Tren virtual reality (VR) membuka peluang bagi sebuah kategori produk baru di industri videografi: kamera 360 derajat. Saya yakin semua setuju bahwa VR tidak akan ada artinya kalau tidak ada konten yang bisa dinikmati, sama dengan nasib yang dialami televisi 4K ketika menjalani debutnya dulu.
Maka dari itu, ketimbang harus menunggu studio-studio kreatif menggarap konten VR, kita juga bisa membuatnya sendiri. Yang kita butuhkan tentu saja adalah sebuah kamera yang sanggup merekam video 360 derajat dengan baik.
Oke, sekarang mari kita melirik Sphericam 2. Kamera berwujud membulat ini menjanjikan kemampuan perekaman video 360 derajat; bukan sembarang 360 derajat, tetapi dalam resolusi 4K dan kecepatan 60 fps.
Info menarik: Panono, ‘Bola Ajaib’ Pencipta Foto Panorama 360 Derajat
Sphericam 2 memiliki rangka yang terbuat dari aluminium. Dimensinya pun sangat ringkas, dengan diameter hanya 68 mm dan bobot kurang dari 400 gram; tidak jauh lebih besar ketimbang sebuah bola tenis.
Meski berfisik kecil, Sphericam 2 mengemas enam buah kamera, masing-masing terdiri dari sensor dan lensa. Keenam kamera ini akan merekam video secara bersamaan, yang pada akhirnya menghasilkan video 360 derajat dengan resolusi 4096 x 2048.
Dari sisi teknis, bit rate maksimumnya mencapai angka 2,4 gigabit per detik saat merekam dalam format Cinema DNG. Gampangnya, ukuran file video yang dihasilkan sangatlah besar. Begitu besarnya sampai-sampai Sphericam 2 mengemas 6 slot kartu microSD sekaligus.
Keenam lensanya tersebut telah disinkronisasikan sebaik mungkin. Tujuannya adalah supaya berbagai parameter exposure, seperti white balance, bisa terus dijaga secara konstan dan semuanya pun terlihat harmonis. Soal audio, terdapat empat buah mikrofon yang siap menjalankan tugasnya.
Info menarik: Hands-On Oculus Rift Crescent Bay Prototype Bersama AMD Radeon R9 Fury X
Tentu saja, video 360 derajat yang dihasilkan bisa ditonton menggunakan VR headset seperti Oculus Rift, Samsung Gear VR maupun Google Cardboard. Kalaupun Anda belum memiliki VR headset, Anda tetap bisa menikmatinya dengan bantuan aplikasi pendamping di smartphone, tablet atau PC.
Wi-Fi dan fitur streaming pun turut hadir sehingga Anda bisa membagikan maupun memonitor perekaman melalui perangkat mobile. Tentu saja, fungsi editing sederhana juga bisa diakses melalui aplikasi pendampingnya.
Mounting juga menjadi perhatian penting pada Sphericam 2. Terdapat 8 titik dimana Anda bisa menancapkan beragam aksesori, mulai dari tripod, monopod sampai magic clamp. Tak kalah menarik, terdapat pula tas ransel yang dilengkapi monopod sehingga Anda bisa berjalan selagi mengabadikan apapun yang ada di sekitar Anda.
Sphericam 2 ditenagai oleh baterai lithium-polymer berdaya 2.800 mAh. Setelah terisi penuh via port micro USB, baterai ini bisa bertahan hingga 90 menit non-stop. Sebagai catatan, Anda benar-benar memerlukan microSD berkapasitas amat besar jika ingin merekam video 4K selama itu.
Kampanye Sphericam 2 di Kickstarter saat ini masih berlangsung dan hampir menembus golnya. Pledge paling rendah yang bisa dipilih adalah $1.399 untuk satu unit Sphericam 2, plus sebuah case pelindung.