Dark
Light

[Review] Asus Fonepad (Updated)

2 mins read
November 7, 2013

[Koreksi liat bagian bawah artikel] Awalnya saya cukup kebingungan mengingat nama produk ini: Asus sebelumnya telah mencoba menghadirkan sebuah hybrid smartphone dan tablet dengan PadFone mereka. Jadi saat pertama kali saya mendengar tentang Fonepad, saya kira mereka adalah produk yang tidak jauh berbeda. Tapi tentu saja mereka berbeda, Fonepad adalah tablet tujuh-inci sejati yang diluncurkan untuk bertanding dengan pasar ‘tablet mini’.

Kita akan memulai pembahasan dari bagian terluarnya lebih dahulu. Pada pandangan pertama, Asus Fonepad memang tampak biasa dengan fraˆme plastik berwarna hitam yang mengelilingi layar. Namun saat Anda balik, Anda akan diberikan pemandangan body brushed aluminium yang tampak cukup mewah.

Di bagian bawah terdapat slot micro USB dan jack headphone 3,5mm, kemudian di lengkungan sebelah kanan atas Anda mendapatkan dua tombol dengan dengan fungsi berbeda. Build quality-nya cukup baik, material aluminiumnya memberikan kesan kokoh.

Asus Fonepad 03

Asus tampaknya mencoba membuat desain Fonepad sesederhana mungkin. Dengan menarik bagian karet di bagian belakang, Anda bisa mengekspansi penyimpanan via MicroSD hingga 32GB dan juga menambatkan SIM card di dalamnya. Betul sekali, seperti fitur yang juga ada di PadPhone, Fonepad memiliki kemampuan telefoni.

Tentu saja walaupun Anda bisa melakukan panggilan telepon dengan Fonepad, saya tidak menyarankan Anda menggunakannya tanpa headphone atau headset tambahan. Yang pertama, Fonepad bukanlah device yang kecil. Ia memiliki dimensi 196x120x10mm dengan berat 340 gram. Jangankan untuk menelpon, bahkan Anda sama sekali tidak bisa menyelipkan Fonepad di dalam kantong. Menelepon dengan Fonepad berarti Anda harus menggunakan kedua tangan dan menempelkannya di telinga – sangat tidak enak dilihat.

Asus Fonepad 02

Namun dengan kemampuan 3G, maka Anda tidak harus menggantungkan hidup pada hotspot Wi-Fi semata. Itu membuat Asus Fonepad cukup pas digunakan di Indonesia. Walau begitu, kemampuan Wi-Fi tablet ini juga baik, saya menjajalnya dari ruangan kamar penuh beton di jarak yang cukup jauh dari hotsˆpot – namun saya tetap dapat browsing tanpa masalah.

Layar IPS tujuh-inci dengan rasio 16:9 berjalan di resolusi 1280×800 cukup cerah dan tajam, ia akan menjadi jendela Anda dalam browsing dan juga menikmati berbagai aplikasi Android. Sayang fitur auto-brightness-nya terlalu sensitif, bahkan saya terpaksa harus memaksimalkan tingkat kecerahan saat ingin mengambil gambar untuk meminimalisir bayangan – padahal saya melakukannya di ruangan setengah tertutup.

Asus Fonepad 04

Asus Fonepad berjalan di platform Android 4.1 Jelly Bean – tertinggal satu versi di belakang produk-produk sejenis, namun ia dipersenjatai 1GB RAM, GPU PowerVR SGX540 dan Intel Atom Z2420 berkecepatan 1,2GHz. Pendahulu prosesor ini digunakan untuk mentenagai banyak produk netbook. Ia cukup baik untuk menjalankan Real Racing 3, namun sedikit tersendat saat saya mencobanya dengan Real Steel. Bahkan setelah menginstal beberapa aplikasi, entah mengapa mengakses stiker Line terasa sangat berat.

Tablet ini memiliki kamera depan 1,2-MP yang memadai untuk melakukan video-call. Sayangnya walaupun aplikasi kamera yang lengkap dan detail, kamera belakang hanya dibekali sensor 3,15-megapixel. Saat mencoba mengabadikan satu dua foto, hasil gambar tampak sangat grainy, bahkan di siang hari di ruang semi-terbuka.

Aplikasi eksklusif di dalamnya cukup memuaskan. Anda mendapatkan Asus Story untuk berbagi dan koleksi foto, kemudian ada Asus BuddyBuzz sebagai platform agregator sosial media. BuddyBuzz tersaji sebagai widget besar di homescreen, dimana ia mengumpulkan update baik foto, status hingga video di Twitter dan Facebook.

Bagian terbaik dari Asus Fonepad adalah perpaduan aplikasi Power Saving dan daya tahan baterai 4270mAh-nya. Itulah alasannya mengapa kemampuan auto-brightness Fonepad cukup ‘brutal’. Dengan menikmati video HD berulang-ulang dan Wi-Fi serta Bluetooth menyala, ia bisa bertahan hampir sembilan jam. Prestasi yang cukup mengagumkan. Dengan penggunaan biasa, ia bisa bertahan berhari-hari.

Asus Fonepad 01

Kesimpulan

Nilai jual yang bisa Asus Fonepad berikan adalah ia merupakan sedikit tablet yang memiliki fitur telefoni dan kemampuan baterai yang canggih dengan harga yang cukup terjangkau: Rp 2,9 juta. Tentu saja Anda bisa mendapatkan device tujuh-inci berperforma yang lebih baik darinya, apalagi dibandingkan dengan Nexus 7 yang telah keluar lebih dahulu. Tapi jika Anda pasangkan headphone, Fonepad bukan hanya berfungsi sebagai tablet, tetapi juga telepon. Itu berarti uang yang Anda keluarkan sama sekali tidak keluar sia-sia.

Silakan nikmati video unboxing-nya yang saya buat di bawah ini:

Koreksi: Sebelumnya terdapat kesalahan penyebutan pada judul. Sebelum dikoreksi artikel ini diberi judul [Review] Asus Fonepad 7, yang tepat adalah [Review] Asus Fonepad. Dua device ini memiliki ukuran dan teknologi layar yang hampir sama, tetapi desain dan spesifikasi berbeda. Terimakasih pada khurana atas koreksinya.

8 Comments

  1. meski “sangat tidak enak dilihat” waktu buat telepon, setidaknya bisa jadi opsi buat yang enggak mau bawa banyak gadget

  2. Maaf sebelumnya, anda salah tajuk. Harusnya ini REVIEW ASUS FONEPAD, bukan ASUS FONEPAD 7. ASUS FONEPAD 7 JAUH BEDA SAMA ASUS FONEPAD.

  3. Terimakasih buat koreksinya bro Khurana. Tadi saya sempet tanya-tanya lagi sama representasi Asus dan ternyata yang benar itu Asus Fonepad. Lucunya, dua device ini punya layar yang hampir benar-benar sama, walaupun Asus Fonepad 7 itu speknya sedikit lebih kuat. Maaf atas kekeliruannya.

  4. kayaknya infonya ga bener nih gan…fonepad ane batre boros banget…padahal abis diganti di asus centre..kondisi sinyal dimatiin aja dalam waktu beberapa jam bisa ngurang 40-50%…atau ada masalah am punya ane ya?tapi itu baru di servis sama asusnya…

  5. Saya beli asus fonepad dan baru saya pakai sekitar 2 minggu-an. Tampilan fisik cukup baik.Layar jernih (hasil antutu test : score 9162 , screen 213 dpi. Putar youtube hampir selalu lag. Dan yang paling mengecewakan, batterry berkurang terus walaupun device dalam kondisi dimatikan. Malam di charge penuh kemudian charger saya lepas, pagi dinyalakan batterry tinggal 60 %. Harus segera dirawat ke asus service centre nih ….hehehe….

  6. Saya baru beli asus fonepad ME371MG 1bln sudah tdk bisa di charger..cuma muncul tanda petir.knapa ya.?solusinya gmn??

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

NASA: Tiap Satu Dari Lima Bintang Memiliki Planet yang ‘Mendukung Kehidupan’

Next Story

Tombol ‘Jempol’ Facebook Punya Tampilan Baru

Latest from Blog

Don't Miss

Review Kingston NV3

Kingston NV3, NVMe SSD Kencang, Bisa Buat Banyak Aktivitas Termasuk Ponsel

Kebutuhan akan ruang penyimpanan di era konten saat ini semakin

Review Legion Pro 5i 16IRX9, Tangguh dengan Desain Minimalis Tetapi Tetap ‘Kekar’

Lenovo punya segmen laptop untuk gaming, termasuk juga untuk gaming