Dark
Light

Rangkuman Berbagai Inovasi AI di Google Cloud Next ’25

2 mins read
April 11, 2025

Pada konferensi Google Cloud Next ’25 yang berlangsung 10 April di Las Vegas, Google Cloud memamerkan dampak kemajuan Artificial Intelligence (AI) perusahaannya bagi organisasi di Asia Tenggara, sekaligus mengumumkan berbagai inovasi baru.

Inovasi ini mencakup seluruh lapisan tumpukan teknologi AI Google Cloud yang terintegrasi, bertujuan mempercepat kemampuan organisasi dalam mendapatkan nilai dari investasi AI sambil memenuhi persyaratan kedaulatan, keamanan, privasi, dan regulasi.

Google Cloud menyoroti momentum adopsi teknologinya di Asia Tenggara, dengan menyebutkan pelanggan seperti Astra International, Bank Jago, Blibli.com, Erajaya, Indosat Ooredoo Hutchison, Telkomsel, dan Vidio di Indonesia, serta nama-nama besar lainnya di Singapura, Thailand, dan Malaysia. Penggunaan Vertex AI secara global tercatat meningkat 20 kali lipat dalam setahun terakhir, didorong adopsi model seperti Gemini, Imagen, dan Veo.

Thomas Kurian, CEO, Google Cloud, menyatakan, “Peluang yang dihadirkan oleh AI adalah sesuatu yang belum pernah kita saksikan sebelumnya. Ia memiliki kekuatan untuk meningkatkan kehidupan, produktivitas, dan menata ulang proses dalam skala yang sebelumnya tak terbayangkan.”

“Google telah membawa machine learning ke dalam produk kami selama lebih dari 20 tahun, dan investasi kami pada AI berakar kuat pada misi inti kami: untuk mengelola informasi dunia dan membuatnya dapat diakses serta berguna secara universal. Google Cloud adalah perpanjangan alami dari misi Google; kami hanya melakukannya untuk organisasi. Kami memandang AI sebagai katalis paling kuat untuk membantu pelanggan, pengembang, dan mitra kami memajukan misi mereka.”

Google Cloud memperkenalkan pembaruan signifikan pada infrastrukturnya, yang meliputi:

  • Peningkatan AI Hypercomputer: Sistem supercomputing Google Cloud yang mencakup hardware, software, dan model konsumsi fleksibel, kini ditingkatkan dengan:
    • Tensor Processing Unit (TPU) Generasi Ketujuh ‘Ironwood’: Akselerator AI (chip AI) kustom terbaru dari Google yang paling performan dan skalabel hingga saat ini, dirancang khusus untuk inferensi AI.
    • Opsi GPU NVIDIA Terbaru: Ketersediaan virtual machines (VMs) A4 dan A4X yang ditenagai oleh GPU NVIDIA HGX B200 dan NVIDIA GB200. Google Cloud juga akan menjadi penyedia cloud pertama yang menawarkan GPU NVIDIA generasi berikutnya, Vera Rubin.
    • Cluster Director: Memungkinkan organisasi untuk menerapkan dan mengelola sejumlah besar akselerator AI sebagai satu unit komputasi terpadu.
    • Kemampuan Inferensi Baru di Google Kubernetes Engine (GKE): Mencakup fitur penskalaan dan penyeimbangan beban (load-balancing) yang sadar AI generatif (gen AI-aware).
    • Ketersediaan Runtime Pathways: Runtime machine learning terdistribusi dari Google DeepMind kini tersedia untuk organisasi.
  • Layanan Baru: Cloud Wide Area Network (WAN): Layanan terkelola (fully-managed) yang memanfaatkan jaringan fiber optik global Google untuk mengubah arsitektur WAN perusahaan, menawarkan peningkatan performa dan potensi pengurangan biaya.
  • Model Gemini di Google Distributed Cloud (GDC): Menghadirkan model AI Gemini ke lingkungan on-premiseatau edge, bekerja sama dengan NVIDIA (untuk sistem Blackwell) dan Dell sebagai mitra kunci. Langkah ini penting untuk organisasi dengan persyaratan regulasi atau kedaulatan data yang ketat.

Pembaruan juga mencakup model AI terkemuka Google DeepMind yang diakses melalui Vertex AI. Ini termasuk Gemini 2.5 Flash (untuk respons cepat), peningkatan pada model media generatif seperti Imagen 3 (teks-ke-gambar), Chirp 3 (audio, termasuk pembuatan suara kustom dan identifikasi pembicara), Lyria (teks-ke-musik pertama untuk perusahaan), dan fitur baru untuk Veo 2 (video generatif seperti inpainting dan outpainting).

Model penemuan ilmiah seperti WeatherNext dan AlphaFold 3 juga kini tersedia atau dapat di-deploy melalui infrastruktur Google Cloud.

Platform Vertex AI untuk inovasi AI diperkaya dengan berbagai kemampuan baru. Ini meliputi perluasan Model Garden(lebih dari 200 model pihak pertama, ketiga, dan open-source), kemampuan kustomisasi pelatihan untuk lebih banyak model, konektor data multi-cloud, sumber grounding tambahan (termasuk Google Maps dan data pihak ketiga), serta Vertex AI Dashboards & Model Optimizer, dan Live API untuk interaksi real-time.

Google Cloud memperluas Vertex AI untuk mendukung ekosistem multi-agent, di mana beberapa agen AI dapat bekerja sama. Kemampuan baru meliputi Agent Development Kit (ADK) open-source, protokol Agent2Agent (A2A) terbuka pertama untuk interoperabilitas (dengan dukungan lebih dari 50 mitra), dan Agent Garden dengan berbagai konektor dan tool siap pakai.

Untuk memberdayakan karyawan, Google Agentspace ditingkatkan dengan integrasi Chrome Enterprise, Agent Gallery, Agent Designer (no-code), serta agen baru seperti Idea Generation dan Deep Research. Pencarian Agentspace juga akan hadir di GDC mulai Q3 2025 (public preview).

Inovasi-inovasi ini menegaskan komitmen Google Cloud terhadap keterbukaan, interoperabilitas, dan membawa kemampuan AI Google ke tingkat organisasi.

Disclosure: Artikel ini disusun dengan bantuan AI, dengan pengawasan/editing oleh editor. 

Previous Story

DoubleVerify Perluas Solusi Pengukuran Iklan ke Platform Roblox Melalui Kemitraan Strategis

Next Story

Alibaba Cloud Perkenalkan Inovasi AI, SaaS, dan Infrastruktur Baru untuk Pelanggan Internasional

Latest from Blog

Don't Miss

Samsung-Ballie-Menjadi-Kenyataan,-Robot-Pendamping-Pintar-yang-Ditenagai-AI-Gemini

Samsung Ballie Menjadi Kenyataan, Robot Pendamping Pintar yang Ditenagai AI Gemini

Samsung akhirnya mengumumkan bahwa robot pendamping pintar mereka, Ballie, akan
Google-Umumkan-Pixel-9A,-dengan-Chip-Tensor-G4-dan-Desain-Tanpa-Tonjolan-Kamera-Belakang

Google Umumkan Pixel 9A, Punya Chip Tensor G4 dan Desain Tanpa Tonjolan Kamera

Google secara resmi mengumumkan Pixel 9A, model paling terjangkau dalam