25 June 2018

by Bambang Winarso

[Review App] PixelLab, Aplikasi Edit Foto dan Teks yang Cocok untuk Meme atau Cover

Mayoritas fitur di PixelLab memang yang dibutuhkan oleh pengguna

Gambar, baik dalam bentuk foto, lukisan atau ilustrasi disebut mampu menyampaikan banyak hal ketimbang barisan kata-kata yang kerap tak dipahami orang. Pun demikian, setiap individu mempunyai penilaian yang berbeda untuk sebuah gambar atau foto.

Maka, kemudian hadirlah aplikasi edit foto seperti Photoshop dan Corel Draw untuk memastikan tak ada cela di dalam foto dan membuat hasil jepretan makin terlihat mengesankan. Makin berkembang, kini muncul juga aplikasi edit foto yang dikombinasikan dengan teks yang lebih ringkas menggunakan perangkat ponsel pintar, salah satunya adalah aplikasi PixelLab.

Aplikasi inilah yang akan menjadi bahan ulasan kami pekan ini. Bagi yang ketinggalan, sebelumnya Dailysocial juga sudah pernah me-review beberapa aplikasi, misalnya LemoCam dan Ace Browser.

Deskripsi

PixelLab adalah sebuah aplikasi edit foto sederhana yang berfokus pada kombinasi foto dan teks, bisa foto saja, foto dihiasi teks atau teks saja. Berdasarkan penelusuran Dailysocial, PixelLab hanya tersedia di platform Android. Dan pengembangnya, Imagin Studio tampaknya belum mempunyai web perusahaan yang menandakan bahwa developer ini masih dalam tahap pengembangan diri.

Aplikasi PixelLab sendiri sudah diunduh lebih dari 5 juta kali dengan rating rata-rata 4,6 dari 5 bintan. Aplikasi terakhir kali diperbarui pada bulan Desember tahun 2017 lalu. Ukuran berkasnya cukup ringkas untuk diunduh, hanya sebesar 17MB.

Interface

Sekarang mari kita langsung masuk ke inti pembahasan di-review ini. Yang pertama, kita akan membahas soal sisi interface atau penampilan aplikasi secara visual, tentang apa yang terlihat oleh mata di bagian utamanya.

Tampak depan, PixelLab tak bertele-tela tapi langsung ke fungsi utamanya. Jadi, jika Anda membuka PixelLab untuk pertama kalinya, Anda akan langsung menjumpai sebuah kanvas default dan sebuah objek text dengan label New Text.

 

Menu-menu utama terletak di dua tempat, di atas dan di bawah. Kita bahas yang bagian atas terlebih dahulu. Di bagian ini, terdapat dua baris menu yang diwakilkan oleh beberapa ikon shortcut, antara lain shortcut plus (+), ikon disk untuk menyimpan, ikon berbagi, kutipan dan tiga titik horizontal yang memuat sejumlah menu ekstra. Tak ada border untuk memisahkan setiap ikon, jadi semestinya Anda tak akan kesulitan untuk memahami fungsi masing-masing shortcut. Namun dari sisi visual, konfigurasi ikon yang terlalu padat ini terlihat canggung dan kaku.

Di bawah kanvas utama terdapat beberapa buah pilihan template yang bisa digeser untuk pilihan lainnya. Sayangnya, template yang ditawarkan hanya berjumlah 14 dan menurut saya desainnya masih kurang menarik.

Kemudian di bagian paling bawah ada lima buah menu utama lainnya yang diwakilkan kembali oleh ikon. Masing-masing kegunaan shortcut, nanti akan kita bahas di sub Fitur.

Secara umum, interface PixelLab terkesan kaku dan kurang menarik. Namun bagi yang kurang suka dengan hal-hal yang rumit, PixelLab jelas mampu memberikan kebutuhan itu. Apalagi, dari sisi fungsionalitas, PixelLab terasa efektif dan efisien, langsung ke fungsi utamanya ketimbang bertele-tele dengan berbagai menu, banner dan border.

Fitur

Sebagai sebuah aplikasi yang sebenarnya cukup sederhana, PixelLab mempunyai fitur yang sangat banyak dan tepat guna. Saya bilang tepat guna karena hampir semua fitur yang disediakan memanglah fitur dibutuhkan oleh pengguna, bukan fitur formalitas yang sebatas ada tapi tak mempunyai manfaat.

Modifikasi Teks

Sebagaimana konsep utamanya, teks memang mendapatkan perhatian lebih dari PixelLab. Itu sebabnya mengapa Anda akan temukan menu untuk memodifikasi teks yang lebih banyak dari objek lainnya. Di bagian kiri atas terdapat ikon pensil yang fungsinya untuk menambahkan teks baru, menyalin, mengedit, mengubah ukuran teks, memutar dan mengganti orientasi, warna dan mengubah ukuran border.

 

Kemudian di menu bagian bawah, Anda juga bisa temukan menu yang berkaitan dengan teks, bahkan jauh lebih banyak. Saking banyaknya, jika digeser Anda harus melakukannya sebanyak 3 kali geser untuk menghabiskan seluruh opsi menu yang terdapat di dalamnya. Secara pribadi saya cukup terkesan dengan totalitas pengembang dalam mempersiapkan bagian ini.

Stiker, Shape dan Menggambar

Kembali ke menu bagian atas, ketika saya sentuh tombol plus (+), muncul beberapa opsi input objek baru, misalnya stiker, shape misalnya segitiga, kubus, kotak, prisma dan lain-lain, kemudian Anda juga bisa mengunggah foto dari galeri, tanggal, teks dan lukisan tangan.

 

Objek-objek ini nantinya akan terpisah dari border yang sudah ada, jadi Anda dapat mengatur posisi, ukuran dan lain-lain secara terpisah. Modifikasi untuk objek tambahan ini tidak akan mempengaruhi objek yang ada lainnya.

Import dan Export Gambar

Untuk membantu pengguna memodifikasi gambar, PixelLab juga menyediakan fitur import dan export untuk foto dan bahkan termasuk opsi untuk import berkas plp.

 

Fitur-fitur ini diletakkan di menu utama yang bisa Anda akses dengan men-tap ikon tiga titik horisontal di bagian kanan paling atas. Secara lengkap, berikut adalah beberapa fitur yang terletak di menu utama tersebut.

  • Use Image from gallery
  • Fullscreen
  • Use image from camera
  • Export image
  • Image size
  • Contact us
  • Tutorial
  • Recover autosave
  • About dan
  • Exit

Share

 

Rasanya dewasa ini hampir semua aplikasi sudah punya tombol berbagi yang fungsinya untuk membagikan isi atau hasil kreasinya ke media sosial. Tapi, PixelLab menerapkan rancangan yang unik, di mana selain tombol berbagi, mereka juga menempatkan fitur menyimpan hasil editan ke galeri.

Edit Foto

 

Untuk urusan memodifikasi foto, PixelLab memang β€œbukan” ahlinya. Mengapa demikian? Karena fitur yang ditawarkan untuk bagian ini terbilang minimalis. Total, hanya ada 7 fitur dan itupun fitur-fitur yang terbilang standar, misalnya mengubah pewarnaan, transparansi, ukuran, crop, import dari galeri dan kamera.

Fitur Ekstra

 

Di menu paling kanan bawah, saya menemukan beberapa fitur pelengkap yang cukup berguna. Misalnya fitur rotate dan brightness yang membantu saya mendapatkan sudut pandang berbeda dari masing-masing foto editan saya. Ada juga fitur Noise yang berguna memperhalus hasil akhirnya.

Kesimpulan

PixelLab tampak sekali fokus pada fitur teks sehingga agak melupakan elemen lain yang dewasa ini justru makin diburu oleh pengguna kaula muda, yaitu edit foto. Memang benar, PixelLab punya fitur editing foto tapi saya merasa masih membutuhkan peningkatan. Akan sangat menyenangkan jika pengembang menambahkan fitur-fitur seperti efek, filter dan bokeh. Atau pengembang mau mempertimbangkan untuk mulai melirik tren selfie dengan menambahkan fitur-fitur yang khusus untuk itu.

Berkaca pada kombinasi yang ditawarkan, PixelLab sangat cocok untuk pengguna yang ingin bermain dengan teks dan efek-efeknya tanpa harus banyak mengubah elemen pada foto. Aplikasi ini juga lebih cocok untuk mereka yang gemar membuat meme, thumbnail video, cover buku, cover majalah dan novel, atau bahkan cover album pribadi.

Sparks

  • Fitur modifikasi teks yang sangat lengkap
  • Dukungan fitur teks tiga dimensi membuatnya berada di depan dari aplikasi sejenis lainnya.
  • Mendukung stiker dan lukisan tangan
  • Interface sederhana

Slacks

  • Fitur edit gambar yang terbilang minimalis
  • Sulit untuk mengubah ukuran objek secara manual langsung di kanvas
  • Adanya fitur ganda di shortcut yang berbeda, misalnya ikon pensil (atas) dan huruf A (bawah), semestinya bisa dijadikan satu sehingga barisan menu tak terkesan terlalu padat.
  • Template yang kurang kreatif
Application Information Will Show Up Here

 

Sumber gambar header uptodown.