Dark
Light

[Review App] Firefox Rocket, Cukupkah Hanya Bermodal Cepat dan Ringan?

3 mins read
October 31, 2018
Ilustrasi Interface Firefox Rocket
Ilustrasi Interface Firefox Rocket

Bersama Chrome dan Microsoft Edge, Mozilla Firefox menjadi salah satu browser paling populer di dunia. Kecepatan, keamanan dan luasnya dukungan menjadi faktor penting yang melatar-belakangi keputusan seseorang memilih browser. Mozilla juga meluncurkan berbagai versi dengan peruntukan yang berbeda, dua yang cukup unik adalah Firefox Focus dan Firefox Rocket.

Firefox Focus punya keistimewaan dalam menjaga privasi pengguna dan handal menghalau iklan-iklan yang agresif. Sedangkan Firefox Rocket lebih fokus pada kecepatan.

Saya menggunakan Firefox Rocket sejak akhir pekan lalu untuk mengenal lebih dekat dan juga merasakan sendiri performa yang digembar-gemborkan oleh Mozilla. Bahwa, Rocket diklaim mampu bekerja lebih cepat dan juga ringan untuk perangkat dengan spesifikasi minimalis. Nanti saya akan jabarkan pengalaman selama menggunakan Firefox Rocket.

Browser ini diluncurkan perdana pada bulan November 2017 dan eksklusif hanya tersedia di Indonesia. Rocket memang dirancang untuk mampu bekerja secara optimal di wilayah dengan kualitas jaringan yang rendah. Dengan demikian, Anda juga boleh berekspektasi akan kinerja Firefox Rocket di perangkat dengan spesifikasi rendah. Ukuran berkasnya saja kurang dari 3MB.

Sekarang, mari kita masuk ke bahasan utama, review Firefox Rocket.

Interface

Sejalan dengan peruntukannya, Firefox Rocket menampilkan antarmuka super sederhana tapi dengan performa yang memang sangat ringan. Di bagian terdepan, saya hanya jumpai adress bar yang sekaligus berfungsi sebagai kolom pencarian dan delapan shortcut ke situs-situs popuper seperti TribunNews, YouTube, Detik, Tokopedia, BukaLapak, dan lain-lain.

Screenshot_2018-10-24-11-08-16-865_org.mozilla.rocket

Di bagian atas tak dihuni shortcut atau tombol apapun, polos dan lugu. Kemudian di bagian bawah ada dua buah tombol salah satunya dalam kondisi tidak aktif. Sedangkan tombol tiga titik vertikal merupakan tombol panel utama yang akan menampilkan menu utama browser seperti Bookmarks, downloads, history, my shots, turbo mode, block images, clear cache, settings dan Exit.

Antarmuka sederhana tapi menarik juga ditampilkan Firefox Rocket ketika saya mengetikkan alamat situs atau kata kunci pencarian. Address bar ditonjolkan ke depan yang kemudian diapit oleh tuts keyboard dan saran kata kunci atau situs di bagian atas. Rekomendasi kata kunci yang ditampilkan muncul seiring dengan huruf yang saya ketikkan, dan menurut saya rekomendasi ini sangat membantu dan bisa jadi salah satu tambahan yang membuat Rocket terasa unik.

Screenshot_2018-10-24-11-08-34-233_org.mozilla.rocket

 

Antarmuka situs-situs yang dikunjungi melalui Firefox Rocket tak banyak berbeda dengan browser lainnya, ia mengikuti script yang digunakan oleh situs bersangkutan. Jadi, tak banyak yang akan saya bahas di bagian ini. Kita langsung masuk saja ke fitur-fitur unggulannya.

Fitur-fitur Firefox Rocket

Bookmark

Fitur ini sudah barang tentu tidak boleh absen dari sebuah browser, dan Firefox Rocket tak mau melanggar hukum wajib itu. Fitur bookmark di Firefox diletakkan di panel utama di mana untuk menambahkan bookmark, pengguna cukup menyentuh ikon bintang ketika mengakses situs tertentu.

Screenshot_2018-10-24-11-10-29-065_org.mozilla.rocket

 

History

Fitur history atau riwayat juga tersedia di Firefox Rocket. Daftar riwayat diletakkan di tempat yang berdekatan dengan bookmarks dan dihapus tanpa harus membuka panel lain, semua tersedia di satu pintu.

Screenshot_2018-10-24-11-09-29-528_org.mozilla.rocket

Screenshot

Ini jadi salah satu fitur unik yang ada di Firefox Rocket, di mana di dalam peramban Anda dapat menemukan alat untuk menangkap tampilan layar secara penuh dari atas hingga bawah.

Screenshot_2018-10-24-11-09-46-669_org.mozilla.rocket

My Shots

Berkas screenshot yang diambil tentu butuh rumah, nah Firefox membuatkan panel My Shots untuk menampung semua foto screenshot yang diambil oleh pengguna. Kumpulan screenshot ini tempatnya juga berdekatan dengan Bookmark dan history.

Turbo Mode

Meskipun Firefox Rocket sudah menjanjikan performa yang relatif lebih ringan dan cepat, mereka masih saja mencoba lebih dari itu dengan menambahkan fitur bernama Turbo Mode. Fitur ini secara agresif akan menahan konten-konten dari pihak ketiga yang barangkali lolos dari pemblokir iklan default di dalam mesin Firefox Rocket.

Screenshot_2018-10-24-11-08-27-769_org.mozilla.rocket

Fitur Turbo Mode secara default dalam kondisi mati, jadi harus diaktifkan dahulu dengan cara membuka panel utama kemudian tap Turbo Mode untuk mengaktifkannya.

Block Images

Jika masih kurang ngebut, Firefox Rocket masih punya alat bantu lain untuk Anda yaitu fitur block images. Dari namanya tak sulit untuk menangkap apa kegunaannya. Jika diakfitkan, fitur block images akan menghilangkan semua konten berjenis gambar sehingga pemuatan data di browser akan terpangkas secara signifikan.

Clear Cache

Semua smartphone berbasis Android sudah dibekali fitur pembersih cache, dan beberapa pengguna juga menggunakan aplikasi pihak ketiga untuk melakukan tugas itu. Tetapi hal itu tak menghentikan Firefox untuk membenamkan fitur clear cache yang secara khusus dirancang untuk membersihkan cache di internal Rocket.

Screenshot_2018-10-24-11-10-52-084_org.mozilla.rocket

 

Dukungan 3 Mesin Pencari

Google memang masih jadi terfavorit, tapi Firefox Rocket punya dua opsi lain yang sayangnya tak cukup seimbang dengan Google, misalnya DuckDuckGo dan Yahoo. Saya berharap ada opsi Bing atau Amazon yang relatif lebih populer ketimbang dua opsi di atas.

Incognito

Fitur penting lainnya adalah Incognito atau mode private, memungkinkan pengguna untuk menjelajah internet tanpa terdeteksi. Uniknya, ketika saya berada di mode incognito, semua panel pengaturan dan alat bantu yang saya jelaskan di atas seketika hilang, digantikan oleh tombol cari, stop dan hapus.

Screenshot_2018-10-24-11-11-55-874_org.mozilla.rocket

Pengaturan

Perambang Firefox Rocket juga mempunyai panel pengaturan atau settings yang menampung beberapa penyesuaian lanjutan, seperti pemilihan bahasa, mesin pencari default, menghapus data-data rambahan, mode turbo, opsi pengiriman data penggunaan ke pengembang, feedback, berbagi ke teman dan profil Rocket.

Kesimpulan

Sebagai peramban yang dirancang khusus untuk Indonesia, Firefox Rocket saya rasa merupakan opsi yang paling tepat bagi Anda yang mempunyai perangkat dengan resource terbatas. Kapasitasnya kurang dari 3MB dan performanya super mulus di banyak situs dengan platform yang berbeda. Dan karena ia tidak menjalankan aktivitas di belakang layar yang agresif, Rocket juga akan menghemat konsumsi data dan baterai, jauh berbeda dengan peramban lainnya. Sayang, Firefox Rocket tidak mempunyai fitur penyimpanan offline yang sangat berguna untuk pengguna yang ingin menghemat konsumsi data.

Hanya saja, kebutuhan pengguna akan browser yang lengkap dan serba bisa juga terus meningkat. Sehingga tuntutan ini akan menjadi tantangan yang berat bagi Firefox Rocket, bagaimana mereka dapat memuaskan banyak kepala dengan beragam keinginan.

Sparks

  • Super ringan, kurang dari 3MB
  • Performa sangat mulus
  • Fiturnya unik
  • Tampilan iklan jauh berkurang

Slack

  • Pilihan mesin pencari terlalu sedikit dan kurang populer
  • Tidak bisa mengedit shortcut di layar home atau menambahkan shortcut baru
  • Tidak ada fitur pencarian teks di laman situs.
  • Tidak ada fitur offline
Previous Story

Western Digital Hadirkan Hard Disk 15 TB

Next Story

Chevrolet Garap Mobil Elektrik Khusus Drag Race

Latest from Blog

Don't Miss

Review Vivo V40 Lite 4G, Paling Murah Tetap Premium

Review Vivo V40 Lite 4G, Paling Murah Tetap Premium

Smartphone Vivo V40 Series terbaru yang masuk Indonesia ada tiga
Apple-Merilis-Final-Cut-Pro-11,-Bawa-Lebih-Banyak-Fitur-AI

Apple Merilis Final Cut Pro 11, Bawa Lebih Banyak Fitur AI

Final Cut Pro X, software pengeditan video profesional yang sangat