Dark
Light

Rakuten Ventures Luncurkan Dana Global $100 juta untuk Investasi Tahap Awal

1 min read
July 1, 2014

Rakuten Ventures mengumumkan peluncuran dana global sebesar $100 juta  (hampir Rp 1,2 triliun) yang bakal digunakan untuk investasi tahap awal (early stage investment) bagi startup di kawasan Asia Pasifik, Amerika Serikat, dan Israel. Pendanaan ini dibentuk sebagai hasil kesuksesan investasi Rakuten Ventures di Asia Tenggara tahun lalu.

Seperti disebutkan oleh rilis resminya, pengelolaan dana ini akan dilakukan di Singapura, dengan Managing Partner Rakuten Ventures Saemin Ahn akan bertindak sebagai penasihat. Tahun lalu Rakuten Ventures telah berinvestasi di sejumlah startup Singapura dan Korea, termasuk Coda Payment yang sempat membangun platform mobile payment PulsaQ bersama Axis di Indonesia.

Tidak ada segmentasi khusus tentang ke mana dana ini akan diberikan. Rakuten mengisyaratkan bahwa perusahaan-perusahaan yang bakal memperoleh pendanaan ini adalahperusahaan teknologi yang mampu memberikan imbal finansial sesuai dengan relevansi strategi, memiliki fokus untuk nilai-nilai perusahaan, dan berinvestasi dalam membentuk tim dan pemimpin-pemimpin yang kuat.

Pendanaan yang luar biasa besar ini menunjukkan komitmen Rakuten untuk memajukan bisnis startup secara global, terutama di kawasan Asia Pasifik, sambil mencari celah baru untuk diversifikasi bisnisnya. Di bulan Februari lalu Rakuten mengejutkan ranah messaging dengan menggelontorkan $900 juta untuk menguasai Viber dan memberi sinyal kepada para kompetitornya, tak lama setelah Facebook mengakuisisi WhatsApp.

Dengan iklim investasi di Jepang yang nampaknya mulai memasuki masa jenuh, berinvestasi ke seantero Asia menjadi pilihan. Di Indonesia sendiri sudah banyak perusahaan investasi Jepang yang merambah pendanaan tahap awal dan Seri A bagi startup-startup baru.

Raksasa teknologi Jepang yang lain, Softbank, baru-baru telah menjalin kerja sama dengan Indosat dengan menyiapkan $50 juta  bagi perusahaan teknologi yang memimpin di bidangnya. Dana akan digunakan untuk berinvestasi di perusahaan Indonesia yang tengah berkembang dan menjadi pemimpin di kategorinya, misalnya di sektor e-commerce, media sosial dan digital, dan teknologi mobile finance. Sejauh ini pihak pengelola sudah mulai bertemu dengan partner potensial dan diharapkan sudah mulai mengumumkan pendanaannya mulai tahun ini.

Dengan miliaran dana yang digelontorkan oleh investor di pasar potensial Asia Pasifik, terutama Asia Tenggara, sesungguhnya tidak alasan bagi startup yang memiliki model bisnis baik untuk tidak bisa mengembangkan produk dan skala bisnisnya. Adakah startup asal Indonesia yang berani menjawab tantangan ini?

[Ilustrasi foto: Shutterstock]

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Ai.Frame, Robot Rakitan Canggih yang Bisa Anda Upgrade dan Kendalikan Sendiri

Next Story

Samsung Galaxy Young 2 Resmi Dipamerkan, Berbekal Android Versi KitKat dan Bluetooth 4.0

Latest from Blog

Don't Miss

Di 2022, Nilai Pasar AI Mencapai US$120 Miliar

Teknologi Artificial Intelligence (AI) sebenarnya telah digunakan sejak beberapa puluh
apa itu TZAPAC

Mengenal TZ APAC, Entitas Blockchain Pendukung Tezos di Asia Pasifik

Pada Agustus 2022 lalu, TZ APAC dan IDNFT bekerja sama