Popularitas lini smartphone dari ASUS, yaitu Zenfone Max Pro sepertinya secara tiba-tiba meningkat pada tahun 2018 ini. Saat ASUS mengumumkan Zenfone Max Pro M1, pasar sepertinya gaduh menginginkan perangkat dengan harga yang murah namun memiliki kinerja yang tinggi ini. Bagaimana tidak, dengan harga 2,3 juta saja bisa mendapatkan nilai Antutu di atas 100.000!
Nilai 100.000 dari Antutu di atas kertas menjamin bahwa banyak game yang dapat dimainkan secara lancar. Oleh karenanya, ASUS pun melabel “Limitless Gaming” pada Max Pro M1. Sayangnya, keterbatasan akan chipset, produksi, serta kebijakan dari ASUS sendiri membuat mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan pasar. Akhirnya, smartphone ini dijuluki perangkat ghoib oleh para netizen.
Sekitar tujuh bulan kemudian, ASUS pun meluncurkan sang penerus, yaitu Zenfone Max Pro M2. Tentunya, sang penerus memiliki spesifikasi yang lebih tinggi, baik dari sisi SoC maupun kameranya. Satu hal yang pasti, ASUS mempertahankan penggunaan pure Android pada smartphone yang satu ini.
DailySocial sudah menggunakan perangkat ini selama lebih dari dua minggu atau sebelum acara peluncurannya yang bersamaan dengan ROG Phone. Dengan menggunakan layar berponi, membuat smartphone ini memiliki layar lebih lebar dibandingkan dengan Max Pro M1. ASUS juga mengubah desain bagian belakang dari Max Pro M2 dengan menggunakan bahan kaca.
Peningkatan yang paling dirasakan pada smartphone ini adalah pada bagian kamera. Hasilnya cukup menawan untuk sebuah smartphone yang memiliki harga mulai dari dua jutaan. Tentunya membuat para pengguna Max Pro M1 ingin langsung menukar perangkatnya ke M2. Hasilnya akan bisa dilihat pada segmen kamera pada artikel ini.
Untuk spesifikasi Max Pro M1 dan M2 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Zenfone Max Pro M1 | Zenfone Max Pro M2 | |
SoC | Snapdragon 636 | Snapdragon 660 |
Prosesor | 4×2 GHz Kryo 260 + 4×1.8 GHz Kryo 260 | 4×2.2 GHz Kryo 260 + 4×1.8 GHz Kryo 260 |
GPU | Adreno 509 | Adreno 512 |
RAM | 3 / 4 / 6 GB | 3 / 4 / 6 GB |
Penyimpanan | 32 / 64 GB + microSD | 32 / 64 GB + microSD |
Layar | 5.99 inci 19:9 2160 x 1080 | 6.26 inci 19:9 2280 x 1080 |
Baterai | 5000 mAh | 5000 mAh |
OS | Android Oreo 8.1 Pure | Android Oreo 8.1 Pure |
Kamera Depan | 8 / 16 (6 GB) MP | 13 MP |
Kamera Utama | 13 MP /16 MP + 5 MP Omnivision | 12 MP Sony IMX 476 + 5 MP |
Untuk sisi kinerja, saat tidak bermain game, tidak ada perbedaannya saat menggunakan M1 maupun M2. Keduanya terasa sangat responsif dan nyaman saat digunakan. Hal tersebut memang salah satunya disebabkan menggunakan UI bawaan Android.
Sensor yang dimiliki smartphone ini juga lengkap, terlihat dari aplikasi berikut ini:
Unboxing
Desain
ASUS sepertinya ingin meninggalkan desain dengan menggunakan bahan metal pada body perangkatnya. Hal ini terlihat pada Max Pro M2 yang menggunakan bahan kaca pada bagian belakangnya. Seperti smartphone lain yang menggunakan bahan tersebut, tentu saja banyak sidik jari yang bakal menempel. Gunakan saja casing bawaan dari paket penjualannya.
Untuk sebuah smartphone mainstream, akhirnya desain notch digunakan pada Max Pro M2. Dengan poni tersebut, ukuran layar menjadi lebih lebar dengan resolusi 2280 x 1080 berdimensi 6,26 inci. Yang membuatnya menjadi lebih nyaman, ASUS pun mengklaim bahwa Max Pro M2 sudah menggunakan Gorilla Glass 6 yang diklaim oleh Corning sangat kuat sehingga sudah 15 kali jatuh pun masih tidak pecah.
Saat digunakan untuk bermain game, kami menggunakan Free Fire yang shortcut-nya sudah tersedia pada smartphone ini. Layarnya memang tergolong cukup licin sehingga nyaman saat menggerakkan kursor dari segala arah. Dengan menggunakan case bawaan, tentu saja bagian belakangnya menjadi tidak licin sehingga tidak mudah jatuh.
Desain belakangnya masih mirip dengan Max Pro M1. Kamera ada pada bagian kiri atas dengan LED serta pemindai sidik jari berada pada bagian tengah. Posisi sidik jari pada bagian belakang ini memang terhitung sangat ergonomis karena tidak perlu mengubah posisi saat memegang smartphone.
Pure Android
ASUS meneruskan penggunaan Pure Android pada smartphone Zenfone Max Pro M2. Walaupun Google sudah mengeluarkan Android Pie, ASUS masih menggunakan Oreo pada smartphone ini. Oleh karena itu, tidak banyak feature yang diberikan pada Max Pro M2.
Sampai tulisan ini diturunkan, kami masih menggunakan firmware dengan versi 15.2016.1811.164-20181203. Sayangnya, kami masih menemukan banyak bug. Salah satunya yang paling menyebalkan adalah aplikasi Caping yang bahkan membuat bootloop pada saat di-disable dan melakukan factory reset.
Beberapa bug juga bahkan merepotkan kami saat melakukan pengujian, terutama baterai.
Jaringan LTE
ASUS selalu mendukung kanal-kanal 4G LTE yang ada di Indonesia pada setiap smartphone mereka. Max Pro M2 sendiri mendukung band 1(2100), 3(1800), 5(850), 7(2600), 8(900), 20(800), dan 40(2300) yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia. Namun sebuah kekurangan pada Max Pro M1 pun dibawa oleh smartphone ini.
Max Pro M2 masih menggunakan LTE CAT 4/5 yang saat ini belum mendukung 4G+. Hal ini membuat kinerja internet pada smartphone ini tidak sekencang pesaingnya yang saat ini sudah menggunakan CAT 6 ke atas.
Kamera
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kamera pada Max Pro M2 memang jauh lebih baik dibandingkan dengan Max Pro M1. Hal ini dikarenakan Max Pro M2 menggunakan sensor Sony IMX 486 yang baru. Kami pun dapat mengambil gambar dengan sangat baik pada kondisi cahaya yang terang mau pun kurang cahaya.
Beberapa kali kami menggunakan Zenfone Max Pro M2 untuk mengambil gambar pada saat menghadiri konferensi pers. Hasilnya pun cukup memuaskan dengan noise yang lebih sedikit serta mengeluarkan gambar yang tajam. Contoh hasil foto dapat dilihat berikut ini
Kamera depan juga memiliki sensor yang lebih baik dari Max Pro M1. Hasil fotonya, walaupun tidak sebaik kamera belakangnya, dapat diandalkan dan memiliki minim noise pada kondisi cahaya yang cukup.
Pengujian
ASUS Zenfone Max Pro M2 menggunakan chipset mainstream yang saat ini sepertinya banyak digunakan oleh produsen smartphone, yaitu Snapdragon 660. Dengan hadirnya Snapdragon Kryo 260 Gold yang berbasiskan Cortex A73 tentu saja mampu menggenjot segala aplikasi game yang ada.
Kami juga mencoba bermain dengan menggunakan Free Fire, sebuah game yang bekerja sama langsung dengan ASUS. Permainan pun dapat berjalan dengan mulus dan tidak terasa lag sama sekali. Dan seperti yang sudah ditulis di atas, layar pada smartphone ini juga cukup nyaman untuk digunakan.
Sintetis
Pengujian kami lakukan dengan menggunakan beberapa benchmark sintetis. Hal ini tentu untuk mengetahui seberapa baik kinerja dari ASUS Zenfone Max Pro M2. Pada pengujian kali ini kami kembali menghadirkan Zenfone 5 dan Zenfone Max Pro M1, agar didapatkan gambaran mengenai kinerja ketiga perangkat
Uji dengan MP4
DailySocial melakukan pengujian dengan menggunakan video MP4. Hal ini dikarenakan adanya bug pada Max Pro M2 yang membuat beberapa aplikasi benchmark, terutama untuk baterai, crash. Oleh karena itu, kami menggunakan sebuah video MP4 yang di loop sehingga mendapatkan nilai waktu baterai yang cukup presisi.
Zenfone Max Pro M2 dapat bertahan selama 17 jam 10 menit dalam pengujian kali ini. Tentu saja hal ini dapat berkurang pada saat digunakan untuk bermain game.
Kesimpulan
Mungkin banyak orang akan pesimis mengenai tagline Gaming pada smartphone ASUS Zenfone Max Pro M2. Akan tetapi, sebuah perangkat gaming tidak harus yang paling kencang, karena tentu akan berimbas pada harga. Oleh karena itu, untuk para gamer yang memiliki dana pas-pasan, ASUS menyediakan Zenfone Max Pro M2.
Kinerja yang ditawarkan oleh Zenfone Max Pro M2 memang tergolong kencang untuk sebuah smartphone dua sampai tiga jutaan. Dengan menggunakan Snapdragon 660 tentu saja dapat memuaskan hasrat untuk bermain game pada Android. Selain itu, untuk mereka yang suka melakukan video editing pada perangkat ini juga dapat merasakan kinerja yang lebih baik lagi.
Kamera pada Max Pro M2 pun dapat diandalkan, dibandingkan dengan Max Pro M1. Oleh karena itu, smartphone ini pun cocok untuk mereka yang suka menangkap momen-momen setiap harinya. Pada kondisi gelap, hasilnya memang tidak sebaik pada siang hari, namun masih dapat diandalkan.
Dengan rentang harga Rp. 2.799.000 untuk 3/32 GB, Rp. 3.199.000 untuk 4/64, dan Rp. 3.699.000 untuk 6/64 tentunya dapat terbilang lebih terjangkau. Akan tetapi, harga pada saat peluncurannya memang lebih mahal dibandingkan sang pendahulu. Oleh karena itu pula, ASUS menjual Max Pro M2 dan M1 secara berdampingan, sehingga rentang harga yang dimiliki lebih beragam dan cocok untuk mereka yang tidak memiliki dana berlebih.
Sparks
- Kamera baik
- Kinerja kencang
- Responsif
- Layar lebih lebar
- Daya tahan baterai sangat baik
- Gorilla Glass 6
Slacks
- Harga lebih tinggi dari generasi sebelumnya
- Tidak tersedia NFC
- Masih banyak bug saat diluncurkan