Sebagai brand smartphone populer, komitmen Apple untuk bekerja sama dengan partner lokal di seluruh dunia ditunjukkan dengan berbagai cara, salah satunya dengan membangun pusat pengembangan produk. Contohnya pada bulan Januari 2016 lalu Apple membuka iOS App Development Center pertama di Eropa yaitu di kota Naples Italia.
Jelang akhir tahun 2016 ini rencana Apple untuk membuka pusat inovasi di Indonesia telah masuk dalam tahap negosiasi final, dan dikabarkan telah diizinkan oleh pemerintah Indonesia, dalam hal ini diwakilkan oleh Kementerian Perindustrian. Seperti yang diungkapkan oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dengan dibangunnya pusat inovasi Apple di Indonesia diharapkan bisa memacu tingkat komponen lokal dan jumlah pengembang aplikasi di dalam negeri.
“Mereka sudah menyatakan komitmennya untuk membangun Innovation Center. Upaya mereka ini juga ada kaitannya dengan rencana produk Apple masuk ke Indonesia. Jadi nanti ada pengembangan software dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN),” kata Airlangga sesuai dilansir oleh Beritasatu.
Besarnya populasi penduduk di Indonesia dan tingginya penetrasi pengguna smartphone merupakan alasan utama akhirnya Apple memutuskan untuk membangun pusat inovasi di Indonesia. Nantinya pusat inovasi Apple akan dibangun di tiga lokasi di Indonesia, dan difokuskan untuk melakukan pengembangan teknologi digital terbaru, termasuk dalam pengembangan aplikasi.
“Ini hal positif karena pembangunannya akan melibatkan tiga lokasi Research and Development (R&D) di Indonesia,” kata Airlangga dalam keterangan resminya di Jakarta.
Sebelumnya Kementerian Perindustrian telah mengeluarkan Peraturan Menteri No.65 tahun 2016 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai TKDN Produk Telepon Seluler, Telepon Genggam (Handheld) dan Komputer Tablet.
Secara detail dijelaskan, regulasi tersebut mencakup tiga aspek perhitungan TKDN, yang pertama aspek manufaktur dikenakan bobot sebesar 70%, pengembangan 20% dan aplikasi 10%. Kedua untuk produk tertentu pada aspek manufaktur dikenakan bobot 10%, pengembangan 20% dan aplikasi 70%. Serta ketiga,pemenuhan TKDN melalui komitmen dan realisasi investasi.
Dalam situs resmi Apple dijelaskan peranan dari pusat inovasi nantinya untuk masing-masing negara, di antaranya adalah sebagai pusat edukasi kepada pelajar dan guru, pusat pelatihan kepada komunitas pengembang software dan aplikasi, dan diharapkan bisa menjadi peluang kerja baru.