Tidak bisa dipungkiri, Zenfone Max M1 yang diluncurkan pada pertengahan tahun lalu menjadi pilihan bagi para pengguna yang masuk dalam kategori entry level. Kategori yang diisi oleh pengguna yang ingin berpindah dari smartphone dengan spesifikasi lebih rendah atau dari ponsel biasa serta pengguna dengan dana tertentu alias budget user.
ASUS sepertinya masih ingin mengisi kelas entry level dengan perangkat yang memiliki spesifikasi lebih tinggi. ASUS Zenfone Max M2 pun diperkenalkan, sebagai penerus dari Max M2 dan perangkat dengan spesifikasi yang lebih rendah dari Max Pro M2. Tentunya, pada lini Max dari ASUS akan memperhatikan dari sisi kapasitas baterainya.
Sampel pengujian Max M2 pun datang ke meja pengujian DailySocial. Max M2 sendiri datang dengan SoC baru, yaitu Snapdragon 632. Dengan menggunakan SoC ini, tentu saja membuat lompatan kinerja dari Zenfone Max M1 menjadi cukup besar. Untuk spesifikasi lengkapnya adalah sebagai berikut:
Max M2 | Max Pro M2 | Max M1 | |
SoC | Snapdragon 632 | Snapdragon 660 | Snapdragon 430 |
Prosesor | 4×1.8 GHz Kryo 250 Gold & 4×1.8 GHz Kryo 250 Silver | 4×2.2 GHz Kryo 260 & 4×1.8 GHz Kryo 260 | Octa-core 1.4 GHz Cortex-A53 |
GPU | Adreno 506 | Adreno 512 | Adreno 505 |
RAM | 3 / 4 GB | 3 / 4 / 6 GB | 2 / 3 GB |
Internal | 32 / 64 GB | 32 / 64 GB | 16 / 32 GB |
Layar | 6.26” 1520×720 19:9 | 6.26” 2280 x 1080 | 5.5” 1440 x 720 |
Dimensi | 158.4 x 76.3 x 7.7 mm | 157.9 x 75.5 x 8.5 mm | 147.3 x 70.9 x 8.7 mm |
Bobot | 160 gram | 175 gram | 150 gram |
Baterai | 4000 mAh | 5000 mAh | 4000 mAh |
OS | Android Oreo 8.1 | Android Oreo 8.1 | Android Oreo 8.0 |
Spesifikasi lengkap menurut CPU-Z adalah sebagai berikut:
Unboxing
Tidak banyak yang ada pada paket penjualannya. Setelah dibuka, selain smartphone-nya, hanya terdapat kabel microUSB dan charger.
Desain
Jika dilihat dari sisi belakangnya, Zenfone Max M2 memiliki bentuk yang sangat mirip dengan Max Pro M1. Bagian belakangnya terbuat dari aluminium dengan finishing yang agak licin saat digenggam. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menggunakan casing bawaan dari paket penjualan M2.
ASUS juga menanamkan layar dengan model poni pada smartphone Max M2. Dengan resolusi 1520 x 720, ternyata layarnya cukup nyaman untuk dilihat dan tidak terlihat seperti ponsel murahan. Sayangnya, layar dari Max M2 tidak terlindungi dengan kaca keras seperti Gorilla Glass. Oleh karena itu, penggunaan tempered glass tentu saja sangat disarankan.
Menggunakan layar dari Zenfone Max M2 untuk bermain game pun juga cukup menyenangkan. Bermain Free Fire dan beberapa game lainnya pun cukup nyaman berkat layarnya yang tidak kesat dan responsif. Hal ini membuat kursor mudah untuk bergeser untuk D-Pad dan tombol yang tidak perlu disentuh berkali-kali dan keras.
Pure Android
Dengan harga yang terjangkau, ASUS masih meneruskan penggunaan pure Android pada Zenfone Max M2. Tanpa menggunakan ZenUI, tentu saja tidak banyak feature yang ditawarkan pada Zenfone Max M2. Walaupun begitu, Android Oreo 8.1 yang digunakan pun juga memiliki banyak feature standar.
ASUS juga menjanjikan adanya peningkatan ke Andoid 9 Pie pada perangkat ini. Oleh karena itu, nantinya akan penambahan feature lagi dari standar bawaan Android Pie.
Jaringan LTE
ASUS selalu mendukung kanal-kanal 4G LTE yang ada di Indonesia pada setiap smartphone mereka. Max M2 sendiri mendukung band 1(2100), 2(1900), 3(1800), 5(850), 7(2600), 8(900), 20(800), dan 40(2300) yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia. Max M2 masih menggunakan LTE CAT 4/5 yang saat ini belum mendukung 4G+. Hal ini membuat kinerja internet pada smartphone ini tidak sekencang pesaingnya yang saat ini sudah menggunakan CAT 6 ke atas.
Kamera
Jika pada generasi pertamanya Zenfone Max memiliki kamera yang dapat dikatakan cukup buruk, berbeda dengan Zenfone Max M2. Kamera yang digunakan ternyata mampu mengambil gambar dengan cukup baik. Dengan resolusi 13 MP dan bukaan f/1.8 ternyata kami mendapatkan impresi yang cukup baik.
Kamera utamanya mampu mengambil gambar dengan cukup prima pada saat terdapat cukup cahaya. Bahkan pada beberapa pengambilan gambar, kami sulit menemukan noise yang ada. Gambarnya terlihat cukup tajam bahkan pada kondisi yang sedikit kurang cahaya seperti didalam ruangan. Pada saat kondisi kurang cahaya, baru gambar terlihat kurang tajam.
Beda kamera utama, beda pula kamera depannya. Kamera depan dengan resolusi 8 MP ini ternyata menghasilkan cukup banyak noise yang terlihat. Walaupun begitu, hasilnya masih dapat digunakan untuk di-upload ke media sosial.
Pengujian
ASUS Zenfone Max M2 menggunakan chipset mainstream yang saat ini sepertinya belum banyak digunakan oleh produsen smartphone, yaitu Snapdragon 632. Dengan hadirnya Snapdragon Kryo 250 Gold yang berbasiskan Cortex A73 tentu saja mampu menggenjot segala aplikasi game yang ada.
Kami juga mencoba bermain dengan menggunakan Free Fire, AoV, PUBG, dan beberapa game lainnya. Permainan pun dapat berjalan dengan mulus dan tidak terasa lag sama sekali. Hal ini membuat Max M2 layak digunakan untuk bermain.
Kami kembali menghadirkan Zenfone Max Pro M1 dan M2 pada pengujian kali ini. Hal tersebut tentu saja untuk membandingkan kinerja ketiga smartphone tersebut.
Uji dengan BatteryXPRT
DailySocial melakukan pengujian dengan menggunakan aplikasi BatteryXPRT. Mengapa BatteryXPRT? Karena aplikasi yang satu ini dapat menguji baterai smartphone mirip dengan penggunaan sehari-hari. Kami tidak melakukan pengujian saat smartphone berada dalam kondisi menyala tanpa henti atau yang sering disebut dengan Screen On Time.
BatteryXPRT sendiri mengatakan bahwa smartphone dengan baterai 4000 mAh ini dapat bertahan sampai dengan 36.8 jam. Hal ini tentu membuat ASUS Zenfone Max M2 juga cocok untuk mereka yang ingin memiliki smartphone yang dapat bertahan lebih dari satu hari. Tentunya saat digunakan untuk memainkan game, bisa saja smartphone ini tidak bertahan sehari.
Verdict
Dengan naiknya harga dolar terhadap rupiah, tentu saja nilai barang akan meningkat. Begitu pula dengan pasar smartphone yang masih sangat tergantung pada pasokan cip dari luar negeri. Oleh karena itu pula, harga smartphone low to middle masih akan bertengger pada nilai dua jutaan, seperti ASUS Zenfone Max M2 ini.
Kinerja yang ditawarkan oleh smartphone ini memang cukup kencang karena hadirnya Kryo 250 Gold. Dengan menggunakan Snapdragon 632 tentu saja dapat memuaskan hasrat untuk bermain game pada Android dengan harga lebih terjangkau. Selain itu, untuk mereka yang suka melakukan editing pada perangkat ini juga dapat merasakan kinerja cukup baik.
Dengan kamera yang ada, membuktikan bahwa Max M2 memiliki peningkatan yang cukup tinggi dibandingkan smartphone generasi pertamanya. Hal ini membuat Max M2 lebih bisa diandalkan dalam mengambil momen yang ada setiap harinya. Hal ini pun berlaku pada saat dalam kondisi gelap.
Harga yang ditawarkan pada Zenfone Max M2 memang cukup mahal. Untuk versi 3/32 GB, ASUS menjualnya dengan harga Rp. 2.299.000. Untuk versi 4/64 GB dijual dengan harga 2.699.000. Tentunya harga ini lebih tinggi dari Zenfone Max Pro M1. Namun, Anda akan mendapatkan kinerja kamera yang jauh lebih baik dengan kinerja komputasi yang sedikit lebih pelan. Mana yang akan Anda pilih?
Sparks
- Kamera cukup baik
- Kinerja cukup kencang
- baterai besar
- dapat diperbarui ke Android P
- Daya hidup lebih lama
Slacks
- Harga sedikit tinggi
- Tanpa pelindung layar
- Desain seperti generasi sebelumnya