Beberapa tahun yang lalu kita mungkin tidak pernah membayangkan bahwa sebagai produsen PC dan komponen, Asus kini juga telah menjadi nama yang disegani di lini mobile device. Produk-produk mereka memang belum selaris dan seterkenal para kompetitornya, tapi Asus memiliki strategi yang pintar dalam memasuki pasar.
Hampir semua produk mobile device Asus yang ada sekarang merupakan perangkat ekonomis dengan hardware mumpuni. Hingga kini belum ada dari device mereka yang dibanderol terlalu mahal. Karena hal itu juga, seri Zenfone yang baru diluncurkan beberapa bulan lalu laris manis di Indonesia – dan hingga sekarang konsumen masih memburunya.
Walaupun Zenfone menjadi kebanggaan tersendiri untuk mereka, gempuran Asus terhadap area budget device terus berlanjut. Tablet Fonepad yang diperkenalkan tahun lalu mengejutkan kita dengan tingkat performa tinggi (berkat prosesor Intel Atom) dan baterai yang awet, ditawarkan dengan harga bersaing. Dahulu, Google memilih Asus untuk meracik Nexus 7 – tablet yang mendapatkan beberapa penghargaan sebagai produk terbaik di tahun 2012.
Dan kini sang penerusnya, Asus Fonepad 7, hadir di nusantara. Di dalamnya, Asus menambatkan rangkaian hardware yang lebih canggih dan menekan harganya semurah mungkin. Tapi apakah dengan begitu Fonepad 7 layak mewarisi mahkota sang pendahulu, atau malah masuk dalam kategori gadget standar yang mudah terlupakan?
Design & looks
Asus Fonepad 7 ME175CG FE170CG dibungkus dalam packaging yang sangat simple. Dengan melihatnya sekilas, Anda mungkin akan melewatkan info warna unit yang Asus tempatkan di bagian samping. Unit review yang saya dapatkan memiliki bagian punggung berwarna biru muda. Perangkat ini disertai sebuah charger, kartu garansi, buku panduan, serta bundel kartu Mentari dari Indosat.
Info menarik: Asus X550DP Adalah Notebook Gaming Budget Bertenaga Chip AMD APU A10
Tablet ini memiliki desain unibody dengan frame yang ramping di bagian sisi panjangnya. Hal tersebut dimaksudkan agar Fonepad 7 bisa dioperasikan dengan satu tangan. Tapi pada bagian atas dan bawah, frame terlihat lebih lebar dari yang seharusnya. Untuk bagian belakang, sang produsen asal Taiwan ini memanfaatkan material plastik bertekstur yang terasa kesat saat Anda memegangnya.
Asus memanfaatkan coating anti-sidik jari (smudge resistance) sebagai pelindung layar 7-inci yang diusung tablet tersebut. Sayangnya Fonepad 7 ini tidak diproteksi oleh lapisan Gorilla Glass. Fonepad 7 memiliki speaker di bagian atas dipadu chip SonicMaster (kita akan bahas lebih detail nanti). Untuk mengakses dua buah slot kartu SIM dan microSD, Anda hanya perlu membuka penutup di samping kiri atas device.
Kesan pertama yang saya dapatkan saat pertama kali melihatnya adalah tablet ini tampak bulky dan kokoh, dengan dimensi 192x110x10,7 milimeter dan bobot 290 gram. Tapi karena kombinasi material yang sederhana dan straight-forward, ditambah logo Asus yang tertanam di punggungnya, Fonepad 7 sama sekali tidak terlihat murahan.
Fonead 7 mungkin tidak seelegan dan seeksklusif beberapa tablet milik rival yang dibanderol lebih mahal (dan warna biru muda cerah mungkin bukanlah favorit banyak orang), tapi dengan pendekatan ini Asus Fonepad 7 malah memberikan kesan playful dan fashionable.
Hardware & performance
Membahas tema ‘playful‘, Asus memastikan agar tablet ini bisa mendukung berbagai aplikasi dan game. Perangkat ini mungkin bukanlah tablet yang ditenagai chip grafis Tegra K1, tapi dengan kombinasi prosesor dual-core Intel Atom Z2520 berkecepatan 1.2 GHz, GPU PowerVR dan RAM sebesar 1GB di dalamnya, Fonepad 7 dengan mudah menjalankan permainan-permainan yang paling menuntut performa grafis.
Saya menjajal Fonepad 7 dengan game-game seperti Asphalt 8: Airborne, Mushboom, Hungry Shark Evo hingga yang berat seperti Dead on Arrival 2 (direkomendasikan untuk dimainkan dengan Nvidia Tegra) dan Real Racing 3. Semuanya berjalan dengan mulus di layar 190 ppi beresolusi 1024×600 Fonepad 7 yang tajam dan cerah. Layar LCD IPS ini memiliki kualitas yang sama seperti Asus Fonepad.
Tapi berbeda dari pendahulunya, Fonepad 7 sudah berjalan di platform Android 4.3 Jelly Bean, dan diklaim upgradable ke 4.4.2 KitKat (walau belum ada info lebih lanjut). Fonepad 7 memiliki interface Zen UI yang simpel dan intuitif, sama seperti seri Zenfone.
Memori internal di dalamnya disajikan dengan kapasitas 8GB dan bisa Anda perluas via microSD hingga 32GB. Dari informasi di internet, Asus memberikan tiga buah pilihan penyimpanan: 8GB, 16GB dan 32GB. Sayangnya saya belum tahu versi mana saja yang tersedia di Indonesia.
Bagi saya masalah terbesar yang Asus Fonepad 7 miliki adalah perangkat ini sangat mudah sekali panas. Bahkan untuk menonton video singkat atau menikmati app 9GAG, panas akan terakumulasi di bagian atas device. Suatu saat saya bermain Hungry Shark selama satu jam lebih, dan Fonepad 7 menghasilkan panas yang mengkhawatirkan.
Walau begitu, Fonepad 7 mempunyai performa baterai 3950 mAh yang sangat baik. Dengan pemakaian intens, perangkat ini dapat bertahan kurang lebih selama sembilan jam – hingga dua hari untuk penggunaan standar. Dengan fitur Smart Saving, Fonepad 7 mewariskan kemampuan baterai Asus Fonepad.
Info menarik: [Review] Asus ZenFone 5
Camera
Tak seperti Zenfone 5 dan 6, kamera bukanlah bagian terkuat dari Fonepad 7. Saya merasa kamera di perangkat ini hanya hadir sebagai sebuah keharusan. Walaupun Anda bisa mengabadikan video HD 720p dengan kamera utama, sensor 2-megapixel-nya tidak terlalu baik saat mengambil foto di kondisi temaram. Hasil gambar tampak grainy dan penuh dengan noise.
Lalu kamera sekundernya juga hanya dirancang untuk video chat sensor 1.2-megapixel beresolusi 720p berkualitas VGA.
Miscellaneous
Seperti yang sedikit dibahas, Asus membenamkan fitur SonicMaster ke dalam tablet tujuh-inci ini. Teknologi tersebut biasanya diusung dalam notebook untuk menghasilkan audio yang kaya, lembut, dan detail – dioptimalisasi untuk speaker-speaker besar hingga hi-fi, juga untuk penggunaan profesional. Alhasil, Fonepad 7 mempunyai kualitas suara yang sangat baik di kelas tablet budget – walaupun menggunakan sebuah speaker saja.
Selain fitur dual-SIM berkemampuan telepon dan pesan singkat via jaringan 3G (untuk model ME175CG FE170CG, versi LTE-nya memiliki kode ME372CL ), Asus Fonepad 7 dilengkapi dengan konektivitas Wi-Fi, Bluetooth (3.0), GPS, slot audio 3,5 milimeter dan slot micro USB.
Conclusion
Dengan tren yang kian bergerak ke perangkat 5-inci, keberadaan tablet di pasar mobile mulai goyah. Walaupun sebuah tablet dilengkapi dengan fitur sangat lengkap, khalayak masih melihatnya sebagai perangkat sekunder yang digunakan untuk mengakses aplikasi, browsing internet, sosial media, gaming casual, hingga membaca eBook. Produk mobile berlayar lebar memang tidak sepraktis dan sefleksibel smartphone.
Bahkan dengan fitur telefoni sekalipun, hanya orang-orang ‘spesial’ saja yang menggunakan tablet untuk melakukan atau menerima panggilan telepon sehari-hari.
Tablet seperti Asus Fonepad 7 mungkin bukanlah perangkat yang akan menarik hati semua orang. Tapi perangkat ini mempunyai hal yang membuatnya unggul: seluruh performa dan kelengkapan fitur disuguhkan dalam harga yang terjangkau, hanya Rp 1,599 juta. Jika saat ini Anda sedang mencari tablet berukuran tujuh-inci berkualitas, Fonepad 7 sudah seharusnya menjadi pertimbangan.
(EDIT: Terdapat kesalahan penulisan model. Sebelumnya tertulis ME175CG, model terbaru ini seharusnya FE170CG)
Sy pgguna Asus fonpad7,msalah sy file mnger tdk tsusun dgn baik!
Selalu sgt diminta kemaskini apps oleh itu terpaksa habiskan jumlah data yg ada!dlm sy bjimat mggunakan data,tiba2 terpaksa hbis kn untuk mlncarkan apps yg perlu dikemas ini !
Kadang2 mau aje sy campakkan tablet ni dr tpt tggi !TENSION BTOLL
adakh ini msalah pd tablet @ ada apps yg perlu di dnload bg mgurukan hal ini.tkasih