Dark
Light

Razer Gelar SEA Invitational Sebagai Lanjutan Kesuksesan cabang Esports di SEA Games ke-30

1 min read
May 29, 2020
Sumber: Razer Official

Dua tahun belakangan kita melihat bagaimana oesports sedikit demi sedikit mulai memasuki arena pertandingan olahraga tradisional. Tahun 2018 kita melihat esports dipertandingkan sebagai eksibisi pada Asian Games. Tahun 2019 esports malah sudah menjadi cabang bermedali pada gelaran SEA Games 2019.

Tahun ini Razer kembali menghadirkan kompetisi setingkat Asia Tenggara. Bertajuk Razer SEA Invitational 2020, kompetisi ini akan menjadi tindak lanjut dari SEA Games 2019 kemarin. Pertandingan akan diselenggarakan secara online, dimulai dari 22 Juni 2020 dengan babak puncak diadakan pada 3 – 5 Juli 2020.

Razer SEA Invitational akan menampilkan pertandingan PUBG Mobile, Dota 2, dan Mobile Legends: Bang-Bang (MLBB). Satu yang membuat Razer SEA Invitational jadi berbeda adalah kerja sama Razer dengan berbagai asosiasi esports di Asia Tenggara. Ada 10 negara di Asia Tenggara yang akan mengikuti turnamen ini, yaitu Brunei, Cambodia, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Sumber: Razer Official
Suasana Bootcamp pembekalan tim Dota 2 Asia Tenggara dari para pemain Evil Geniuses. Sumber: Razer Official

Lalu apa dampak kerja sama dengan asosiasi lokal ini? Salah satunya adalah, tim dan pemain yang bisa mengikuti pertandingan SEA Invitational hanyalah pemain yang mendaftarkan diri pada asosiasi esports di masing-masing negara saja. Walau bertajuk invitational, nantinya akan ada kualifikasi untuk masing-masing negara, yang diselenggarakan oleh asosiasi dari masing-masing negara.

“SEA Games 2019 adalah petualangan baru bagi kami semua yang ada di dalam regional Asia Tenggara, dengan Razer dan para asosiasi bekerja sama demi membawa mimpi bagi para atlet esports menjadi nyata.” Ucap David Tse Global Esports Director dari Razer dalam rilis.

“Kami berharap bisa melebarkan sayap, agar mimpi ini bisa dicapai oleh individu-individu berbakat di dalam regional SEA melalui SEA Invitational. Saya juga berharap para atlet bisa memanfaatkan kompetisi ini sebagai persiapan untuk mempertajam talenta mereka dan membiasakan diri dengan struktur serta format kompetisi layaknya SEA Games.” tandas David.

Dalam rilis juga dikatakan bahwa nantinya, akan dibentuk sebuah komite yang memberikan struktur dan juga formalisasi bagi gelaran SEA Invitational ini. 10 negara yang terlibat diundang untuk memilih representatif mereka masing-masing untuk bergabung ke dalam komite.

Indonesia di cabang esports SEA Games ke-30 berhasil mendapatkan 2 perak. Akankah prestasi tersebut terulang di Razer SEA Invitational 2020. Sumber: Mineski.net
Indonesia di cabang esports SEA Games ke-30 berhasil mendapatkan 2 perak. Akankah prestasi tersebut terulang di Razer SEA Invitational 2020. Sumber: Mineski.net

“Salah satu pelajaran terbesar dari SEA Games tahun lalu adalah, bahwa penting untuk mempertimbangkan feedback dari semua asosiasi, membawa semua pihak sejalan dengan struktur dan peraturan di dalam turnamen.” Ucap Joebert Yu, Competition Manager cabang esports di SEA Games ke-30. “Razer saat ini berada di jalur yang tepat, membuat komite untuk berbagai asosiasi esports di Asia Tenggara akan memberikan kami pijakan yang kukuh untuk menuju SEA Games 2021 nanti.”

Jika benar semua metode kualifikasi diserahkan kepada asosiasi terkait, maka kita tinggal menunggu pengumuman dari IESPA untuk gelaran SEA Invitational. Semoga atlet esports terbaik yang bisa mewakili Indonesia di Razer SEA Invitational, semoga bisa membawa pulang prestasi, dan membanggakan Indonesia.

Previous Story

Titipku, Deliveree, and Ubiklan Provides New Innovation to Facilitate Online Shopping

Next Story

Mandiri Capital Delays Four Investments Due to Pandemic

Latest from Blog

Don't Miss

Pengoptimalan-Samsung-Galaxy-A34-5G-untuk-Gaming-1

Pengoptimalan Samsung Galaxy A34 5G untuk Gaming dan Tips Push Rank Mobile Legends

4Sebagai official smartphone partner untuk kompetisi esports game Mobile Legends:

Valve Buat Regulasi Baru di CS:GO, Apa Dampaknya ke Ekosistem Esports?

Selama bertahun-tahun, Valve jarang turun tangan untuk menentukan arah perkembangan