku UMKM serta content creator, perangkat ini tentu saja sudah lebih dari cukup untuk membantu pekerjaannya.
Uji Baterai
DailySocial menguji laptop yang satu ini berdasarkan berapa lama sebuah perangkat bisa menonton file video 1080p dengan container file MP4. Perlu diketahui bahwa tidak satu tes baterai pun yang mampu memberikan hasil yang sama dengan penggunaan sehari-hari. Hanya saja, sebuah riset pernah dilakukan untuk mengukur pemakaian sebuah laptop.
Hasilnya, untuk nonton video, laptop yang satu ini ternyata bisa bertahan selama 11 jam 39 menit. Saat mengisi baterainya, dengan menggunakan charger bawaan yang memakai 90 watt, laptop ini akan terisi secara penuh dalam waktu kurang dari 2 jam. Saat menggunakan charger 65 watt, perangkat ini akan mengisi jauh lebih lama dan bahkan akan menurun saat digunakan untuk bermain game.
Verdict
Huawei cukup bersemangat dalam meluncurkan laptop terbarunya. Huawei berpendapat bahwa masyarakat membutuhkan partner serba bisa untuk mendukung produktivitas. Terlebih bagi pekerja profesional dengan mobilitas dan pekerjaan yang banyak. Oleh karena itu, Huawei MateBook 14s diperkenalkan di Indonesia.
Perangkat yang satu ini memiliki kinerja yang cukup menakjubkan. Hal itu disebabkan oleh prosesor Intel Core i5 11300H yang dipasangkan dengan dual heat pipe dan Huawei shark fin fan sehingga tidak menyebabkan throttling. Kinerja seperti ini memang cocok untuk para pelaku UMKM serta content creator yang selalu melakukan editing video mau pun gambar setiap harinya.
Daya tahan baterai yang ada pada Huawei MateBook 14s memang membuat kita tidak lagi harus susah-susah mencari steker saat berada di sebuah kafe. Kalaupun kehabisan baterai, laptop ini mampu diisi ulang dengan cukup cepat. Jika Anda memiliki power bank dengan kemampuan power delivery, perangkat ini juga bisa diisi ulang walaupun dengan kecepatan yang sangat pelan.
Versi Core i5 11300H dari Huawei MateBook 14s dijual dengan harga Rp. 16.999.000. Huawei tentu saja memberikan harga tersebut karena bukan menggunakan prosesor Tiger Lake U. Dengan Tiger Lake H, menjamin kinerja laptop ini akan menjadi lebih baik lagi serta bisa diandalkan untuk mereka yang sudah masuk ke dalam ekosistem dari HarmonyOS.
Sparks
- Kinerja tinggi dengan Intel Core i5 11300H
- Huawei PC Manager yang bisa tersambung dengan perangkat HarmonyOS
- Layar sentuh 90 Hz yang responsif dengan rasio 3:2
- Body yang ramping dan tipis
- Daya tahan baterai yang cukup panjang
Slacks
- Untuk merasakan pengalaman yang penuh, mengharuskan pengguna memiliki perangkat Huawei lainnya
- Kamera webcam 720p cukup buram
- Tidak bisa menambah kapasitas RAM