Dark
Light

Qubiclo Sediakan Platform untuk Menyewa Berbagai Jenis Ruangan

1 min read
December 19, 2018
Qubiclo Sewa Ruang Online
Eka Darma Putra (Kanan) Ketika Menerima Pengghargaan untuk Qubiclo di Sucor Startup Competition 2018

Marketplace penyewaan ruangan Qubiclo mulai beroperasi sejak Maret 2018. Startup ini didirikan karena melihat tren penyewaan ruangan yang terus meningkat. Di samping itu Quibiclo juga ingin membantu pemilik ruangan untuk mengoptimalkan potensi jasanya.

Pendiri Qubiclo terdiri dari dua orang, yakni Eka Darma Putra dan William Surya Setiadi. Keduanya sama-sama memiliki pengalaman bekerja di perusahaan teknologi.

“Qubiclo saat ini melayani sewa-menyewa ruangan, baik ruangan komersial berupa formal space seperti kantor, meeting room, event space; creative space seperti studio musik, studio foto, studio tari dan seni, dapur; serta retail space seperti pop-up market, kios atau ruko,” jelas Eka.

Untuk permodalan, Qubiclo masih mengandalkan dana pribadi. Eka tampaknya paham mengenai susahnya mencari investor, oleh karena itu saat ini mereka fokus pada mendapatkan profit dari layanan yang ia jalankan.

“Untuk status permodalan saat ini Qubiclo masih bootstrap. Kami mengerti mencari investor bukanlah hal yang mudah maka dari itu dengan pengalaman kami fokus saat ini adalah bagaimana menjual produk-produk yang ter-listing di platform kami untuk menghasilkan profit,” jelas Eka.

Eka lebih jauh juga menjelaskan bahwa saat ini platform mereka diminati oleh para pendiri startup yang mencari kantor untuk timnya, para freelancer, event organizer, dan para kreator.

Qubiclo hadir dengan beberapa fitur, salah satunya untuk memudahkan pengguna mencari dan memilih ruangan mereka menyediakan fitur pencarian ruangan yang dilengkapi dengan filter lokasi dan jenis ruangan.

Untuk kemudahan pembayaran, Qubiclo juga menghadirkan beberapa pilihan seperti transfer melalui bank, kartu kredit, dan debit. Sedangkan untuk membantu pengguna memilih ruangan terbaik mereka juga menyematkan fitur review dan rating..

“Kami juga menyediakan fitur diskusi sehingga pelanggan dapat langsung berkomunikasi dengan pemilik ruangan secara langsung untuk bertanya mengenai ketersediaan, fasilitas, setup ruangan dan sebagainya. Bagi venue owner yang mengaktifkan fitur negosiasi, fitur tersebut dapat muncul pada saat pelanggan berada di merchant tersebut sehingga memungkinkan negosiasi harga dapat terjadi di platform kami,” imbuh Eka.

Di sistem Qubiclo pemilik ruangan atau tempat juga diberi kebebasan untuk menentukan harga dan lama penyewaan. Mulai per jam untuk produk-produk fast moving seperti meeting room, event space, dan creative space; hingga bulanan dan tahunan untuk flexi desk, dedicated desk, dan kantor.

Pihak Qubiclo juga tengah menyiapkan bentuk berlangganan yang bisa digunakan untuk semua coworking space yang bekerja sama dengan Qubiclo.

Di tahun 2018 capaian Qubiclo cukup positif. Lima bulan sejak diluncurkan, Qubiclo sudah berhasil menyediakan 166 space vendor dengan 200 pelanggan. Angka ini diprediksi akan terus meningkat mengingat Qubiclo juga terus aktif mengajak kerja sama pihak-pihak penyedia ruang seperti coworking.

“Kami melakukan kerja sama satu persatu dengan coworking player di Indonesia. Ke depan kami ingin bekerja sama dengan asosiasi coworking space di Indonesia. Kami pun terus melakukan kerja sama dengan manajemen penyedia ruangan kantor. Untuk creative space sendiri kami akan bekerja sama dengan Bekraf untuk melakukan pendekatan dengan penyedia ruangan kreatif,” terang Eka.

King of Glory
Previous Story

Pemerintah Tiongkok Bentuk Komite Etika Game Online, 20 Game Terkena Sensor

Next Story

Mengganti Sistem Timeline di Twitter Kini Lebih Mudah Berkat Tombol Baru

Latest from Blog

Don't Miss

Joint Venture Bukalapak CT Corp

CT Corp dan Bukalapak akan Bentuk Perusahaan Patungan di Bidang “Online Grocery”

Pemilik perusahaan konglomerasi Chairul Tanjung melalui PT Trans Retail Indonesia,
Startup pengembang teknologi imersif Arutala memproduksi aplikasi berbasis teknologi Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), Mix Reality (MR), PC Simulator, hingga 360° Video untuk berbagai sektor bisnis

Komitmen Arutala Percepat Implementasi Teknologi Imersif untuk Bidang Edukasi

Sebelum istilah metaverse ramai dibicarakan, banyak pihak yang skeptis dengan