Dari beberapa berita tentang drone pengirim barang yang kami publikasikan, hampir semuanya masih memiliki radius yang terbatas. Salah satu cara untuk memperluas jangkauannya adalah dengan menyematkan koneksi internet, sehingga pada akhirnya drone bisa berkomunikasi via jaringan 4G LTE.
Namun kalau smartphone saja bisa tiba-tiba kehilangan sinyal, tidakkah hal ini berbahaya buat drone? Pastinya, akan tetapi hasil penelitian Qualcomm menunjukkan bahwa ini bukan masalah besar untuk drone bertenaga LTE.
Setelah melakukan pengujian dan simulasi selama sekitar 1.000 kali, Qualcomm menemukan bahwa drone masih bisa menerima sinyal LTE yang sangat kuat meski sedang mengudara pada ketinggian sekitar 120 meter. Coverage-nya pun tidak kalah dengan smartphone, malahan koneksinya tidak perlu terlalu sering ‘melompat’ dari satu menara BTS ke yang lain seperti di darat.
Yang sejauh ini belum begitu sempurna adalah interference sinyal yang terkadang masih cukup besar, namun Qualcomm berniat untuk memperbaikinya. Selain itu, optimalisasi daya juga akan diterapkan supaya bisa ada lebih banyak drone bertenaga LTE yang mengudara secara bersamaan.
Qualcomm pun juga berencana membenahi algoritma pemilihan jaringan seluler supaya drone bisa langsung terhubung ke menara BTS dengan sinyal terkuat. Singkat cerita, drone yang selalu online dan dikendalikan via jaringan LTE bukan lagi suatu khayalan, melainkan ide yang sangat viable dan siap diimplementasikan dalam waktu dekat.