Pengembang platform smart city Qlue merilis dua layanan barunya. Masih seputar smart city, layanan yang dinamai Quack dan Qluster ini didesain untuk membangun kebutuhan akses pintar di perkotaan di luar pemerintahan, dalam artian untuk kompleks perkotaan yang dikembangkan oleh property developer, seperti Sinar Mas Land, Agung Sedayu Group dan sebagainya.
Disampaikan Founder dan CEO Qlue Rama Raditya, kebutuhan akses berbasis smart city di lingkungan tersebut kini sangat tinggi, bahkan lebih tinggi dari pemerintahan. Kota-kota tersebut sangat berkembang dengan sangat modern dan ada di banyak tempat. Dilahirkannya Quack dan Qluster karena memang ada kebutuhan dari para pengembang properti di sini.
Qlue versi enterprise
Rama menceritakan, pada dasarnya engine dan dashboard system yang terdapat pada Quack dan Qluster sama dengan apa yang digunakan pada sistem smart city di Jakarta dan beberapa kota lainnya.
Quack merupakan sebuah sistem internal reporting untuk bisnis (khususnya properti). Jika Qlue dilaporkan oleh warga ke pemerintah daerah setempat, untuk Quack dilaporkan oleh staf internal (misalnya petugas keamanan, pemasaran, dan lain-lain) kepada perusahaan pusat. Sama seperti smart city yang ada, perusahaan yang mengimplementasikan sistem akan mendapatkan dashboard pusat untuk mengelola setiap pelaporan yang masuk.
Sedangkan Qluster didedikasikan untuk masyarakat yang tinggal di kluster atau kompleks tersebut. Baik untuk pelaporan, transaksi pembayaran, untuk mengetahui tetangganya siapa saja dan kegiatan administratif lainnya berkaitan dengan tata kelola hunian tersebut. Jika Qlue sifatnya terbuka, Qluster lebih tertutup. Pengguna harus mendapatkan approval dari pengelola dengan input data yang lengkap. Menariknya Qluster didesain untuk dapat terhubung dengan layanan pihak ketiga dan dapat dikustomisasi.
“Qluster sifatnya lebih tertutup, untuk tiap pengembang berbeda-beda. Dan Qluster di setiap tempat dapat dikustomisasi, termasuk untuk dihubungkan dengan layanan lain. Misalnya layanan on-demand seperti transportasi, homecare, fintech. Saat ini salah satunya tengah coba diintegrasikan adalah layanan Seekmi, Grab, dan lain-lain,” ujar Rama.
Tujuan akhir Qluster akan menjadi sebuah platform yang mampu melahirkan one-stop app yang melayani kebutuhan penghuni di tempat tersebut. Qluster juga dapat dihubungkan dengan ragam infrastruktur yang ada. Yang saat ini mulai diuji coba seperti untuk otomatisasi pintu gerbang. Melalui analisis yang dipasangkan, CCTV dapat mengenali penghuni kluster kriteria tertentu.
“Smart city arahnya ke IoT, salah satu yang sudah dianalisis CCTV. Ada juga lampu pintar, untuk efisiensi energi. Ini juga akan diintegrasikan ke property owner,” lanjut Rama.
Mematangkan bisnis dan monetisasi Qlue
Saat ini pihak Qlue sedang coba mengimplementasikan Quack dan Qluster di beberapa tempat untuk portofolio mereka. Strategi ini mirip dengan apa yang digulirkan bersama layanan Qlue, membuat contoh sukses di Jakarta, hingga akhirnya diminati oleh kota-kota lain karena keberhasilannya.
“Saat ini sudah testing di beberapa properti, kami belum bisa public launch besar-besaran karena tim yang ada masih kecil. Saat ini tim Qlue yang menangani Quack dan Qluster. Dua bulan ke depan masih terus melakukan hiring, harapannya segera bisa membuat tim yang lebih besar,” ujar Rama.
Hadirnya dua layanan tersebut menjadi babak baru bagi Qlue. Memasuki ranah korporasi, saat ini Qlue berusaha mematangkan bisnis untuk meningkatkan monetisasi di dalamnya. Disampaikan Rama, pada awal kemunculan Qlue visinya lebih ke arah membangun kota. Namun smart city sendiri pada akhirnya banyak disalahartikan. Ia menyadari bahwa tidak semua kota bisa disamakan dengan Jakarta, Bandung atau kota modern lainnya.
“Begitu masuk ke kota-kota lain, kondisinya tidak sama, ada yang nggak ngerti tentang smart city, contohnya ada yang malah dijadikan untuk kampanye saja. Makanya saya pikir kita bisa masuk ke angle yang beda. Dan para pengembang properti banyak yang tertarik (dengan konsep tersebut),” lanjut Rama.
Untuk dua layanan terbarunya, Rama lebih menekankan bahwa proses pengembangan ini akan dilakukan secara bertahap. Saat ini masih fokus pada pengembangan di dua kota yang akan dijadikan portofolio awal Qlue untuk Qluster dan Quack.