16 March 2023

by Lukman Azis

Review ASUS Zenbook Pro 14 Duo OLED (UX8402ZE), Tawarkan Fleksibilitas dan Efisiensi Dengan Ruang Kerja Ekstra

ASUS Zenbook Pro 14 Duo OLED menawarkan fleksibilitas dan efisiensi yang dibutuhkan kreator dengan ruang kerja ekstra yakni ScreenPad Plus

Sudah sebulan sejak saya menggunakan ASUS Zenbook Pro 14 Duo OLED (UX8402ZE) sebagai laptop utama. Kegiatannya meliputi menulis artikel, memproduksi video, dan tugas-tugas produktivitas lainnya.

Minggu pertama terasa cukup berat, karena saya perlu waktu untuk beradaptasi dengan tata letak keyboard dan touchpad-nya yang tidak biasa. Serta, mencari tahu bagaimana cara memanfaatkan layar keduanya dengan maksimal.

Bagi yang belum kenal, Zenbook Pro 14 Duo OLED (UX8402ZE) adalah salah satu laptop terbaik dengan dua layar yang dirancang khusus untuk menunjang kebutuhan para kreator konten. Sebagai tech reviewer berbasis artikel dan video, saya pun merasa sangat cocok memakai laptop ASUS Creator Series ini.

Keunikan Zenbook Pro 14 Duo OLED adalah menawarkan fleksibilitas dengan ruang kerja ekstra berkat layar sekunder 12,7 inci yang disebut ScreenPad Plus. Dijual dengan harga Rp33.999.000, perangkat ini ditenagai Intel® Core™ i7-12700H Processor 2.3 GHz (up to 4.7 GHz, 6P+8E cores) dan chip grafis NVIDIA GeForce RTX 3050 Ti.

Cerita lengkap penggunaannya untuk pembuatan konten kreatif, simak review ASUS Zenbook Pro 14 Duo OLED (UX8402ZE) berikut ini.

Alur Kerja yang Efisien

Membuat konten video review dengan durasi 5 - 10 menit di YouTube itu pekerjaan yang kompleks. Bahkan untuk video pendek format vertikal dengan durasi sekitar satu menit di platform Instagram Reels, TikTok, dan YouTube Shorts.

Ada beberapa tahapan yang perlu dikerjakan dengan teliti, dari pra-produksi hingga distribusi. Mari ambil contoh pada review laptop berlayar ganda ini, mulai dengan membuat artikel review-nya terlebih dahulu.

Layar utama Zenbook Pro 14 Duo OLED sedikit lebih besar dari kebanyakan laptop 14 inci yang ada di pasaran, karena ukurannya 14,5 inci dan menggunakan rasio aspek lebih tinggi 16:10. Untuk multitasking yang efektif dengan tampilan aplikasi yang nyaman, saya menggunakan tata letak snap dengan dua jendela pada layar pertama dan tiga jendela berdampingan di layar kedua.

Di layar utama, saya mengetik di Google Docs lewat browser Chrome. Lalu membuka new window di sampingnya untuk membuka katalog produk Zenbook Pro 14 Duo OLED di website resmi ASUS sebagai referensi.

Di ScreenPad Plus ada tiga jendela, jendela pertama untuk menampilkan spesifikasi dan yang kedua untuk menampilkan press release. Pada jendela ketiga, saya sengaja bebaskan untuk keperluan lain saat menulis.

Setup tersebut saya simpan lewat fitur di ScreenPad Plus yang bernama task group. Dengan begitu, saya bisa melanjutkan pekerjaan pada hari selanjutnya dengan beberapa klik saja. Lewat multitasking ini, hampir semua informasi yang saya butuhkan ditampilkan di layar sehingga tidak perlu bolak-balik dan proses review berjalan efisien.

Pengalaman menggunakan ScreenPad Plus di Zenbook Pro 14 Duo OLED terasa jauh lebih nyaman. Sebab untuk mengurangi gap visual antara ScreenPad Plus dan layar utama, ASUS mendesain ulang mekanisme kemiringan untuk membuat AAS Ultra, yang sekaligus meningkatkan sistem pendinginnya.

Saat laptop dibuka, bagian belakang ScreenPad Plus akan naik hingga 20 mm, membuat sudut kemiringannya meningkat menjadi 12 derajat. Jadi, kita tak perlu terus meneruskan menundukkan kepala untuk melihat konten di layar kedua.

Kualitas ScreenPad Plus juga meningkat, berukuran 12,7 inci dengan lebar penuh dalam rasio aspek 32:10. Menggunakan panel sentuh IPS-level yang ditopang resolusi 2,8K (2880x864 piksel), punya refresh rate 120Hz, dan tingkat kecerahan hingga 500 nits. Layar ekstra ini mendukung stylus ASUS Pen 2.0 yang tersemat dalam paket penjualan dan memiliki 4.096 tingkat tekanan.

ScreenPad Plus Dengan ScreenXpert 3

Setelah draf review ASUS Zenbook Pro 14 Duo OLED kelar, langkah selanjutnya saya membuat salinan draf untuk disesuaikan menjadi script video. Dalam pembuatan script, saya menggunakan fitur ScreenPad Plus yang bernama ViewMax. Seluruh layar, baik atas maupun bawah hanya untuk menampilkan tugas mengetik script.

Untuk memudahkan navigasi, ScreenPad Plus dapat diubah menjadi touchpad. Caranya ketuk dengan tiga jari di layar kedua, tetapi fitur touchpad mode ini perlu diaktifkan terlebih dahulu di pengaturan.

ScreenPad Plus ini didukung software ScreenXpert 3, kemampuannya tidak sebatas untuk menjadi monitor eksternal. Selain ViewMax dan Touchpad mode, fitur lainnya meliputi ASUS Control Panel, App Switcher, App Navigator, Task Group, Window Flick, Quick Key, Handwriting, dan Link to MyASUS.

Layar kedua ini memang sangat bermanfaat bagi mereka yang perlu membuka banyak jendela aplikasi secara bersamaan dalam bekerja. Bukan hanya untuk kreator konten dan video editor, tetapi juga fotografer, programmer, music artist, dan streamer.

Layar Utama 14,5 Inci ASUS OLED 120Hz

Setelah script video kelar, lanjut bikin shot list, kemudian foto produk dan syuting. Tahap selanjutnya akan melibatkan layar utama, layar kedua, dan stylus yakni mengedit foto di aplikasi Lightroom Classic. Saya senang sekali mendapatkan Zenbook Pro 14 Duo OLED sudah terpasang rangkaian aplikasi kreatif Adobe Creative Cloud.

Salah satu daya tarik utama dari Zenbook Pro 14 Duo OLED adalah layar utamanya, dengan panel sentuh ASUS OLED yang berkualitas tinggi dan punya warna yang akurat guna memenuhi kebutuhan para kreator konten. Ukurannya 14,5 inci dalam rasio aspek kekinian 16:10 yang lebih tinggi dan disokong resolusi 2,8K (2880x1800 piksel).

ASUS mengemasnya dalam desain NanoEdge display dengan bezel samping tipis dan punya screen-to-body ratio di angka 93%. Tingkat kecerahannya mencapai 550 nits, refresh rate 120Hz dengan response time 0,2 ms yang membuat adegan aksi cepat terlihat mulus.

Layarnya telah mengantongi Dolby Vision, PANTONE validated, VESA DisplayHDR True Black 500, Cinema-grade DCI-P3 color gamut, TÜV Rheinland untuk emisi cahaya biru yang rendah. Lewat fitur Splendid di aplikasi MyASUS, kita dapat mengubah color gamut dari pengaturan warna asli ultra vivid, ke sRGB, DCI-P3, atau Display P3 untuk warna movie-grade.

Pengalaman mengedit foto di Lightroom Classic pun terasa memuaskan. Layar utama khusus untuk menampilkan menu develop dan layar kedua untuk menampilkan kontrol yang intuitif yang dihadirkan oleh fitur ASUS Control Panel.

Di Lightroom Classic, ASUS Control Panel menampilkan dial untuk memudahkan zoom in dan zoom out, empat tombol untuk rotate left, rotate right, loupe view, dan view before and after left/right. Sisanya adalah slider untuk pengaturan basic pencahayaan dan warna seperti contrast, highlight, exposure, shadow, black, white, saturation, clarity, tint, dan temp. Slider tersebut bisa disesuaikan dengan presisi dengan bantuan stylus.

Performa & Pengalaman Mengedit Video

Ditenagai Intel® Core™ i7-12700H Processor, berpadu dengan chip grafis NVIDIA GeForce RTX 3050 Ti, membuat Zenbook Pro 14 Duo OLED dapat menangani tugas grafis intensif seperti pengeditan video. Prosesor tersebut memiliki konfigurasi empat belas core yang terdiri dari 6 Core-P dengan kecepatan Turbo Boost hingga 4,7 GHz, 8 Core-E, 20 thread, dan TDP maksimum 45W.

Kinerjanya disokong RAM LPDDR5 16GB dan penyimpanan 512GB M.2 NVMe PCIe 4.0 Performance SSD. Baterainya berkapasitas 76 Wh yang diklaim oleh ASUS dapat bertahan hingga 9,5 jam.

Saatnya mengedit video review ASUS Zenbook Pro 14 Duo OLED di laptop ini dengan Premiere Pro, fan profile-nya saya atur ke performance mode. Project videonya disunting pada resolusi 1080p, tetapi melibatkan beberapa footage B-Roll 4K 60fps. Sejauh ini proses editing-nya berjalan dengan lancar dan rendering juga tidak memerlukan waktu yang lama.

Sebagai gambaran akan performanya, benchmarkCPU di Geekbench 6 mendapatkan nilai 2.305 poin untuk single-core dan 11.971 poin untuk multi-core. Sementara untuk benchmark GPU compute, Zenbook Pro 14 Duo OLED mencetak skor OpenCL 57.441 poin.

Demi mengeluarkan kemampuan penuh dari kombinasi yang powerful ini, Zenbook Pro 14 Duo OLED dibekali sistem pendingin ASUS IceCool Plus dan AAS Ultra untuk menjaga kinerja tinggi yang berkelanjutan, bahkan pada TDP gabungan 85 watt maksimum.

ASUS IceCool Plus menggunakan dua kipas IceBlades dengan 97 3D-curved blades dan dapat mendinginkan dua heat pipe berukuran 8 mm dari CPU dan GPU. Berkat peningkatan tinggi ruang sebesar 20 mm pada mekanisme AAS Ultra, memungkinkan aliran udara 38% lebih banyak daripada generasi sebelumnya.

Semua fitur dan pengaturan penting yang Anda butuhkan untuk mengepaskan pengaturan di Zenbook Pro 14 Duo OLED sesuai kebutuhan tersedia di software MyASUS dan ProArt Creator Hub. Di MyASUS, ada empat pengaturan utama meliputi daya & performa, audio & visual, konektivitas, dan pengaturan perangkat input.

Sedangkan pada ProArt Creator Hub, kita bisa mengatur fan profile lebih detail, lalu ada color control, worksmart, control settings, dan performance optimization. ASUS juga memiliki fitur baru bernama GlideX, sebagai solusi berbagi layar lintas perangkat dengan fitur Screen Mirror dan Screen Extend.

Desain, Keyboard, dan Touchpad ASUS ErgoSense

Sekarang kita bahas desain, Zenbook Pro 14 Duo OLED dibalut dalam warna Tech Black dan konstruksinya dari metal yang terasa premium dan profesional. Dilengkapi lapisan anti-sidik jari pada permukaan luar dan pada bagian cover menampilkan lapisan logam yang ikonik dengan logo ASUS monogram terbaru.

Ketebalan sasisnya 17,9 mm dengan bobot 1,7 kg dan bodinya mengantongi sertifikasi standar militer US MIL-STD-810H. Ukurannya masih memungkinkan membawanya bepergian dengan nyaman dan aman di dalam tas, tak perlu khawatir terhadap sedikit tekanan yang terjadi selama perjalanan.

Saat laptop dibuka, area di bawah layar yang biasanya untuk keyboard dan touchpad, sekitar setengahnya digunakan untuk ScreenPad Plus. ASUS pun mengorbankan palm rest, keyboard dipindahkan ke bawah dan touchpad digeser ke samping kanan berukuran mungil. Pada awalnya memang tidak nyaman, tetapi itu hanya masalah adaptasi dan setelah satu atau minggu maka Anda akan terbiasa.

Keyboard dan touchpad di Zenbook Pro 14 Duo OLED disebut ErgoSense, yang dirancang agar senyaman mungkin saat digunakan untuk mengetik dan mengoperasikan laptop. Harus diakui, pengalaman mengetik cepat di keyboard ErgoSense ini terasa memuaskan berkat dished key caps 0,2 mm dan key travel 1,4 mm dengan rasa taktil yang pas.

Kelengkapan konektivitasnya tersebar di tiga sisi, mulai dari sebelah kanan terdapat dua port Thunderbolt 4 USB-C dan satu port USB 3.2 Gen 2 Type-A. Port Thunderbolt 4 ini menawarkan kecepatan transfer data hingga 40 Gbps, mendukung pengisian cepat, dan tampilan eksternal 4K.

Di sebelah kiri, dapat dijumpai combo audio jack 3,5mm. Lainnya tersemat di belakang termasuk port DC-in, slot MicroSD Express 7.0, dan HDMI 2.1 TMDS. Untuk konektivitas nirkabelnya mengandalkan Wi-Fi 6E(802.11ax) (Dual band) 2*2 dan Bluetooth 5.

Webcam di Zenbook Pro 14 Duo OLED masih memakai 720p HD camera, tetapi dilengkapi teknologi ASUS 3D Noise Reduction, sensor warna, peningkatan video AI, dan fitur deteksi kehadiran AdaptiveLock. Didukung teknologi audio ASUS AI noise-canceling, seperti ClearVoice Mic yang dapat menyaring kebisingan sekitar dan ClearVoice Speaker untuk menyaring semua kebisingan sekitar selain ucapan manusia.

Verdict Review ASUS Zenbook Pro 14 Duo OLED

Secara umum, ada banyak tahapan yang perlu dikerjakan dengan teliti dalam pembuatan konten kreatif. Bagi saya, hal yang terpenting adalah efisiensi dan menikmati proses produksinya. Di Zenbook Pro 14 Duo OLED, tugas-tugas tersebut dapat dikerjakan dengan lebih nyaman.

Menurut saya, ASUS berhasil menyuguhkan laptop layar ganda ringkas yang dapat memberikan fleksibilitas yang dibutuhkan oleh kreator konten. Berkat ruang kerja yang luas dan peningkatan kemampuan ScreenPad Plus, Zenbook Pro 14 Duo OLED dapat membantu kreator dalam berkarya dengan lebih efisien.

Aspek terpenting lainnya di laptop ASUS Creator Series ini adalah layar utama yang berkualitas tinggi dengan panel ASUS OLED 14,5 inci 2,8K 120Hz. Kinerjanya mumpuni, ditenagai Intel® Core™ i7-12700H Processor dan chip grafis NVIDIA GeForce RTX 3050 Ti.

Hal yang perlu dipertimbangkan adalah tata letak keyboard dan touchpad-nya yang tidak biasa dan kecocokan harganya yang relatif tinggi yakni Rp33.999.000. Di atas meja kerja, tanpa adanya palm rest tidak masalah karena kita bisa memundurkan posisi laptop. Namun bagi yang sering bekerja di mana saja dan kerap memangku laptop sambil mengetik mungkin Anda akan kesulitan.

Sparks

  • Punya layar kedua, ScreenPad Pad yang serbaguna
  • Dibekali stylus ASUS Pen 2.0
  • Layar utama berkualitas tinggi, 14,5 inci 2,8K 120Hz pakai panel ASUS OLED
  • Ditenagai Intel® Core™ i7-12700H Processor 2.3 GHz (up to 4.7 GHz, 6P+8E cores)
  • Chip grafis NVIDIA GeForce RTX 3050 Ti
  • Dapat akses gratis rangkaian aplikasi kreatif Adobe Creative Cloud selama tiga bulan

Slacks

  • Tata letak keyboard dan touchpad yang tidak biasa, tanpa palm rest
  • Harga relatif tinggi, mencapai Rp33.999.000