Hari ini platform penyedia reservasi budget hotel RedDoorz mengumumkan keberhasilannya dalam meraih pendanaan sebesar $1 juta (atau senilai Rp13,3 miliar) dari InnoVen Capital yang merupakan joint venture dari Temasek Holding Singapura dan Bank UOB. Ini menjadi pendanaan lanjutan setelah sebelumnya RedDoorz membukukan pendanaan seri A tahun 2016 yang dipimpin oleh Asia Investment Fund, World Bank Group dan Jungle Ventures.
Di masa awal pendiriannya, pada tahun 2015, RedDoorz juga sempat mendapatkan pra-seri A dari 500 Startup. Misi perusahaan untuk menghadirkan rangkaian akomodasi budget dengan kualitas terjaga membawa pada kepercayaan investor tersebut. Saat ini RedDoorz mengklaim telah memiliki 500 kanal budget hotel yang tersebar di wilayah Jakarta, Bali, Bandung, dan Surabaya.
“Kami bangga bekerja sama dengan InnoVen yang percaya dengan model bisnis kami karena perusahaan peminjaman modal hanya mencari perusahaan yang memiliki arus kas yang sehat dan kemampuan untuk membayar kredit. Anggaran untuk berwisata juga ikut meningkat seiring dengan pertumbuhan pendapatan per kapita dan kemampuan belanja masyarakat lokal, dan kami menjawab kebutuhan mereka dengan menyediakan akomodasi berkualitas,” tutur Founder & CEO RedDoorz Amit Saberwal.
Pendanaan tersebut akan difokuskan untuk meningkatkan pertumbuhan bisnisnya dan mematangkan brand RedDoorz di pangsa pasar Asia Tenggara. Meningkatnya peminat layanan tren online travel agency (OTA) khususnya pada segmentasi budget hotel diklaim telah membawakan RedDoorz peningkatan pendapatan hingga 12 kali lipat hingga saat ini.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Google, pasar pemesanan kamar hotel online di Asia Tenggara akan meningkat dari $6,6 miliar di 2015 ke $36,4 miliar di 2025 dengan peningkatan 19 persen setiap tahunnya.
Sebelumnya dengan nilai lebih besar, pesing langsung RedDoorz yakni NIDA Rooms juga baru saja mendapatkan pendanaan seri A sejumlah $5,6 juta ari Shanda Group dan beberapa investor Asia Tenggara lainnya. Dengan tujuan sama, pendanaan tersebut juga difokuskan untuk mematangkan kehadiran NIDA Rooms sebagai spesialis buget hotel di Indonesia dan Asia Tenggara.
Sementara para pemain lain seperti Airy Rooms, ZUzu Hotels dan Zeen Rooms juga terus mencoba mengembangkan bisnis di Indonesia. Salah satu strategi yang digalakkan ialah dengan menggandeng OTA lokal, seperti yang dilakukan oleh AiriRooms dan Traveloka. Sedangkan Zen Rooms memiliki strategi yang sedikit berbeda, yakni mencoba memfokuskan pada konsumen korporasi dan konsumen jangka panjang. Beberapa kemitraan dengan online marketplace juga sempat dijalankan oleh beberapa pemain budget hotel online di Indonesia.