Layanan e-commerce Ralali, yang menjual berbagai produk alat teknik industri, bulan Mei 2014 lalu menerima pendanaan dari East Ventures. Mereka melaporkan telah mengalami peningkatan pertumbuhan lima kali lipat sejak Juni dan bersiap untuk ekspansi usahanya keluar Pulau Jawa tahun 2015. Target berikutnya adalah Pulau Sumatra atau Kalimantan.
Ralali menyediakan alat perkakas, machine tools, alat ukur, medical device, safety equipment bagi pekerja. Sebagai e-commerce penyedia alat berat, 90% konsumen Ralali adalah perusahaan (B2B). Managing Director Ralali Joseph Aditya mengatakan konsumen mereka memiliki karakteristik yang berbeda.
“Mereka tidak bisa di-push dengan iklan berupa diskon atau sekadar potongan harga dan berharap akan timbul keinginan membeli. Perusahaan akan membeli produk apabila mereka membutuhkan yang terpenting adalah ketika kebutuhan itu ada, mereka harus tahu belinya ke mana,” ujar Aditya.
Aditya enggan membuka nilai transaksi yang dibukukan, tetapi ia menegaskan Ralali bisa menerima rata-rata 40-50 permintaan setiap harinya. Saat ini traffic Ralali mencapai sekitar 500 ribu pageviews per bulan dengan pertumbuhan traffic didominasi oleh perkembangan organik. Ralali memiliki lebih dari 15000 Stock Keeeping Unit (SKU) dan 200 brand yang bergabung di dalamnya.
“Karena kami masih early stage, maka kami masih fokus membangun infrastruktur dan pembentukan team. Saat ini kami memiliki tiga kantor. Yang pertama Glodok sebagai Information Centre, ada juga kantor di Serpong yang fokus di operational dan administrasi, dan terakhir di Jakarta Barat yang fokusnya adalah di pengembangan IT dan Marketing,” jelas Aditya.
Seluruh transaksi di Ralali terjadi melalui online. Offline store yang tersedia hanya sebagai pusat informasi. “Saat ini offline store-nya hanya untuk menerima pembayaran, retur produk, atau untuk merchant yang ingin bergabung dengan Ralali. Biasanya orang datang ke offline store kami dan paling menuliskan apa yang mereka cari, kemudian pihak Ralali akan follow up belakangan melalui email,” terang Aditya.
Aditya merasakan telah banyak kemajuan yang diraih Ralali sejak didirikan 2013 lalu. Saat ini menurutnya telah makin banyak yang mulai mengenal Ralali. Hal ini bisa diukur dengan peningkatan jumlah vendor yang ingin bergabung dan diikuti dengan penambahan jumlah pelanggan. Vendor dan pelanggannya juga semakin tersebar juga dari beberapa daerah.
Pertumbuhan yang menyenangkan ini juga membuat rencana Ralali di tahun depan akan mulai ekspansi ke luar pulau Jawa. Mereka berharap ekspansi bisnis ini bisa didanai oleh fundraising seri berikutnya. Meskipun demikian, perbaikan situs tetap menjadi prioritas.
Aditya menyebutkan, “Saat ini sedang menggodok kemungkinan ekspansi ke luar pulau Jawa, Sumatra atau Kalimantan. Namun dalam waktu dekat saat ini sedang sibuk untuk mempersiapkan tampilan baru situs.”
“Boleh dibilang akan ada perombakan besar di dalam fitur website Ralali. Rencananya awal tahun depan antara kuartal pertama bisa launch dan mungkin akan kami jabarkan detailnya ketika sudah launch,” lanjutnya.