Platform valas (valuta asing) online Wallex mengumumkan kehadirannya di Indonesia pasca memperoleh izin transfer dana dari Bank Indonesia. Ditargetkan dalam dua bulan terakhir di 2018 ini, perusahaan dapat tembus transaksi bulanan sebesar US$5 juta sampai US$10 juta.
Selain mengantongi izin dari BI, perusahaan asal Singapura ini juga telah memperoleh izin pengiriman uang dari MAS. Selanjutnya Wallex akan jadi salah satu perusahaan fintech yang menyediakan jasa transfer valas atau lebih dikenal remitansi di dua negara.
Ekspansinya ke Indonesia ini merupakan realisasi pasca merengkuh investasi yang dipimpin Beenext dan diikuti Central Capital Ventura dan Indonusa Dwitama.
Co-Founder dan COO Wallex Asia Hiroyoki Kiga mengatakan, Singapura dan Indonesia merupakan mitra berskala besar dengan perdagangan barang yang jumlahnya hampir US$28 miliar di 2016. Untuk itu Wallex Indonesia akan berfokus melayani para pelanggan UKM di berbagai sektor yang selama ini belum terlayani bank. Kalangan individu dan perusahaan besar juga bisa menggunakan jasa Wallex.
“Peluncuran Wallex secara resmi di Indonesia menandai tonggak penting bagi masa depan pertumbuhan kami. Ada beberapa inefisiensi yang ditemui ketika melakukan transaksi internasional di Indonesia. Kami ingin memangkas semua kendala tersebut dengan online yang mudah,” terangnya, Rabu (7/11).
Direktur Wallex Asia Group Triono J. Dawis menambahkan, Wallex dapat menjadi alternatif pengiriman dana di samping harus ke money changer atau ke bank. Semua layanan, mulai dari pendaftaran, KYC, membandingkan rate kurs, dan semua sistem sudah disetujui otoritas terkait, sehingga memudahkan pengguna.
“Semua data yang disimpan secara online kami pertanggungjawabkan sesuai dengan regulasi, menjadikan layanan kami lebih accountable dan transparan,” kata Triono yang juga menjabat sebagai Direktur Orori.
Wallex menawarkan kurs valas yang kompetitif dalam 30 mata uang dunia dan mengenakan biaya minimum Rp100 ribu untuk setiap pengiriman dana dalam jumlah berapapun. Dana diklaim akan sampai ke tangan penerima dalam kurun waktu 1 sampai 3 hari, tergantung negara penerima.
Target bisnis
Country Manager Wallex Indonesia Andy Putra menargetkan transaksi bulanan sebesar US$5 juta sampai US$10 juta dalam dua bulan ini. Sementara tahun depan diharapkan dapat naik dua kali lipat. Adapun target awal untuk UKM yang akan dibidik adalah 500 sampai 1.000 UKM.
“Target itu hanya dari kalangan UKM, tapi kami berharap dapat melayani hingga puluhan juta dolar AS setiap bulan karena kami bisa melayani korporasi hingga individu,” terang Andy.
Di Indonesia, Wallex bermitra dengan BCA dan BNI untuk mitra perbankannya. Sementara di Singapura dengan DBS, UOB, dan OCBC.
Untuk menggunakan jasa Wallex, pengguna tidak harus mengunduh aplikasi namun bisa mengaksesnya lewat situs. Cukup mengisi data diri, melakukan KYC, mengisi tujuan transfer, dan mentransfer dana ke rekening resmi milik Wallex.
Wallex menjamin platform-nya aman karena memiliki sistem yang bisa mendeteksi penggunaan dana. Apabila dicurigai untuk kebutuhan negatif, transaksi akan ditolak secara otomatis.