Belakangan, HTC semakin fokus pada kemampuan kamera smartphone mereka, terutama di model-model high-end. Selain hardware dan sensor, beragam fitur fotografi canggih juga mereka tawarkan: burst, Photo Booth, Live Makeup. Kenapa tidak sekalian saja sang produsen handset asal Taiwan itu menciptakan kamera ‘sungguhan’?
Kabar di akhir September kemarin menunjukkan bahwa HTC menanggapi tantangan ini dengan serius. Akhirnya mereka mengumumkan sebuah produk fotografi baru, tapi disajikan dengan fungsi berbeda dari kamera smartphone. HTC Re hadir dalam bentuk menyerupai periskop (atau mungkin inhaler asma terbalik), ia adalah kamera digital untuk dipasangkan (tapi tetap bisa berjalan mandiri) ke perangkat iOS atau Android, ditujukan sebagai alternatif action camera GoPro.
Namun HTC mengingatkan, Re bukanlah produk yang ditujukan untuk kegiatan-kegiatan outdoor serta olahraga ekstrim. Ia ditargetkan ke konsumen dengan keseharian ‘normal’. Desainnya sangat minimalis, ada sebuah tombol di depan dan satu tombol lagi di bagian atas. Tidak ada viewfinder, tak ada user interface, dan tidak memiliki layar. Walaupun rancangannya tak serupa, Re mengingatkan saya pada Polaroid Cube.
Di dalamnya, Re dibekali sensor 16-megapixel berteknologi Exmor RS dari Sony yang bersembunyi di belakang lensa fixed ultra-wide angle-nya. Lensa tersebut dapat mendeteksi gambar seluas 146 derajat. Ia bisa mengabadikan gambar still, serta merekam video berkualitas 1080p di 30 frame rate per detik atau 720p di 130 frame rate per detik.
Info menarik: Polaroid Cube Hadir Sebagai Action Camera Termungil, Serbaguna dan Tahan Banting
Mengapa tadi saya menyebutkan Polaroid Cube? Alasannya ialah HTC mempunyai bentuk tak biasa. Sekilas, orang mungkin mengiranya sebagai lipstik. Tapi bentuknya ini memudahkan Re untuk diselipkan ke kantong atau mengarahkannya ke wajah Anda sendiri saat mengambil foto selfie. Body Re terbuat dari plastik gloss, mampu tahan air hingga kedalaman satu meter selama 30 menit. Ketika liburan atau bepergian, HTC Re bisa menjadi pendamping sempurna.
Menariknya lagi, Re tidak mempunyai tombol power. Ia dirancang agar langsung menyala saat Anda ambil. Beri satu tekanan singkat pada tombol di sebelah atas dan ia akan menjepret sebuah foto, tekan lebih lama dan Re akan mulai merekam video. Tombol di bawah lensa berguna untuk mengakses mode slow motion. Indikator LED menyala merah saat merekam video, serta menyala biru saat slow motion.
Sumber tenaga HTC berasal dari baterai 820mAh, mampu bertahan selama 1 jam 40 menit saat merekam video full-HD atau mengabadikan sekitar 1.200 foto. Terdapat fitur time-lapse di dalamnya dan Re juga mendukung ekspansi memori via micro SD hingga 128GB.
HTC menawarkan Re seharga US$ 200 dan berjanji mereka akan menyempurnakan software serta menyediakan lebih banyak aksesoris pendukung. Silakan pre-order di sini.
Via Techradar. review Sumber: HTC.
Koreksi: Perbaikan judul dan beberapa keterangan untuk memperjelas maksud artikel.