Dark
Light

Setelah Ekspansi di Tiga Negara, JavaMifi akan Fokus pada Inovasi Produk

1 min read
November 28, 2019
JavaMifi
Jajaran manajemen JavaMifi

Setelah 2019 disibukkan dengan ekspansi ke Jepang, Thailand, dan Vietnam, JavaMifi tahun depan bakal fokus pada inovasi dan produk baru. Salah satu yang dihadirkan adalah modem terbaru dengan tampilan yang lebih ringkas dengan daya tahan baterai lebih lama. Produk baru yang diluncurkan diharapkan dapat mengakomodasi masukan dari penggunanya. Meskipun telah meluncurkan modem tipe baru, modem versi lama masih terus disediakan oleh JavaMifi.

Rencana lainnya perusahaan ingin menghadirkan layanan berlangganan. Program ini menghadirkan mekanisme baru dalam proses pembayaran, yakni secara bulanan. Dinilai akan lebih efisien untuk kalangan pebisnis yang sering bepergian ke luar negeri. Pengguna juga bisa melakukan top-up untuk paket-paket yang ingin ditambahkan.

“Targetnya bukan hanya kalangan B2C saja, namun jug B2B yang kerap melakukan perjalanan bisnis ke berbagai negara memanfaatkan layanan berlangganan JavaMifi,” kata Founder JavaMifi Andintya Maris.

Modem baru JavaMifi
Modem baru JavaMifi

Meskipun sebanyak 70% market share masih didominasi oleh penyewaan mifi untuk perjalanan ke mancanegara, namun JavaMifi terus menghadirkan layanan yang relevan untuk pengguna di Indonesia. Salah satunya dengan menjalin kemitraan dengan berbagai operator telekomunikasi.

“Kami ingin membantu lebih banyak pengguna domestik untuk menggunakan layanan kami, sehingga memperlancar komunikasi saat melakukan perjalanan wisata atau bisnis di berbagai kota,” kata General Manager JavaMifi Arindro Nugroho.

Bermitra dengan Softbank

Pertengahan November lalu perusahaan telah meresmikan kerja sama strategis dengan salah satu operator seluler terbesar di Jepang, yakni SoftBank. Kerja sama ini tidak hanya memperluas jangkauan JavaMifi di Jepang, namun juga memungkinkan warga Jepang yang berkunjung ke Indonesia untuk dapat memanfaatkan layanan tersebut.

“Sebelumnya kami telah melakukan kemitraan serupa dengan Sakura. Namun dengan Softbank, mereka bersedia untuk membantu kami mempromosikan JavaMifi kepada wisatawan asal Jepang yang memiliki rencana untuk berkunjung ke Indonesia,” kata Arindro.

Saat ini JavaMifi telah memiliki sekitar satu juta pengguna. Target tahun 2020, mereka ingin mengakuisisi sekitar dua juta pengguna baru.

Disinggung apakah JavaMifi akan melakukan penggalangan dana dalam waktu dekat, disebutkan perusahaan telah mengalami pertumbuhan dan profit yang positif. Sehingga untuk penggalangan dana tidak menjadi rencana perusahaan dalam beberapa tahun ke depan. JavaMifi juga enggan untuk menyebutkan siapa perusahaan atau entitas yang mendukung jalannya bisnis perusahaan.

“Fokus kami tahun depan adalah meluncurkan produk baru, menambah tim, dan mengembangkan teknologi. Tidak ada rencana untuk penggalangan dana atau IPO dalam waktu dekat,” tutup Founder JavaMifi Suhartanto Raharjo.

Previous Story

Riot Games Bersama State Farm dan Fandom Gelar Turnamen Teamfight Tactics

Scale Up Asia 2019
Next Story

Kewirausahaan dengan Dampak Sosial-Ekonomi Jadi Fokus Endeavor di Scale Up Asia 2019

Latest from Blog

Don't Miss

Tidak Berhasil Yakinkan Regulator, Nvidia Batal Akuisisi ARM

Pada bulan September 2020, Nvidia mengumumkan rencananya untuk mengakuisisi ARM
Startup akuakultur eFishery tutup pendanaan Seri C dipimpin Temasek, SoftBank, dan Sequoia Capital India, segera ekspansi ke Thailand di tahun ini

Cerita Delapan Tahun eFishery Pelopori Startup Akuakultur di Indonesia

Kepercayaan diri eFishery yang mampu menutup pendanaan Seri C menjadi kisah