Dark
Light

[Review] ASUS ZenBook S UX392, Laptopnya Seorang Bos

3 mins read
October 28, 2019

Sejak tiba di DailySocial beberapa minggu yang lalu, saya belum pernah sekalipun mengajak jalan laptop ASUS ZenBook S UX392. Meskipun dimensi laptop ini super compact, ringan, dan praktis dibawa bepergian.

Alasannya karena harganya yang tergolong cukup fantastis, mencapai Rp30.999.000. Jujur saja, saya agak ngeri bila harus mengajaknya bolak balik Jakarta-Bogor naik commuter line yang berjejal-jejalan sampai di ujung pintu.

Langsung saja deh, kita ulik lebih dalam apa yang ditawarkan olehnya. Berikut review ASUS ZenBook S UX392 selengkapnya, spesifikasi menurut CPU-Z dan GPU-Z sebagai berikut:

Laptop dengan Notch

Bukan notch seperti yang ada di smartphone, desain notch pada laptop ini berbeda. Bentuknya mirip notch iPhone tapi terbalik, menonjol keluar dan bukan ke dalam layar sehingga tidak mengganggu sajian konten.

Pertama kali lihat sebelum laptop ini dirilis, rasanya agak aneh dan lucu sih. Menurut saya, ASUS cukup berani karena kalau komposisi dan penempatannya tidak seimbang bisa saja menurunkan nilai estetika.

PSX_20191028_175914

Ternyata bentuk notch yang memanjang ini tidak hanya menyediakan ruang untuk menempatkan webcam, tapi juga memudahkan kita membuka ZenBook S13 dengan satu tangan. Ya, bisa dibuka dengan hanya satu tangan.

Layar berukuran 13,9 incinya dikemas dalam desain NanoEdge display dengan bezel sangat tipis, sisi sampingnya hanya 2,5mm dan sisi atasnya 3,6mm. Menggunakan panel LED-backlit IPS, beresolusi Full HD (1920×1080 piksel) dengan dukungan 100 persen sRGB color gamut, brightness 400 nit, dan wide view technology 178 derajat.

PSX_20191028_181927

Berasa ada yang kurang? Ya, layarnya belum menginjak resolusi 4K dan bukan touchscreen. Perlu saya tekankan juga, ZenBook S UX392 ini memiliki desain classic – bukan convertible 2-in-1 yang engselnya bisa diputar 360 derajat.

Jangan protes dulu, lini laptop premium ASUS ZenBook memang terbagi dalam beberapa seri. Dari ZenBook saja, ZenBook Flip, ZenBook Pro, ZenBook S, dan ZenBook Classic. Jadi, tinggal sesuaikan saja dengan kebutuhan. Misalnya, kalau butuh layar 4K bisa beralih ke ZenBook Pro series dan kalau cari desain convertible tersedia di ZenBook Flip series.

Bagaimana dengan ZenBook S series? Bisa dibilang merupakan laptop ultra thin premium dengan desain classic. Target market dari ZenBook S UX392 sendiri ialah kalangan pebisnis di level executive atau manager yang kerap bepergian dinas.

Dimensi Ramping dan Modern

PSX_20191028_180359

Untuk laptop dengan layar 13,9 inci, ukuran ZenBook S UX392 ini benar-benar sangat ringkas. Dimensinya 31.6×19.5×1.29cm dengan bobot hanya 1,1kg, jelas ini sangat nyaman dibawa bepergian dinas maupun traveling.

Saat disentuh, kontruksi body ZenBook S UX392 terasa padat. Sebagian besar terbuat dari material aluminium yang diproses menggunakan teknik CNC milling. Layout desain yang minimalis dan balutan warna utopia blue menyuguhkan kesan berkelas, ramping, dan modern.

Ketika laptop di buka, engsel akan secara otomatis mengangkat bagian keyboard laptop. Ada tiga kelebihan desain Ergolift ini, pertama memberikan posisi mengetik yang lebih nyaman, sistem pendingin lebih efisien, dan membuat bezel bawah layar yang tipis menjadi tampak lebih tipis.

Keyboard ASUS ZenBook S UX392 menggunakan layout tenkeyless dengan key travel sejauh 1,4mm, dan dilengkapi dengan full-size backlit. Di pojok kanan atas touchpad bisa ditemui fingerprint sensor, penempatannya cukup cermat meskipun mungkin sedikit mengganggu

Bagaimana dengan kelengkapan konektivitasnya? Laptop ini punya dua port USB 3.1 Gen 2 Type-C di sebelah kiri, tapi satu digunakan untuk pengisian daya dan sudah mendukung fast charging. Di bawahnya ada slot microSD card reader, bukan SD card. Sementara, di sebelah kanan terdapat satu port USB 3.1 Gen 2 Type-A, audio combo jack, dan lampu indikator baterai.

Konektivitasnya cukup lengkap, sayangnya ASUS tidak membekali port yang mendukung Thunderbolt 3, Anda mungkin harus membeli docking station terpisah untuk memperluas konektivitas termasuk port USB tambahan dan SD card reader.

Hardware dan Performa

PSX_20191028_182044

Bicara performa, unit ZenBook S UX392 yang saya review ditenagai prosesor Intel Core i7-8565U masih di generasi ke-8. Entah kenapa ASUS agak lambat, di lini laptop gaming ROG mereka sudah datang dengan prosesor Intel generasi ke-9, tapi Intel sudah punya generasi ke-10.

Besaran RAM mencapai 16GB 2133MHz LPDDR3, penyimpanan berbasis PCIe SSD 1TB, dan punya discrete graphic NVIDIA GeForce MX150 dengan 2GB GDDR5 VRAM dan Integrated Intel HD Graphics 620.

Aktivitas standar seperti mengetik dan browsing sudah pasti ditangani dengan mudah. Tugas yang lebih berat seperti editing foto Raw di Lightroom, hingga editing video di Premiere Pro juga dikerjakan dengan baik.

Selain dimensi ringkas dan performa kencang, aspek penting lain dari sebuah laptop ‘jaman now’ ialah ketahanan baterainya. ZenBook S13 ini punya kapasitas baterai 50Wh, diklaim mampu bertahan sampai 15 jam per charge (tergantung pemakaian, dan mendukung fast charging. Di mana baterai akan terisi 60 persen dalam waktu 49 menit. Artinya, bekerja seharian di luar kantor juga tidak perlu khawatir lagi kehabisan daya dan cari-cari stop kontak.

Verdict

PSX_20191028_183148

Kalau yang dilihat hanya aspek spesifikasi, jelas harga ASUS ZenBook S UX392 yang mencapai angka Rp30.999.000 termasuk overprice. Sebaliknya laptop ini menawarkan desain classic dengan build quality premium, dimensinya sangat ringkas untuk seukuran laptop 13,9 inci, dan daya tahan baterainya panjang. Meski begitu, dapur pacunya bukan yang tercepat di kelasnya.

Lini laptop ZenBook ASUS terbagi dalam beberapa seri, masing-masing punya target market yang berbeda. Maka pastikan sesuaikan dengan budget dan kebutuhan. Nah ZenBook S UX392 ini ditujukan untuk kalangan pebisnis kelas eksekutif atau para bosPSX_20191028_175923. Jadi, sah-sah saja bila ASUS mematoknya dengan harga tinggi.

Sparks

  • Dimensinya ringkas, ringan, dan build qualty-nya sangat bagus
  • Baterai tahan lama
  • Hardware powerful dan punya discrete graphic

Slacks

  • Layar belum 4K
  • Tanpa TB3 dan SD Card Reader
  • Posisi fingerprint mengganggu
  • Belum layar sentuh
Previous Story

EA Ungkap Video Teaser Gameplay Command & Conquer Remastered

ESL Clash of Nations Bangkok 2019 - BOOM Esports
Next Story

Sengit Lawan Filipina, BOOM Esports Runner-Up di ESL Clash of Nations Bangkok 2019

Latest from Blog

Don't Miss

Review Tecno Spark 30C, Dibawah Rp1,5 Juta Fiturnya Bikin Kaget

Review Tecno Spark 30C, Dibawah Rp1,5 Juta Fiturnya Bikin Kaget

Dibanding beberapa tahun yang lalu, smartphone entry-level terbaru dengan harga
Review Logitech G915 X Lightspeed TKL

Review Keyboard Logitech G915 X Lightspeed TKL, Desain Keren Fitur Lengkap

Anda penggemar perangkat keyboard Logitech plus Anda juga adalah pengguna