Solusi kesehatan berbasis teknologi mulai merambah segmen mulut dan etetika gigi. Startup Rata didirikan oleh Co-Founder dan CEO drg. Edward Makmur, Co-Founder dan CSO Danny Limanto, Co-Founder dan CFO Jason Wahono, dan Co-Founder dan CMO Drg. Deviana Maria A untuk mengatasi permasalahan estetika gigi yang dibantu teknologi artificial intelligence.
Kepada DailySocial, Deviana mengungkapkan, teknologi estetika gigi yang diciptakan timnya menggunakan solusi clear aligner yang dibantu teknologi kecerdasan buatan (AI).
“Kami ingin menciptakan clear aligner yang bisa dijangkau semua orang, dan pastinya much better than using braces. Permasalahan seperti kawat gigi yang menusuk, harus datang ke klinik dental secara rutin dan mengganggu penampilan yang pada akhirnya membuat orang menjadikan permasalahan estetika gigi kebutuhan kesekian.”
Rata, startup binaan Alpha JWC Ventures, mengklaim sebagai teknologi clear aligner pertama yang hadir di Indonesia menggunakan teknologi terkini dengan harga yang terjangkau. Rata juga memberikan kesempatan konsultasi online secara gratis dan kesempatan untuk melakukan engagement langsung memanfaatkan media sosial. Sejak hadir di bulan Mei 2019 lalu, perusahaan menyebutkan sudah melayani ratusan pelanggan terutamanya di area Jabodetabek.
“Pada sisi medis, kami bersyukur mendapatkan support mentorship dari berbagai figur di bidang kedokteran gigi dan teknologi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri,” kata Deviana.
Cara kerja Rata
Melalui situs, pelanggan cukup mengisi kuisioner online mengenai kondisi gigi dan histori kesehatan gigi. Setiap kasus yang telah dievaluasi dan diterima tim dokter akan dilanjutkan ke tahap cetak gigi. Tim dokter gigi, dibantu AI, kemudian melakukan simulasi pergerakan gigi pelanggan beserta jumlah set aligner dan lamanya perawatan.
Proses edukasi, pemesanan hingga pembayaran dilakukan langsung di situs. Rata memanfaatkan media sosial untuk melakukan kegiatan pemasaran dan belum memiliki aplikasi.
“Rata menyediakan platform online, terutama melalui fitur chatting bagi pelanggan yang ingin berkonsultasi dengan dokter gigi. Selain itu, Rata telah bermitra dengan beberapa klinik yang tersebar di daerah Jabodetabek bagi pelanggan yang ingin melakukan konsultasi offline atau membutuhkan tindakan-tindakan klinis lainnya,” kata Deviana.
Tantangan terbesar yang ditemui tim adalah mendapatkan kepercayaan pasar, terutama untuk perawatan klinis gigi. Menurut Deviana, saat ini seluruh proses disupervisi dokter gigi untuk memastikan kesesuaian dan keamanan.
“Hingga akhir 2019, Rata akan berfokus untuk terus memperdalam edukasi produk clear aligner di pasar Jabodetabek serta mulai memperkenalkan Rata dan mengembangkan operasional dan layanan klinis di kota-kota lainnya di Indonesia. Rata telah mendapatkan pendanaan tahap awal dengan nilai yang dirahasiakan dari angel investor pada awal tahun ini,” tutup Deviana.