Dark
Light

Reservasi Restoran Akan Menjadi Lebih Mudah dan Umum Dengan Hadirnya Berbagai Layanan Pendukung

2 mins read
December 2, 2013

Terlepas dari apakah masyarakat Indonesia siap atau tidak dengan layanan reservasi restaurant, kini banyak resto, bistro, atau bar di Jakarta yang kerap mengadakan acara unik untuk menarik hati pelanggannya dengan persyaratan reservasi bagi yang ingin hadir atau berpartisipasi di acara-acara tersebut. Hadirnya berbagai layanan reservasi dan ulasan restoran online akan mempercepat perubahan perilaku konsumen sejalan dengan apa yang diusung oleh para pengelola restoran.

Tak jarang restoran menyebar undangan untuk acara-acara tersebut kepada pengunjung rutinnya saat kebetulan datang makan di tempat ataupun melalui email. Selalu disertakan tulisan kecil di bawah undangan tersebut seperti kalimat, “Reservations kindly recommended” atau RSVP.  Dan memang, restoran tersebut akan mendahulukan orang-orang yang melakukan reservasi.

Tetapi harus diakui bahwa reservasi belum menjadi kelaziman bagi sebagian banyak penduduk Indonesia. Kalau hanya ingin “nongkrong”, bersama kawan yang bersifat sangat informal, biasanya pengunjung akan malas melakukan reservasi.

Di tengah kondisi ini, sepertinya banyak restoran yang terus berupaya membudayakan kebiasaan reservasi ini. Seperti banyak  yang saya perhatikan, jika memasuki  restoran, pelayan di depan dengan sopan selalu menanyakan: “sudah reservasi atau belum?”. Bisa jadi, hal ini dilakukan dengan tujuan menggiring perubahan budaya Indonesia yang tak terbiasa dengan reservasi tempat makan.

Kembali lagi kepada pengamatan saya, setelah pelayan di depan pintu menanyakan tentang reservasi, hampir dapat dipastikan kebanyakan pengunjung resto tersebut menggeleng. Namun mereka langsung menanyakan ketersediaan meja. Kalau pun tak ada, dan penuh, mereka akan dengan senang hati berkerumun di area bar, menunggu giliran. Atau jika  malas menunggu karena terlalu penuh, mereka akan dengan mudahnya pindah mencari tempat lain.

Berbeda dengan acara penting atau formal seperti pertemuan, perayaan ulang tahun, ataupun anniversary, yang merupakan acara umum untuk melakukan reservasi, sebab acaranya pasti dan jumlah orang yang datang juga hampir pasti. Kalau sekadar makan malam, meskipun itu kencan, selalu ada kemungkinan di tengah kesibukan dan macet, acara bubar jalan alias batal.

Nah, layaknya industri yang berkembang baik di Indonesia, pasti selalu menumbuhkan industri penunjang lainnya. Layanan digital yang menyediakan ulasan dan rekomendasi restoran telah lama tumbuh dan memiliki tempatnya sendiri. Kulinen, situs reservasi restoran yang telah kami perkenalkan sebelumnya, merupakan salah satu pemain baru di lingkup ini.

Selain Kulinen, ada juga Qraved, Abraresto, MakandiMana, Zomato, dan banyak layanan lainnya di dunia kuliner yang mencoba menggunakan Internet sebagai platform penyedia layanan penunjang industri ini. Dengan semakin populernya perangkat pribadi yang langsung terhubung dengan Internet, kebutuhan dan kebiasaan masyarakat pun akan berubah dengan sendirinya.

Giatnya restoran memberi prioritas bagi yang telah memesan tempat sebelumnya, tentu akan membentuk perilaku yang berbeda pada pengunjungnya dan mendorong mereka untuk terbiasa memesan terlebih dahulu. Hadirnya layanan-layanan reservasi online akan sangat membantu konsumen untuk tidak hanya reservasi tempat namun juga sebelumnya menentukan restoran tujuan karena pada umumnya layanan reservasi memberikan akses ke sejumlah restoran yang dapat menjadi alternatif.

Apakah masyarakat Indonesia akan mengadopsi perilaku tersebut dan menggunakan berbagai layanan pendukung yang tersedia secara online baru akan diketahui setelah beberapa waktu berselang. Spontanitas dalam memilih restoran masih menjadi perilaku yang dominan dan umum di negara ini. Lihat saja sejumlah restoran yang memiliki antrean pengunjung yang menunggu untuk dipanggil.

Banyaknya pusat perbelanjaan –dan dengan sendirinya restoran, kafe, bistro, dan lain sejenisnya, yang tersebar di tempat-tempat tersebut– sebenarnya lebih memudahkan perilaku spontanitas, namun bagi tempat-tempat tertentu, reservasi tampaknya akan menjadi hal yang lebih lumrah, dan dari sisi pengelola restoran, diharapkan.

Previous Story

Kulinen Hadirkan Layanan Online Reservasi Restoran

Next Story

[Now Playing] PlanetSide 2

Latest from Blog

Don't Miss

Apple-Merilis-Final-Cut-Pro-11,-Bawa-Lebih-Banyak-Fitur-AI

Apple Merilis Final Cut Pro 11, Bawa Lebih Banyak Fitur AI

Final Cut Pro X, software pengeditan video profesional yang sangat

Snack Video Punya 43 Juta Pengguna di Indonesia, Siap Ungguli para Pesaingnya

Siapa yang saat ini tidak mengakses aplikasi berbasis video pendek?