Dark
Light

[Review] ASUS ZenBook Flip 13 UX363, PAS Buat WFH

5 mins read
February 24, 2021
Review-ASUS-ZenBook-Flip-13-UX363-1
Review ASUS ZenBook Flip 13 UX363 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Beberapa minggu lalu, saya kedatangan ASUS ZenBook Flip 13 UX363. Satu dari tiga laptop ZenBook teranyar model 2021 yang baru saja dirilis oleh ASUS Indonesia bersama dengan ZenBook S UX393 dan ZenBook Flip S UX371.

Posisi ZenBook Flip 13 UX363 masuk dalam kategori laptop premium ultra thin dengan keunggulan desain convertible 2-in-1. Artinya, laptop ini menawarkan mobilitas sekaligus fleksibilitas, bekerja di rumah tidak harus diam di atas meja kerja.

Sejalan dengan pergeseran kebiasaan baru, ASUS melengkapinya dengan fitur-fitur yang dirancang untuk menunjang produktivitas work from home (WFH). Termasuk kualitas webcam yang ditingkatkan dan array microphone yang didukung oleh teknologi AI Noise Cancelling untuk memenuhi kebutuhan video conference.

Apakah laptop ini benar-benar mampu menjawab kebutuhan WFH? Berikut review ASUS ZenBook Flip 13 UX363 selengkapnya.

Desain

Review-ASUS-ZenBook-Flip-13-UX363-2
Mode tablet ASUS ZenBook Flip 13 UX363 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Meski lebih efisien bekerja di meja kerja, sebagai ayah dengan dua anak balita, di kondisi tertentu saya harus bekerja secara lebih fleksibel di manapun sambil memantau kegiatan anak. Di situlah letak keseruan menggunakan ZenBook Flip 13 UX363 dimulai.

Berkat engsel ErgoLift yang dapat diputar 360 derajat, perangkat convertible 2-in-1 ini menawarkan solusi multimode. Saya dapat mengubah cara penggunaan ZenBook Flip 13 UX363 dengan memutar engsel sesuai skenario pemakaian dan empat mode yang bisa digunakan termasuk laptop, tablet, serta mode stand dan tent yang cocok untuk menampilkan presentasi dan memberi pengalaman menonton film lebih baik.

Review-ASUS-ZenBook-Flip-13-UX363-3
Mode stand ASUS ZenBook Flip 13 UX363 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Pengalaman menyenangkan ini berhasil disodorkan karena bentuknya yang ringkas dan ringan. Ketebalan bodinya hanya 11,9 mm dan bobotnya 1,3 kg saja, tetap nyaman menyangganya dengan tangan dalam jangka waktu cukup lama. Saat beralih ke mode berbeda, pergerakan engsel ErgoLift terasa halus ketika ditekuk. Kata ASUS engsel tersebut dapat bertahan hingga 20.000 kali siklus buka tutup layar.

Secara estetika, penampilan ZenBook Flip 13 UX363 sangat elegan dalam balutan warna Pine Grey. Cover bagian belakang layar hadir dengan pola ikonik ‘concentric circle‘. Build quality-nya terasa kokoh karena kontruksi bodinya sebagian besar terbuat dari material aluminium dan juga sudah memenuhi standar militer MIL-STD-810G.

Review-ASUS-ZenBook-Flip-13-UX363-4
Cover ASUS ZenBook Flip 13 UX363 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Layar

Review-ASUS-ZenBook-Flip-13-UX363-5
Layar ASUS ZenBook Flip 13 UX363 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Saat laptop dibuka, terpampang NanoEdge display 13,3 inci dengan resolusi FHD (1920×1080 piksel) dalam aspek rasio 16:9. Bezel samping kanan dan kiri layarnya sangat tipis, hanya 3,9mm dan memiliki screen-to-body ratio di angka 80%. Bezel di sisi atas sedikit lebih tebal dan mengemas 3D IR camera untuk membuka kunci laptop dengan aman.

ASUS mengatakan bahwa kualitas webcam pada ZenBook Flip 13 UX363 telah ditingkatkan dengan teknologi IR camera-tuning untuk memenuhi kebutuhan video conference. Berpadu dengan array microphone yang didukung oleh teknologi AI Noise Cancelling yang dapat mengurangi kebisingan latar belakang, kombinasi keduanya dapat membantu memperlancar komunikasi saat meeting virtual.

Sementara, bezel di sisi bawahnya terlihat cukup tebal dan memiliki deco bar dengan finishing brushed-aluminium. Dagu yang tebal tersebut sebenarnya memberikan pegangan yang lebih proper saat menggunakannya dalam mode tablet. Sedikit keluhan saya ialah pada mode tablet, bagian layar dan keyboard tidak menyatu secara klop alias agak renggang.

Yang teristimewa dan sekaligus menjadi pembeda ZenBook Flip 13 UX363 dengan generasi sebelumnya ialah panel yang digunakan berjenis OLED dan bukan lagi IPS-level. Panel OLED ini menawarkan kualitas dan akurasi warna lebih baik khususnya pada reproduksi warna hitam, serta telah mendukung fitur HDR yang tersertifikasi oleh VESA.

Ditambah tingkat reproduksi warna pada color space DCI-P3 hingga 100% dan tingkat kecerahan layar 400 nit. Serta, telah mengantongi sertifikasi TÜV Rheinland untuk flicker free dan low blue light dan sertifikasi PANTONE sehingga dipastikan dapat menunjang kebutuhan profesional kreatif seperti fotografer, komikus, atau ilustrator.

Dalam paket penjualan, terdapat stylus ASUS Pen dengan 4096 pressure level untuk membantu mengeksplorasi sisi kreatif Anda. ASUS Pen ini sangat ergonomis dan stabil untuk menggambar sketsa, menulis atau mencatat, dan membantu editing foto dengan kontrol yang lebih presisi.

Keyboard yang digunakan sudah mengadopsi desain edge-to-edge, papan ketiknya menjorok sampai ke tepi dan punya lampu latar berwarna putih. Dengan ruang ekstra tersebut, ASUS memanfaatkannya untuk menambah satu kolom tambahan di sisi kanan, meliputi tombol home, PgUp, PgDn, dan end.

Tak cuma menambah nilai estetika, format keyboard yang lebih luas dengan kombinasi key travel 1.4mm dan engsel ErgoLift yang membuat keyboard sedikit terangkat. Ukuran touchpad-nya juga luas dan dilengkapi NumberPad 2.0, fitur ini sangat membantu terutama bagi pengguna yang pekerjaannya berhubungan dengan input angka.

Konektivitas

Review-ASUS-ZenBook-Flip-13-UX363-10
Konektivitas ASUS ZenBook Flip 13 UX363 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Sebagai laptop tipis, port I/O yang dibawa oleh ZenBook Flip 13 UX363 tidaklah banyak, total hanya ada empat buah tetapi punya kecepatan transfer tinggi. Meliputi satu port USB 3.2 Gen 1 Type-A di sisi kanan, bagaimana pun tipe port USB ini masih merupakan jenis yang paling banyak digunakan.

Kemudian satu port HDMI 1.4 di sebelah kiri, kata ASUS interface peralatan audio/video digital tanpa kompresi ini merupakan salah satu fitur favorit pengguna laptop ZenBook. Lalu, ada dua port USB Type-C Thunderbolt 4 yang mendukung display dan power delivery. Port ini memiliki kecepatan maksimum mencapai 40 Gbps dan mendukung dua monitor 4K atau satu monitor 8K.

Review-ASUS-ZenBook-Flip-13-UX363-11
Konektivitas ASUS ZenBook Flip 13 UX363 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Perlu dicatat, laptop ini tidak lagi dilengkapi MicroSD card reader dan audio jack combo 3,5mm. Namun dalam paket penjualan ASUS melengkapinya dengan adapter USB-C ke audio jack.

Sementara, untuk konektivitas nirkabelnya mengandalkan Bluetooth 5 dan WiFi 6 (802.11ax) dengan fitur WiFi Smart Connect yang memungkinkan mendeteksi sinyal WiFi paling optimal yang bisa ditangkap oleh laptop ini dan juga WiFi Stabilizer yang dapat menangkap sinyal WiFi hingga jarak 225 meter.

Performa

Review-ASUS-ZenBook-Flip-13-UX363-12
Performa ASUS ZenBook Flip 13 UX363 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Ada banyak faktor yang membentuk ZenBook Flip 13 UX363 dan yang menjadi kunci utama adalah penggunaan prosesor Intel Core generasi ke-11 dengan label Intel EVO Platfrom. Artinya, laptop ini akan senantiasa sigap melakukan apa yang pengguna butuhkan, baik komputasi harian maupun tugas berat.

Unit yang saya review ditenagai oleh prosesor Intel Core i7-1165G7 dengan chip grafis terintegrasi Intel Iris Xe yang menyodorkan performa grafis mumpuni, termasuk untuk keperluan pembuatan konten kreatif seperti edit foto dan video. Serta, didukung konfigurasi memori RAM 16GB LPDDR4X dan penyimpanan 1TB M.2 NVMe PCIe 3.0 SSD. Berikut hasil benchmark-nya:

No Pengujian Skor
1 GeekBench 5 Single Core 1507
2 GeekBench 5 Multi Core 4905
3 PCMark 10 4792
4 Cinebench R20 1488
5 Cinebench R23 4368

Saya mengedit video review ZenBook Flip 13 UX363 juga di laptop ini. Meski resolusi video tersebut berada di Full HD, namun banyak footage yang saya ambil pada resolusi 4K. Proses pengeditan berjalan lancar tanpa kendala, bahkan saya memilih preview di resolusi full dan tidak menjumpai lagi, durasi video 8 menit di render kurang dari 10 menit, sangat mengesankan. Satu-satunya catatan saya terkait performa ialah kipasnya yang terdengar kencang saat berada di mode performance.

ASUS mengatakan laptop ini menggunakan sistem pendingin khusus untuk menjaga suhu laptop tetap stabil pada kisaran 65 hingga 70 derajat Celsius dalam kondisi full load. Kecepatan kipas pada laptop ini bisa diatur sesuai skenario penggunaan, ada tiga fan profile yang tersedia. Mulai dari mode performance untuk menangani tugas berat, standar untuk tugas komputasi sehari-hari, serta whisper untuk bekerja tanpa suara dengan kipas senyap dan berfokus pada daya tahan baterai.

Bicara soal baterai, sebagai laptop berlabel Intel EVO Platform tentunya dapat menemani penggunanya seharian. Baterai 67Wh ZenBook Flip 13 UX363 ini mampu bertahan 11 jam, bahkan sampai 15 jam 3 menit dalam pengujian menggunakan PCMark Battery Test pada mode Modern Office dan didukung fast charging yang dapat terisi 60% dalam waktu 49 menit.

Verdict

Review-ASUS-ZenBook-Flip-13-UX363-13
Review ASUS ZenBook Flip 13 UX363 | Photo by Lukman Azis

Di masa pandemi saat ini, saya sangat bergantung pada laptop agar dapat bekerja dengan produktif di rumah dan pengalaman menggunakan laptop tipis convertible 2-in-1 terbaru dari ASUS sangatlah menyenangkan. Fleksibilitas yang dikombinasi panel OLED dan dukungan stylus ASUS Pen mampu mendorong kreativitas saya dalam bekerja dan pembuatan konten.

Label Intel EVO Platform benar-benar sesuatu, menyodorkan pengalaman premium menggunakan laptop, ZenBook Flip 13 UX363 selalu siap digunakan kapan saja. Fitur WFH seperti kualitas webcam yang ditingkatkan dan teknologi AI Noise Cancelling untuk video conference juga menjadi nilai tambah yang sangat penting.

Untuk harga, ASUS ZenBook Flip 13 UX363 dijual mulai dari Rp18.299.000 untuk varian prosesor Intel Core i5-1135G7 dengan RAM 8GB dan penyimpanan SSD 512GB. Sementara, versi Intel Core i7-1165G7 dengan RAM 16GB dan penyimpanan SSD 1TB dijual Rp22.999.000.

Sparks

  • Tawarkan fleksibilitas dengan desain convertible 2-in-1 
  • Menggunakan panel OLED
  • Prosesor Intel Core generasi ke-11 dan berlabel Intel Evo Platfrom
  • Dibekali fitur WFH, kualitas webcam meningkat dengan AI Noise-Canceling

Slacks

  • Tidak ada jack 3,5mm dan tanpa slot microSD
  • Agak renggang di mode tablet

 

Lukman Azis

Penikmat fotografi, eksplorasi gadget untuk berkreasi. Mengasah produksi video secara rutin. Temui di Tiktok @lukman.tech.

Previous Story

Dua Smartwatch Samsung Ini Akhirnya Dapat Mengukur Tekanan Darah dan EKG

Next Story

Makin Banyak Mechanical Keyboard dari Brand Lokal, Apa Saja Pilihannya?

Latest from Blog

Don't Miss

ASUS-ROG-Phone-9-dan-9-Pro-Ditenagai-Snapdragon-8-Elite,-Ini-Peningkatannya

ASUS ROG Phone 9 Diperkenalkan dengan Snapdragon 8 Elite, Ini Peningkatannya

ASUS ROG Phone telah menjadi simbol smartphone gaming selama bertahun-tahun.
Review Vivo V40 Lite 4G, Paling Murah Tetap Premium

Review Vivo V40 Lite 4G, Paling Murah Tetap Premium

Smartphone Vivo V40 Series terbaru yang masuk Indonesia ada tiga